TRAPESIUM)
Oleh
Kelompok 3
2023M/1444H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan kasih karunia-
Nya, sehingga penyusunan makalah dengan tema Bangun Datar (Belah Ketupat, Layang-
layang, Trapesium) ini akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Kami berharap semoga
makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Kami berterima kasih kepada Bapak Arif Ganda Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Geometri yang telah memberikan kami kesempatan memenuhi tugas
ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak kami harapkan untuk perbaikan di
kemudian hari. Kami mengharapkan semoga penyusunan makalah ini bermanfaat bagi kita
semua, Aamiin.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1. Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................4
1.3. Tujuan Makalah...................................................................................................................4
BAB 2. PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1. Belah Ketupat..................................................................................................................5
A. Definisi Belah Ketupat.............................................................................................5
B. Bentuk dan Gambar Belah Ketupat.........................................................................5
C. Unsur Pembentuk Belah Ketupat.............................................................................5
D. Sifat-sifat Belah Ketupat..........................................................................................6
E. Keliling dan Luas Belah Ketupat.............................................................................6
2.2. Layang-layang.................................................................................................................7
A. Definisi Layang-layang............................................................................................7
B. Bentuk dan Gambar Layang-layang........................................................................7
C. Unsur Pembentuk Layang-layang............................................................................7
D. Sifat-sifat Layang-layang.........................................................................................7
E. Keliling dan Luas Layang-layang............................................................................8
2.3. Trapesium........................................................................................................................8
A. Definisi Trapesium...................................................................................................8
B. Bentuk dan Gambar Trapesium...............................................................................8
C. Unsur Pembentuk Trapesium...................................................................................8
D. Sifat-sifat Trapesium................................................................................................8
E. Keliling dan Luas Trapesium...................................................................................9
2.4. Persamaan dan Perbedaan Belah Ketupat, Layang-layang, Trapesium..........................9
BAB 3. PENUTUP...................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Geometri adalah cabang ilmu Matematika yang sangat penting. Faktanya, sebelum
konsep bilangan diperkenalkan, orang-orang pada zaman dahulu kala menghitung
menggunakan bentuk-bentuk geometris. Sehingga, setiap konsep Matematika erat kaitannya
dengan geometri.
Pada makalah ini, akan dibahas mengenai salah satu subtema geometri, yaitu mengenai
bangun datar, yang dikhususkan pada pembahasan mengenai bangun datar belah ketupat,
layang-layang, dan trapesium. Harapannya, semoga makalah ini dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang pembaca sekalian miliki tentang bangun-bangun datar terkait.
AB = BC = CD = AD
∠A = ∠C
∠B = ∠D
Jika sisi belah ketupat dinyatakan dengan s, keliling belah ketupat adalah
K=4 s
Seperti juga jajar genjang, tinggi belah ketupat didefinisikan sebagai garis yang tegak
lurus dengan kedua sisi belah ketupat yang berhadapan. Sisi yang tegak lurus dengan tinggi
disebut alas belah ketupat.
Luas belah ketupat adalah perkalian antara alas dan tingginya. Jika alas dinyatakan
dengan a dan tinggi dinyatakan dengan t, maka luas belah ketupat adalah
L=a× t
Terdapat juga cara lain untuk menghitung luas belah ketupat. Misalkan AC dan DB
adalah diagonal pada belah ketupat ABCD. Luas belah ketupat ABCD dapat diperoleh
dengan menggunakan rumus berikut.
AC × DB
L=
2
2.2. Layang-layang
A. Definisi Layang-layang
Layang-layang adalah salah satu bangun segiempat yang masing-masing pasangan
sisinya sama panjang dan sepasang sudut yang berhadapan sama besar.
AD = CD
AB = CB
∠A = ∠C
Pada gambar tersebut terdapat layang-layang ABCD dengan dua pasang sisi yang
sama panjang, yaitu sisi AB = sisi AD, dan sisi BC = sisi CD.
D. Sifat-sifat Layang-layang
1) Memiliki dua pasang sisi yang sama panjang dan tidak sejajar.
2) Memiliki dua sudut yang sama besar.
3) Memiliki dua diagonal yang saling tegak lurus.
4) Memiliki satu sumbu simetri.
E. Keliling dan Luas Layang-layang
Keliling layang-layang adalah jumlah panjang keempat sisinya. Jika panjang sisi
layang-layang ABCD adalah AB, BC, CD, dan AD dengan AD = CD dan AB = CB, maka
keliling layang-layang ABCD adalah
K=2(AD + AB)
Luas layang-layang adalah hasil kali diagonal-diagonalnya dibagi dua. Jika diagonal
pada layang-layang ABCD adalah AC dan BD maka luas layang-layang ABCD adalah
AC × BD
L=
2
2.3. Trapesium
A. Definisi Trapesium
Trapesium (trapezoid) adalah segiempat yang memiliki tepat sepasang sisi sejajar.
Sisi-sisi yang sejajar tersebut disebut alas (base) dan pasangan sisi yang tidak sejajar disebut
kaki-kaki dari trapesium tersebut.
AB // DC
AB ≠ DC
D. Sifat-sifat Trapesium
1) Mempunyai 4 rusuk dan 4 titik siku.
2) Mempunyai ganda rusuk yang selaras namun tidak sama panjang.
3) Mempunyai siku di antara rusuk selarasnya sebesar 180°.
K= AB+ BC +CD + AD
Seperti juga jajar genjang dan belah ketupat, tinggi trapesium adalah garis yang tegak
lurus dengan dua sisi trapesium yang berhadapan dan sejajar. Luas trapesium adalah setengah
dari jumlah sisi-sisi yang sejajar dikali tingginya. Sisi-sisi yang sejajar pada trapesium ABCD
adalah AB dan DC dengan panjang masing-masing a dan b. Jika tingginya adalah t, maka
luas jajargenjang ABCD adalah
(a+b)
L= t
2
Persamaan:
a) Belah ketupat, layang-layang, dan trapesium sama-sama memiliki
empat sisi.
b) Belah ketupat dan layang-layang sama-sama memiliki sudut
berhadapan yang sama besar.
c) Layang-layang dan trapesium sama-sama memiliki sepasang sisi
berhadapan yang sejajar.
d) Belah ketupat dan layang-layang sama-sama memiliki dua diagonal
yang tegak lurus.
Perbedaan:
a) Belah ketupat memiliki empat sisi yang sama panjang, sedangkan
layang-layang hanya memiliki dua pasang sisi sama panjang.
b) Belah ketupat memiliki dua sumbu simetri, layang-layang hanya
memiliki satu sumbu simetri.
BAB 3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari materi yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa belah ketupat
(rhombus) adalah jajar genjang dengan sepasang sisi kongruen yang berdekatan, layang-
layang adalah salah satu bangun segiempat yang masing-masing pasangan sisinya sama
panjang dan sepasang sudut yang berhadapan sama besar, dan trapesium (trapezoid) adalah
segiempat yang memiliki tepat sepasang sisi sejajar.
Ditilik dari definisinya saja, ketiga bangun datar ini tentunya merupakan tiga bangun
datar yang berbeda. Namun ketiga bangun datar ini juga memiliki beberapa persamaan, jika
dilihat melalui sifat dan unsur-unsur pembangunnya.
Keliling dan luas dari ketiga bangun datar ini dapat dihitung, tentunya dengan
meninjau dari bentuk bangun datar tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati K, Dewi S, Suksmono A. (2008). Aktif Menggunakan Matematika 2: untuk
Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan Rumpun Sosial,
Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi. Jakarta, PT. Visindo Media Persada.
Dr. Ali Mahmudi. (2010). Geometri Dimensi Dua. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta.