Anda di halaman 1dari 23

BANGUN DATAR TRAPESIUM, LAYANG-LAYANG, BELAH

KETUPAT, DAN LINGKARAN

Mata Kuliah : Matematika MI


Dosen pengampu : Fuaddilah Ali Sofyan, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 8
1. Afifah Salsabila (2110201016)
2. Dela (2110201017)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU DAN MADRASAH
IBTIDAIYAH TAHUN AKADEMIK 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas pada mata kuliah Matematika MI yang berjudul “Bangun Datar
Trapesium, Layang-Layang, Belah Ketupat, dan Lingkaran” dengan baik.
Tugas ini penulis susun bukan hanya sekedar wacana saja, akan tetapi saya
berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan serta ilmu
pengetahuan yang nantinya akan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit kesulitan yang penulis temui.
Namun, berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak makalah ini akhirnya
terselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan banyak
terima kasih kepada Ibu Dosen Fuaddilah Ali Sofyan, M.Pd selaku dosen
pembimbing pada mata kuliah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, baik dari segi bahasan, penyusunan, dan penulisan. Oleh karena itu,
saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menjadi
acuan dalam bekal pengalaman bagi saya untuk lebih baik di masa yang akan
datang.

Palembang, 11 Mei 2022

Penulis,
DAFTAR ISI

i
Kata Pengantar ................................................................................................. i
Daftar Isi ............................................................................................................ ii

BAB I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................... 1

BAB II : Pembahasan
2.1 Bangun Datar Trapesium ........................................................................ 3
2.1.1 Pengertian Bangun Datar Trapesium .......................................... 3
2.1.2 Sifat Bangun Datar Trapesium ................................................... 4
2.1.3 Rumus Keliling Bangun Datar Trapesium .................................. 5
2.1.4 Rumus Luas Bangun Datar Trapesium ....................................... 5
2.2 Bangun Datar Layang-Layang ............................................................... 5
2.2.1 Pengertian Bangun Datar Layang-Layang .................................. 5
2.2.2 Sifat Bangun Datar Layang-Layang ........................................... 6
2.2.3 Rumus Keliling Bangun Datar Layang-Layang ......................... 7
2.2.4 Rumus Luas Bangun Datar Layang-Layang ............................... 7
2.3 Bangun Datar Belah Ketupat .................................................................. 8
2.3.1 Pengertian Bangun Datar Layang-Layang .................................. 8
2.3.2 Sifat Bangun Datar Layang-Layang ........................................... 8
2.3.3 Rumus Keliling Bangun Datar Layang-Layang ......................... 9
2.3.4 Rumus Luas Bangun Datar Layang-Layang ............................... 9
2.4 Bangun Datar Lingkaran ........................................................................ 10
2.4.1 Pengertian Bangun Datar Lingkaran ........................................... 10
13
13
13
2.4.2 Sifat Bangun Datar Lingkaran ....................................................
2.4.3 Rumus Keliling Bangun Datar Lingkaran ..................................
2.4.4 Rumus Liuas Bangun Datar L:ingkaran .....................................

BAB III : Penutup


3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 15
ii
3.2 Saran ....................................................................................................... 16

Daftar Pustaka .................................................................................................. iv


iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Matematika adalah salah satu mata pelajaran umum pada jenjang
pendidikan, baik pedidikan dasar, menengah, lanjut dan bahkan perguruan
tinggi pasti terdapat mata pelajaran matematika. Karena pelajaran matematika
sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu materi yang memerlukan pemahamaan konsep adalah
Bangun datar. Bangun datar dalam pembahasan geometri adalah materi yang
sangat luas dan memiliki banyak macam dan jenis. Materi bangun datar ini
merupakan materi dasar yang sangat dibutuhkan dalam menanamkan dan
membangun konsep geometri yang lebih mendalam, khususnya dalam
mempelajari bangun ruang sisi datar pada tingkatan-tingkatan selanjutnya.
Pada makalah ini akan dibahas tiga aspek yang menyangkut bangun
datar pada mata pelajaran matematika diantaranya, (a) Pengertian, (b) Sifat
(c) Rumus Keliling dan Luas. Dalam hal ini akan dibahas tentang bangun
datar berupa trapesium, belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apakah pengertian, sifat, rumus keliling, dan rumus luas bangun datar
trapesium?
2) Apakah pengertian, sifat, rumus keliling, dan rumus luas bangun datar
layang-layang?
3) Apakah pengertian, sifat, rumus keliling, dan rumus luas bangun datar
belah ketupat?
4) Apakah pengertian, sifat, rumus keliling, dan rumus luas bangun datar
lingkaran?

1.3 Tujuan Penulisan


1) Untuk mengetahui pengertian, sifat, rumus keliling, dan rumus luas
bangun datar trapesium.
2) Untuk mengetahui pengertian, sifat, rumus keliling, dan rumus luas
bangun datar layang-layang.
1
3) Untuk mengetahui pengertian, sifat, rumus keliling, dan rumus luas
bangun datar belah ketupat.
4) Untuk mengetahui pengertian, sifat, rumus keliling, dan rumus luas
bangun datar lingkaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2

2.1 Bangun Datar Trapesium


2.1.1 Pengertian Bangun Datar Trapesium
Trapesium merupakan bangun datar segi empat yang hanya
memiliki dua sisi sejajar. Adapun jenis-jenis trapesium antara lain
yaitu:
1) Trapesium Sembarang

Trapesium sembarang adalah segi empat dengan dua buah


sisinya yang berhadapan sejajar dan tidak mempunyai sisi yang
sama panjang.
2) Trapesium Sama Kaki

Trapesium sama kaki adalah segi empat yang kedua


sisinya sejajar dan kedua kakinya sama panjang, serta sudut-
sudutnya tidak ada yang siku-siku

3) Trapesium Siku-Siku

Trapesium siku-siku merupakan sebuah bangun trapesium


yang besar salah satu sudutnya adalah 90 derajat atau siku-siku.1

2.1.2 Sifat Bangun Datar Trapesium


1) Sifat-sifat Trapesium Sembarang :
a. Mempunyai sepasang sisi sejajar yang berhadapan yang
panjangnya tidak sama.
b. Mempunyai empat sudut yang besarnya tidak sama.
c. Mempunyai dua buah diagonal yang berbeda panjangnya.
2) Sifat-sifat Trapesium Sama Kaki

1
[] Kasri,M.Khafid.2006.Pelajaran Matematika Penekanan pada Berhitung Jilid 5B. Jakarta :
Erlangga
a. Mempunyai dua buah sisi( kaki ) yang sama panjangnya
dan dua buah sisi sejajar yang panjangnya berbeda. 
b. Mempunyai dua buah sudut yang berdekatan yang besarnya
sama.
c. Mempunyai dua buah diagonal yang panjangnya sama.
3) Sifat-sifat Trapesium Siku-Siku
a. Mempunyai sepasang sisi sejajar yang berhadapan yang
panjangnya tidak sama.
b. Mempunyai dua buah sudut siku-siku yang berdekatan.
c. Mempunyai dua buah diagonal yang berbeda panjangnya.2

2.1.3 Rumus Keliling Bangun Datar Trapesium

4
Keliling Trapesium = AB + BC + CD +DA  
Keterangan :
 Keliling trapesium merupakan jumlah seluruh sisi-sisinya AB,
BC, CD, DA adalah sisi-sisi trapesium

2.1.4 Rumus Luas Bangun Datar Trapesium


Luas trapesium ABCD = Luas segitiga ABC + Luas segitiga ACD
Luas trapesium ABCD = ((1/2) x b x t) + ((1/2) x a x t)
L = (1/2) x t x (b + a) bisa juga ditulis L = ((a + b) x t)/2
Keterangan :
L = Luas trapesium
a, b = panjang sisi-sisi sejajar trapesium
t = tinggi trapesium3

2
[] Sunaryo,R.J.2007. Matematika 5 : untuk SD/MI kelas 5.Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
3
[] Jusmawati, S.Pd., M.Pd. Matematika dasar , Makassar : 2020
2.2 Bangun Datar Layang-Layang
2.2.1 Pengertian Bangun Datar Layang-Layang
Perhatikan segitiga sama kaki berikut4 :

Pada gambar segitiga ABC dan segitiga ADC adalah segitiga


sama kaki, panjang alas AD = panjang AB, kemudian kedua segitiga
tersebut diimpitkan pada sisi alas AC Sehingga terbentuklah bangun
segi 4 yang baru seperti gambar dibawah ini :

Bangun baru yang terbentuk di atas disebut layang-layang.


jadi layang- layang adalah bangun segi empat yang dibentuk dari dua
buah segi tiga sama kaki yang alasnya sama panjang diimpitkan.5

2.2.2 Sifat Bangun Datar Layang-Layang


1) Dua sisi yang sepasang sama panjang

4
[] Jusmawati, satriawati, Irman R, Abdul Rahman,Nurdin Arsyad, 2020. Model-model
Pembelajaran Di Sekolah Dasar.Surabaya : Samudra Biru
5
[] Sa’diya Kholifatus.2008.Matematika Untuk SD/MI.Kediri.CV Prima Pratama
Yaitu : AB = BC, dan AD = DC
2) Dua diagonalnya saling tegak lurus dan yang satu membagi dua
sama panjang diagonal yang lain = AC ± BD, dan panjang AO =
Panjang OC
3) Sepasang sudut yang berhadapan sama besar, yaitu <BAD =
besar <BCD
4) Salah satu diagonalnya adalah sumbu simetri diagonal BD,
membagi layang-layang ABCD manjadi 2 bagian sama besar
yaitu segitiga BAD, dan segitiga BCD, sedangkan diagonal AC,
tidak membagi layang-layang ABCD menjadi dua bagian yang
sama besar.6

2.2.3 Rumus Keliling Bangun Datar Layang-Layang 6

Panjang keliling layang – layang adalah jumlah seluruh sisinya.

Layang-layang ABCD mempunyai sisi AB,BC,CD dan AD


maka kelilingnya adalah jumlah dari panjang semua sisi layang-

6
[] Sulardi. Pandai Berhitung Matematik Kelas 6. Surabaya : Erlangga, 2006.
layang tersebut karena sisi AB = BC dan sisi CD=AD, 7 maka dapat
diperoleh rumus.
 keliling layang-layang :
2( sisi AB + sisi BC) atau 2(sisi AD + sisi DC)

2.2.4 Rumus Luas Bangun Datar Layang-Layang

Layang-layang diatas memiliki diagonal AC dan BD. Jika


panjang diagonal AC= d1 dan diagonal BD= d2, maka dapat kita
rumuskan, luas layang-layang sebagai berikut :
 Luas layang-layang ABCD :
1/2x d1 x d2

7
2.3 Bangun Datar Belah Ketupat
2.3.1 Pengertian Bangun Datar Belah Ketupat
Belah ketupat adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk
oleh empat buah rusuk yang sama panjang, dan memiliki dua pasang
sudut bukan siku-sikuyang masing-masing sama besar dengan sudut
dihadapnya. 8

7
[] Sudwiyanto dkk. Terampil Berhitung Matematika Kelas 5. Surabaya : Erlangga, 2006.
8
[] Setyawati, Maunah dkk. 2009. LAPIS- PGMI. Surabaya : Perpustakaan Nasional
Belah ketupat mempunyai kemiripan dengan jajargenjang yang
membedakan adalah pada bangun ketupat memiliki sisi-sisi yang
sama panjang, sedangkan jajargenjang tidan sama panjang.

2.3.2 Sifat Bangun Datar Belah Ketupat


Dari definisi dan unsur-unsur belah ketupat maka dapat
disimpulkan bahwa belah ketupat adalah jajargenjang dengan sifat
yang lebih khusus. Oleh karena itu sifat-sifat jajargenjang juga
berlaku dibelah ketupat. 9
1) Keempat sisinya sama panjang dan sisi yang sepasang sejajar.
2) Sudut-sudut yang berhdapan sama besar dan dibagi dua sama
besar oleh diagonalnya.
3) Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan berpotongan
ditengah-tengah.
4) Kedua diagonalnya merupakan sumbu simetris.

8
2.3.3 Rumus Keliling Bangun Datar Belah Ketupat
Seperti pada bangun datar lainnya untuk mencari keliling
dengan menjumlah semua sisi atau rusuk-rusuknya 10. Berdasarkan
sifatnya bahwa semua sisi-sisinya sama panjang maka rumus untuk
mencari keliling belah ketupat adalah ;

9
[] Suyati, M Khafid. 2004. Pelajaran matematika penekanan pada berhitung. Jakarta: Airlangga
10
[] Ageung, Reza. 2008. Ensiklomini Matematika Bangun Datar dan Bangun Ruang. Klaten:
Sahabat
 Keliling = sisi + sisi + sisi + sisi
Atau lebih singkatnya
 Keliling =  4 x s

2.3.4 Rumus Luas Bangun Datar Belah Ketupat


Untuk menghitung luas daerah belah ketupat ABCD dapat
dicari dengan menggunakan rumus;11

 Luas  = ½   x diagonal1 x diagonal2


Atau lebih disingkat dengan,
 Luas = ½  x d1 x d2

2.4 Bangun Datar Lingkaran


2.4.1 Pengertian Bangun Datar Lingkaran
Lingkaran merupakan gambar 2 (dua) dimensi yang
didefinisikan sebagai himpunan dari semua titik yang mempunyai
jarak dari titik tengah yang sama di bidang tersebut. Titik tetap atau 9
yang biasa disebut dengan titik tengah merupakan pusat lingkaran
sedangan jarak dari pusat lingkaran menuju titik terluar lingkaran di
namakan jari-jari lingkaran dan garis lurus dari titik terluar lingkaran

11
[] Ibrahim dan Suparmi. 2012. Pembelajaran Matematika Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta:
Suka-Press UIN Sunan Kalijaga
melewati titik pusat sampai titik terluar dinamakan diameter 12. Untuk
lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :

Seperti halnya pada bidang datar dua (2) dimensi lainnya,


lingkaran memiliki unsur-unsur yang dapat membedakannya dengan
bidang lain. Unsur-unsur lingkaran terdiri atas beberapa bagian, di
antaranya sebagai berikut:13
1) Pusat lingkaran, merupakan titik tengah pada lingkaran yang
biasa di sebut dengan pusat pada lingkaran. Jarak dari pusat
lingkaran dengan titik terluar lingkaran akan sama dengan titik-
titik terluar lainnya.
2) Diameter lingkaran, merupakan garis lurus dari titik terluar
lingkaran yang melewati pusat hingga titik terluar lingkaran.
Diameter merupakan dua (2) kali dari jari-jari lingkaran
(2 x jari-jari).
3) Jari-jari lingkaran, merupakan jarak dari pusat lingkaran ke titik
terluar lingkaran. Jari-jari lingkaran merupakan setengah dari
diameter lingkaran (1/2 x diameter).
4) Busur lingkaran, merupakan garis lengkungan pada lingkaran
dari titik terluar menuju titik terluar lingkaran. Busur lingkaran
dapat pula di artikan sebagai garis yang membentuk lingkaran14.
5) Tali busur lingkaran, merupakan garis lurus penghubung dari
10
titik terluar lingkaran menuju titik terluar lingkaran. Berbeda
dengan busur, tali busur membentuk sebuah garis sedangkan
12
[] Setiawati, Siti. 2013. Penggunaan Model Kooperatif Numbered Heads Together (NHT) dalam
Peningkatan Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Kalam Cendekia
PGSD Kebumen
13
[] Firdausi. Studi Korelasi Pengetahuan Matematika dengan Kemampuan Guru Mengevaluasi
Hasil Belajar Siswa pada SMU Unggulan di DKI Jakarta, (Jurnal Matematika dan Pendidikan
Matematika).
14
[] NTCM, Principles And Standard for School Mathematics dalam Hasratudin, “Membangun
Karakter Melalui Pembelajaran Matematika”.(Jurnal Pendidikan 2014).
busur merupakan garis kelengkungan. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar berikut : dari gambar anda dapat melihat
bahwa garis dari titik a ke titik b merupakan tali busur pada
lingkaran.

6) Temberang, merupakan daerah lingkaran yang di batasi oleh


busur lingkaran dengan tali busur lingkaran15. Temberang
merupakan daerah yang di arsir merah pada gambar sebagai
berikut:

7) Juring, merupakan daerah yang di batasi oleh dua (2) jari-jari


dan sebuah busur lingkaran. Berbeda dengan temberang, juring
terhubung dengan pusat lingkaran sehingga melibatkan jari-jari
dan busur lingkaran sedangkan temberang melibatkan busur
lingkaran den tali busur lingkaran. Untuk lebih jelasnya
11
perhatikan gambar berikut : daerah merah merupakan juring
(juring kecil) sedangkan daerah biru merupakan juring besar
atau biasa disebut dengan cakram

15
[] S Supardi U. “Hasil Belajar Matematika Siswa Ditinjau dari Interaksi Tes Formatif Uraian dan
Kecerdasan Emosional”,( Jurnal Formatif 2008)
8) Apotema, merupakan garis lurus yang terhubung antara pusat
lingkaran dengan titik tengah tali busur16.
9) Sudut pusat, merupakan sudut yang terbentuk dari dua (2) jari-
jari. Besarnya sudut ditentukan oleh jarak jari-jari yang satu
dengan yang lain. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar :
alpha (∝) merupakan sudut pusat lingkaran.17

2.4.2 Sifat Bangun Datar Lingkaran


Lingkaran mempunyai sifat-sifat yang dapat di jadikan acuan
dalam mengerjakan soal. Sifat-sifat lingkaran merupakan mutlak dan
jika sesuatu bidang datar memiliki sifat-sifat lingkaran maka bidang
datar tersebut merupakan lingkaran. Berikut beberapa sifat-sifat
12
lingkaran:
1) Mempunyai satu (1) buah sisi atau dengan kata lain terdiri dari
satu (1) sisi saja.
2) Mempunyai simetri putar yang tak terhingga.
16
[] Satriawati, Gusni dan Kurniawati, Lia. 2017. “Menggunakan Fungsi-Fungsi Untuk Membuat
Koneksi-Koneksi Matematik”, Algoritma Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
17
[] Syaban, Mumum, “Menumbuhkembangkan daya Matematis Siswa”, dalam : (EDUCARE:
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2008)
3) Mempunyai simetri lipat serta sumbu yang tak terhingga.
4) Tidak memiliki titik sudut18.

2.4.3 Rumus Keliling Bangun Datar Lingkaran


Keliling lingkaran merupakan panjang garis luar lingkaran.
Keliling lingkaran dapat di artikan sebagai perputaran dari titik
terluar lingkaran berputar titik terluar (titik a ke titik a). Keliling
lingkaran merupakan gabungan dari sumbu-sumbu lingkaran. 
 Rumus Keliling lingkaran
K = π x d
 Keterangan :
K = Keliling lingkaran
π = 22/7 atau 3,14 (ketetapan)
d = Diameter lingkaran19

2.4.4 Rumus Luas Bangun Datar Lingkaran


Luas lingkaran merupakan daerah yang di batasi oleh keliling
lingkaran atau garis terluar lingkaran. Luas lingkaran dapat di artikan
sebagai gabungan dari juring-juring lingkaran. 
 Rumus Luas Lingkaran :
L = π x r2
 Keterangan:
L = Luas lingkaran
π = 22/7 atau 3,14 (ketetapan)
r = Jari-jari lingkaran 13

18
[] Saputra, Ruslan, dkk. 2017. Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Komputer
Untuk Siswa Kelas VIII di Smp Negeri 19 Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika JPM
RAFA
19
[] Rizki, Swaditya dan Syutaridho. 2014. Efektivitas Bahan Ajar Bangun Ruang Sisi Datar
Menggunakan 5E Instructional Model terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar. Jurnal Pendidikan
Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Belah ketupat adalah segiempat yang memiliki 4 buah sisi sama panjang
dan sudut yang berhadapan sama besar.
Layang-layang adalah bangun datar segi empat yang dibentuk oleh
segitiga sama kaki dengan alas yang sama panjang dan berimpit.
Trapesium adalah bangun datar segi empat dengan dua buah sisinya yang
berhadapan sejajar.
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama
terhadap titik tertentu yang disebut titik pusat.
2. Sifat-sifat belah ketupat adalah mempunyai 4 buah sisi yang sama
panjang, mempunyai sudut yang berhadapan sama besar, mempunyai 2
sumbu simetri lipat , mempunyai 2 simetri putar, mempunyai 2 garis
diagonal yang saling berpotongan tegak lurus (AC M BD), tetapi
panjangnya berbeda. Diagonal-diagonal tersebut saling membagi sama
panjang, AO = OC dan OB = OD.
Sifat-sifat layang-layang adalah mempunyai dua pasang sisi sama
panjang, mempunyai 1 buah sudut yang berhadapan sama besar,
mempunyai 1 buah sumbu simetri lipat yaitu DB sebagai sumbu simetri,
mempunyai 1 buah simetri putar, mempunyai 2 garis diagonal yang
saling berpotongan tegak lurus (AC M BD), tetapi panjangnya berbeda.
Diagonal BD membagi diagonal AC saling membagi sama panjang OA =
OC.
Sifat-sifat trapesium. (1) Sifat-sifat trapesium sembarang adalah
mempunyai sepasang sisi sejajar, semua sisinya tidak sama panajang,
semua sudutnya tidak sama besar, tidak mempunyai simetri putar, tidak
mempunyai simetri lipat. (2) Sifat-sifat trapesium sama kaki adalah
mempunyai sepasang sisi sejajar, mempunyai 2 sisi sama panjang yaitu ,

15
mempunyai sudut yang berhadapan sama besar, mempunyai 1 buah
simetri lipat, tidak mempunyai simetri putar. (3) Sifat-sifat trapesium
siku-siku adalah mempunyai sepasang sisi sejajar, semua sisinya tidak
sama panjang, mempunyai dua buah sudut 90°, tidak mempunyai simetri
putar, tidak mempunyai simetri lipat.
Sifat-sifat lingkaran adalah mempunyai 1 buah sisi, mempunyai jari-jari
yaitu jarak titik pusat dengan sisi lingkaran, mempunyai diameter atau
garis tengah yang panjangnya dua kali jari-jari, mempunyai simetri putar
tidak terhingga, mempunyai simetri lipat tidak terhingga.20

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di
atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentu nya dapat di
pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa
untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di
jelaskan. Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka.

20
[] Ahdihianto, Erif. 2016. Pengembangan Modul Pembelajaran Geometri Bangun Datar Berbasis
Teori Van Hiele Untuk Siswa Kelas VI Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara.
DAFTAR PUSTAKA

Ahdihianto, Erif. 2016. Pengembangan Modul Pembelajaran Geometri Bangun


Datar Berbasis Teori Van Hiele Untuk Siswa Kelas VI Sekolah
16
Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara.
Ageung, Reza. 2008. Ensiklomini Matematika Bangun Datar dan Bangun Ruang.
Klaten: Sahabat
Firdausi, Studi Korelasi Pengetahuan Matematika dengan Kemampuan Guru
Mengevaluasi Hasil Belajar Siswa pada SMU Unggulan di DKI
Jakarta, (Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika).
Ibrahim dan Suparmi. 2012. Pembelajaran Matematika Teori dan Aplikasinya.
Yogyakarta: Suka-Press UIN Sunan Kalijaga
Jusmawati, satriawati, Irman R, Abdul Rahman, Nurdin Arsyad, 2020. Model-
model Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Surabaya : Samudra Biru
Jusmawati, S.Pd., M.Pd. Matematika dasar , Makassar : 2020
Kasri,M.Khafid.2006.Pelajaran Matematika Penekanan pada Berhitung Jilid 5B.
Jakarta : Erlangga
NTCM, Principles And Standard for School Mathematics dalam Hasratudin,
“Membangun Karakter Melalui Pembelajaran Matematika”.
(Jurnal Pendidikan 2014).
Rizki, Swaditya dan Syutaridho. 2014. Efektivitas Bahan Ajar Bangun Ruang Sisi
Datar Menggunakan 5E Instructional Model terhadap Aktivitas
Dan Hasil Belajar. Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ.
Muhammadiyah Metro
Sa’diya Kholifatus. 2008. Matematika Untuk SD/MI. Kediri. CV Prima Pratama

iv
Saputra, Ruslan, dkk. 2017. Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis
Komputer Untuk Siswa Kelas VIII di Smp Negeri 19 Palembang.
Jurnal Pendidikan Matematika JPM RAFA
Satriawati, Gusni dan Kurniawati, Lia. “Menggunakan Fungsi-Fungsi Untuk
Membuat Koneksi-Koneksi Matematik”, Algoritma Jurnal
Matematika dan Pendidikan Matematika
Setiawati, Siti. 2013. Penggunaan Model Kooperatif Numbered Heads Together
(NHT) dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika Siswa Kelas
V Sekolah Dasar. Jurnal Kalam Cendekia PGSD Kebumen
Setyawati, Maunah dkk. 2009. LAPIS- PGMI. Surabaya : Perpustakaan Nasional
S Supardi U. “Hasil Belajar Matematika Siswa Ditinjau dari Interaksi Tes
Formatif Uraian dan Kecerdasan Emosional”,( Jurnal Formatif)
Sudwiyanto dkk. Terampil Berhitung Matematika Kelas 5. Surabaya : Erlangga,
2006.
Sulardi. Pandai Berhitung Matematik Kelas 6. Surabaya : Erlangga, 2006.
Sunaryo,R.J.2007. Matematika 5 : untuk SD/MI kelas 5.Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Suyati, M Khafid. 2004. Pelajaran matematika penekanan pada berhitung.
Jakarta: Airlangg
Syaban, Mumum, “Menumbuhkembangkan daya Matematis Siswa”, dalam :
(EDUCARE: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, volume 5,
v
nomor 2, Februari 2008)

Anda mungkin juga menyukai