PERSPEKTIF GLOBAL
Oleh:
Dosen Pengampu:
Segala puji syukur atas kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada seluruh umat manusia, sehingga kami
tetap dalam iman, taqwa dan komitmen sebagai insan yang haus akan ilmu
pengetahuan.
Shalawat serta salam tetap terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari alam yang gelap menuju alam yang berilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan pada sekarang ini.
Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Yalvema Miaz, M.A., Ph,D selaku dosen pengampu yang telah
memberikan materi selama proses pembelajaran berlangsung
2. Rekan-rekan yang telah membantu hingga selesainya makalah ini
NURUL FATHIA
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................2
A. Kesimpulan........................................................................................... 12
B. Saran..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap
suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari
sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, harus kita camkan betul
bahwa yang kita lakukan dan perbuat akan mempengaruhi dunia secara global.
Hal ini harus ditanamkan pada diri murid bahwa kehidupan kita ini adalah bagian
dari kehidupan dunia.
Dalam perspektif global kita tentu juga akan membahas tentang
kepemerintahan mulai dari bentuk susunan, sistem pemerintahan dan juga isu-isu
yan g terkait didalamnya dalam jangkauan Internsional atau dunia
Berdasarkan uraian diatas maka pemakalah perlu menjabarkan tentang
hal-hal penting isu-isu tentang bentuk susunan dan sistem pemerintahan
internasional/dunia. Sehingga para pembaca diharapkan dalam memahami hal-hal
yang akan dijabarkan nanti
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa saja Bentuk-bentuk Susunan Pemerintahan Internasional/Dunia?
2. Apa saja Sistem Pemerintahan Internsional/Dunia?
C. Tujuan
Tujuan penulis sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk susunan pemerintahan
internasional/dunia
2. Untuk mengetahui apa saja sistem pemerintahan internsional/dunia
1
BAB III
PEMBAHASAN
Pemerintahan dalam arti luas ialah semua organ negara termasuk DPR.
Bentuk pemerintahan yang dikenal misalnya: monarki (kerajaan), republik,
dan lain-lain.
1. Monarki
2
Monarki Konstitusional, kekuasaan raja dibatasi oleh suatu konstitusi
(UUD)
2. Tirani
3. Aristokrasi
4. Oligarki
Hampir sama dengan aristokrasi, oligarki dijalankan oleh beberapa orang yang
memegang kuasa. Bedanya, mereka ini diangkat dari sebab kekayaan, keluarga,
atau kekuasaan dalam militer.Negara yang menerapkan oligarki adalah Afrika
Selatan, sebelum Nelson Mandela akhirnya menjadi presiden tahun 1994.
5. Demokrasi
3
Pada bentuk pemerintahan demokrasi, kekuasaan ada di tangan rakyat sehingga
setiap warga negara memiliki hak setara dalam mengambil keputusan.
6. Teknokrasi
7. Timokrasi
8. Oklokrasi
Kondisi ini terjadi saat massa bersenjata yang anarki masuk dalam pemerintahan
secara tidak legal, Squad. Akibatnya rakyat lain menjadi takut, karena negara
dikendalikan secara inkonstitusional dan ilegal.Amerika pernah masuk dalam
krisis ini sekira tahun 1930-an akibat pemberontakan keluarga mafia.
4
9. Kleptokrasi
10. Plutokrasi
5
Berasal dari kata presiden, sehingga sistem pemerintahan presidensial meletakkan
hubungan fungsional antar lembaga dan pelaksanannya, dipimpin oleh presiden.
Sejak amandemen UUD 1945 yang ketiga dan keempat, pemerintah negara
Indonesia menjalankan sistem pemerintahan presidensial secara nyata.
Sebelumnya Indonesia sempat menjalankan sistem pemerintahan demokrasi, yang
seiring berjalannya waktu mengalami perubahan.
6
Macam sistem pemerintahan selanjutnya parlementer, di mana ada
presiden dan perdana menteri yang berkuasa. Parlemen memiliki peran sangat
besar dalam pemerintahan. Beberapa negara yang melaksanakan sistem
pemerintahan ini, seperti Malaysia, Jepang, Inggris, Belanda, Singapura dan
sebagainya. Parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri
dan bisa menjatuhkan pemerintahan, yakni dengan mengeluarkan semacam mosi
tidak percaya. Posisi presiden sebagai kepala negara, sedangkan perdana menteri
menjadi kepala pemerintahan.
7
Eksekutif Ganda. Terlihat kuat, sebab posisi perdana menteri dan presiden
menjalankan kekuasaan bersama. Di lain sisi, terdapat parlemen atau wakil rakyat
yang memiliki hak kuat dalam pemerintahan
8
Berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi. Tujuan
utamanya untuk menciptakan masyarakat komunis dengan aturan sosial dan
ekonomi berdasar kepemilikan bersama alat produksi, serta tidak adanya kelas
sosial, uang, dan negara.
Seluruh alat produksi dikuasai oleh negara, swasta tidak memiliki peran.
Sistem yang diterapkan oleh Amerika Serikat, Kanada dan Britania Raya. Tetap
melalui konstitusi yang digunakan berupa sistem presidensial, republik, dan
monarki konstitusional.
9
Agama menjadi urusan masing-masing, sebab keyakinan beragama
merupakan hak asasi manusia yang sifatnya sangat pribadi. Baik
mempercayai adanya Tuhan maupun tidak (Atheis).
10
Semua orang punya hak yang sama dalam mengemukakan pendapat.
Pemerintah harus bertindak menurut kehendak rakyat.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13