Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BANGUN DATAR (BELAH KETUPAT, LAYANG-LAYANG,

TRAPESIUM)

Disusun untuk memenuhi tugas kuliah

Mata Kuliah: Geometri

Dosen Pengampu: Bapak Arif Ganda Nugroho, S.Pd., M.Pd.

Oleh

Kelompok 3

Dina Armawati (NIM. 2284202110001)

Siti Almeida Maryam (NIM. 22842021110005)

Yunita (NIM. 2284202110013)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2023M/1444H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan kasih karunia-
Nya, sehingga penyusunan makalah dengan tema Bangun Datar (Belah Ketupat, Layang-
layang, Trapesium) ini akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Kami berharap semoga
makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.

Kami berterima kasih kepada Bapak Arif Ganda Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Geometri yang telah memberikan kami kesempatan memenuhi tugas
ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak kami harapkan untuk perbaikan di
kemudian hari. Kami mengharapkan semoga penyusunan makalah ini bermanfaat bagi kita
semua, Aamiin.

Banjarmasin, 17 Juli 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1. Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................4
1.3. Tujuan Makalah...................................................................................................................4
BAB 2. PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1. Belah Ketupat..................................................................................................................5
A. Definisi Belah Ketupat.............................................................................................5
B. Bentuk dan Gambar Belah Ketupat.........................................................................5
C. Unsur Pembentuk Belah Ketupat.............................................................................5
D. Sifat-sifat Belah Ketupat..........................................................................................6
E. Keliling dan Luas Belah Ketupat.............................................................................6
2.2. Layang-layang.................................................................................................................7
A. Definisi Layang-layang............................................................................................7
B. Bentuk dan Gambar Layang-layang........................................................................7
C. Unsur Pembentuk Layang-layang............................................................................7
D. Sifat-sifat Layang-layang.........................................................................................7
E. Keliling dan Luas Layang-layang............................................................................8
2.3. Trapesium........................................................................................................................8
A. Definisi Trapesium...................................................................................................8
B. Bentuk dan Gambar Trapesium...............................................................................8
C. Unsur Pembentuk Trapesium...................................................................................8
D. Sifat-sifat Trapesium................................................................................................8
E. Keliling dan Luas Trapesium...................................................................................9
2.4. Persamaan dan Perbedaan Belah Ketupat, Layang-layang, Trapesium..........................9
BAB 3. PENUTUP...................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Geometri adalah cabang ilmu Matematika yang sangat penting. Faktanya, sebelum
konsep bilangan diperkenalkan, orang-orang pada zaman dahulu kala menghitung
menggunakan bentuk-bentuk geometris. Sehingga, setiap konsep Matematika erat kaitannya
dengan geometri.

Pada makalah ini, akan dibahas mengenai salah satu subtema geometri, yaitu mengenai
bangun datar, yang dikhususkan pada pembahasan mengenai bangun datar belah ketupat,
layang-layang, dan trapesium. Harapannya, semoga makalah ini dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang pembaca sekalian miliki tentang bangun-bangun datar terkait.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah definisi dari bangun datar belah ketupat, layang-layang, dan trapesium?
2. Bagaimana bentuk dan gambar dari bangun datar belah ketupat, layang-layang, dan
trapesium?
3. Apa saja unsur-unsur yang membentuk bangun datar belah ketupat, layang-layang,
dan trapesium?
4. Apa saja sifat-sifat bangun datar belah ketupat, layang-layang, dan trapesium?
5. Bagaimana cara menghitung keliling dan luas bangun datar belah ketupat, layang-
layang, dan trapesium?
6. Apa yang membedakan dan apa yang menjadi persamaan di antara ketiga bangun
datar tersebut?

1.3. Tujuan Makalah


1. Pembaca dapat memahami definisi dari bangun datar belah ketupat, layang-layang,
dan trapesium dengan baik.
2. Pembaca dapat mengetahui bentuk dan gambar dari bangun datar belah ketupat,
layang-layang, dan trapesium.
3. Pembaca dapat mengetahui unsur-unsur dan sifat-sifat yang membentuk bangun datar
belah ketupat, layang-layang, dan trapesium.
4. Pembaca dapat menghitung keliling dan luas bangun datar belah ketupat, layang-
layang, dan trapesium.
5. Pembaca dapat menentukan persamaan dan membedakan di antara bangun datar belah
ketupat, layang-layang, dan trapesium.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1. Belah Ketupat
A. Definisi Belah Ketupat
Belah ketupat (rhombus) adalah jajar genjang dengan sepasang sisi kongruen yang
berdekatan.

B. Bentuk dan Gambar Belah Ketupat


Berbeda dengan persegi, belah ketupat walaupun sama-sama memiliki sisi-sisi yang
sama panjang, pada belah ketupat sudut-sudut yang berhadapan adalah sama besar. Jika
keempat sudut pada belah ketupat siku-siku maka akan terbentuk persegi. Perhatikan gambar
belah ketupat ABCD berikut.

AB = BC = CD = AD

∠A = ∠C

∠B = ∠D

C. Unsur Pembentuk Belah Ketupat


AB, BC, CD, dan AD dinamakan sisi belah ketupat ABCD.

AC dan BD dinamakan diagonal belah ketupat ABCD.


D. Sifat-sifat Belah Ketupat
1) Keempat sisi suatu belah ketupat sepasang-sepasang kongruen.
2) Setiap diagonal suatu belah ketupat berimpit dengan garis bagi sudutnya.
3) Kedua diagonal suatu belah ketupat tegaklurus.

E. Keliling dan Luas Belah Ketupat


Keliling belah ketupat adalah jumlah panjang keempat sisinya. Oleh karena keempat
sisi belah ketupat sama panjang, maka keliling belah ketupat sama dengan empat kali sisinya.

Jika sisi belah ketupat dinyatakan dengan s, keliling belah ketupat adalah

K=4 s

Seperti juga jajar genjang, tinggi belah ketupat didefinisikan sebagai garis yang tegak
lurus dengan kedua sisi belah ketupat yang berhadapan. Sisi yang tegak lurus dengan tinggi
disebut alas belah ketupat.

Luas belah ketupat adalah perkalian antara alas dan tingginya. Jika alas dinyatakan
dengan a dan tinggi dinyatakan dengan t, maka luas belah ketupat adalah

L=a× t

Terdapat juga cara lain untuk menghitung luas belah ketupat. Misalkan AC dan DB
adalah diagonal pada belah ketupat ABCD. Luas belah ketupat ABCD dapat diperoleh
dengan menggunakan rumus berikut.

AC × DB
L=
2
2.2. Layang-layang
A. Definisi Layang-layang
Layang-layang adalah salah satu bangun segiempat yang masing-masing pasangan
sisinya sama panjang dan sepasang sudut yang berhadapan sama besar.

B. Bentuk dan Gambar Layang-layang

AD = CD

AB = CB

∠A = ∠C

C. Unsur Pembentuk Layang-layang

Pada gambar tersebut terdapat layang-layang ABCD dengan dua pasang sisi yang
sama panjang, yaitu sisi AB = sisi AD, dan sisi BC = sisi CD.

Terdapat dua diagonal yaitu diagonal AC dan diagonal BD.

D. Sifat-sifat Layang-layang
1) Memiliki dua pasang sisi yang sama panjang dan tidak sejajar.
2) Memiliki dua sudut yang sama besar.
3) Memiliki dua diagonal yang saling tegak lurus.
4) Memiliki satu sumbu simetri.
E. Keliling dan Luas Layang-layang
Keliling layang-layang adalah jumlah panjang keempat sisinya. Jika panjang sisi
layang-layang ABCD adalah AB, BC, CD, dan AD dengan AD = CD dan AB = CB, maka
keliling layang-layang ABCD adalah

K=2(AD + AB)

Luas layang-layang adalah hasil kali diagonal-diagonalnya dibagi dua. Jika diagonal
pada layang-layang ABCD adalah AC dan BD maka luas layang-layang ABCD adalah

AC × BD
L=
2

2.3. Trapesium
A. Definisi Trapesium
Trapesium (trapezoid) adalah segiempat yang memiliki tepat sepasang sisi sejajar.
Sisi-sisi yang sejajar tersebut disebut alas (base) dan pasangan sisi yang tidak sejajar disebut
kaki-kaki dari trapesium tersebut.

B. Bentuk dan Gambar Trapesium

AB // DC

AB ≠ DC

C. Unsur Pembentuk Trapesium


1) Sisi: ruas garis yang ujung-ujungnya adalah dua titik sudut trapesium.
2) Sudut: yang dibentuk oleh dua sisi yang berpotongan.
3) Titik sudut: titik sudut dari trapesium.
4) Diagonal: ruas garis yang ujung-ujungnya adalah dua titik sudut yang tidak
berdekatan pada trapesium.

D. Sifat-sifat Trapesium
1) Mempunyai 4 rusuk dan 4 titik siku.
2) Mempunyai ganda rusuk yang selaras namun tidak sama panjang.
3) Mempunyai siku di antara rusuk selarasnya sebesar 180°.

E. Keliling dan Luas Trapesium


Keliling trapesium adalah jumlah panjang keempat sisinya. Jika panjang sisi-sisi
trapesium ABCD adalah AB, BC, CD, dan AD, maka keliling trapesium ABCD adalah
sebagai berikut.

K= AB+ BC +CD + AD

Seperti juga jajar genjang dan belah ketupat, tinggi trapesium adalah garis yang tegak
lurus dengan dua sisi trapesium yang berhadapan dan sejajar. Luas trapesium adalah setengah
dari jumlah sisi-sisi yang sejajar dikali tingginya. Sisi-sisi yang sejajar pada trapesium ABCD
adalah AB dan DC dengan panjang masing-masing a dan b. Jika tingginya adalah t, maka
luas jajargenjang ABCD adalah

(a+b)
L= t
2

2.4. Persamaan dan Perbedaan Belah Ketupat, Layang-layang, Trapesium


Dari materi di atas, dapat dikatakan bahwa persamaan dan perbedaan di antara ketiga
bangun datar ini adalah

 Persamaan:
a) Belah ketupat, layang-layang, dan trapesium sama-sama memiliki
empat sisi.
b) Belah ketupat dan layang-layang sama-sama memiliki sudut
berhadapan yang sama besar.
c) Layang-layang dan trapesium sama-sama memiliki sepasang sisi
berhadapan yang sejajar.
d) Belah ketupat dan layang-layang sama-sama memiliki dua diagonal
yang tegak lurus.
 Perbedaan:
a) Belah ketupat memiliki empat sisi yang sama panjang, sedangkan
layang-layang hanya memiliki dua pasang sisi sama panjang.
b) Belah ketupat memiliki dua sumbu simetri, layang-layang hanya
memiliki satu sumbu simetri.
BAB 3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari materi yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa belah ketupat
(rhombus) adalah jajar genjang dengan sepasang sisi kongruen yang berdekatan, layang-
layang adalah salah satu bangun segiempat yang masing-masing pasangan sisinya sama
panjang dan sepasang sudut yang berhadapan sama besar, dan trapesium (trapezoid) adalah
segiempat yang memiliki tepat sepasang sisi sejajar.

Ditilik dari definisinya saja, ketiga bangun datar ini tentunya merupakan tiga bangun
datar yang berbeda. Namun ketiga bangun datar ini juga memiliki beberapa persamaan, jika
dilihat melalui sifat dan unsur-unsur pembangunnya.

Keliling dan luas dari ketiga bangun datar ini dapat dihitung, tentunya dengan
meninjau dari bentuk bangun datar tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati K, Dewi S, Suksmono A. (2008). Aktif Menggunakan Matematika 2: untuk
Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan Rumpun Sosial,
Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi. Jakarta, PT. Visindo Media Persada.

Dr. Ali Mahmudi. (2010). Geometri Dimensi Dua. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai