Anda di halaman 1dari 14

1

MODUL PERKULIAHAN

Komunikasi dan
Etika Profesi
Profesionalisme Kerja

Abstrak Sub-CPMK

Modul ini menjelaskan Diharapkan mahasiswa memahami


tentang konsep profesi, dan mampu menjelaskan tentang hal-
professional dan hal yang terkait profesi, profesional
profesionalisme kerja. dan profesionalisme kerja

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Teknik Informatika


06 W152100005 Rushendra, S.Kom, M.T.
PROFESI

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang
bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara
tetap/permanen".

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesi diartikan sebagai "bidang pekerjaan yang
dilandasi pendidikan keahlian (seperti ketrampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu."
Dalam pengertian ini, dapat dipertegas bahwa profesi merupakan pekerjaan yang harus
dikerjakan dengan bermodal keahlian, ketrampilan dan spesialisasi tertentu.

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap


suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik,
serta proses sertifikasidan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh
profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga
pendidik.

Definisi Profesi adalah kelompok lapangan kerja yang dalam melaksanakan kegiatannya
membutuhkan ketrampilan atau keahlian khusus yang didapatkan dari penguasaan
pengetahuan dan pendidikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Nilai moral profesi :


- Berani berbuat untuk memenuhi tuntutan profesi
- Menyadari kewajiban yang harus dipenuhi selama menjalankan profesi
- Idealisme sebagai perwujudan makna misi organisasi profesi

Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi.Profesi


mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya.Daftar
karakteristik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi,
juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi. Secara umum karakteristik yang
terdapat pada profesi adalah :

1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional


diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki
keterampilan yang berdasar padapengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam
praktik.

2021 Komunikasi & Etika Profesi


2 Rushendra, S.Kom, M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh
para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para
anggotanya. Organisasi profesitersebut biasanya memiliki persyaratan khusus
untuk menjadi anggotanya.

3. Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya


memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.

4. Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada


persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan
teoretis.

5. Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk


mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan
pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan
keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.

6. Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga


hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.

7. Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan


teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.

8. Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya
dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.

9. Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri


tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih
senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.

10. Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya
dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan
dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.

11. Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status
yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut
bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan
bagi masyarakat.

2021 Komunikasi & Etika Profesi


3 Rushendra, S.Kom, M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Secara umum pekerjaan di bidang IT terbagi menjadi empat kelompok yaitu,
1. bidang software (sistem analis, programmer)
2. bidang hardware (technical engineer dan networking engineer)
3. bidang operational sistem informasi (EDP operator, system administration)
4. bidang pengembangan bisnis informasi

Berbagai profesi di bidang IT sebagai berikut :


1. System Analyst
2. Programmer
3. Database Administrator
4. Network Administrator
5. Network Systems and Data Communications Analysts
6. Web Developers
7. IT Project Managers
8. Computer Systems Engineers
9. Computer Security Specialists

Dalam melaksanakan kegiatan dalam bidang profesinya, tentu tidak akan terlepas dari
etika profesi. Etika Profesi adalah refleksi dari apa yang disebut “Self Control”, karena
segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan profesi itu sendiri.

Prinsip dasar dalam etika profesi :


1. Prinsip Standar Teknis
2. Prinsip Kompetensi
3. Prinsip Tanggung Jawab Profesi
4. Prinsip Kepentingan Publik
5. Prinsip Integritas
6. Prinsip Obyektifitas
7. Prinsip Kerahasiaan
8. Prinsip Perilaku Profesional

Etika pada bidang profesi IT meliputi :


1. Cyber ethics
2. Kejahatan komputer
2021 Komunikasi & Etika Profesi
4 Rushendra, S.Kom, M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. E-commerce
4. Pelanggaran hak atas kekayaan intelektual (copyright)
5. Tanggung jawab profesi IT

Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur
pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.

Pengertian Kode Etik menurut UU no.8 tentang Pokok-pokok Kepegawaian :


Kode Etik Profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Kode etik :
• Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
• Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
• Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
• Untuk meningkatkan mutu profesi.
• Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
• Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
• Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
• Menentukan baku standarnya sendiri.

