Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu aktivitas dalam segala hal membutuhkan suatu keahlian yang sesuai
dengan bidangnya dan mempunyai sebuah kompetensi standard dalam suatu
bidang yang dikerjakan tersebut, apabila orang melakukan suatu pekerjaan yang
tidak sesuai dengan kompetensinya maka suatu hal buruk akan menimpanya,
karena sebuah pekerjaan memerlukan sebuah kempetensi ahli dalam bidang
pekerjaan tersebut.
Sebuah Pekerjaan tetap bidang tertentu berdasarkan keahlian khusus yang
dilakukan secara bertanggung jawab dengan tujuan memperoleh penghasilan
disebut profesi. Profesi memerlukan seorang yang menjalankannya maka itu
disebut professional, dalam artian sempit bisa disimpulkan seperti itu.
Sebuah professional tidak bisa tumbuh hanya dengan sebuah rangsangan dari
seseorang atau sebuah saran yang diberikan seseorang untuk melakukan sebuah
pekerjaan, melainkan professional harus ditempuh dengan beberapa tahapan dan
aksi praktik dalam sebuah pekerjaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Perencanaan Usaha Jasa Profesi dan Profesionalisme?
2. Apa Produk Jasa Profesi dan Profesionalisme?
3. Bagaimana Penghitungan Harga Jual Produk Jasa?
4. Apa Media Promosi Produk Jasa Profesi dan Profesionalisme?
5. Bagaimana Penjualan Produk Jasa dengan Sistem Konsinyasi?

C. Manfaat
Sebagai wadah untuk berbagi wawasan dengan pembaca. Sekaligus untuk
mengembangkan kemampuan dalam menulis dan memanfaatkannya dengan
menggunakannya ke arah yang lebih positif.

1
BAB II
WIRAUSAHA REKAYASA JASA PROFESI DAN PROFESIONALISME
A. Perencanaan Usaha Jasa Profesi dan Profesionalisme
1. Konsep Diri
Konsep diri merupakan inti kepribadian individu yang berperan untuk
menentukan dan mengarahkan kepribadian. Konsep diri merupakan pandangan
dan sikap individu terhadap dirinya sendiri yang meliputi :

Konsep Diri
Motivasi Diri

Karakteristik Individual

Dimensi Fisik Kelemahan


individu

Pandangan dan
Kekuatan
sikap individu
Individu
terhadap diri
sendiri

Perilaku kerja dalam usaha jasa profesi dan profesionalisme sangat


dibutuhkan terkait dengan upaya membangun usaha, baik berupa produk jasa
maupun barang secara profesional.

2. Profesional
Profesional adalah istilah yang digunakan untuk menyebut individu yang
memiliki profesi dan keahlian. Sedangkan profesi adalah pekerjaan yang
menuntut adanya keahlian atau kemampuan khusus bagi pelakunya.
Perencanaan usaha kerja diawali dengan membangun visi dan menetapkan
cita – cita setelah mengenali potensi atau kekuatan diri, mengarahkan dan
berupaya mengembangkan potensi tersebut.
Persiapan masa depan setelah lulus sekolah menengah dan memasuki dunia
kerja meliputi :

2
o Bekerja
o Kuliah
o Wirausaha
Keberhasilan dan kegagalan suatu usaha dipengaruhi oleh 2 faktor
1) Teknis = menjaga kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan.
2) Non Teknis = menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu usaha.

Perbedaan profesi dan profesionalisme


a.
b.
Dilakukan untuk mendapatkan upah
Dikerjakan dengan sebuah kemampuan tertentu
}Profesi
a. Umumnya sumber penghasilannya berasal dari pekerjaan
yang ia lakukan }Profesionalisme
b. Adanya rasa bangga terhadap pekerjaan yang dilakukan

B. Produk Jasa Profesi dan Profesionalisme


Usaha produk jasa harus mempertimbangkan permintaan, slera dan keinginan
konsumen terhadap jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, penghasil produk jasa
selaku berusaha melakukan inovasi terhadap jenis jasa yang benar – benar
dibutuhkan konsumen yang sangat tergantung pada keahlian dan keterampilan,
penafsiran terhadap informasi pemasaran produk, slera dan pelayanan konsumen.
Banyaknya komunitas yang marak berkembang saat ini juga dapat menjadi
peluang untuk menciptakan lapangan jasa profesi yang dapat mendatangkan profit
diantaranya profesi potografer, cameramen, drafer desainer pakaian, setter penyiar
televisi atau radio sablon kartunis animator, dan masih banyak profesi – profesi
lain dan profesionalisme yang masih bisa digali diseputar kehidupan yang dapat
dikreasikan menjadi bentuk usaha jasa profesi.
Kunci dari keberhasilan usaha jasa adalah terus melakukan inovasi dan
belajar untuk menyempurnakan kompetensi dalam menjalankan usaha yang
sedang ditekuni dan menjadi pilihan untuk benar – benar bertindak secara
profesionalisme dengan memperhatikan rambu – rambu yang dikuasai untuk
mendukung profesi tersebut.

3
Pengembangan produk jasa semakin meluas seiring dengan kemajuan
teknologi dan ilmu pengetahuan seperti :

Multimedia dan
Audivisual
Operator

Jaringan komunikasi
dan sistem
Teknologi
Informasi
programeter

Computer Technic
Support

Peluang jasa profesi dan profesionalisme terdapat pada berbagai sektor,


diantaranya sektor pertanian, pendidikan, perkebunan, kesehatan, akuntansi
transportasi atau sektor lain yang termasuk dalam sektor pendukung.
Sistem produksi usaha jasa
a. Ide dan peluang usaha jasa profesi dan profesionalisme
b. Sumber daya usaha yang dibutuhkan dalam usaha jasa profesi dan
profesionalisme harus memiliki persyaratan – persyaratan yang disesuaikan
dengan sektor yang membutuhkan jasa tersebut.
1) Kompetensi personal (emotional/stability, selfmanagement, orientation
towards work)
2) Kompetensi sosial (capability for communication and team work)
3) Kompetensi teknis (subject related skill, knowledge, and abilities)
4) Kompetensi metodologi (analysis, planning, abstrak thinking,
implementation and control information)
Keterampilan bekerja yang dikembangkan oleh seorang profesional meliputi:

4
1. komunikasi, berkontribusi produktif dan hubungan yang harmonis di antara
karyawan dan pelanggan
2. teamwork, berkontribusi produktif terhadap hubungan dan hasil kerja
3. problem solving, berkontribusi produktif terhadap hasil guna
4. inisiatif dan enterprise, berkontribusi untuk hasil guna yang inovatif
5. self-management, berkontribusi untuk kepuasan dan pertumbuhan pekerja
6. belajar, berkontribusi pada peningkatan berkelanjutan dan ekspansi pada
pekerja dan operasi perusahaan dan hasilnya.
7. teknologi, berkontribusi untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif

Sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam usaha jasa profesi dan
memiliki profesionalisme tinggi, di antaranya:

Profesi Bidan
Bidan sebagai profesi mendampingi seorang ibu menghadapi persalinan atau
kelahiran, sehingga ibu dan bayi lahir dengan selamat. Bidan diperlukan untuk
meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin dalam menjalankan proses reproduksi.
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa Bidan Indonesia adalah
seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan
organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia, serta memiliki
kompetensi dan kualifikasi lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan. Profesi
Bidang dipersiapkan melalui proses pendidikan dengan serangkaian pendidikan
ilmiah dan terus mengembangkan pelayanan kepada masyarakat, dan memiliki
kode etik yang harus dipenuhi dalam menjalankan profesinya.

Potensi Produk Jasa di Daerah


Potensi penduduk yang terus bertambah, di mana banyak membutuhkan
layanan jasa untuk memenuhi kebutuhan.
Potensi SDA diharapkan memiliki nilai tambah untuk meningkatkan
kesejahteraan bersama diantaranya :
1) Mengembangkan industri pengawetan
2) Pengolahan hasil pertanian

5
3) Mengembangkan infrastruktur dan pariwisata
Jasa profesi berkembang tergantung wilayah setempat di mana masyarakat
membutuhkan layanan jasa tersebut, di antaranya:
a. Wilayah Industri
Contoh : jasa-jasa laundry, jasa catering, jasa penitipan anak, jasa
pengantaran barang, jasa pencucian kendaraan, jasa pencucian helm, jasa
pembuatan batako.
b. Wilayah Perdagangan
Contoh : jasa sewa rumah toko, dan pergudangan.
c. Wilayah Pemukiman
Contoh : jasa potong rambut dan jasa salon kecantikan.
d. Wilayah Pariwisata
Contoh : jasa pelayanan hotel, dan jasa pemandu wisata.
e. Wilayah Pertanian
Contoh : jasa pembuatan tepung dan jasa penyedia benih.
f. Wilayah Peternakan dan Perkebunan
Contoh : jasa pembesaran unggas/ayam potong, jasa pemeliharaan kandang.
g. Wilayah Pendidikan
Contoh : jasa fotokopi dan penjilidan buku.
Pengembangan usaha jasa dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya:
1) Pengembangan melalui suatu usaha
2) Cakupan usaha jenis usaha baru kapasitas produksi
3) Kerja sama wilayah usaha baru faktor produksi
Trust jenis produk baru tenaga kerja
Holding Company teknologi
Sindikat lokasi
Kartel jaringan usaha

Proses Produksi
Proses Produksi jasa profesi dikembangkan sesuai potensi daerah masing –
masing sesuai dengan bakat, minat dan daya dukung di daerah setempat dengan
memperhatikan kebutuhan pasar melalui beberapa langkah – langkah pelaksanaan.

6
Langkah – langkah yang perlu diperhatikan dalam proyek kegiatan usaha jasa
profesi dan profesionalisme dengan tahapan sebagai berikut :
1) Informasi proyek
2) Pelaksanaan tugas - di mana anda bekerja
3) Jargon - situasi
4) Pendidikan dan pekerjaan - pelanggan
5) Pengorganisasian - tugas
6) Penyelesaian proyek
7) Lampiran
o Perencanaan
o Hasil kerja perorangan
o Evaluasi kelompok
o Evaluasi dari kelompok lain
Desain dengan persyaratan bangunan yang hemat energy :
a) Analisis bangunan hemat energy dan berkelanjutan
b) Orientasi umum
c) Daftar kebutuhan
d) Sketsa
e) Gambar teknik rumah
f) Menggambar pipa dan panel listrik pusat
g) Modal dan gambar 3D
h) Penyelesaian

C. Penghitungan Harga Jual Produk Jasa


Metode penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan 3
pendekatan :
1. Permintaan dan penawaran
2. Biaya
3. Pasar
Penghitungan harga jual produk jasa ditentuksn oleh faktor – fakor berikut :
1. Standar upah, terkait sertifikat profesi yang dimiliki
2. Tingkat kesulitan pekerjaan

7
3. Bahan cadangan yang digunakan
4. Standar upah minimum tiap daerah

D. Media Promosi Produk Jasa Profesi dan Profesionalisme


Media Promosi Produk Jasa Profesi dapat dilakukan melalui iklan pada :
o Media cetak
o Radio
o Televisi
o Brosur dan poster
Tujuan = memberikan informasi utama dan daya tarik melalui teks, gambar
diam, gambar bergerak dan suara.
Promosi Produk Jasa juga dapat dilakukan kegiatan pameran atau presentasi
untuk memperlihatkan contoh produk dan menjelaskan produk yang
dipromosikan.

E. Penjualan Produk Jasa dengan Sistem Konsinyasi


Penjualan merupakan sumber utama oenghasilan. Penjualan dengan sistem
konsinyasi adalah penjualan dengan cara menitipkan produk kepada pihak lain
untuk digunakan harga jual dan persyaratan sesuai dengan perjanjian antara
pemilik produk dan penjual.
Perjanjian konsinyasi berisi mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak.
Yang harus ada dalam perjanjian konsinyasi adalah sebagai berikut :
o Nama pihak pemilik barang (konsinyor)
o Nama pihak yang dititipi barang (konsinyi)
o Nama dan keterangan teknis barang yang ditipkan
o Ketentuan penjualan
o Ketentuan komisi (keuntungan diperoleh toko)

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan
dan berani. Profesi adalah pekerjaan yang menuntut adanya keahlian atau
kemampuan khusus bagi pelakunya.
Profesional adalah digunakan untuk menyebut orang yang memiliki profesi
dan keahlian.
Ada 3 komponen penting agar memperoleh jasa profesi dan profesional
diantaranya :
1. Bekerja
2. Kuliah
3. Wirausaha

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi tambahan pengetahuan
bagi pembaca. Semoga makalah ini bisa digunakan sebagai sumber acuan untuk
makalah – makalah lain tentang wirausaha rekayasa jasa profesi dan profesional.

9
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan
rahmatNya penulis bisa menyusun Makalah ini dengan sebaik-baiknya. Seiring
rasa Syukur dan bahagia, Makalah ini penulis susun dengan konsep pemikiran
sendiri, mulai dari menyusun dan meninjau pustaka.
Dalam penyusunan Makalah ini penulis tentu menjumpai beberapa
hambatan, namun berkat dukungan dari berbagai pihak akhirnya kami dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan sebaik-baiknya, oleh karena itu melalui
kesempatan ini kami sebagai penyusun mengucapkan terimakasih sebesar-
besarnya kepada berbagai pihak terkait termasuk teman teman yang telah
membantu kami menyelesaikan Makalah ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya dari manusia yaitu penulis sendiri,
sedangkan segala sesuatu yang benar datangnya hanya Allah SWT, Makalah ini
masih terdapat berbagai kesalahan baik itu dalam penulisan atau tata bahasa,
untuk itu penulis membutuhkan kritik beserta saran yang membangun demi
perbaikan tugas ini. maka, penulis harapkan guna untuk memperbaiki kesalahan-
kesalahan pada tahap selanjutnya, untuk penyempurnaan makalah ini ke
depannya.
Semoga Makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami sebagai penyusun
umumnya untuk semua pihak pembaca dan juga ini dapat menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai, Akhir kata penulis ucapkan Terimakasih.

10
11
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ............................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................1
C. Manfaat .............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Perencanaan Usaha Jasa Profesi dan Profesionalisme .....................................2
B. Produk Jasa Profesi dan Profesionalisme .........................................................3
C. Penghitungan Harga Jual Produk Jasa .............................................................9
D. Media Promosi Produk Jasa Profesi dan Profesionalisme ...............................9
E. Penjualan Produk Jasa dengan Sistem Konsinyasi ........................................10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ....................................................................................................11
B. Saran ..............................................................................................................11

LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai