Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

JAJARAN GENJANG DAN TRAPESIUM

MATA KULIAH : GEOMETRI

DOSEN PENGAMPU: PUJI RAHMAWATI, M.Pd

OLEH:

AGUSTINA LALA

NIM C861920030

Semester 5 Reg C

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)


MELAWI KAMPUS WILAYAH PERBATASAN ENTIKONG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
 
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat-Nya
kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan salah satu tugas mata
kuliah “Geometri” dengan baik.

Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing selaku pengajar
“Matematika 3” dan teman-teman yang saling bekerja sama.

Demikian makalah ini saya buat, semoga dapat membantu mahasiswa-mahasiswi


STKIP Melawi Entikong dalam proses belajar mengajar. Ada salah dan
kurangnya saya mohon maaf sebesar-besarnya.

Penulis

 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 
DAFTAR ISI 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah 
BAB II PEMBAHASAN 
A. Pengertian Jajaran Genjang
B. Pengertian Trapesium
BAB III PENUTUP 
Kesimpulan 
DAFTAR PUSTAKA 
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai siswa agar
kelak dapat memecahkan permasalahan-permasalahan terkait hitung menghitung
dalam kehidupan sehari-hari. Didalam Matematika terdapat “Bangun Datar
Segiempat” antara lain bangun jajar genjang, persegi panjang, persegi, belah
ketupat, trapesium dan layang-layang. Dalam makalah ini saya akan membahas
tentang bangun trapesium.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Jajaran Genjang dan sifat-sifat trapesium?
2. Bagaimana keliling Jajaran Genjang dan luas trapesium?
3. Bagaimana penerapan Jajaran genjang dan trapesium dalam kehidupan sehari-
hari?
 
 
 
 
 
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jajar genjang

Jajar genjang
dengan alas   dan tinggi 

Jajar genjang atau Jajaran genjang (inggris parallelogram) adalah bangun


datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua pasang rusukyang masing-masing sama
panjang dan sejajar dengan pasangannya, dan memiliki dua pasang sudut yang
masing-masing sama besar dengan sudut di hadapannya.

Jajar genjang dengan empat rusuk yang sama panjang disebut belah ketupat.

Pada pembahasan ini kita akan menemukan beberapa sifat khusus dari jajar
genjang. Jajar genjang (parallelogram) adalah segi empat yang sisi-sisi yang
saling berhadapannya sejajar.
Belah ketupat, persegi panjang, dan persegi memenuhi dari definisi jajar genjang
di atas. Sehingga, semua sifat dari jajar genjang yang akan kita temukan nanti juga
akan berlaku untuk bangun-bangun datar tersebut. Akan tetapi, untuk memastikan
bahwa sifat-sifat yang kita temukan nanti berlaku untuk sembarang jajar genjang,
kita sebaiknya menyelidiki jajar genjang yang tidak memiliki kekhususan, seperti
sudutnya siku-siku, semua sudutnya sama besar, atau semua sisinya sama
panjang.

Investigasi: Empat Sifat Jajar Genjang


Untuk melakukan investigasi ini, kamu memerlukan kertas berpetak, jangka,
penggaris, dan busur derajat. Pertama-tama buatlah jajar genjang.
1. Dengan menggunakan panduan garis pada kertas berpetak, buatlah sepasang
garis sejajar yang jarakanya minimal 6 cm. Dengan menggunakan dua sisi
sejajar pada penggaris, buatlah jajar genjang. Namai jajar genjang tersebut
dengan LOVE.
2. Mari kita perhatikan sudut-sudut yang berhadapan (opposite angles). Ukurlah
sudut-sudut dalam jajar genjang LOVE. Bandingkan ukuran sudut-sudut yang
berhadapan pada jajar genjang tersebut. Apa yang dapat kamu peroleh?
Kesimpulan: sudut-sudut yang berhadapan pada jajar genjang sama besar.
3. Dua sudut yang salah satu kakinya merupakan sisi yang sama pada poligon
disebut sudut-sudut yang berdekatan (consecutive angles). Pada jajar
genjang LOVE, sudutLOV dan sudut EVO merupakan pasangan sudut-sudut
yang berdekatan. Hitunglah jumlah dari besar sudut dari setiap pasang sudut-
sudut yang berdekatan pada jajar genjang LOVE. Apa yang dapat kamu
simpulkan?
Kesimpulan: Besar sudut-sudut yang berdekatan pada jajar genjang adalah
180°.
4. Jelaskan bagaimana cara menentukan besar keempat sudut dalam jajar genjang
apabila hanya diketahui besar salah satu sudutnya.
5. Selanjutnya, perhatikan sisi-sisi yang berhadapan (opposite sides) pada jajar
genjang. Dengan menggunakan jangka, bandingkan panjang dari sisi-sisi yang
berhadapan pada jajar genjang yang telah kamu buat. Apa yang dapat kamu
peroleh?
Kesimpulan: Sisi-sisi yang berhadapan pada jajar genjang adalah kongruen.
6. Dan akhirnya, perhatikan diagonal-diagonal dari jajar genjang. Lukislah
diagonal-diagonal LV dan EO, seperti yang tampak pada gambar di bawah.
Namai titik perpotongan kedua diagonal tersebut sebagai titik M.

7. Ukurlah LM dan VM. Apa yang dapat kamu simpulkan mengenai titik M?


Apakah kesimpulan tersebut berlaku juga untuk diagonal EO? Apa hubungan
dari kedua diagonal tersebut?
Kesimpulan: pada jajar genjang, kedua diagonalnya saling membagi dua
sama panjang.
Jajar genjang digunakan dalam menggambar vektor, yang sering diterapkan pada
sains.Vektor adalah besaran yang memiliki arah.
Pada bidang ilmu fisika, vektor mendeskripsikan kuantitas, seperti kecepatan,
percepatan, dan gaya. Kamu dapat menggambarkan vektor sebagai garis panah.
Panjang dan arah panah menunjukkan besar dan arah dari vektor tersebut.
Misalnya, vektor kecepatan memberikan informasi mengenai kecepatan dan arah
dari pesawat terbang. Panjang dari vektor pada gambar sebanding dengan
kuantitas/nilai dari besaran yang digambarkan oleh vektor tersebut.
Pada beberapa permasalahan fisika, biasanya dikombinasikan beberapa besaran
vektor untuk menunjukkan suatu kejadian. Misalkan, kondisi angin saat ini dan
dorongan mesin yang digunakan untuk menentukan arah dan kecepatan terbang
suatu pesawat. Vektor resultan dari vektor-vektor tersebut merupakan vektor
tunggal yang memberikan efek yang sama terhadap suatu objek. Vektor resultan
juga sering disebut jumlah vektor. Untuk menentukan vektor resultan, gambar
suatu jajar genjang dengan vektor-vektor yang diberikan sebagai sisinya. Vektor
resultan merupakan diagonal jajar genjang dari pangkal kedua vektor sampai
ujung kedua vektor tersebut.

Pada gambar di atas, vektor resultan menunjukkan bahwa angin akan menambah
kecepatan dari pesawat terbang, dan juga akan mengubah sedikit arah dari
pesawat tersebut tentunya. Semoga bemanfaat, yos3prens.

Sifat Sifat Dan Rumus Jajaran Genjang


Pada bangun datar Jajaran Genjang, mempunyai sifat-sifat diantaranya :
 Memiliki 4 sisi dan 4 titik sudut

 Memiliki 2 pasang sisi yang sejajar dan sama panjang


 Memiliki 2 sudut tumpul dan 2 sudut lancip
 Sudut yang berhadapan sama besar
 Diagonalnya tidak sama panjang
 Tidak memiliki simetri lipat
 Memiliki simetri putar tingkat 2
 Luas = a x t
 Keliling = AB + BC + CD + AD

B. Pengertian Trapesium
Misalkan ada dua garis sejajar, g dan h, dan dua garis lain yang tidak sejajar,
k dan l. Garis-garis k dan l memotong garis-garis g dan h di titik-titik A,B,C, dan
D sebaimana ditunjukkan oleh gambar (a) dibawah ini.
h                 D                       C
g

A                                             B

                           k                                                     l
gambar (a)

Segiempat ABCD yang terbentuk seperti pada gambar (b) disebut trapesium.
D                           C

A                                              B

gambar (b)

Jadi, pengertian trapesium adalah segiempat yang hanya mempunyai dua sisi yang
sejajar. Karena memiliki dua sisi yang sejajar inilah trapesium digolongkan
kedalam segiempat khusus.

Sifat-sifat trapesium
Sifat 1: pada trapesium samakaki ABCD, sudut-sudut alasnya sama besar dan
sudut-sudut puncaknya sama besar. (U<A= U<B dan U< C= U<D).
Sifat 2: pada trapesium samakaki ABCD, diagonal-diagonalnya sama panjang
(AC=BD).

Sifat 3= pada trapesium ABCD, U<A + U<C = U<B + U<D = 180ᵒ


1. Keliling trapesium
Trapesium pada gambar (a) mempunyai sisi AB, BC, CD, dan AD. Keliling
trapesium ABCD adalah jumlah dari panjang semua sisi yaitu AB+ CD+ AD+
BC. Sehingga rumus keliling trapesium adalah:
Jika trapesium ABCD dengan sisi AB, BC, CD, dan AD dan keliling K, maka

K= AB+ CD+ AD+ BC


 
Luas trapesium
D                                 C

A                                                                   B
Trapesium diatas mempunyai sisi sejajar yaitu sisi alas AB dan sisi puncak CD,
dan tinggi t.  Sehingga dapat dirumuskan luas trapesium sebagai berikut:
Rumus Luas Trapesium

Jika trapesium ABCD dengan sisi sejajar AB dan CD, tinggi t dan luas L, maka
L= ½ x (AB+ CD) x t
Contoh
1. Suatu trapesium sama kaki ABCD dengan panjang AB= 24 cm dan CD = 12
cm, BC = 10 cm dan tinggi 8 cm, hitunglah keliling dan luasnya!
Jawab:

K = AB + BC + CD + AD

24 cm + 10 cm + 12 cm + 10 cm = 56 cm

L = ½ X (AB + CD) X  t


½ x 36 cm x 8 cm = 144 cm 2
 
1. Penerapan trapesium dalam kehidupan sehari-hari
Trapesium merupakan salah satu bangun datar yang sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Sebut saja benda-benda yang berbentuk trapesium seperti
meja, kursi, tas, atap rumah, rak buku dan sebagainya. Bahkan jauh sebelum kita
mengenal trapezium dalam pembelajaran matematika di sekolah, nenek moyang
kita mereka telah menggunakan trapesium sebagai salah satu bentuk bangunan
yaitu rumah adat yang telah dipertahankan sejak dahulu kala.

 
 
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Trapesium adalah segiempat yang hanya mempunyai dua sisi yang sejajar.
2. Keliling trapesium ABCD dengan sisi AB, BC, CD, dan AD dan keliling K,
maka
K= AB+ CD+ AD+ BC. Jika trapesium ABCD dengan sisi sejajar AB dan CD,
tinggi t dan luas L, maka L= ½ x (AB+ CD) x t
3. Trapesium merupakan salah satu bangun datar yang sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Seperti pada benda berbentuk meja dan atap rumah.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/12217896/Jajar_genjang

https://diahwulan38.wordpress.com/2015/02/25/makalah-trapresium-matematika-
3/

Anda mungkin juga menyukai