2021 Komunikasi & Etika Profesi


5 Rushendra, S.Kom, M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
PROFESIONAL

Profesional adalah pekerja yang menjalankan profesi.


Dalam menjalankan tugas profesinya seorang profesional harus bertindak objektif, artinya
bebas dari rasa malu, sentimen, benci, sikap malas dan enggan bertindak.Selain itu juga
memiliki latar belakang pendidikan yang memadai untuk menjalankan profesinya dan ada
unsur semangat pengabdian dalam melakukan pekerjaannya.

Seorang profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai
dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai
upah atas jasanya.Orang tersebut juga merupakan anggota suatu entitas atau organisasi
yang didirikan seusai denganhukum di sebuah negara atau wilayah.Meskipun begitu,
seringkali seseorang yang merupakan ahli dalam suatu bidang juga disebut "profesional"
dalam bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah entitas yang didirikan
dengan sah.Sebagai contoh, dalam dunia olahraga terdapat olahragawan profesional
yang merupakan kebalikan dari olahragawan amatir yang bukan berpartisipasi dalam
sebuah turnamen/kompetisi demiuang.

Seorang profesional harus mampu menguasai ilmu pengetahuannya secara mendalam,


mampu melakukan kreativitas dan inovasi atas bidang yang digelutinya serta harus selalu
berfikir positif dengan menjunjung tinggi etika dan integritas profesi

Untuk mencapai sukses dalam bekerja, seseorang harus mampu bersikap


profesional.Profesional tidak hanya berarti ahli saja.Namun selain memiliki keahlian juga
harus bekerja pada bidang yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya tersebut.
Seorang profesional tidak akan pernah berhenti menekuni bidang keahlian yang dimiliki.
Selain itu, seorang profesional juga harus selalu melakukan inovasi serta
mengembangkan kemampuan yang dimiliki supaya mampu bersaing untuk tetap menjadi
yang terbaik di bidangnya.

Watak Kerja Seorang Profesional


1. Beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang
digeluti.

2021 Komunikasi & Etika Profesi


6 Rushendra, S.Kom, M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui
proses pendidikan dan pelatihan.
3. Kerja seorang profesional – diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral –
menundukkan diri pada kode etik profesi yang berlaku.

PROFESIONALISME
Profesionalisme adalah ide atau aliran yang bertujuan mengembangkan profesi agar
profesi yang dilaksanakan mengacu pada norma standar dan kode etik serta memberikan
layanan terbaik kepada klien / konsumennya.

Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk
komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan
meningkatkan kualitas profesionalnya.

Dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S. Badudu
(2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan
ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Sementara kata profesional sendiri
berarti: bersifat profesi, memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan dan
latihan, mendapatkan bayaran karena keahliannya itu.
Sikap seorang professional dalam melakukan pekerjaannya adalah :
- Komitmen tinggi
- Tanggung jawab
- Berfikir sistematis
- Penguasaan materi
- Menjadi bagian masyarakat profesional

Sedangkan dalam Kamus Webster Amerika dalam Anoraga (1992) menegaskan bahwa
profesionalisme adalah suatu tingkahlaku, suatu tujuan atau serangkaian kualitas yang
menandai atau melukiskan coraknya suatu “profesi”.

Profesionalisme mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk


keuntungan atau sumber penghidupan. Profesi mengharuskan tidak tidak hanya
pengetahuan dan keahlian khusus melalui persiapan dan latihan, tetapi dalam arti
“profession” terpaku juga suatu panggilan, suatu roeping dan suatu calling.

2021 Komunikasi & Etika Profesi


7 Rushendra, S.Kom, M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dengan begitu profesionalisme mengandung dua unsure yaitu unsur keahlian dan unsur
panggilan. Sebagai seorang professional harus memadukan dalam diri pribadinya
kecakapan teknik yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaannya dan juga kematangan
etik (unsur akal dan moral). Kedua-duanya harus berjalan seimbang.

Menurut Kunandar (2009), secara sederhana professionalism (professionalism) berarti


sifat professional. Sedangkan menurut Ahmad Tafsir profesionalisme adalah paham yang
mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang professional.
Dalam kamus ilmiah popular, professional diartikan sebagai keahlian, didalamnya bagi
golongan terpelajar dan pemain bayaran (Partanto dan Al Barry, 1994).

Sanusi et.al (1999) menjelaskan 5 konsep berkait an dengan profesionalisme, yaitu:


1. Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (experties)
dari para anggotanya. Artinya, tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang
yang tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan
itu. Keahlian diperoleh melalui apa yang disebut profesionalisasi yang dilakukan
baik sebelum seseorang menjalani profesi itu maupun setelah menjalani professi
(in-service training).
2. Profesional, menunjuk pada dua hal yaitu: (a) Orang yang menyandang suatu
profesi, (b) Penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai
dengan profesinya.
3. Profesionalisme, menunjuk kepada komitmen para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus menerus mengembangkan
strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai
dengan profesinya. Profesionalisme juga mengacu kepada sikap dan komitmen
anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standart yang tinggi dan kode etik
profesinya.
4. Profesionalitas, mengacu kepada sikap para anggota profesi terhadap profesinya
serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka
melakukan pekerjaannya.
5. Profesionalisasi, menunjuk pada proses peningkatan kualifikasi maupun
kemampuan para anggota profesi dalam mencapai criteria yang standar dalam
penampilannya sebagai anggota suatu profesi.

2021 Komunikasi & Etika Profesi


8 Rushendra, S.Kom, M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Menurut Wignjosoebroto, profesionalisme merupakan suatu paham yang menceritakan
dilakukanya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekal keahlian yang
tinggi dan berdasarkan rasa keterpangilan serta ikrar untuk menerima panggilan tersebut
untuk dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama
yang tengah di rundung kesulitan ditengah gelapnya kehidupan.

Dalam konteks ini bahwa yang dimaksud dengan professional adalah guru. Sudarwan
Danim (2002), mendefinisikan profesionalisme adalah komitmen para anggota suatu
profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus menerus
mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan sesuai
dengan profesinya itu.

Prinsip Kerja Profesional


1. Holistic (Keseluruhan)
2. Optimal (terbaik)
3. Longlife Learner (belajar seumur hidup)
4. Integrity (kejujuran)
5. Sharp (berpikir tajam)
6. Team Work (kerjasama)
7. Innovation (inovasi)
8. Communication (komunikasi)

SERTIFIKASI

Sertifikasi merupakan suatu cara untuk melakukan standarisasi terhadap suatu


profesi. Untuk mendapatkan sertifikasi pada suatu bidang kerja / profesi tertentu,
maka diharuskan menempuh pendidikan atau pelatihan untuk jangka waktu
tertentu dan melalui test berdasarkan standar yang telah ditentukan. Manfaat
sertifikasi adalah :
1. Pengakuan dari organisasi profesi sejenis
2. Pengakuan dari pemerintah secara nasional dan internasional
3. Ikut berperan menciptakan lingkungan kerja yang lebih profesional
4. Peningkatan karier dan pendapatan
5. Membuka akses lapangan kerja baik nasional maupun internasional

2021 Komunikasi & Etika Profesi


9 Rushendra, S.Kom, M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contoh sertifikasi bidang IT yang berorientasi pada suatu produk:
1. Sertifikasi Oracle : OCA, OCP, OCM
2. Sertifikasi Microsoft : MCSA, MCDBA, MCSE
3. Sertifikasi Cisco : CCNA, CCNP, CCIE

Contoh sertifikasi yang tidak berorientasi pada suatu produk :


1. CCP (Certified Computer Programmer)
2. CDP (Certified Data Processor)
3. CCP (Certified System Professional)
4. CPM (Certified Project Manager)

Hambatan pelaksanaan sertifikasi :


1. Biaya yang mahal untuk mendapatkan sertifikasi tersebut dengan kualifikasi
tertentu yang sudah ditentukan dan belum tentu lulus test yang diberikan.
2. Tidak ada kewajiban sebagai standar kompetensi dari pihak perusahaan
(swasta) maupun pemerintah untuk mendapatkan sertifikasi profesi.
3. Penguasaan materi sertifikasi yang kurang memadai.

