Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH MATEMATIKA MI/SD 2

BANGUN DATAR, SISTEM KOORDINAT, PENCERMINAN,


PENGUBINAN DAN KESEBANGUNAN

Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Matematika MI/SD 2”

Dosen Pengampu:

Tri Suryaningsih, M. Pd.

Disusun oleh :

Indira Putri Nurfadilla (11210183000090)

Jasmin Luay (11210183000092)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Jakarta, 31 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN......................................................................................................................3

A. Latar Belakang......................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan masalah.....................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5

PEMBAHASAN........................................................................................................................5

A. Definisi Bangun Datar..........................................................................................................5


B. Jenis-jenis dan Sifat-sifat Bangun Datar............................................................................6
C. Sistem Koordinat................................................................................................................11
D. Pencerminan........................................................................................................................16
E. Pengubinan..........................................................................................................................16
F. Kesebangunan.....................................................................................................................19
BAB III.....................................................................................................................................21

PENUTUP................................................................................................................................21

A. Kesimpulan..........................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika adalah ilmu deduktif, formal, hierarkhis, menggunakan simbol
dan objek kajiannya bersifat abstrak. Penalaran logic sangat diperlukan dalam belajar
matematika. Perbedaan karakteristik antara anak usia SD yang mengakibatkan adanya
kesulitan dalam pembelajaran Matematika. Oleh karena itu, diperlukan adanya cara
yang efektif untuk menjalani antara tahap berfikir anak usia SD yang masih dalam
tahap berpikir bilangan operasional konkret dengan pelajaran matematika yang objek
kajiannya bersifat abstrak. Matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan,
pengukuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun datar dan ruang. Bangun
datar merupakan bangun yang berbentuk datar, dua dimensi yang tidak memiliki
ruang, tetapi hanya memiliki panjang, lebar dan tinggi. Pada materi bangun datar ini
siswa harus mengetahui macam-macam sifat yang dimiliki tiap-tiap bangun datar.
Selain bangun datar, siswa juga akan mempelajari sistem koordinat,
pencerminan, pengubinan dan kesebangunan. Pada materi sistem koordinat bisa
digunakan untuk menghitung luas dan keliling suatu bangun datar maupun bangun
ruang sesuai dengan gambar dengan ukuran yang sudah tertera pada bidang koordinat.
Materi pencerminan ini dimana refleksi merupakan proses mencerminkan setiap titik
bangun geometri itu terhadap garis tertentu sumbu cermin (sumbu simetri).
Sementara materi pengubinan ini akan membahas penyusunan daerah-daerah
yang sisi-sisinya berimpit sehingga tertutup bidang yang sempurna (tidak ada bagian
yang tidak tertutup). Dan yang terakhir kesebangunan atau kekongruenan bangun
datar merupakan bagian dari matematika yang dinilai relatif sulit bagi siswa terutama
pada suatu pokok bahasan kesebangunan segitiga. Siswa masih kesulitan untuk
menentukan kesebangunan segitiga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bangun datar?
2. Apa saja jenis-jenis bangun datar dan bagaimana sifat-sifatnya?
3. Bagaimana sistem koordinat, pencerminan, pengubinan dan kesebangunan?
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan definisi bangun datar
2. Menyebutkan jenis-jenis dan sifat-sifat bangun datar
3. Menjelaskan sistem koordinat, pencerminan pengubinan dan kesebangunan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Bangun Datar


Bangun datar adalah sebuah objek benda dua dimensi yang dibatasi oleh garis-
garis lurus atau garis lengkung. Karena bangun datar merupakan bangun dua dimensi,
maka hanya memiliki ukuran panjang dan lebar oleh sebab itu maka bangun datar hanya
memiliki luas dan keliling dan tidak memiliki (isi) volume.
Bangun datar telah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
contoh penerapannya yaitu bentuk ubin yang menyerupai bangun persegi dan sisi meja
menyerupai bentuk persegi panjang. Selain itu, ketikakita bermain layang-layang, objek
layang-layang menyerupai bangun layang-layang, dan masih banyak penerapan bangun
datar yang lainnya. Konsep terkait keliling dan luas bangun datar juga banyak diterapkan
untuk mennyelesaikan masalah sehari-hari. Ada macam-macam bangun datar seperti
bangun persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, belah ketupat,
layang-layang, dan lingkaran.

B. Jenis-jenis dan Sifat-sifat Bangun Datar


1. Persegi
Persegi adalah bangun segi empat yang memiliki empat titik sudut dan empat
sisi sama panjang. Pertemuan setiap dua sisi tersebutsaling tegak lurus.

Sifat-sifat persegi yaitu sebagai berikut :


a) Memiliki 4 sisi sama panjang
b) Setiap sudut yang terbentuk oleh sisinya merupakan sudut siku-siku
c) Setiap diagonalnya membagi 2 sama besar sudut yang terbentuk oleh sisinya
d) Perpotongan antar diagonalnya membentuk sudut siku-siku.

2. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah bangun segi empat yang keempatsudutnya siku-siku
dan sisi-sisinya berhadapan sama panjang.
Sifat-sifat persegi panjang yaitu sebagai berikut.
a) Memiliki empat buah sisi. Dalam persegi panjang ABCDtersebut terdapat empat
sisi yaitu sisi AB, BC, CD, dan DA.
b) Sisi-sisi yang sejajar dan berhadapan sama panjang. Dalam persegi panjang
ABCD, sisi-sisi yang sejajar dan berhadapan adalah sisi AB dengan sisi CD dan
sisi BCdengan sisi AD.
c) Memiliki dua diagonal yang sama panjang. Dalam persegi panjang di atas terdapat
diagonal AC dan diagonal BD.Kedua diagonal memiliki ukuran yang sama.
d) Memiliki empat sudut siku-siku. Dalam persegi panjang ABCD, terdapat sudut
ABC, sudut BCD, sudut CDA, dan sudut DAB yang masing-masing berukuran
90o atau sudut siku-siku.
e) Memiliki dua simetri lipat dan simetri putar.

3. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang memiliki tiga sisi dan tiga buah sudut.
Berdasarkan panjang sisinya, bangun datar segitiga dibedakanmenjadi tiga, yaitu
segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga sembarang.
a. Segitiga Sama Sisi

Sifat-sifat segitiga sama sisi yaitu sebagai berikut :


1) Ketiga sisinya sama panjang.
2) Ketiga sudutnya sama besar (60°).

b. Segitiga Sama Kaki


Sifat-sifat segitiga sama kaki yaitu sebagai berikut :
1) Dua dari tiga sisinya sama panjang.
2) Memiliki sepasang sudut yang sama besar.

c. Segitiga Sembarang

Sifat-sifat segitiga sembarang yaitu sebagai berikut :


1) Ketiga sisinya tidak sama panjang
2) Ketiga sudutnya tidak sama besar.
Berdasarkan besar sudutnya, bangun datar segitiga dibedakanmenjadi tiga,
yaitu segitiga sama siku-siku, segitiga lancip, dan segitiga tumpul.
a) Segitiga Siku-Siku

Sifat-sifat segitiga siku-siku yaitu sebagai berikut :


1) Memiliki sudut terbesarnya adalah sudut siku-siku (90derajat).

b) Segitiga Lancip

Sifat-sifat segitiga lancip yaitu sebagai berikut :


1) Ketiga sudutnya merupakan sudut lancip.
c) Segitiga Tumpul

Sifat-sifat segitiga tumpul yaitu sebagai berikut :


1) Salah satu sudutnya merupakan sudut tumpul.

4. Jajaran Genjang
Jajaran genjang adalah bangun segi empat yang sisi-sisi berhadapannya sama
panjang dan sejajar.
Perhatikan gambar bangun datar jajaran genjang berikut.

Berdasarkan gambar tersebut, sifat-sifat dari bangun jajar genjang dapat


dijelaskan sebagai berikut.
a) Jajar genjang memiliki dua pasang sisi yang sejajar dan sama panjang. Sisi AB
sejajar dengan sisi CD sehingga ukuran sisi AB =ukuran sisi CD. Sisi BC sejajar
dengan sisi AD sehingga ukuransisi BC = ukuran sisi AD.
b) Jajar genjang memiliki dua pasang sudut yang saling berhadapan dan sama besar.
Kedua pasang sudut yang berhadapan pada jajar genjang ABCD di atas yaitu
sudut ABC dengan sudut ADC serta sudut BAD berhadapan dengan sudut BCD.
Ukuran sudut ABC sama dengan ukuran sudut ADC, serta ukuran sudut BAD
samadengan ukuran sudut BCD.
c) Jajar genjang memiliki dua diagonal yang saling berpotongan. Kedua diagonal
pada bangun jajar genjang tidak sama panjang

5. Trapesium
Trapesium adalah bangun segi empat yang tepat memilikisepasang sisi berhadapan
yang sejajar

Sifat-sifat trapesium yaitu sebagai berikut.


a) Memiliki sepasang sisi sejajar
b) Memiliki dua pasang sudut sama besar (trapesium sama kaki) atau memiliki dua
sudut siku-siku (trapesium siku-siku).
c) Jumlah besar sudut yang berdekatan di antara dua garis sejajar adalah 180 derajat.
6. Layang-layang
Layang-layang adalah bangun segi empat dengandua pasang sisi yang
berdekatan masing-masing sama panjang.Perhatikan bangun layang-layang berikut.

Beberapa sifat bangun datar datar layang-layang yaitu sebagai berikut.


a) Memiliki dua pasang sisi yang sama panjang dan tidak sejajar.Sisi AB sama
dengan sisi AD dan sisi BC sama dengan sisi CD.
b) Memiliki dua sudut yang sama besar. Sudut ABC sama dengansudut ADC.
c) Memiliki dua diagonal yang saling tegak lurus. Diagonal ACtegak lurus dengan
diagonal BD.
d) Memiliki satu sumbu simetri yaitu garis yang berhimpit dengangaris AC.

7. Belah Ketupat
Belah Ketupat adalah bangun segi empat dengan sisi yang berhadapan saling
sejajar. Keempat sisinya sama panjang, dansudut-sudut yang berhadapat sama besar.

Perhatikan gambar bangun belah ketupat berikut.

Berikut merupakan sifat-sifat bangun belah ketupat :


a) Memiliki empat buah sisi yang sama panjang, yaitu sisiAB, BC, CD, dan DA.
b) Memiliki dua pasang sudut yang berhadapan dan sama besar, yaitu sudut ABC
dengan sudut ADC dan sudut BADdengan sudut BCD.
c) Memiliki dua buah diagonal yang saling berpotongan tegak lurus, yaitu diagonal
AC dan diagonal BD. Satu diagonalmembagi dua diagonal yang lain sama
panjang. DiagonalAC membagi diagonal BD menjadi dua sama panjang,
begitupula dengan diagonal BD membagi diagonal ACmenjadi dua sama
panjang.
d) Memiliki dua simetri lipat dan simetri putar. Masing-masing sumbu simetri
berhimpit dengan diagonal AC dandiagonal BD.
8. Lingkaran
Lingkaran adalah kumpulan semua titik di bidang datar yang berjarak sama
dari suatu titik tetap di bidang tersebut. Titik tetap tersebut dinamakan pusat
lingkaran.

Pada gambar di atas, titik P merupakan titik pusat lingkaran dan rmerupakan
jari-jari lingkaran. Dalam lingkaran juga terdapat ruas garis yang menghubungkan
duatitik pada lingkaran disebut sebagai tali busur.
Sifat-sifat lingkaran yaitu sebagai berikut.
a) Memiliki satu titik pusat.
b) Jarak sembarang titik pada lingkaran terhadap pusat adalah sama.

C. Sistem Koordinat
1. Pengertian
Sistem koordinat kartesius adalah suatu titik yang terdiri dari 2 sumbu yaitu
sumbu X dan sumbu Y. Gunanya adalah untuk menentukan posisi kedudukan
suatutitik pada sumbu koordiat. Sumbu koordinat tersebut adalah (x,y). Sumbu X
nama aslinya adalah sumbu absis. Sumbu Y nama aslinya adalah sumbu ordinat.
2. Komponen-komponen Koordinat

a) Sumbu horizontal yaitu diberi label X yang nilainya tidak terhingga baik yang
positif maupun yang negatif.
b) Sumbu vertikal yaitu yang diberi label Y yang nilainya tidak terhingga baik yang
positif maupun yang negatif.
c) Titik asal (origin) yaitu perpotongan tegak lurus antara garis horizontal dan
garisvertikal di titik nol.
d) Kuadran I yaitu dibatasi oleh sumbu x positif dan sumbu y positif.
e) Kuadran II yaitu dibatasi oleh sumbu x negatif dan sumbu y positif.
f) Kuadran III yaitu dibatasi oleh sumbu x negatif dan sumbu y negatif.
g) Kuadran IV yaitu dibatasi oleh sumbu x positif dan sumbu y negatif.

3. Cara Membaca Titik Koordinat


Perhatikan bidang koordinat di bawah ini!

Pada bidang koordinat di atas terdiri dari titik-titik koordinat sebagai berikut :
- Titik L yaitu x = 1 dan y = 1, maka koordinat titik L adalah (1, 1), ditulis L(1, 1).
- Titik M yaitu x = -5 dan y = 1, maka koordinat titik M adalah (-5, 1), ditulis M(-
5, 1) .
- Titik O yaitu x = -2 dan y = -2, maka koordinat titik O adalah (-2, -2), ditulis O(-
2, -2).
- Titik P yaitu x = 4 dan y = -2, maka koordinat titik P adalah (4, -2), ditulis P(4, -
2).

4. Cara Menggambar Titik Koordinat


Perhatikan bidang koordinat di bawah ini!

Pada koordinat di atas terdiri dari titik-titik koordinat sebagai berikut :


- Titik A yaitu x = 4 dan y = 2, jadi A(4, 2)
- Titik B yaitu x = -4 dan y = 2, jadi B(-4, 2)
- Titik C yaitu x = -4 dan y = -2, jadi C(-4, -2)
- Titik D yaitu x = 4 dan y = -2, jadi D(4, -2).
Hubungkan titik-titik koordinat tersebut sehingga akan membentuk sebuah bangun
datar seperti di bawah ini :
5. Contoh Soal
Perhatikan bidang koordinat dibawah ini untuk mengisi soal nomor 1-5!

1) Koordinat titik A adalah ….


a. (6,-2)
b. (6,3)
c. (3,6)
d. (-3,6)

2) Koordinat titik C adalah …..


a. (2,5)
b. (5,2)
c. (-2,-5)
d. (-5,-2)

3) Kooordinat titik F adalah ….


a. (-4,-5)
b. (-4,5)
c. (2,-6)
d. (-3,1)

4) Titik yang terletak pada koordinat (2,-6) adalah ….


a.Titik A
b. Titik B
c. Titik D
d. Titik E

5) Titik yang terletak pada koordinat (-3,1) adalah ….


a. Titik F
b. Titik E
c. Titik G
d. Titik H
Perhatikan bidang koordinat dibawah ini untuk mengisi soal nomor 6 dan 7!

6) Bangun yang dibentuk dari gambar di atas adalah …..


a. Persegi panjang
b. Segitiga
c. Jajar genjang
d. Trapesium
7) Titik-titik koordinat di bawah ini yang tidak sesuai gambar di atas adalah ….
a. A (-3,3)
b. B (3,3)
c. C (-5,5)
d. D (-5.-5)
Perhatikan bidang koordinat dibawah ini untuk mengisi soal nomor 8-10!
8) Luas bangun di atas adalah ….
a. 40 satuan
b. 80 satuan
c. 100 satuan
d. 120 satuan

9) Keliling bangun di atas adalah ….


a. 30 satuan
b. 10 satuan
c. 36 satuan
d. 80 satuan

10) Titik-titik koordinat yang tidak sesuai dengan gambar di atas adalah ….
a. A (-4,3)
b. B (-4,5)
c. C (5,6)
d. D (6,-3)

D. Pencerminan
Sifat-sifat pencerminan sebagai berikut:
1. Objek dan bayangannya selalu sama.
2. Jarak setiap titik pada objek dan cermin sama dengan jarak setiap titik pada bayangan
dan cermin, s = s’.
3. Tinggi objek sama dengan tinggi bayangannya, h = h’.
4. Garis yang menghubungkan titik pada objek dengan titik pada bayangannya selalu
tegak lurus dengan cermin.

Selanjutnya, perhatikan contoh pencerminan bangun datar berikut.

Sesuai dengan sifat pencerminan, kita dapat memperoleh hal-hal sebagai berikut:
1. Segitiga ABC kongruen dengan segitiga A’B’C’, akibat dari pernyataan ini, luas
segitiga ABC sama dengan luas segitiga A’B’C’.
2. CP = C’P, AQ = A’Q, dan BR = B’R. Atau dengan kata lain, jarak titik sudut
segitiga ABCke cermin sama dengan jarak titik sudut A’B’C’ ke cermin.
3. Tinggi segitiga ABC sama dengan tinggi segitiga A’B’C’.
4. Ruas garis AA’, BB’, dan CC’ semuanya tegak lurus dengan cermin, yaitu garis PR.
Selanjutnya mari kita berlatih untuk melukis bayangan dari bangun datar tertentu.
Tentunya, kita harus menggunakan sifat-sifat dari pencerminan untuk melukis bayangan
tersebut.

Diberikan suatu belah ketupat PQRS seperti gambar di bawah. Tentukan bayangan dari


belah ketupat tersebut apabila dicerminkan terhadap garis a!

Perhatikan bahwa grid horizontal yang ada tegak lurus dengan garis a. Bayangan titik P,
yaitu P’, tentunya segaris dengan titik P. Jarak titik P ke garis a adalah 11 satuan ke kiri.
Akibatnya jarak titik P’ dengan cermin adalah 11 satuan ke kanan. Hal ini juga berlaku
untuk titik-titik Q’, R’, dan S’ yang secara berturut-turut merupakan bayangan dari titik-
titik Q, R, dan S. Titik Q’ akan segaris dengan titik Q dan berjarak 2 satuan ke kanan.
Titik R’ akan segaris dengan titik R dan berjarak 4 satuan ke kanan. Sedangkan
titik S’ akan segaris dengan S dan berjarak 13 satuan ke kanan.

Setelah ketemu posisi dari titik-titik P’, Q’, R’ dan S’, hubungkan keempat titik tersebut


dengan ruas garis sehingga akan terbentuk belah ketupat P’Q’R’S’ yang merupakan
bayangan dari belah ketupat PQRS. Berikut ini gambar dari belah ketupat PQRS dan
bayangannya.

Selain dengan cara di atas, kita juga dapat melukis bayangan dari suatu objek dengan
menggunakan simetri lipat. Garis pencerminan akan menjadi sumbu simetri jika kita
menggunakan cara tersebut.

Berikut ini ilustrasi untuk melukis bayangan dari suatu objek dengan menggunakan
simetri lipat.
Langkah pertama, kamu harus melukis objek yang akan ditentukan bayangannya dan
garis pencerminannya pada kertas. Setelah itu, lipatlah kertas tersebut menurut garis
pencerminannya. Jiplaklah objek pada sisi kertas yang lainnya. Terakhir, buka kembali
kertas tersebut. Hasil jiplakan tersebut merupakan bayangan dari objek yang dimaksud.

1. Contoh Soal
1) Hasil pencerminan terhadap garis I yang benar adalah.

Jawaban : A

2) Perhatikan gambar di bawah ini!

Pencerminan bangun datar yang benar ditunjukkan oleh nomor..


a. 4
b. 3
c. 2
d. 1

Jawaban : C

3) Perhatikan gambar berikut!


Hasil pencerminan yang tepat ditunjukkan oleh nomor...

4) Perhatikan gambar di bawah ini!

Hasil pencerminan yang tepat ditunjukkan oleh...


a. Gambar iv
b. Gambar iii
c. Gambar ii
d. Gambar i

5) Pencerminan yang benar ditunjukkan oleh...


Jawaban : A

6) Perhatikan gambar di bawah ini!

Hasil pencerminan yang benar ditunjukkan oleh...

Jawaban : A

7) Gambar pencerminan yang tepat ditunjukkan oleh...

Jawaban : B
E. Pengubinan
Pengubinan merupakan hasil karya yang sempurna tanpa perbedaan. Pengubinan
adalah adalah penyusunan daerah-daerah yang sisi-sisinya berimpit sehingga tertutup
bidang yang sempurna(tidak ada bagian yang tidak tertutup). Kita dapat membentuk ubin
dengan segitiga-segitiga,segi empat, dan segi banyak lainnya. Seperti pada gambar
dibawah ini menunjukkan pengubinan dengan segitiga siku-siku.
Gambar 1. Segitiga membentuk pengubinan persegi panjang.

Gambar 2. Segi empat dengan pengubinan jajar genjang

Gambar 3. Pengubinan dengan trapesium sama kaki.

1. Pengubinan dengan Segi Banyak Beraturan


Pengubinan yang dibentuk oleh segibanyak beraturan disebut pengubinan
beraturan.Misalnya pada segitiga sama sisi.
Gbr. Pengubinan Segitiga Sama Sisi Gbr. Pengubinan Segiempat Gbr Pengubinan Segienam

Pada gambar diatas menunjukkan pengubinan dengan segitiga siku-siku. Pola


pada pengubinan ini adalah ada 6 segitiga siku-siku bertemu pada satu titik. Keadaan
seperti inidikatakan bahwa konfigurasi segitiga siku-siku bertemu di satu titik adalah
(3, 3, 3, 3, 3, 3).Jika kita akan melihat apakah mungkin kita dapat melakukan
pengubinan dengan bangun- bangun segienam itu dan bagaimana bentuk konfigurasi
segienam beraturan itu bertemu padasatu titik, maka harus memusatkan perhatian
pada salah satu sudut segi enam beraturan itu. Untuk itu perhatikan lingkaran yang
ada pada salah satu sudut segienam beraturan di atas. Misalkan kita telah mengetahui
bahwa besar satu sudut segi enam beraturan adalah 120 dankita telah mengetahui
bahwa besar sudut satu lingkaran penuh adalah 360. Kita ingin mengetahui apakah
mungkin ada beberapa segienam beraturan lain yang dapat menutup daerah lingkaran
yang tersisa. Karena kita sudah mempunyai sudut sebesar 120, kita masih
memerlukan gabungan sudut dari beberapa segienam beraturan yang besarnya adalah
360 – 120 = 240. Karena itu kita memerlukan dua buah bangun segienam lagi.
Dengan demikian,konfigurasi pengubinan dengan menggunakan segienam beraturan
bertemu pada sebuah titik adalah (6, 6, 6).

Untuk menentukan pengubinan bangun-bangun segibanyak beraturan, kita


harusmemahami besar setiap sudut pada segibanyak beraturan. Kita telah mengetahui
bahwa jumlahukuran sudut segitiga adalah 180 dan besar ukuran sudut satu lingkaran
penuh adalah 360.Meskipun demikian, mungkin banyak diantara kita belum
mengetahui besar ukuran setiapsudut dalam segibanyak beratuarn. Untuk itu, sebelum
mengakhiri pembahasan pengubinan, kita bicarakan sedikit tentang besar ukuran
setiap sudut pada segibanyak beraturan, yaitu sebagai berikut :
a) Segitiga beraturan (segitiga sama sisi), jumlah ukuran sudut dalam segitiga
beraturanadalah 180, besar ukuran setiap sudutnya adalah 60.
b) Segiempat beraturan (persegi), Karena segiempat beraturan dapat dibangun dari
duasegitiga, maka jumlah ukuran sudut dalam segiempat itu adalah 2 x 180 = 360.
Dengan demikian, besar ukururan setiap sudutnya adalah 90.

2. Contoh Soal
1) Perhatikan gambar berikut!
Bangun datar yang membentuk pengubinan pada gambar di atas adalah. . .
a. segitiga
b. persegi
c. persegi panjang

2) Perhatikan gambar berikut!

Bangun datar yang membentuk pengubinan pada gambar di atas adalah. . .


a. segitiga
b. persegi
c. persegi panjang
3) Perhatikan gambar berikut!

Pola pengubinan pada gambar menggunakan. . . bentuk bangun datar


A. 1
B. 2
C. 3

4) Perhatikan gambar berikut!

Bangun datar yang membentuk pengubinan pada gambar di atas adalah. . .


A. segitiga
B. persegi
C. persegi panjang
5) Perhatikan gambar berikut!

Bangun datar yang membentuk pengubinan tersebut adalah...


A. persegi
B. persegi dan segitiga
C. persegi dan persegi panjang

F. Kesebangunan
Dua bangun dinyatakan sebangun jika:
1) Perbandingan panjang sisi yang bersesuaian senilai
2) Sudut yang bersesuaian besarnya sama.

Kalau dua syarat ini dipenuhi, maka dua bangun bisa dinyatakan sebagun.

Contoh dua bangun yang kesebangunan :

Ada dua syarat yang harus dipenuhi. Pertama, perbandingan sisi yang bersesuaian
senilai.

Cara untuk mengetahuinya adalah sebagai berikut:

Panjang AB/Panjang EF = Panjang AD/Panjang EF

15/12,5 = 3/2,5

6/5 = 6/5

Dua bangun ini memiliki panjang sisi yang senilai.

Lalu syarat kedua adalah memiliki sudut yang besarnya sama.

Sudut A = Sudut E

Sudut B = Sudut F
Sudut C = Sudut G

Sudut D = Sudut H

Karena kedua bangun ini bentuknya persegi panjang, maka memiliki sudut siku-siku
yang besarnya 90 derajat. Jadi dua bangun ini memiliki sudut yang besarnya sama.
Kesimpulannya, dua bangun ini bisa dinyatakan sebangun.

1. Contoh Soal
1) Perhatikan gambar berikut!

Dari keempat gambar tersebut, yang sebangun adalah...


a. i
b. ii
c. iii
d. iv

Pembahasan:
mari kita bahas masing-masing opsi di atas:
a. opsi i salah, karena 5/10 tidak sama dengan 10/15
b. opsi ii benar, karena 2/3 sama dengan 4/6 = 2/3 bila disederhanakan
jawaban: B
2) Perhatikan gambar berikut!

Jika kedua bangun tersebut sebangun, maka perbandingan kedua bangun di atas
adalah ...
a. 1 : 2
b. 1 : 3
c. 1 : 4
d. 1 : 5

Pembahasan :
kita perbandingkan sisi-sisi yang bersesuaian:
10 : 40 = 1 : 4
jawaban: C

3) Perhatikan gambar berikut ini!

Dari keempat bangun tersebut, yang sebangun adalah ...


a. I
b. II
c. III
d. IV
Pembahasan :
Opsi I benar, karena 4/5 = 8/10 atau 8/10 = 4/5 setelah disederhanakan
Jawaban: A

4) Perhatikan gambar berikut ini!

Jika jajar genjang A dan B sebangun, maka perbandingan sisi-sisi yang sesuai dari
gambar tersebut adalah...
a. 1 : 2
b. 1 : 3
c. 1 : 4
d. 1 : 5

5) Perhatikan gambar berikut!

Pasangan bangun yang sebangun adalah...


a. (i) dan (iv)
b. (i) dan (iii)
c. (ii) dan (iii)
d. (iii) dan (iv)

Pembahasan :
(i) dan (iv) sebangun karena bangunnya sama
Bangun yang lain tidak menunjukkan kesamaan
Jawaban: A

6) Perhatikan gambar berikut!


Bangun yang sebangun ditunjukkan oleh nomor...
a. I
b. II
c. III
d. IV

Pembahasan :
Mari kita bahas satu-persatu opsi di atas:
a. Opsi I salah, karena 2/3 tidak sama dengan 3/7
b. Opsi II salah, karena 6/3 tidak sama dengan 10/4
c. Opsi III salah, karena 7/10 tidak sama dengan 9/17
d. Opsi IV benar, karena 2/1 sama dengan 16/8
Jawaban: D
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Bangun datar merupakan bangun dua dimensi, maka hanya memiliki ukuran panjang
dan lebar oleh sebab itu maka bangun datar hanya memiliki luas dan keliling dan tidak
memiliki (isi) volume. Ada macam-macam bangun datar seperti bangun persegi, persegi
panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran.

Sistem koordinat kartesius adalah suatu titik yang terdiri dari 2 sumbu yaitu sumbu X
dan sumbu Y. Gunanya adalah untuk menentukan posisi kedudukan suatutitik pada sumbu
koordiat. Sumbu koordinat tersebut adalah (x,y).

Sifat-sifat pencerminan yaitu objek dan bayangannya selalu sama, jarak setiap titik
pada objek dan cermin sama dengan jarak setiap titik pada bayangan dan cermin, tinggi objek
sama dengan tinggi bayangannya, dan garis yang menghubungkan titik pada objek dengan
titik pada bayangannya selalu tegak lurus dengan cermin.

Pengubinan merupakan hasil karya yang sempurna tanpa perbedaan. Pengubinan


adalah adalah penyusunan daerah-daerah yang sisi-sisinya berimpit sehingga tertutup bidang
yang sempurna (tidak ada bagian yang tidak tertutup).

Dua bangun dinyatakan sebangun jika perbandingan panjang sisi yang bersesuaian
senilai serta sudut yang bersesuaian besarnya sama.
DAFTAR PUSTAKA

Ismadi, Janu. 2018. Jagoan Matematika SD. Solo: PT Tiga Serangkai.

Ariesta, Inka Sri. 2019. Bangun Datar. Artikel Diakses dari:


https://id.scribd.com/document/400451838/Modul-Ajar-Bangun-Datar Dikutip pada
31 Maret 2023.

Agustian. 2020. Bangun Datar: Pengertian, Macam, Sifat, Rumus, Soal. Artikel Diakses dari:
https://rumuspintar.com/bangun-datar/ Dikutip pada 31 Maret 2023.

Tanya. 2023 Rangkuman Materi Sistem Koordinasi Tingkat SD. Artikel Diakses dari:
https://tanya-tanya.com/rangkuman-materi-contoh-soal-pembahasan-sistem-
koordinat-sd/ Dikutip pada 31 Maret 2023.

Tobing, Panca. 2019. Materi Pengubinan. Diakses dari:


https://www.scribd.com/document/434792103/Materi-Pengubinan Dikutip pada 31
Maret 2023.

Anda mungkin juga menyukai