Anda di halaman 1dari 20

1

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji bagi Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya kepada kami sehingga telah menyelesaikan makalah ini tepat pada

waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Perspektif

Global ”yang berjudul ” Isu-Isu Global Tentang Kebudayaan, Politik,

Degradasi Lingkungan, Penyakit, Dan Migrasi Penduduk Dunia” yang

diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pegangan pelajaran bagi

mahasiswa. Namun makalah ini tidak dimaksudkan sebagai satu-satunya sumber

bahan belajar yang digunakan dalam pembelajaran. Harapan kami semoga

makalah ini bermanfaat untuk semua pembaca terutama bagi kami yang

membuatnya.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami

mengharapkan saran, masukan dan kritik yang membangun guna melengkapi

kekurangan makalah ini.

Padang, 2 November 2018

Kelompok 2

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin hari semakin banyak kita melihat perubahan yang terjadi

pada budaya nasional kita.Kebudayaan yang baik kini mulai meluntur

dengan adanya budaya ke barat-baratan yang mulai merusak nilai-nilai

baik dalam budaya kita. Tidak dipungkiri dalam kehidupan dunia pun

Indonesia berpartisipasi dalam bidang politik.Ilmu politik adalh ilmu

yang mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga

yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Dalam perspektif global,

hubungan suatu negara dengan negara-negara lain adalah hal yang

pokok.Selain permasalahan politik, adalagi permasalahan dibidang

lingkungan, kependudukan (migrasi penduduk), dan wabah

penyakit.Semua aspek tersebut kini menjadi masalah global atau masalah

yang mendunia yang haru ditangani oleh Negara masing-masing.

Meskipun dalam penyelesaian masalah tersebut, kita juga memerlukan

bantuan dari Negara lain.

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas pada bab selanjunya dapat

dirumuskan yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana perspektif global dalam kebudayaan, politik dan

lingkungan?

2. Bagaimana perspektif global dalam bidang penyakit (wabah

penyakit)?

3
3. Bagaimana perspektif global dalam bidang migrasi penduduk?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan

makalah ini yaitu:

1. Mengetahui perspektif global dalam bidang budaya, politik dan

lingkungan.

2. Mengetahui perspektif global dalam bidang penyakit.

3. Mengetahui perspektif global dalam bidang migrasi penduduk.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Keanekaragaman Kebudayaan

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan

dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,

sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh

manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda

4
yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,

organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk

membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama

dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan

memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering

kita sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia

merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan

budaya.

Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor

utama berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan

kebudayaan nasional. Globalisasi dapat mendorong perubahan pada lembaga,

pranata sosial, prilaku, gaya hidup dan struktur masyarakat. Kebudayaan

merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka menjaga, memelihara

dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan

kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan

oleh setiap suku bangsa.

Keanekaragaman kebudayaan dapat kita lihat dalam hal kebudayaan, cara

berpakaian, bentuk rumah, menu makanan, alat-alat pertanian dan sebagainya.

Dalam bidang-bidang tersebut juga cenderung menjadi universal misalnya

bahasa Inggris menjadi bahasa universal.

5
John Naisbitt dan Patricia Aburdence dalam bukunya “Megatrands 2000”

mengatakan bahwa memasuki dasawarsa baru, trend yang terpenting yang

menaungi dan mempengaruhi kehidupan kita adalah :

1. Boom Ekonomi Global tahun 1990-an

2. Renaisans dalam seni

3. Munculnya Sosialisme Pasar-Bebas

4. Gaya hidup Global dan Nasionalisme Kultural

5. Penswastaan Negara Kesejahteraan

6. Kebangkitan Tepi Pasifik

7. Dasawarsa Wanita dalam Kepemimpinan

8. Abad Biologi

9. Kebangkitan Agama Milenium Baru

10. Kejayaan Individu (John Naisbitt dan Patricia Aburdence,

1987,3).

Dalam era Globalisasi ada kecenderungan dunia tumbuh semakin sama

(homogen), seperti dalam bidang kebudayaan kawula muda lebih senang

musik keras, berpakaian jins (jean), minuman dalam kaleng, dalam bidang

industri komunikasi (handphone, TV, satelit), dan lain sebagainya.

Sementara itu ada reaksi yang menentang universitas yang sama itu.

Contoh yang menonjol adalah kasus nasionalisme kultural negara islam

Revolusioner Iran, dimana kekuatan yang menyalakan ketegasan kultural

adalah agama bukan bahasa. Jutaah Muslim Syiah (Shlite) pengikut

almarhum Ayotollah Komeeni, menegaskan kembali prinsip-prinsip agama

tradisional dan tidak mau mengakui pengaruh barat, khususnya Amerika

6
Serikat karena mengorupsi peraturan konservatif hukum islam. Bagi Iran

Barat sinonom dengan semua yang modern dan sekuler (termasuk teknologi,

sehingga dianggap tidak ber Tuhan).

Contoh lain yang bersifat kontemporer adalah kelompok etnik dan

regional seperti Wales di Inggris, Quebec di Canada, Catalonia di Spanyol,

yang terlibat dalam perjuangan untuk memelihara identitas kultural mereka di

dalam dunia yang serba semakin homogen.

Keadaan yang demikian juga terjadi di beberapa negara di Asia dan

Afrika, serta Amerika latin. Mereka berjuang untuk mempertahankan identitas

nasionalisme kultura dengan menerima pengaruh dari luar negeri secara

selektif. Pengaruh dari luar tetap dapat diterima, sepanjang tidak bertentangan

dengan nilai-nilai budaya asli (lokal).

Semakin homogen gaya hidup bangsa dalam pergaulan dunia, semakin

kokoh pula bangsa tersebut akan bergantung pada nilai-nilai yang lebih

dalam, seperti agama, bahasa, dan sastra. Sementara itu, dunia tumbuh

semakin homogen (sama). Sedangkan bangsa-bangsa yang memiliki nilai

dasar semakin menghargai tradisi yang hidup dari dalam lingkungan

bangsanya.

Keanekaragaman kebudayaan dapat kita lihat dalam kebudayaan, cara

berpakain, bentuk rumah, menu makanan, alat-alat pertanian, dan lain

sebagainya. Sementara itu, dalam bidang-bidang tersebut juga cenderung

menjadi universal, misalnya bahasa inggris menjadi bahasa universal.

Contoh : di kota-kota besar di Indonesia, nama-nama toko banyak yang

menggunakan istilah bahasa inggris, seperti : Sea Food, Barber Shop, dan

7
lain sebagainya.

Dampak kebudayaan barat di Indonesia dicerminkan dalam wujud

globalisasi dan modernisasi yang dapat membawa dampak positif dan

dampak negatif bagi bangsa kita.

Dampak Positif

1. Perubahan Tata Nilai dan Sikap

Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan

pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi

rasional.

2. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat

menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk

berpikir lebih maju.

3. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik

Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan

transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi

penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Dampak Negatif

Dampak negatif modernisasi dan globalisasi adalah sebagai berikut.

1. Pola Hidup Konsumtif

Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang

kebutuhan masyarakat melimpah.Dengan begitu masyarakat mudah

tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.

8
2. Sikap Individualistik

Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat

mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam

beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk

sosial.

3. Gaya Hidup Kebarat-baratan

Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia.

Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak

lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.

B. Perubahan Peta Politik Dunia

Nasionalisme kultural juga berkaitan dengan isu politik. Dengan

berakhirnya perang dingin, yang ditandai dengan bubarnya negara Uni Soviet

sebagai negara multinasional terbesar di dunia, nasionalisme bergerak maju

dan muncullah negara-negara baru di sekitar laut Baltik, seperti Estonia,

Letvia Lituani, Armenia, Georgia, dan Azerbaijan. Belakangan ini Chechnya

ingin memeisahkan diri dari negara Rusia. Sementara itu negara Jerman yang

semula menjadi dua yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur, bersatu kembali

menjadi kekuatan politik baru di Eropa.

Peta politik dunia banyak mengalami perubahan, termasuk juga di Afrika,

seperti adanya Gerakan Non Blok, Organisasi Konferensi Islam, Forum Utra-

Selatan, Organisasi negara-negara Pengekspor minyak (OPEC), serta

berbagai kerjasama bilateral dengan tujuan kesejahteraan bersama tetapi tidak

meninggalkan kepentingan politik nasionalnya.

9
Secara politik, negara dengan tujuan dan lembaga-lembaganya, dari

waktu ke waktu mengalami perkembangan. Negara Republik Indonesia pada

saat diproklamasikan, baru mendapat pengakuan dari negara Iain secara

terbatas. Akibatnya, hubungan dengan negara-negara yang ada di dunia ini

juga masih terbatas. Demikian pula mengenai tujuan dan lembaga-lembaga

yang menyelenggarakannya juga masih terbatas.

Pada saat-saat awal, perjuangan politik menjadi prioritas. Pengakuan dan

hubungan politik, menjadi perjuangan utama. Hal ini tentu saja menjadi

modal utama untuk mengembangkan diri lebih jauh di tengah-tengah dunia

internasional. Keberhasilan Konferensi Asia Afrika, pembentukan dan

kegiatan Negara-negara Non-Blok yang menempatkan Indonesia sebagai

salah satu negara pelopornya, dapat meningkatkan Pengakuan negara lain

terhadap kedudukan Indonesia. Hal itu semua merupakan perjuangan politik.

Kerja sam8a regional ASEAN dengan terbentuknya Negara-negara

ASEAN ini juga merupakan tahap lain dalam perjuangan politik. Saat ini

Republik Indonesia sudah diperhitungkan negara-negara lain dalam peraturan

politik, termasuk Negara-negara Adikuasa. Secara global, Indonesia memiliki

kedudukan terhormat dalam bidang politik, khususnya sebagai negara Non-

Blok. Pembangunan politik di dunia internasional pada tingkat global, telah

membuahkan hasil.

Dengan berpegang pada politik luar negeri yang bebas aktif, Indonesia

terjun ke berbagai kegiatan penyelesaian pertikaian politik seperti di

Kamboja, Filipina, Bosnia Palestina Israel, dan Iain-lain. Kegiatan tersebut

lebih meningkatkan kedudukan Indonesia di bidang politik, terutama politik

10
luar negeri. Hal tersebut menjadi landasan kerja sama di bidang ekonomi.

Kepercayaan negara lain termasuk negara Adikuasa di bidang politik, lebih

membuka jalan kerja sama di bidang ekonomi.Bantuan ekonomi menjadi

terbuka.

C. Degradasi Lingkungan (Penurunan Kualitas)

Dengradasi lingkungan sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan

penduduk. Dunia telah mengalami revolusi demografi dan pertambahan

penduduk. Hal ini berarti konsumsi tanah untuk tempat tinggal dan pertanian

terutama di Negara-negara berkembang juga ikut bertambah.

Menurut Emil Salim (1998), jika cara pengurasan tanah masih

berlangsung di dunia ini maka sepertiga luas tanah di bumi akan musnah

dalam waktu 20 tahun yang akan datang.gurun sahara akan bertambah 60.000

km2 tiap tahun. United Nations for population fund (UNFPF) (1992)

menyebutkan bahwa proses penggurunan terjadi karena degradasi lahan, yaitu

proses lahan yang setengah kering menjadi gurun pasir.

Hilangnya potensi lahan akibat degradasi diperkirakan oleh Harold

Dregne adalah pada tahun 1980 an sekitar 44% daerah daratan Asia akan

kehilangan potensi produksinya sekitar 10%, Afrika sekitar 40%, dan Amerika

sekitar 27%. Degradasi yang parah yaitu lebih dari 50% dari potensi produksi

yang hilang, melanda 17% daratan Afrika, 16% daratan Asia dan 10% daratan

amerika selatan.

Degradasi lingkungan bertambah cepat disebabkan konsumsi kayu dan

kertas dunia yang sangat besar. Luas hutan produksi yang belum ditebang

11
akan tinggal separoh sampai dengan abad ini. Dengan adanya pembabatan

hutan 20 ha setiap menit, pemukiman diperkirakan dalam waktu 85 tahun

seluruh kawasan hutan tropis akan lenyap diseluruh permukaan bumi.

Penggunaan energy fosil seperti minyak, batu bara, dan gas menyababkan

emisi (keluaran) karbon dioksida (CO2) ke udara makin bertambah, dan ini

mendorong pemanasan global. Menurut catatan UNFPF (1992), pertumbuhan

penduduk menjadi penyebab 68% peningkatan emisi CO2 di sub Sahara

Afrika, di Brazilia 76%, dan di Indonesia 42%. Hal ini sebenarnya sangat erat

kaitannya dengan penebangan hutan di Negara-negar tersebut.

Pemanasan global juga disebabkan semakin meningkatnya gas rumah

kaca yang ada di atmosfer. Akibat selanjutnya adalah daerah kering akan

semakin kering dan gunung es yang ada di kedua kutub akan mencair yang

menimbulkan naiknya permukaan air laut. Hal-hal diatas semuanya adalah

ulah dari manusia.

