Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seperti yang kita ketahui sebuah pohon tidak bisa berdiri tanpa ada akar yang
menopangnya, dan seebuah pohon akan tampak indah jika ada ranting dan daun
yang menghiainya. Begitu juga dengan karya sastra, sebuah karya sastra harus
dibangun oleh beberapa unsur-unsur tertentu sehingga menjadi satu kesatuan dan
melahirkan sebuah tulisan.

Sastra pada anak cenderung sama dengan jenis sastra pada orang dewasa,
namun yang membedakannya adalah unsur-unsur pembnagun karya sastra
tersebut disesuaikan dengan penikmat atau pembacanya. Sastra tersebut
dibedakan menjadi 3 yaitu puisi, prosa dan drama. Dan semua bentuk karya sastra
ataupun jenis-jenis sastra pada dasarnya memiliki manfaat yang sama bagi
kehidupan. Selain memberikan kesadaran kepada pembaca mengenai kebenaran-
kebenaran hidup, meskipun hal tersebut disampaikan dalam sebuah cerita fiksi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa sajakah unsut-unsur prosa fiksa?

2. Apa saja unsur puisi ?

3. Apa saja unsur drama ?/

4. Apa fungsi tiap-tiap unsur sastra?

5. Apa sajakah yang termasuk unsur intrinsik pada sastra?

C. TUJUAN MASALAH

1. Mengetahui unsur-unsur Prosa

2. Mengetahui unsur-unsur puisi

3. Mengetahui unsur-unsur drama

4. Mengetahui fungsi unsur sastra

5. Mengetahui unsur intrinsik pada sastra

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Unsur-unsur Prosa Fiksi
Unsur pembangun dari dalam fiksi disebut unsur atau struktur intrinsic,
yakni: 1) tema, 2) alur/plot, 3) tokoh dan penokohan, 4) latar tempat dan
waktu/seting, 5) sudut pandang, dan 6) gaya bahasa. Sedangkan unsur
pembangun yang berasal dari luar disebut unsur ekstrinsik, yakni: 1) latar
belakang pendidikan pengarang, 2) latar belakang penciptaan, 3) situasi
epoleksosbud saat penciptaan, 4) dan lain-lain.
1. Tema
Tema merupakan pondasi atau inti dalam suatu cerita.Tema
merupakan ide pokok yang menjadi dasar suatu cerita.Tema dapat
berfungsi sebagai topic sentral yang dikembangkan pengarang; Tema
berfungsi sebagai pedoman pengarang dalam menyusun dan
mengembangkan cerita; Tema juga berfungsi sebagai pengikat
peristiwa-peristiwa dalam suatu cerita.
Tema cerita dapat juga menggambarkan pesan dan amanat
pengarang.Pesan dan amanat pengarang biasanya diwujudkan melalui
tokoh ceritanya, misalnya tokoh yang baik (protagonist) biasanya
membawa amanat pengarang yang berupa ide, filosofi, saran atau
pesan, nasihat, pemikiran, dan sebagainya.
2. Alur/plot
Zlur atau “plot” didefinisikan sebagai rangkaian peristiwa yang
disusun secara logis dalam suatu cerita (Walek,1990). Peristiwa-
peristiwa dalam suatu cerita disusun saling berkaitan secara
kronologis; disusun secara sebab akibat.
Berdasarkan erat tidaknya peristiwa dalam cerita disusun, alur dapat
digolongkan menjadi alur erat dan alur longgar.Alur erat apabila
apabila cerita tersebut memiliki pelaku yang relative sedikit sehingga
hubungan antar pelaku sangat erat.Alur renggang apabila cerita
tersebut memiliki pelaku yang sangat banyak sehingga hubungan antar
pelaku sangat longgar.

2
Freytag dalam (aminuddin,2000) membagi struktur alur menjadi
eksposisi, komplikasi, peleraian/anti klimaks, dan
penyelesaian/conclution. Berdasarkan urutan/tahapan struktur alur
disusun, alur dapat digolongkan menjadi alur maju dan alur mundur.
Alur maju apabila urutan/tahapan peristiwa itu berurutan, misalnya
suatu cerita dibangun mulai dari: a) eksposisi (tahap pengenalan
tempat/tokoh), b) konflikasi (tahap terjadinya konflik antar tokoh), c)
klimaks (tahap puncak/titik kulminasi cerita), d) peleraian (tahap
ketegangan mulai menurun), e) penyelesaian (tahap penyelesaian
masalah). Alur mundur adalah suatu cerita yang diawali dengan
peristiwa yang tidak berurutan.
3. Tokoh dan Penokohan
Dalam cerita prosa fiksi tokoh cerita merupakan pemegang amanah
pengarangnya.Tokoh cerita dalam prosa fiksi dapat berupa binatang,
tumbuh-tumbuhan, benda mati, dan lain-lain yang dapat berbicara,
serta manusia.
Tokoh cerita yang membawa amanah pengarang disebut tokoh
protagonist, sedangkan tokoh cerita yang melawan tokoh protagonist
disebut tokoh antagonis.Tokoh yang banyak muncul dalam cerita
disebut tokor mayor, sedangkan tokoh yang pemunculannya sedikit
disebut tokoh minor.
Penokohan atau perwatakan tokoh dalam cerita fiksi dapat
dilakukan dengan dua cara, yakni: a) analitik atau secara langsung dan
b) dramatic atau malalui dialog dan perbuatan. Penggambaran
tokoh/penokohan cara analitik atau langsung adalah penggambaran
watak tokoh secara langsung oleh pengarang (tidak melalui tokoh)
dalam cerita.
4. Latar belakang dan waktu/setting
Latar atau setting adalah situasi tempat, ruang, dan waktu yang
digunakan para tokoh dalam suatu cerita. Latar tempat yang digunakan
dalam suatu cerita, misalnya: di rumah, di sawah, dan sebagainya.

3
Waktu juga termasuk dalam kategori latar, misalnya: pagi hari, siang
hari, sore hari, dan sebagainya.
5. Sudut Pandang ‘Point of View’
Secara umum sudut pandang dapat didefinisikan sebagai cara atau
model penceritaan suatu karya sastra. Sudut pandang dapat dipadankan
dengan kata ‘point of view’dalam bahasa Inggris, sedangkan pencerita
dipadankan dengan kata ‘narrator’. Terdapat 3 jenis model/cara sudut
pandang yang digunakan pengarang dalan karya sastra fiksi, yakni: a)
narrator aktif, b) narrator pengamat, dan c) narrator serba tahu.
a. Narrator Aktif
Narrator aktif adalah sudut pandang/cara penceitaan, yang
melibatkan secara langsung atau aktif pengarangnya dalam
cerita yang dikarangnya.Dengan kata lain pengarang ikut ambil
bagian dalam cerita, mungkin sebagai tokoh utama atau bukan
menjadi tokoh utama. Cara atau model penceritaan seperti ini
tampak pada penggunaan kata ganti orang pertama: aku, saya,
kami.
b. Naratif sebagai pengamat
Narrator sebagai pengamat adalah cara penceritaan atau sudut
pandang prosa fiksi, yakni pencitra betindak sebagai pengamat.
Pengarang menceritakan karyanya sebagaimana seseorang
menceritakan pertunjukan film atau drama kepada
temannya.Pengarang bertindak objektif sebagaimana ia sebagai
pengamat yang dibatasi oleh ruang dan waktu serta
keterbatasannya sebagai seorang pengamat.
Dalam teknik narrator sebagai pengamat, posisi pengarang
berada di luar bangun cerita. Oleh sebab itu teknik yang
digunakan pengarang dalam menggambarkan tokoh-tokohnya,
pengarang menggunakan kata ganti ia, mereka.
c. Narrator Serba Tahu
Narrator serba tahu adalah cara penceritaan yang digunakan
pengaranng dengan bertindak sebagai orang yang serba tahu.

4
Pengarang dapat mengemukakan isi hati, pikiran para
tokohnya.Ia juga dapat bertindak apa saja untuk memasukkan
dan mengeluarkan para tokohnya. Bahkan pengarang dapat
berbicara secara langsung dengan pembacanya.Pertunjukan
drama yang dapat disejajarkan dengan model penceritaan jenis
ini adalah pertunjukan wayang kulit.
6. Gaya Bahasa
Bahasa merupakan media yang digunakan untuk mengekspresikan
pikran, perasaan, dan pengalaman batin seorang pengarang. Bahasa
yang indah atau lazimnya gaya bahasa yang indah ,utlak dalam sebuah
karya sastra. Salah satu penanda karya sastra yang membedakan
dengan karangan ilmiah adalah penggunaan gaya bahasa.
Istilah gaya bahasa disebut juga plastic bahasa. Gaya bahasa
digunakan pengarang untuk membangun jalinan cerita dengan memilih
diksi, ungkapan, kalimat yang dapat membangun dan mengembangkan
imajinasi pembaca atau penikmatnya.Gaya bahasa juga mencerminkan
cita rasa dan karakteristik personal pengarangnya.
Dalam karya sastra termasuk prosa fiksi, gaya bahasa mempunyai
fungsi sebagai berikut, a) memberi warna pada karya sehingga gaya
bahasa mencerminkan ekspresi individual, dan b) merupakan alat
untuk melukiskan suasana cerita dan mengentensifkan penceritaan.
Berikut ini contoh gaya bahasa yang sering digunakan pengarang
dalam karyanya.
a. Metafora
Gaya bahasa metafora adalah gaya bahasa yang
membandingkan persamaan perilaku atau sifat yang dimiliki
benda tersebut dalam bentuk yang singkat. Metafora sebagai
pembanding langsung tidak menggunakan kata seperti, bagai,
bagaikan, sehingga pokok pertama langsung dihubungkan
dengan pokok kedua. Metafora atau metaphor sebetulnya
hamper sama dengan simile.

