“Matematika MI/SD 2”
Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
A. Latar Belakang......................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan masalah.....................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
PENUTUP................................................................................................................................21
A. Kesimpulan..........................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika adalah ilmu deduktif, formal, hierarkhis, menggunakan simbol
dan objek kajiannya bersifat abstrak. Penalaran logic sangat diperlukan dalam belajar
matematika. Perbedaan karakteristik antara anak usia SD yang mengakibatkan adanya
kesulitan dalam pembelajaran Matematika. Oleh karena itu, diperlukan adanya cara
yang efektif untuk menjalani antara tahap berfikir anak usia SD yang masih dalam
tahap berpikir bilangan operasional konkret dengan pelajaran matematika yang objek
kajiannya bersifat abstrak. Matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan,
pengukuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun datar dan ruang. Bangun
datar merupakan bangun yang berbentuk datar, dua dimensi yang tidak memiliki
ruang, tetapi hanya memiliki panjang, lebar dan tinggi. Pada materi bangun datar ini
siswa harus mengetahui macam-macam sifat yang dimiliki tiap-tiap bangun datar.
Selain bangun datar, siswa juga akan mempelajari sistem koordinat,
pencerminan, pengubinan dan kesebangunan. Pada materi sistem koordinat bisa
digunakan untuk menghitung luas dan keliling suatu bangun datar maupun bangun
ruang sesuai dengan gambar dengan ukuran yang sudah tertera pada bidang koordinat.
Materi pencerminan ini dimana refleksi merupakan proses mencerminkan setiap titik
bangun geometri itu terhadap garis tertentu sumbu cermin (sumbu simetri).
Sementara materi pengubinan ini akan membahas penyusunan daerah-daerah
yang sisi-sisinya berimpit sehingga tertutup bidang yang sempurna (tidak ada bagian
yang tidak tertutup). Dan yang terakhir kesebangunan atau kekongruenan bangun
datar merupakan bagian dari matematika yang dinilai relatif sulit bagi siswa terutama
pada suatu pokok bahasan kesebangunan segitiga. Siswa masih kesulitan untuk
menentukan kesebangunan segitiga.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bangun datar?
2. Apa saja jenis-jenis bangun datar dan bagaimana sifat-sifatnya?
3. Bagaimana sistem koordinat, pencerminan, pengubinan dan kesebangunan?
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan definisi bangun datar
2. Menyebutkan jenis-jenis dan sifat-sifat bangun datar
3. Menjelaskan sistem koordinat, pencerminan pengubinan dan kesebangunan.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah bangun segi empat yang keempatsudutnya siku-siku
dan sisi-sisinya berhadapan sama panjang.
Sifat-sifat persegi panjang yaitu sebagai berikut.
a) Memiliki empat buah sisi. Dalam persegi panjang ABCDtersebut terdapat empat
sisi yaitu sisi AB, BC, CD, dan DA.
b) Sisi-sisi yang sejajar dan berhadapan sama panjang. Dalam persegi panjang
ABCD, sisi-sisi yang sejajar dan berhadapan adalah sisi AB dengan sisi CD dan
sisi BCdengan sisi AD.
c) Memiliki dua diagonal yang sama panjang. Dalam persegi panjang di atas terdapat
diagonal AC dan diagonal BD.Kedua diagonal memiliki ukuran yang sama.
d) Memiliki empat sudut siku-siku. Dalam persegi panjang ABCD, terdapat sudut
ABC, sudut BCD, sudut CDA, dan sudut DAB yang masing-masing berukuran
90o atau sudut siku-siku.
e) Memiliki dua simetri lipat dan simetri putar.
3. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang memiliki tiga sisi dan tiga buah sudut.
Berdasarkan panjang sisinya, bangun datar segitiga dibedakanmenjadi tiga, yaitu
segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga sembarang.
a. Segitiga Sama Sisi
c. Segitiga Sembarang
b) Segitiga Lancip
4. Jajaran Genjang
Jajaran genjang adalah bangun segi empat yang sisi-sisi berhadapannya sama
panjang dan sejajar.
Perhatikan gambar bangun datar jajaran genjang berikut.
5. Trapesium
Trapesium adalah bangun segi empat yang tepat memilikisepasang sisi berhadapan
yang sejajar
7. Belah Ketupat
Belah Ketupat adalah bangun segi empat dengan sisi yang berhadapan saling
sejajar. Keempat sisinya sama panjang, dansudut-sudut yang berhadapat sama besar.
Pada gambar di atas, titik P merupakan titik pusat lingkaran dan rmerupakan
jari-jari lingkaran. Dalam lingkaran juga terdapat ruas garis yang menghubungkan
duatitik pada lingkaran disebut sebagai tali busur.
Sifat-sifat lingkaran yaitu sebagai berikut.
a) Memiliki satu titik pusat.
b) Jarak sembarang titik pada lingkaran terhadap pusat adalah sama.
C. Sistem Koordinat
1. Pengertian
Sistem koordinat kartesius adalah suatu titik yang terdiri dari 2 sumbu yaitu
sumbu X dan sumbu Y. Gunanya adalah untuk menentukan posisi kedudukan
suatutitik pada sumbu koordiat. Sumbu koordinat tersebut adalah (x,y). Sumbu X
nama aslinya adalah sumbu absis. Sumbu Y nama aslinya adalah sumbu ordinat.
2. Komponen-komponen Koordinat
a) Sumbu horizontal yaitu diberi label X yang nilainya tidak terhingga baik yang
positif maupun yang negatif.
b) Sumbu vertikal yaitu yang diberi label Y yang nilainya tidak terhingga baik yang
positif maupun yang negatif.
c) Titik asal (origin) yaitu perpotongan tegak lurus antara garis horizontal dan
garisvertikal di titik nol.
d) Kuadran I yaitu dibatasi oleh sumbu x positif dan sumbu y positif.
e) Kuadran II yaitu dibatasi oleh sumbu x negatif dan sumbu y positif.
f) Kuadran III yaitu dibatasi oleh sumbu x negatif dan sumbu y negatif.
g) Kuadran IV yaitu dibatasi oleh sumbu x positif dan sumbu y negatif.
Pada bidang koordinat di atas terdiri dari titik-titik koordinat sebagai berikut :
- Titik L yaitu x = 1 dan y = 1, maka koordinat titik L adalah (1, 1), ditulis L(1, 1).
- Titik M yaitu x = -5 dan y = 1, maka koordinat titik M adalah (-5, 1), ditulis M(-
5, 1) .
- Titik O yaitu x = -2 dan y = -2, maka koordinat titik O adalah (-2, -2), ditulis O(-
2, -2).
- Titik P yaitu x = 4 dan y = -2, maka koordinat titik P adalah (4, -2), ditulis P(4, -
2).
10) Titik-titik koordinat yang tidak sesuai dengan gambar di atas adalah ….
a. A (-4,3)
b. B (-4,5)
c. C (5,6)
d. D (6,-3)
D. Pencerminan
Sifat-sifat pencerminan sebagai berikut:
1. Objek dan bayangannya selalu sama.
2. Jarak setiap titik pada objek dan cermin sama dengan jarak setiap titik pada bayangan
dan cermin, s = s’.
3. Tinggi objek sama dengan tinggi bayangannya, h = h’.
4. Garis yang menghubungkan titik pada objek dengan titik pada bayangannya selalu
tegak lurus dengan cermin.
Sesuai dengan sifat pencerminan, kita dapat memperoleh hal-hal sebagai berikut:
1. Segitiga ABC kongruen dengan segitiga A’B’C’, akibat dari pernyataan ini, luas
segitiga ABC sama dengan luas segitiga A’B’C’.
2. CP = C’P, AQ = A’Q, dan BR = B’R. Atau dengan kata lain, jarak titik sudut
segitiga ABCke cermin sama dengan jarak titik sudut A’B’C’ ke cermin.
3. Tinggi segitiga ABC sama dengan tinggi segitiga A’B’C’.
4. Ruas garis AA’, BB’, dan CC’ semuanya tegak lurus dengan cermin, yaitu garis PR.
Selanjutnya mari kita berlatih untuk melukis bayangan dari bangun datar tertentu.
Tentunya, kita harus menggunakan sifat-sifat dari pencerminan untuk melukis bayangan
tersebut.
Perhatikan bahwa grid horizontal yang ada tegak lurus dengan garis a. Bayangan titik P,
yaitu P’, tentunya segaris dengan titik P. Jarak titik P ke garis a adalah 11 satuan ke kiri.
Akibatnya jarak titik P’ dengan cermin adalah 11 satuan ke kanan. Hal ini juga berlaku
untuk titik-titik Q’, R’, dan S’ yang secara berturut-turut merupakan bayangan dari titik-
titik Q, R, dan S. Titik Q’ akan segaris dengan titik Q dan berjarak 2 satuan ke kanan.
Titik R’ akan segaris dengan titik R dan berjarak 4 satuan ke kanan. Sedangkan
titik S’ akan segaris dengan S dan berjarak 13 satuan ke kanan.
Selain dengan cara di atas, kita juga dapat melukis bayangan dari suatu objek dengan
menggunakan simetri lipat. Garis pencerminan akan menjadi sumbu simetri jika kita
menggunakan cara tersebut.
Berikut ini ilustrasi untuk melukis bayangan dari suatu objek dengan menggunakan
simetri lipat.
Langkah pertama, kamu harus melukis objek yang akan ditentukan bayangannya dan
garis pencerminannya pada kertas. Setelah itu, lipatlah kertas tersebut menurut garis
pencerminannya. Jiplaklah objek pada sisi kertas yang lainnya. Terakhir, buka kembali
kertas tersebut. Hasil jiplakan tersebut merupakan bayangan dari objek yang dimaksud.