Solusi atau Penyelesaian Mengenai Isu Lingkungna Hidup Saat Ini

1. Revitalisai Fungsi Hutan

Hutan adalah tempat bagi jutaan spesiae tumbuhan atau

hewan.Berjuta tumbuhan tersebut dapat memproduksi oksigen dan

menyerap karbon dioksida serta gas-gas lain yang dapat memicu

pemanasan global.Gerakan Menanam 1 Miliar pohon dengan motto 1

milliar pohon Indonesia untuk dunia.Melalui program ini kementerian

kehutanan juga berupaya unutk sekaligus meningkatkan kesejahteraan

masyarakat terutama yang tinggal di daerah sekitar hutan.Program ini

berjalan dengan sukses berkat partisipasi masyarakat yang tinggi.

12
Terbukti dengan penanaman jumlah pohon yang melampaui target

yaitu, pada tahun 2010 sebanyak 1,3 miliar pohon dan di tahun 2011

sebanyak 1,5 miliar pohon.

2. Memperbanyak Ruang terbuka Hijau di Perkotaan

Ruang Terbuka Hijau (RTH), adalah area memanjang/jalur dan

atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka,

tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah

maupun yang sengaja ditanam. Salah satu fungsi dari ruang terbuka

hijau adalah untuk menunjang pelestarian dan pengamanan

lingkungan alam, yaitu sebagai wilayah konservasi atau preservasi

alam untuk mengamankan kemungkinan terjadinya erosi dan

longsoran pengamanan tepi sungai, pelestarian wilayah resapan air.

3. Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan

(lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip "memenuhi

kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan

generasi masa depan" (menurut Brundtland Report dari PBB, 1987.

Dengan sistem pembangunan berkelanjutan,kita dapat meminimalisir

kerusakan-kerusakan lingkunagan baik skala nasional maupun global.

D. Penyakit Menular

Isu global yang menghantui penduduk dunia adalah mengenai penyakit

menular yang belum dapat disembuhkan. Penyakit terbesar yang menjadi

ancaman penduduk dunia, khususnya remaja saat ini adalah HIV dan AIDS,

Hepatitis dan lain sebaginya. Penyebaran HIV dan AIDS semakin cepat karena

13
pergaulan bebas diantara para remaja. Sementara itu teknologi obat-obatan

belum berhasil menemukan obat penyembuhnya, salah satu upaya

pencegahannya adalah memberikan pendidikan seks bbagi anak, dan para

remaja, serta penyuluhan tentang bahaya akibat dari pergaulan bebas.

Penyakit menular yang lainnya adalah malaria dan tuberkolosis. Seperti

halnya flu, kuman tuberkulosis (TB) menyebar di udara pada saat penderita

batuk, bersin, atau meludah. Secara sosial, penderita TB dikonotasikan sebagai

“orang berbahaya” karena penyakitnya menular ke orang lain sehingga

dikucilkan dari lingkungannya.Sedangkan malaria merupakan penyakit

infeksi yang disebabkan parasit plasmodium yang hidup dalam sel darah

merah manusia dan ditularkan oleh nyamuk malaria, anopheles. Penyakit

parasit ini masih menjadi wabah di sejumlah wilayah.

Dengan munculnya program pengendalian yang didasarkan pada

penggunaan residu insektisida, penyebaran penyakit malaria telah dapat diatasi

dengan cepat. Penyakit ini masih menjadi masalah besar di beberapa bagian

Benua Afrika dan Asia Tenggara. Sekitar 100 juta kasus penyakit malaria

terjadi setiap tahunnya dan sekitar 1 % diantaranya fatal. Seperti kebanyakan

penyakit tropis lainnya, malaria merupakan penyebab utama kematian di

negara berkembang.

E. Migrasi Penduduk

Dengan smakin majnya teknologi transportasi, maka migrasi penduduk

semakin tinggi pula. Hal ini ditandai dengan tinninya tingkat mobilitas

penduduk, baik mobilitas wisatawan dari negra-negara maju ke Negara-negara

berkembang, maupun mobilitas tenaga kerja dari Negara-negara sedang

14
berkembang ke Negara maju atau sebaliknya. Selain itu mobilitas bisnis

perdagangan antar Negara juga semakin berkembang. hal ini mendorong

semakin meningkatnya kerjasama antar Negara, baik dalam bidang

transportasi, sector wisata, perdagangan dan sector-sector lainnya.

Faktor yang menyebabkan manusia atau orang melakukan aktifitas

migrasi, yaitu :

1. Faktor ekonomi (ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat

yang baru)

2. Faktor keselamatan (ingin menyelamatkan diri dari bencana alam

seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan

bencana alam lainnya)

3. Faktor keamanan (migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan

keamanan seperti peperangan, dan konflik antar kelompok)

4. Faktor pendidikan (migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi)

5. Faktor kepentingan pembangunan (migrasi yang terjadi karena

daerahnya terkena proyek pembangunan seperti pembangunan

bendungan untuk irigasi dan PLTA).

Usaha pemerintah untuk menanggulangi permasalahan migrasi, adalah

sebagai berikut :

1. Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah-daerah.

2. Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi dan

Koperasi Unit Desa

15
3. Pembangunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga hubungan

antara desa dan kota menjadi lancar

4. Meningkatkan penyuluhan program Keluarga Berencana untuk

mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan

Jenis-jenis Migrasi

Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara.

Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :

1. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara

ke negara lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas dua

macam yaitu :

a. Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara

lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi

disebut imigran.

b. Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara

lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.

2. Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam

satu negara. Migrasi nasional /internal terdiri atas beberapa jenis,

yaitu sebagai berikut :

a. Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan

menetap.

b. Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat

penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah

republik Indonesia. Transmigrasi pertama kali dilakukan di

Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal

16
dengan nama kolonisasi.

Dampak migrasi penduduk

Migrasi penduduk baik nasional maupun internasional masing-masing

memiliki dampak positif dan negatif , yaitu :

1. Imigrasi

Dampak positif dari imigrasi adalah dapat membantu memenuhi

kekurangan tenaga ahli, dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa,

adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih

teknologi.

Dampak negatif dari imigrasi yaitu masuknya budaya asing yang

tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, imigran yang masuk

adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik

seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.

2. Emigrasi

Dampak positif yaitu dapat menambah devisa bagi negara terutama

dari penukaran mata uang asing, dapat memeperkenalkan kebudayaan

ke bangsa lain, dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar

negeri.

Dampak negatif yaitu emigran yang tidak resmi dapat memperburuk

citra negaranya, kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara

yang ditinggalkan.

3. Transmigrasi

Dampak positif yaitu dapat mengurangi pengangguran bagi daerah

yang padat penduduknya, dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat

17
terutama transmigran, dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di

daerah tujuan transmigrasi, dapat mempercepat pemerataan

persebaran penduduk.

Dampak negatif yaitu adanya kecemburuan sosial antara masyarakat

setempat dengan para transmigran, terbengkalainya tanah pertanian di

daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke

daerah asalnya

4. Urbanisasi

Dampak Positif yaitu dapat mengurangi jumlah pengangguran di

desa, dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota, meningkatkan

taraf hidup penduduk desa, dapat meningkatkan Perekonomian di

kota.

Dampak negatif yaitu berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di

desa, produktivitas pertanian di desa menurun, meningkatnya

pengangguran di kota, meningkatnya tindak kriminalitas di kota,

timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak

pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat

atau yang sering kita sebut kebudayaan.Negara Republik Indonesia

sebagai warga dunia, tidak dapat melepaskan diri pengaruhperkembangan

di negara lain, khususnya di negara yang telah maju, lebih ironis lagidi

negara-negara Adikuasa dalam bidang politik untuk menyejahterakan

masyarakat. Kita tidak boleh mengesampingkan dan bersikap acuh tak

acuh terhadap permasalahan hutan, karena jika dilihat dari fungsinya ada

banyak manfaat yang menyokong kehidupan manusia.Ada sebuah

gerakan yang digalakkan untuk menyelamatkan hutan di seluruh dunia

(termasuk Indonesia).Adanya kaitan erat antara pertumbuhan penduduk

yang cepat dengan sejumlah permasalahan sosial dan lingkungan menjadi

persoalan kependudukan penting untuk dibicarakan sebagai sebuah isu

global. Beberapa permasalahan kependudukan adalah pencemaran

lingkungan, perubahan iklim, pengrusakan hutan, urbanisasi,

pengangguran, keterbatasan pelayanan kesehatan, sakit dan wabah

penyakit, dan konflik politik.

B. Saran
Penulis menyarankan bagi semua pembaca, dalam semua bidang

yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat nasional dan

internasional kita harus tetap menjaga persatuan dunia dengan cara

19
menjaga dan merawat dunia agar lebih baik lagi. Baik di dalam segi

alaam maupun dari segi social bermasyarakat.Kita harus menjaga

kebudayaan yang baik, dan membuang jauh-jauh budaya yang buruk.Kita

juga harus menjaga lingkungan agar tidak semakin memburuk.Dengan

ligkungan yang bersih maka berkuranglah segala macam penyakit yang

mengancam kita.Jumlah penduduk yang semakin banyak pun menambah

panjang factor penyebab kerusakan lingkungan.Terapkanlah program KB

untuk mengurangi masalah kependudukan.

20

Anda mungkin juga menyukai