5
Kata-kata yang dikategorikan metaphor adalah tikus dengan
koruptor, bunga bangsa dengan pemuda, raja siang dengan
matahari, dan dewi malam dengan bulan.
b. Personifikasi
Gaya bahasa personifikasi adalah gaya bahasa yang
membandingkan sifat-sifat yang dipunyai manusia ke suatu
benda lain yang mati. Benda yang dibandingkan dapat berupa
benda hidup seperti orang atau hewan kepada benda lain.
Kata-kata yang dikategorikan personifikasi adalah mengintip,
menampakkan, malu-malu, berbisik lembut.
c. Simile (persamaan)
Simile atau persamaan adalah gaya bahasa perbandingan yang
bersifat eksplisit. Yang dimaksud dengan perbandingan yang
bersifat eksplisit langsung ialah bahwa ia langsung menyatakan
sesuatu sama dengan hal lain. Contoh kikirnya seperti kepiting
batu.
d. Epitet
Epitet adalah semacam suatu acuan yang menyatakan suatu
sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal.
Keterangan itu berupa frase deskriptif yang menjelaskan atau
menggantikan nama seseorang atau barang. Contoh lonceng
pagi untuk ayam jantan.
e. Hiperbola
Gaya bahasa hiperbola adalah gaya bahasa yang melukiskan
sesuatu dengan cara berlebihan. Berlebihan disini sama dengan
tidak wajar atau tidak masuk akal, namun demikian justru
dengan cara tidak wajar ini dapat menjadi daya tarik tersendiri
sebagai gaya bahasa yang menarik. Contoh suaranya membelah
angkasa.
f. Eufemisme
Gaya bahasa eufemisme adalah gaya bahasa penghalusan dari
keadaan yang sesungguhnya. Gaya bahasa ini bertujuan agar

6
tuturan yang disampaikan lebih sopan dan tidak melukai orang
yang dimaksud.Contoh harga BBM tidak dinaikkan, namun
disesuaikan.
g. Sarkasme
Gaya bahasa sarkasme merupakan kebalikan dari gaya bahsa
eufemisme, yakni gaya bahasa yang menggambarkan suatu
keadaan dengan ungkapan yang kasar tanpa ditutup-tutupi
bahkan cenderung kasar. Contoh kemarin mantan pejabat itu
diciduk polisi.
h. Klimaks
Klimaks adalah gaya bahsa yang melukiskan suatu peristiwa
atau sesuatu dari yang sederhana ke yang kompleks; dari yang
kecil ke besar; dari yang muda ke tua; dan sebagainya.
Penggunaan gaya bahasa klimaks ini dimaksudkan agar apa
yang akan dilukiskan itu mencakup keseluruhan. Contoh
pertunjukan itu dibanjiri remaja, orang dewasa, bahkan orang
tua.
i. Antiklimaks
Adalah gaya bahsa yang melukiskan sesuatu atau peristiwa dari
yang besar ke yang kecil; dari yang kpmpleks ke yang
sederhana. Gaya bahasa ini merupakan kebalikan dari gaya
bahasa klimaks. Contoh aku sudah menjual seluruh harta,
rumah, motor, bahkan seluruh peralatan dapur.
j. Repetisi
Repetisi adalah gaya bahasa yang menggunakan pengulangan-
pengulangan kata, frase, kalimat tertentu untuk
mengentensitaskan penggambaran situasi tertentu. Contoh
sudah aku usahakan, aku coba, namun hasilnya sia-sia belaka.
k. Paradox
Paradox adalah gaya bahasa yang melukiskan suatu keadaan
namun berlawanan dengan makna yang sebenarnya atau gaya
bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan

7
fakta yang ada. Contoh ia mati kelaparan di tengah
kekayaannya yang melimpah
l. Pleonasme
Pleonasme adalah gaya bahasa yang menggambarkan peristiwa
atau [erbuatan yang sesungguhnya. Maksud gaya bahsa
pleonasme adalah perbuatan/keadaan tersebut dilakukan
dengan sesuatu yang semestinya.
m. Metonemia
Metonimia adalah gaya bahasa yang mempergunakan sebuah
kata untuk menyatakan suatu yang lain, karena mempunyai
pertalian yang sangat dekat. Hubungan itu dapt berupa penemu,
pemilik, sebab akibat. Contoh pena lebih berbahaya daripada
pedang.
B. Unsur- Unsur Puisi
Sebagaimana prosa fiksi, puisi dibangun oleh beberapa unsur baik unsur
dari dalam maupun dari luar. Unsur dari dari dalam dan dari luar dipadukan
menjadi satu kesatuan menjadi karya teks puisi. Unsur- unsur pembangun puisi
adalah sebagai berikut :

1. Tema dan Amanat


Sebagaimana halnya prosa fiksi, tema dalam puisi adalah ide pokok yang
menjiwai seluruh isi puisi. Dalam puisi ide pokok dapat tersurat dengan jelas
maupun tersirat.
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penyair, baik secara
langsung ataupun tersirat kepada pembaca atau penikmat. Jika dibandingkan
dengan prosa fiksi, tema dan amanat dalam puisi lebih tersamarkan.
2. Citraan atau Pengimajinasian
Citraan adalah gambaran angan (abstrak) yang dihadirkan menjadi suatu
yang konkret dalam tatanan kata-kata puisi. Makna-makna abstrak yang telah
menjadi konkret ditangkap pembaca melalui panca indera, yaitu dilihat, didengar,
dirasa, diraba, dan dibaca.

8
Citraan dalam puisi ada bermacam-macam, yakni citraan pendengaran,
citraan rabaan, dan citraan penglihatan, misalnya sajak Rendra “ Di Meja Makan”
terdapat citraan penglihatan dan pencacapan.
3. Rima
Rima adalah persajakan atau persamaan bunyi yang terdapat dalam puisi.
Persajakan antarbunyi pada larik-larik puisi disebut rma eksternal. Sedangkan
persajakan bunyi dalam larik puisi disebut rima internal. Persajakan dalam larik
puisi (internal) dapat berupa :
a. Persamaan bunyi-bunyi konsonan disebut aliterasi
b. Persamaan bunyi-bunyi vokal disebut asonansi
4. Diksi
Diksi adalah pilihan kata yang dipergunakan penyair dalam membangun
puisinya. Puisi-puisi modern atau konvensional mencari kekuatan pada diksi yang
tepat, karena makna dan keindahan yang dibangun oleh seni kata. Seni kata
merupakan ekspresi pengalaman batin atau jiwa kedalam kata-kata yang indah.
Setiap kata yang digunakan dalam cipta sastra mengandung nafas penciptanya,
berisi jiwa dan perasaan pikiran penyairnya.
Kata merupakan unsur integral dan esensial dalam puisi. Penggunaan kata-
kata yang tepa akan menunjukaan kemampuan intelek penulis dalam melukiskan
sesuatu.
5. Irama (Musikalisasi)
Irama dalam puisi adalah alunan yang teratur dan berulang-ulang dalam
sebuah puisi. Irama merupakan unsur musikalitas dalam puisi. Irama puisi hadir
karena adanya persajakan aliterasi atau asonansi, repetisi, dan pilihan diksi yang
mengandung musik.
Fungsi irama dalam sebuah puisi dapat menguatkan keindahan sebuah
puisi, memberi jiea pada kata-kata, dan membangkitkan emosi pembaca atau
penikmatnya. Puisi jenis ini dapat menimbulkan gerakan seni, misalnya syair lagu
bila dibaca atau dinyanyikan dapat membuat pendengarnya tergugah jiea
estetisnya.
6. Sudut Pandang

9
Sudut pandang atau pusat pengisahan yaitu cara penyampaian ide atau gagasan
penyair kepada pembaca, pendengar, atau penikmat puisinya. Seperti halnya
dalam prosa fiksi, dalam puisi pun terdapat tiga cara penyair menyampaikan
gagasannya, yakni :
a. Sebagai orang yang aktif atau terlibat
b. Sebagai pengamat
c. Sebagai Tuhan

C. Unsur –unsur Drama


1.Tema dan Amanah

Tema adalah ide pokok atau ide persoalan yang menjadi inti suatu cerita
drama.Tema dapat dikatakan sebagai pondasi dan ruhnya cerita.Dari ide pokok
inilah dikembangkan menjadi suatu cerita dalam bentuk dialog-diaolog.Dari
diaolog-dialog disusun menjadi adengan,yang kemudian menjadi babak.

Sedangkan pengertian amanat dakam drama sebagaimana prosa dan


puisi.merupakan pesan yang akan disampaikan penggarang atau penulisan drama
(drama teks) kepada penonton dan pembaca.Amana dalam drama juga dipesankan
melalui diaolog para tokohnya,terutama tokoh protaginis.
Jenis tema dan amanat dalam drama relatif tidak berbeda dengan prosa
fiksi dan puisi.Tema drama Sangat bervariasi,mulai dari pencintaa, adat
istiadat ,pendidikan ,ekonomi,politik,sampe masalah suksesi dan korupsi.

2.Alur atau Plot

Alur atau Plot drama adalah rangkaian peristiwa yang disusun secara
sistematis untuk membangun suatu cerita drama.sbagaimana prosa fiksi ,alur
drama hampir sama,secara

konvensional yakni dimulai dari peristiwa awal/penenalan tempat dan


tokoh,kemudian terjadilah konflik menuju kee kimaks.konflik yang terjadi
menjadi memuncak atau menjadi kimaks cerita dan akhirnya cerita menurun dan
selesailah cerita dram tersebut.

10
Alur cerita pada drama tersebut dapat maju dan dapat mundur/sorot balik
‘flash bach’misalnyan membayangkan masa kecil ,bercerita ketika masa lalu dan
dsb.Namun pada drama panggun/teater,alur mundur akan sulit
direalisasikan,karena diatas panggung sulit sekali untuk membawa penonton ke
masa lalu atau menceritakan suatu cerita yang berbeda seting tempat dan waktu.

3.Latar dan Setting

Latar atau setting adalah tempat atau waktu terjadinya


peristiwa.Latar/settimg dalam drama biasanya dibuat pengarang selogis mungkin
sesuai dengan jenis drama.drama teks, radio televisi,dan film dapat menggunakan
latar yang hampir sama dengan prosa,misalnya didepanpasar,didalam
pesawat,dijalan tol, atau benda yang sesungguhnya.Dalam drama
panggung ,pemilihan latar/setting tersebut sangat sulit diwujudkanapabila diatas
panggung (bila drama itu dipentaskan).

Dalam drama tradisional seperti Wayang Orang,KetoprakHumor,Teater


Koma,Teater keliling,Teater Satu Merah Panggung-Ratna Sarumpaet latar-latar
yang ditampilkan dalam berbagai pementasan sangat indah.Namun dalam
berbagai pementasan tidak seluruh pementasan latar/seting cerita tepat dan indah.

4.Tokoh dan Penokohan

Tokoh drama adalah orang,binatang,tumbuh-tumbuhan yang digunakan


penuls atau pengarang untuk menyampaikan ide atau amanat cerita.

Tokoh dalam drama dapat dibedakan menjadi tokoh yang banyak munculdan
kurang:Tokoh protagonis dan Tokoh antagonis;Tokoh yang menbawa amanat
pengarang dan tokoh yang menentang amanat pengarang;Tokoh utama,tokoh
pembantu utama,tokoh pembantu dan tokoh figuran.

Penokohan dalam drama seperti halnya prosa fiksi adalah dengan dialog
atau analitik dan dramatik.Perwatakan tokoh dapat diketahui penonton melalui
dialog antartokoh dan pembuatan para tokohnya.Dari lakuan para tokoh itulah
penonton dapat mengambil inti sari/tema atau amanat/pesan cerita.

11
5.Dialog

Diaolog adalah percakapan para tokoh dalam drama.Diaolog mutlak harus


ada terutama dalam drama/teater.Dialog dalam drama merupakan unsur penting
untuk menyampaian ide atau amanat penggarang kepada penonton.Dalam drama
tari/sendratari,opera atau pantomim dialog tidak diwujudkan dalam kata verba
namun dapat berupa gerak ,mimik,dan nyanyian.Gerak,mimik,nyanyian tersebut
esensinya adalah dialog yang bukan berupa kata verbal.Sedangkan dalam drama
biasa (untuk istilah yang bukan sandratari,patomim,dan opera)dialog verba
merupakansuatu keharusan.

6.Penonton

Penonton adalah orang atau sekelompok orang yang menikmati


pertunjukkandrama,baik drama radio,televisi,film maupun panggung.Penonton
merupakan unsur drama yang tak dapat dipisahkan ,karena dengan penonton
inilah pertunjukkan berhasil dan tidak.

Dalam drama,unsur penonton merupakan unsur yang sangat penting.Penonton


dapat membuat suatu pertunjukan berhasil dan tidak; Penonton dapat menaikan
citra pertunjukkan menjadi baik dan tidak(Bamdingkan denga fiksi yang sangat
tergantung segelinti kritiku/esaiis).

7.Sutradara
Sutradara adalah orang yang mengagarap naskah drama menjadi suatu
pertunjukkan atau orang yang meracang dan memimpin suatu pertunjukan,baik di
radio,televisi,film,dan panggung.Sutradara merupaka unsur drama yang sangat
penting.sudradara dan kru yang lain adalah oarang yang mampu memberi
makna/menghidupkan dari naskah (benda mati) menjai suatu pertunjukan yang
hidup.

Ibarat suatu lukisan,sutradara adalah maestron yang membuat kamvas atau


naskah (bila ada) menjadi bagus dan jelek,bermakna dan tidak,hidup dan mati
dalam sebuah pertunjukan.dari tangan sutradara ini juga akan terlahir para

12
tokoh(aktor)berasil dan tidak,kualitas cerita menjadi baik dan tidak dan
sebangainya.

Cerita anak merupakan salah satu karya sastra anak. Sastra anak sendiri adalah
karya sastra yang ditulis sebagai bacaan untuk anak, yang mana isinya sesuai
tingkat perkembangan intelektual serta emosi anak. Cerita anak bisa digunakan
sebagai hiburan maupun untuk memberikan anak pendidikan moral.

Menurut Nurgiyanto (2005:217) cerita anak merupakan karya sastra anak berupa
prosa mengisahkan peristiwa atau pengalaman yang berdasarkan urutan waktu
benar dialami seseorang ataupun dapat berupa imajinasi mengisahkan dunia anak-
anak.

Sedangkan menurut Rampan dalam Subyantoro (2007:10), cerita anak merupakan


cerita sederhana namun kompleks. Kesederhanaan tersebut ditandai dengan syarat
wacana baku serta kualitas yang tinggi, akan tetapi tidak rumit atau ruwet,
sehingga lebih komunikatif. Cerita anak adalah cerita yang harus menceritakan
tentang kehidupan anak-anak dengan semua aspek yang mempengaruhi.

Nah, berdasarkan dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan jika cerita
anak merupakan bacaan untuk anak yang isinya kisah seputar anak-anak yang
boleh diceritakan, menghibur, serta sesuai tingkat perkembangan intelektual dan
emosi anak. Selain itu, dapat disimpulkan pula jika cerita anak-anak Bahasa
Inggris adalah cerita tentang seputar anak yang menggunakan Bahasa Inggris dan
tentunya menghibur sesuai perkembangan anak.

Dalam mengetahui lebih lanjut mengenai cerita anak, termasuk yang berbahasa
Inggris, kamu tidak hanya perlu tahu sebatas pengertiannya. Namun, salah satu
hal penting yang harus kamu ketahui juga adalah unsur-unsur dari cerita anak.
Nah untuk itu, perlu dibahas lebih lanjut juga tentang hal tersebut. Kamu bisa
menyimak pembahasannya di bawah ini.

Unsur-Unsur Cerita Anak


Cerita anak terdiri dari unsur intrinsik serta unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik
sendiri merupakan unsur cerita yang ada di dalam cerita secara langsung, menjadi
bagian, serta ikut membentuk eksistensi dari cerita seperti tokoh, sudut pandang,
dan latar belakang cerita. Sementara unsur ekstrinsik adalah jati diri dari
pengarang yang memiliki pandangan hidup bangsa, ideologi, sosial-budaya
masyarakat sendiri yang dijadikan sebagai latar dari cerita. Namun, yang akan
dibahas di sini kali ini secara lebih lanjut adalah unsur-unsur intrinsik dalam cerita
anak. Pembahasannya sebagai berikut:

1. Tokoh
13
Tokoh adalah unsur yang selalu menarik perhatian serta kesan di dalam cerita
anak. Menurut Nurgiyantoro (2005:222) tokoh menjadi fokus perhatian baik
dalam karakter ataupun pelukisan fisik. Tokoh cerita merupakan pelaku yang
diceritakan atau dikisahkan di dalam cerita melalui alur.

Tokoh dalam cerita anak tidaklah harus manusia, namun juga berupa objek lain
dalam bentuk personifikasi manusia ataupun binatang. Tokoh-tokoh cerita anak
yang diceritakan sebagai hero atau pahlawan biasanya menjadi yang disukai atau
diidolakan oleh anak-anak, misalnya Tsubasa dalam cerita Kapten Tsubasa,
kemudian Bawang Putih dalam cerita Bawang Merah dan Bawang Putih.

Tokoh cerita anak juga bisa berupa binatang, dimana selain anak dapat lebih
mengenal binatang tersebut, mereka juga ikut belajar mengenai berbagai fakta
menarik tentang binatang yang ada dibuku tersebut. Salah satu contohnya adalah
buku Cerita Anak Binatang: Beruang Madu

2. Latar

Latar atau setting bisa diartikan sebagai tumpuan dimana berlangsungnya segala
peristiwa serta kisah dalam cerita. Latar ini tidak bisa terjadi tanpa ada kejelasan,
terutama dalam cerita anak yang di dalamnya banyak membutuhkan rincian yang
menjelaskan apa maupun bagaimana semua peristiwa diceritakan secara konkret.
Latar menunjukkan menunjukkan lokasi cerita terjadi, kapan cerita terjadi, serta
keadaan masyarakat tempat dimana tokoh berada dan peristiwa terjadi.

3. Alur

Alur dalam teks cerita akan berhubungan dengan segala hal seperti peristiwa,
konflik, klimaks hingga bagaimana cerita itu selesai. Sudjiman (1987:29)
menyatakan bahwa alur merupakan peristiwa diurutkan sehingga dapat
membangun sebuah cerita.

Alur sangat berkaitan dengan masalah sebuah peristiwa terjadi, tokoh dan semua
sesuatu yang digerakkan, diceritakan sehingga menjadi rangkaian cerita yang
menarik dan padu. Tidak hanya itu, alur akan mengatur semua peristiwa serta
tokoh di dalam cerita tampil dengan urutan yang tepat, enak, menarik namun tetap
terjaga kelogisan di dalam cerita.

Sedangkan menurut Kasim (1994:151) menyatakan bahwa cerita adalah rangkaian


peristiwa yang diceritakan di dalam sebuah karya sastra untuk mencapai efek
yang tertentu. Rangkaian peristiwa tersebut terjalin dengan seksama mulai dari
pengenalan peristiwa, bagaimana rumitnya keadaan atau suasana, klimaks, hingga
penyelesaian dari peristiwa. Alur cerita adalah rangkaian dari segala peristiwa
yang terjadi dan menyambung lalu akhirnya menjadi cerita menarik.

14
Berdasarkan dari pendapat-pendapat di atas, bisa disimpulkan jika alur merupakan
cerita mengenai tokoh, riwayat hidup, peristiwa yang terjadi pada tokoh dan
berbagai hal lain yang mempunyai kaitan dengan tokoh.

4. Tema

Tema secara sederhana bisa dipahami sebagai gagasan mengikat sebuah cerita.
Nurgiyantoro (2005:260) berpendapat jika tema adalah dasar dari pengembangan
sebuah cerita. Sementara Keraf (1984:107) menyatakan jika tema adalah amanat
utama yang disampaikan penulis lewat karangan (cerita yang dibuat).

Sebagai gagasan yang ingin untuk disampaikan tema dijabarkan melalui unsur-
unsur intrinsik lain seperti tokoh, latar, dan alur. Pemahaman dari tema dalam
sebuah cerita merupakan pemahaman pada makna itu sendiri. Tema adalah
gagasan utama.

Tema umumnya akan berkaitan dengan segala masalah kehidupan yang terjadi
pada manusia. Tema yang diangkat dalam suatu cerita akan tergantung dengan
kemampuan dari penulisnya, namun sekarang banyak ditemukan tema adalah hal
yang mempunyai kaitan dengan interaksi dari sesama.

5. Sudut Pandang

Menurut Nurgiyanto (2005:284), sudut pandang adalah cara atau pandangan yang
digunakan oleh penulis atau pengarang cerita sebagai sarana untuk penampilan
tokoh, tindakan serta peristiwa yang membentuk cerita pada pembaca. Dengan
begitu, sudut pandang adalah cara atau strategi yang dipilih oleh penulis secara
sengaja untuk mengungkapkan gagasannya dan cerita.

6. Moral

Moral merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis pada pembaca.
Moral mempunyai kaitan dengan masalah baik maupun buruk. Dalam cerita anak,
moral bisa dikatakan sebagai mengajarkan sesuatu. Adanya moral di dalam cerita
bisa dilihat sebagai saran pada suatu perilaku moral secara praktis, namun bukan
petunjuk untuk bertingkah laku.

Dilengkapi dengan fakta menarik serta pesan moral di setiap ceritanya, buku
Kumpulan Cerita Anak: Mercon Strowberry bisa menjadi salah

7. Style

Setiap penulis atau pengarang cerita mempunyai style penulisan sendiri dan
berbeda dari yang lain. Style penulisan haruslah dapat dipahami dengan mudah
oleh para pembaca. Di dalam cerita, penulis juga ingin untuk mempengaruhi
pembaca, dalam hal ini anak-anak, untuk dapat memberikan sikap mengenai

15
pesan ataupun sebagaimana disampaikan atau diberikan di dalam cerita secara
implisit.

Setelah mengetahui mengenai berbagai unsur intrinsik dalam cerita anak, baik itu
cerita anak Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia dan lainnya, kamu perlu
mengetahui pula mengenai berbagai jenis cerita anak. Berikut pembahasannya.

Jenis-Jenis Cerita Anak dan Contohnya


1. Cerita Jenaka

Cerita jenaka adalah cerita yang menghibur serta mampu untuk membuat
pembaca ataupun pendengarnya tertawa. Cerita jenaka juga dapat dipahami
sebagai cerita lucu yang mampu menghibur baik dari penokohan maupun alurnya.

Ciri-ciri dari cerita ini adalah seperti semua unsurnya membentuk corak yang lucu
mulai dari judul cerita, nama tokoh, alur cerita hingga sifat dari tokoh, lalu
sumber lucu yang paling utama adalah berasal dari tindakan ataupun sifat tokoh
utama, kemudian ada tiga golongan watak yang sering ada di cerita seperti watak
pintar, pintar dan bodoh, serta bodoh dan sial, selanjutnya latar keadaan dari
kehidupan alamiah atau nyata manusia sehingga mudah untuk dipahami oleh
pembaca, dan terakhir adalah selain digunakan sebagai hiburan cerita biasanya
digunakan juga sebagai kritikan sosial.

Contoh cerita jenaka Bahasa Inggris adalah seperti The Child and His Mother
karya Stephen.

2. Fabel

Fabel memiliki pengertian secara umum sebagai cerita tentang kehidupan dunia
binatang yang memiliki nilai moral dan budi pekerti. Penggunaan binatang di
dalam cerita fabel adalah sebagai pengganti tokoh manusia, namun digambarkan
tetap dapat berpikir, mempunyai perasaan, berinteraksi, bersikap dan bisa
berbicara.

Jika melihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Fabel adalah cerita
yang menggambarkan watak dan budi manusia namun pelaku dari cerita
diperankan oleh binatang. Di dalam cerita fabel selalu mempunyai pendidikan
budi pekerti dan moral. Fabel merupakan salah satu cerita yang paling digemari
oleh anak-anak. Alasan utamanya adalah karena cerita ini yang menampilkan
binatang menjadi tokoh utama.

Pelajaran budi pekerti serta moral yang terdapat di dalam cerita, bertujuan untuk
mengajarkan anak nilai kehidupan yang berhubungan dengan sifat baik maupun
buruk manusia di dalam bentuk binatang.

Penggunaan dari tokoh binatang sendiri, dimaksudkan agar pengarang lebih


mudah dalam mempengaruhi pembaca (anak-anak) tertarik untuk membaca cerita
16
dan tokohnya. Beberapa ciri dari cerita fabel adalah tokoh utama menggunakan
binatang, mempunyai penggambaran moral dan karakter yang mirip dengan
manusia, binatang di dalam cerita mempunyai tingkah laku seperti manusia, alur
cerita umumnya sederhana dan pendek, karakter toko diuraikan dengan rinci,
kata-kata di dalam cerita mudah untuk dipahami, dan pesan serta tema terkadang
ditulis di dalam cerita. Salah satu contoh cerita fabel Bahasa Inggris adalah The
Smart Dog.

3. Legenda

Pengertian dari legenda merupakan cerita prosa rakyat yang dianggap atau
dipercaya sebagai cerita suatu kejadian yang benar pernah terjadi oleh yang
mempunyai cerita. Cerita legenda mempunyai sifat yang keduniawian atau
sekuler dan terjadi di masa yang tidak terlalu lampau.

Tokoh dari cerita legenda adalah manusia meski ada kalanya yang mempunyai
berbagai sifat luar biasa serta cukup sering dibantu oleh makhluk-makhluk yang
ajaib. Ciri-ciri dari cerita legenda adalah dipercaya kejadiannya pernah benar-
benar terjadi, tokoh umumnya manusia, sifat keduniawian, bersifat berpindah-
pindah dan bersifat semihistoris.

Ada beberapa jenis dari cerita legend, berikut adalah penjelasannya:

a. Legenda Alam Gaib

Legenda ini umumnya berbentuk cerita yang dianggap atau dipercaya pernah
benar terjadi atau dialami oleh seseorang. Fungsinya adalah untuk meneguhkan
kepercayaan rakyat atau takhayul.

b. Legenda Keagamaan

Legenda ini biasa dikenal dan dipahami sebagai legenda atau cerita dari orang-
orang suci. Umumnya legenda ini terjadi di masa lampau dan kental dengan nilai
religius atau keagamaan.

Terdapat suri tauladan baik di keagamaan dalam cerita ini yang bisa
mempengaruhi pola dari kehidupan masyarakat di zaman dahulu yang belum tahu
tentang nilai-nilai agama.

c. Legenda Setempat

Legenda ini biasanya mempunyai hubungan dengan suatu tempat, bentuk


topografi suatu daerah, hingga nama tempat. Lebih mudahnya, legenda ini dapat
dikatakan sebagai asal-usul dari suatu tempat. Beberapa contoh cerita legenda
setempat Bahasa Inggris adalah seperti The Legend of Singapore, The Legend of
Philippines, dan The Legend of Hong Kong.

17
d. Legenda Perseorangan

Legenda ini biasanya akan berkaitan dengan cerita dari tokoh-tokoh tertentu.
Dimana tokoh tersebut dianggap atau dipercaya oleh yang memiliki cerita benar-
benar terjadi.

4. Mite

Mite atau mitos merupakan cerita prosa rakyat yang tokohnya mahkluk setengah
dewa atau para dewa dan terjadi di dunia yang lain di masa lampau. Mite juga
dianggap dan dipercaya oleh yang membuat cerita pernah benar-benar terjadi.
Ada beragam isi dari cerita mite mulai dari kemunculan manusia, kemunculan
para dunia, kemunculan para hantu, hingga mitos terbentuknya danau, sungai dan
lain sebagainya.

Mite memiliki beberapa ciri seperti dipercaya atau dianggap benar-benar terjadi
oleh para penganutnya, cerita yang sederhana dan terdiri dari motif-motif dan
plot-plot mudah, latar belakang umumnya di masa lampau dan beberapa lainnya.

Jenis-jenis mite cukup beragam seperti mite penciptaan yang menceritakan


tentang terciptanya alam semesta, mitos kosmogenik yang menceritakan
penciptaan alam semesta melalui perantara, mite asal-usul yang menceritakan
tentang asal mula dari binatang atau jenis tumbuhan, mite transformasi yang
menceritakan perubahan-perubahan yang terjadi pada manusia dan dunia di hari
kemudian dan beberapa jenis lain.

Fungsi dari cerita mite adalah sebagai sarana pendidikan yang efektif untuk
menanamkan berbagai nilai budaya, keyakinan tertentu dan norma-norma sosial,
sebagai pegangan masyarakat yang mempercayainya dan lain sebagainya.

Ada cukup banyak manfaat dari cerita anak, baik yang berbahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, maupun Bahasa yang lainnya. Di bawah ini adalah beberapa
contoh manfaat tersebut.

Cerita anak dapat membantu meningkatkan dan melatih kemampuan Bahasa anak.
Anak bisa saat mendengar, menyimak, atau membaca sendiri sebuah cerita,
mereka akan mungkin mendapatkan kosa kata yang baru. Apalagi jika cerita
tersebut berbahasa asing seperti Bahasa Inggris, tentu dapat meningkatkan
kemampuan dari Bahasa asing anak-anak yang sering membaca cerita tersebut.

Manfaat dari cerita anak :

1. Melatih kemampuan bahasa anak


18
2. Menumbuhkan kreastifitas anak

Ketika Anda membaca ataupun mendengarkan sebuah cerita dengan


antusias, mereka akan berimajinasi mengenai jalan cerita tersebut. Contohnya
penggambaran dari karakter, latar hingga konflik di dalam cerita. Dengan
menanamkan banyak ide pada anak tentu akan menambah kreativitas mereka.

3. Meningkatkan kecerdasam anak

Rasa ingin tahu tinggi yang timbul setelah membaca atau mendengarkan
cerita, anak akan mampu untuk mengolah alur cerita dalam pikiran mereka.
Biarkan anak untuk memahami berbagai pesan yang ada di dalam cerita setelah
selesai membaca atau mendengar ceritanya. Hal ini berguna untuk mengajarkan
kepada mereka untuk berbuat baik dan melatih bagaimana mereka untuk berpikir
secara kritis.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

1. Unsur fiksi adalah unsur pembangun dari dalam suatu karya sastra fiksi.
Istilah unsur fiksi dikenal juga dengan istilah unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik. Unsur pembangun cerita fiksi adalah tema, alur, tokoh dan
penokohan, latar tempat dan waktu, sudut pandang, dan gaya bahasa.

2. Tokoh merupakan pondasi atau inti dalam suatu cerita. Tema berfungsi
sebagai topik sentral yang dikembangkan pengarang.

3. Alur atau plot ialah rangkaian peristiwa yang disusun secara logis dalam
suatu cerita. Peristiwa tersebut disusun saling berkaitan secara kronologis
atau disusun secara sebab akibat.

4. Tokoh cerita adalah tooh yang dapat beruba binantang, tumbuh-tumbuhan,


benda mati, dan lain-lain yang dapat berbicara seperti manusia. Tokoh
terbagi menjadi dua, yaitu tokoh prontagonis dan antagonis.

5. Latar adalah tempat atau waktu yang digunakan para tokoh dalam suatu
cerita.

19
6. Sudut pandang adalah cara pencerita atau cara pengarang menceritakan
ceritanya.

7. Gaya bahasa adalah gaya yang digunakan pengarang untuk melukiskan


sesuatu secara indah,berupa pemilihan diksi,ungkapan, kalimat yang dapat
membangun dan mengembangkan imajinasi pembaca.

8. Unsur puisi meliputi tokoh,seting,alur,gaya bahasa, dan iraa dan rima serta
citraan.

9. Unsur drama sama seperti unsur prosa dan puisi ditambah unsur sutradara
dialog, dan penonton.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka


penulis butuh masukan yang membangun demi kemajuan di masa yang akan
datang.

Daftar Rujukan

Rosdiana, Yusi, dkk.2017.Bahasa dan Sastra Indonesia di SD: Modul 1-9.


Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka

Supriyadi. 2006. Pembelajaran Sastra Yang Apresiatif dan Terintegratif di


Sekolah Dasar. Jakarta. Depdiknas

Suryaman, Maman, dkk.2018. Bahasa Indonesia : Untuk Kelas XII. Jakarta :


Kemendikbud

https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-cerita-anak/

20

Anda mungkin juga menyukai