1. Contoh Soal
1) Hasil pencerminan terhadap garis I yang benar adalah.
Jawaban : A
Jawaban : C
Jawaban : A
Jawaban : B
E. Pengubinan
Pengubinan merupakan hasil karya yang sempurna tanpa perbedaan. Pengubinan
adalah adalah penyusunan daerah-daerah yang sisi-sisinya berimpit sehingga tertutup
bidang yang sempurna(tidak ada bagian yang tidak tertutup). Kita dapat membentuk ubin
dengan segitiga-segitiga,segi empat, dan segi banyak lainnya. Seperti pada gambar
dibawah ini menunjukkan pengubinan dengan segitiga siku-siku.
Gambar 1. Segitiga membentuk pengubinan persegi panjang.
2. Contoh Soal
1) Perhatikan gambar berikut!
Bangun datar yang membentuk pengubinan pada gambar di atas adalah. . .
a. segitiga
b. persegi
c. persegi panjang
F. Kesebangunan
Dua bangun dinyatakan sebangun jika:
1) Perbandingan panjang sisi yang bersesuaian senilai
2) Sudut yang bersesuaian besarnya sama.
Kalau dua syarat ini dipenuhi, maka dua bangun bisa dinyatakan sebagun.
Ada dua syarat yang harus dipenuhi. Pertama, perbandingan sisi yang bersesuaian
senilai.
15/12,5 = 3/2,5
6/5 = 6/5
Sudut A = Sudut E
Sudut B = Sudut F
Sudut C = Sudut G
Sudut D = Sudut H
Karena kedua bangun ini bentuknya persegi panjang, maka memiliki sudut siku-siku
yang besarnya 90 derajat. Jadi dua bangun ini memiliki sudut yang besarnya sama.
Kesimpulannya, dua bangun ini bisa dinyatakan sebangun.
1. Contoh Soal
1) Perhatikan gambar berikut!
Pembahasan:
mari kita bahas masing-masing opsi di atas:
a. opsi i salah, karena 5/10 tidak sama dengan 10/15
b. opsi ii benar, karena 2/3 sama dengan 4/6 = 2/3 bila disederhanakan
jawaban: B
2) Perhatikan gambar berikut!
Jika kedua bangun tersebut sebangun, maka perbandingan kedua bangun di atas
adalah ...
a. 1 : 2
b. 1 : 3
c. 1 : 4
d. 1 : 5
Pembahasan :
kita perbandingkan sisi-sisi yang bersesuaian:
10 : 40 = 1 : 4
jawaban: C
Jika jajar genjang A dan B sebangun, maka perbandingan sisi-sisi yang sesuai dari
gambar tersebut adalah...
a. 1 : 2
b. 1 : 3
c. 1 : 4
d. 1 : 5
Pembahasan :
(i) dan (iv) sebangun karena bangunnya sama
Bangun yang lain tidak menunjukkan kesamaan
Jawaban: A
Pembahasan :
Mari kita bahas satu-persatu opsi di atas:
a. Opsi I salah, karena 2/3 tidak sama dengan 3/7
b. Opsi II salah, karena 6/3 tidak sama dengan 10/4
c. Opsi III salah, karena 7/10 tidak sama dengan 9/17
d. Opsi IV benar, karena 2/1 sama dengan 16/8
Jawaban: D
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bangun datar merupakan bangun dua dimensi, maka hanya memiliki ukuran panjang
dan lebar oleh sebab itu maka bangun datar hanya memiliki luas dan keliling dan tidak
memiliki (isi) volume. Ada macam-macam bangun datar seperti bangun persegi, persegi
panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran.
Sistem koordinat kartesius adalah suatu titik yang terdiri dari 2 sumbu yaitu sumbu X
dan sumbu Y. Gunanya adalah untuk menentukan posisi kedudukan suatutitik pada sumbu
koordiat. Sumbu koordinat tersebut adalah (x,y).
Sifat-sifat pencerminan yaitu objek dan bayangannya selalu sama, jarak setiap titik
pada objek dan cermin sama dengan jarak setiap titik pada bayangan dan cermin, tinggi objek
sama dengan tinggi bayangannya, dan garis yang menghubungkan titik pada objek dengan
titik pada bayangannya selalu tegak lurus dengan cermin.
Dua bangun dinyatakan sebangun jika perbandingan panjang sisi yang bersesuaian
senilai serta sudut yang bersesuaian besarnya sama.
DAFTAR PUSTAKA
Agustian. 2020. Bangun Datar: Pengertian, Macam, Sifat, Rumus, Soal. Artikel Diakses dari:
https://rumuspintar.com/bangun-datar/ Dikutip pada 31 Maret 2023.
Tanya. 2023 Rangkuman Materi Sistem Koordinasi Tingkat SD. Artikel Diakses dari:
https://tanya-tanya.com/rangkuman-materi-contoh-soal-pembahasan-sistem-
koordinat-sd/ Dikutip pada 31 Maret 2023.