Standar kompetensi seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai alat manajemen,


terutama dalam hal :
1. Menentukan organisasi kerja dan perencanaan jabatan.
2. Membantu dalam evaluasi/penilaian karyawan dan pengembangannya.
3. Membantu dalam merekrut tenaga kerja.
4. Mengembangkan program pelatihan yang khas/spesifik sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.

Sertifikasi menjadi syarat utama bagi para pekerja IT jika ingin bekerja di perusahaan IT
skala internasional.Program sertifikasi dilakukan untuk meningkatkan kualifikasi tenaga
kerja profesional di bidang IT.Sehingga para pekerja IT tersebut bisa memiliki daya saing.

2021 Komunikasi & Etika Profesi


10 Rushendra, S.Kom, M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
PROFESIONALISME KERJA
Profesionalisme kerja dapat diartikan sebagai konsep mengenai bidang pekerjaan, yaitu
pandangan yang menganggap bidang pekerjaan sebagai suatu pengabdian melalui
keahlian tertentu dan menganggap keahlian ini sebagai suatu yang harus diperbaharui
sacara terus menerus dengan memanfaatkan kemajuan-kemajuan yang terdapat dalam
ilmu pengetahuan.

Selanjutnya sebagai profesi, seorang profesional juga harus memiliki etos kerja yang
maju antara lain, dapat bekerja dengan hasil kualitas yang unggul, tepat waktu, disiplin,
sungguh-sungguh, cermat, teliti, siatematik, dan berpedoman pada dasar keilmuan
tertentu. (Abudin Nata, 2001). Seorang profesional menjalankan pekerjannya sesuai
dengan tuntutan profesi atau dengan kata lain memiliki kemampuan dan sikap sesuai
dengan tuntutan profesinya. Seseorang profesional akan terus menerus meningkatkan
mutu karyanya secara sadar,melalui pendidikan dan pelatihan (Tilaar, 2002).

Menurut Oerip dan Oetomo (2000), Profesional artinya ahli dalam bidangnya. Jika
seorang mengaku profesional maka ia harus mampu menunjukkan bahwa dia ahli dalam
bidangnya. Harus mampu menunjukkan kualitas yang tinggi dalam pekerjaannya.
Berbicara mengenai profesionalisme mencerminkan sikap seseorang terhadap
profesinya. Secara sederhana profesionalisme yang diartikan perilaku, cara, dan kualitas
yang menjadi ciri suatu profesi. Seseorang dikatakan profesional apabila pe kerjaanya
memiliki ciri standart teknis atau etika suatu profesi. Pekerjaan profesional ditunjang oleh
suatu ilmu tertentu secara mendalam yang hanya mungkin di peroleh dari lembaga-
lembaga pendidikan yang sesuai sehingga kinerjanya didasarkan kepada keilmuan yang
dimilikinya yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Wina Sanjaya, 2006).

Ciri-ciri Profesionalisme Saat Bekerja

Keputusan dan tingkah laku beberapa orang di dunia kerja masih saja tidak
mencerminkan profesionalisme yang tepat. Malah terkadang menyulitkan karyawan
lainnya. Daripada Anda menjadi salah satu karyawan yang kurang profesional, sebaiknya
pahami setiap ciri-ciri profesionalisme di bawah ini.

2021 Komunikasi & Etika Profesi


11 Rushendra, S.Kom, M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1. Memiliki Kode Etik
Di dalam pekerjaan selalu ada kode etik yang harus dijaga. Dari cara bersikap,
komunikasi, hingga pengambilan keputusan. Seorang karyawan yang profesional
wajib menerapkan kode etik di dalam aktivitas pekerjaannya.

Jangan sampai kode etik yang telah diberikan malah dilupakan atau tidak
dilakukan. Jika kode etik ini tidak dijalankan, dampak negatif bisa dirasakan dan
pastinya merugikan. Tidak hanya untuk karyawan, tetapi juga untuk pihak
perusahaan.

2. Memiliki Kemampuan dan Pengetahuan Tinggi


Profesionalisme juga dilihat dari kemampuan dan pengetahuan karyawan tersebut
dalam bekerja. Apakah kemampuan dan pengetahuannya tinggi? Jika memang
benar, maka sikap profesionalisme telah dilakukannya. Kedua hal ini sangat
membantu karyawan dalam bekerja. Hasilnya adalah setiap pekerjaan dapat
diselesaikan dengan maksimal.

Namun tidak berhenti di situ saja. Kemampuan analisis dan kepekaan terhadap
situasi menjadi bagian penting juga. Ketika ada masalah sehingga dibutuhkan
solusi, karyawan dapat ambil bagian untuk menyelesaikannya. Mengambil
keputusan yang terbaik untuk semua pihak dapat dilakukan jika memiliki
kemampuan dan pengetahuan tinggi.

3. Memiliki Tanggung Jawab dan Berintegritas


Ciri-ciri profesionalisme selanjutnya adalah memiliki tanggung jawab dan
berintegritas. Apapun jabatan Anda, sifat tanggung jawab harus dimiliki. Jangan
sampai Anda hanya ingin mempertanggungjawabkan hasil positif, tapi tidak ingin
disalahkan saat ada masalah. Apalagi jika masalah tersebut memang terjadi
karena pekerjaan Anda.

Memiliki integritas yang mengutamakan nilai kebenaran, kejujuran, dan keadilan


juga wajib Anda terapkan. Tidak hanya untuk membangun budaya kerja yang baik,
tapi juga meningkatkan kualitas diri sendiri.

2021 Komunikasi & Etika Profesi


12 Rushendra, S.Kom, M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
4. Memiliki Perencanaan Kerja yang Baik
Seseorang yang profesional tidak hanya memikirkan jangka waktu pendek saja,
tetapi hingga masa depan. Inilah mengapa ciri-ciri profesionalisme selanjutnya
adalah memiliki perencanaan kerja yang baik. Hal ini membuat karyawan memiliki
keahlian mengantisipasi perkembangan bisnis dan lingkungan. Keputusan dan
perencanaannya dapat membuat pekerjaan berjalan lancar walaupun ada
tantangan serta perubahan dari pihak luar.

5. Memiliki Kemampuan Memotivasi


Merasa bosan dan mumet ketika bekerja menjadi salah satu fase yang wajar.
Namun jangan berhenti di titik itu saja. Anda harus mampu memiliki kemampuan
motivasi diri sendiri dan orang lain di sekitar.

Kondisi ini membuat seluruh tim, serta diri sendiri, tetap termotivasi agar bisa terus
memberikan hasil pekerjaan terbaik serta produktivitas yang konsisten. Ketika ada
tantangan dan masalah, semuanya dapat diselesaikan dengan berbagai cara asal
tetap termotivasi untuk menghadapinya.

2021 Komunikasi & Etika Profesi


13 Rushendra, S.Kom, M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

1. Effendi, Onong Uhyana, 2009, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, Remaja
Rosdakarya, Bandung
2. Kasali Rhenald, 2007, Sukses Melakukan Presentasi, Gramedia, Jakarta
3. Komala, Lukiati, 2009, Ilmu Komunikasi Perspektif, Proses & Konteks, Dian
Rakyat
4. UU Informasi dan Transaksi Elektronik tahun 2008
5. Undang-Undang No.19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU ITE
6. Roger LeRoy Miller, Frank B.Cross, 2010, The Legal Environment Today:
Business in Its Ethical, Regulatory, E-Commerce and Global Setting, 6th edition,
South-Western Cengage Learning, USA
7. Sarah Spiekerman, 2016, Ethical IT Innovation: A Value-Based System Design
Approach, CRC Presss, New York
8. Steven Covey, 7 Habits of Highly Effective People
9. Tandy Gold, 2012, Ethics in IT Outsourcing, CRC Press, New York
10. Hablin Niam, Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
11. Hadi, Rizali, Komunikasi Bisnis, Aswaja
12. https://www.musdeoranje.net/2019/02/pengertian-etika.html

2021 Komunikasi & Etika Profesi


14 Rushendra, S.Kom, M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai