Anda di halaman 1dari 13

Definisi Profesi Ciri Utama Profesi

Profesi merupakan kelompok lapangan 1) Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan


kerja yang khusus melaksanakan kegiatan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi;
yang memerlukan ketrampilan dan keahlian 2) Pelatihan tersebut meliputi komponen
tinggi guna memenuhi kebutuhan yang intelektual yang signifikan;
rumit dari manusia. 3) Tenaga yang terlatih mampu memberikan
01
Termasuk didalamnya pemakaian dengan jasa yang penting kepada masyarakat.
cara yang benar akan ketrampilan dan
keahlian tinggi, yang hanya dapat dicapai
dengan : 1) Adanya proses lisensi atau sertifikat;
- penguasaan pengetahuan dengan ruang 2) Adanya organisasi;
lingkup yang luas, mencakup sifat 3) Otonomi dalam pekerjaannya.
manusia, kecenderungan sejarah dan
lingkungan hidupnya;
- serta adanya disiplin etika yang
dikembangkan dan diterapkan oleh
kelompok anggota yang menyandang
profesi.
Dukungan Profesi

Menurut Brandeis yang dikutip A. Pattern Jr. untuk dapat disebut sebagai profesi, maka
pekerjaan itu sendiri harus mencerminkan adanya dukungan yang berupa:
1. Ciri-ciri pengetahuan (intellectual character);
2. Diabdikan untuk kepentingan orang lain;
3. Keberhasilan tersebut bukan didasarkan pada keuntungan finansial;
4. Didukung oleh adanya organisasi (association) profesi dan organisasi profesi tersebut
antara lain menentukan berbagai ketentuan yang merupakan kode etik, serta pula
bertanggung jawab dalam memajukan dan penyebaran profesi yang bersangkutan;
5. Ditentukan adanya standard kualifikasi profesi.
Profesi Bersifat Luhur

Dalam profesi yang luhur (officium nobile), motivasi utamanya bukan


untuk memperoleh nafkah dari pekerjaan yang dilakukannya, di samping itu
juga terdapat dua prinsip yang penting, yaitu :
1. Mendahulukan kepentingan orang yang dibantu; dan
2. Mengabdi pada tuntutan luhur profesi.

Untuk melaksanakan profesi yang luhur secara baik, dituntut moralitas yang
tinggi dari pelakunya. Tiga ciri moralitas yang tinggi adalah:
1. Berani berbuat dengan bertekad untuk bertindak sesuai dengan tuntutan
profesi;
2. Sadar akan kewajibannya;
3. Memiliki idealisme yang tinggi.
Pengertian Profesional

1. Orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu.


2. Memerlukan latihan khusus dengan suatu kurun waktu.
3. Hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi.
4. Hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu
kegiatan tertentu sesuai keahliannya.
5. Memiliki pendidikan khusus, yaitu keahlian dan keterampilan dan memiliki dasar pendidikan
dan pelatihan serta pengalaman dalam kurun waktu untuk menunjang keahliannya.
6. Memahami kaidah dan standard moral profesi serta etika profesi dalam bidang pekerjaannya.
7. Berupaya mengutamakan kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
8. Ada ijin khusus dari instansi yang berwenang untuk menjalankan profesinya.
9. Terorganisir dalam suatu induk organisasi sebagai pengawasnya.
SEORANG PROFESIONAL DITUNTUT
MEMILIKI :
1. Pengetahuan;
2. Penerapan keahlian;
3. Tanggung jawab sosial;
4. Pengendalian diri;
5. Etika bermasyarakat sesuai
profesinya.
Profesionalisme Watak Kerja Profesionalisme
Profesionalisme adalah suatu paham yang 1. Kerja seorang profesional itu beritikad
mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan untuk merealisasikan kebajikan demi
kerja tertentu dalam masyarakat, berbekal: tegaknya kehormatan profesi yang
digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu
mementingkan atau mengharapkan
keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa
imbalan upah materiil;
keterpanggilan --serta ikrar untuk menerima
panggilan tersebut-- dengan semangat
2. Kerja seorang profesional itu harus
pengabdian selalu siap memberikan
dilandasi oleh kemahiran teknis yang
pertolongan kepada sesama yang tengah
berkualitas tinggi yang dicapai melalui
dirundung kesulitan di tengah gelapnya
proses pendidikan dan/atau pelatihan
kehidupan (Wignjosoebroto, 1999).
yang panjang, ekslusif dan berat;

3. Kerja seorang profesional --diukur


dengan kualitas teknis dan kualitas
moral-- harus menundukkan diri pada
sebuah mekanisme kontrol berupa kode
etik yang dikembangkan dan disepakati
bersama di dalam sebuah organisasi
profesi.
Kode Etik Sifat Kode Etik Profesional

Sifat dan orientasi kode etik


Kode etik adalah sistem norma, nilai hendaknya:
dan aturan profesional tertulis yang 1. Singkat;
secara tegas menyatakan apa yang 2. Sederhana;
3. Jelas dan Konsisten;
benar dan baik, dan apa yang tidak
4. Masuk Akal;
benar dan tidak baik bagi profesional. 5. Dapat Diterima;
6. Praktis dan Dapat Dilaksanakan;
Kode etik menyatakan perbuatan apa 7. Komprehensif dan Lengkap, dan
yang benar atau salah, perbuatan apa 8. Positif dalam Formulasinya.
yang harus dilakukan dan apa yang
harus dihindari.
b. Kode etik profesi merupakan
Fungsi Kode Etik Profesi sarana kontrol sosial bagi masyarakat
atas profesi yang bersangkutan.
Kode etik profesi itu merupakan Maksudnya bahwa etika profesi dapat
sarana untuk membantu para pelaksana memberikan suatu pengetahuan
sebagai seseorang yang professional kepada masyarakat agar juga dapat
1
supaya tidak dapat merusak etika profesi. memahami
profesi,
arti
sehingga
pentingnya suatu
memungkinkan
Ada tiga hal pokok yang merupakan
fungsi dari kode etik profesi: pengontrolan terhadap para pelaksana
. di lapangan kerja (kalangan sosial).

a. 2
Kode etik profesi memberikan
pedoman bagi setiap anggota profesi
tentang prinsip profesionalitas yang
digariskan. Maksudnya bahwa dengan c. Kode etik profesi mencegah
campur tangan pihak di luar
3
kode etik profesi, pelaksana profesi
organisasi profesi tentang hubungan
mampu mengetahui suatu hal yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan etika dalam keanggotaan profesi.
Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa
para pelaksana profesi pada suatu
4 instansi atau perusahaan yang lain
tidak boleh mencampuri pelaksanaan
profesi di lain instansi atau
perusahaan
Orientasi Kode Etik hendaknya
Tujuan Kode Etik Profesi
ditujukan kepada:

1. Rekan,  Untuk menjunjung tinggi martabat


2. Profesi, profesi
3. Badan,  Untuk menjaga dan memelihara
4. Nasabah/Pemakai, kesejakteraan para anggota
5. Negara, dan
 Untuk meningkatkan pengabdian
6. Masyarakat
para anggota profesi
 Untuk meningkatkan mutu profesi
 Meningkatkan layanan diatas
keuntungan pribadi
 Mempunyai organisasi profesional
yang kuat dan terjalin erat
Manfaat Kode Etik
Ide-ide abstrak dari kode etik akan
1. Para profesional akan lebih sadar ditranslasikan ke dalam istilah yang konkret
tentang aspek moral dari pekerjaannya. dan dapat diaplikasikan ke segala situasi.
Dengan adanya kode etik para Bagaimanapun kode etik merupakan panduan
profesional akan bertindak dengan normatif, oleh karenanya tidak mudah untuk
kesadaran sebagaimana yang dituntut menghindar dari sifatnya yang abstrak.
dalam kode etik. Sekaligus akan Namun demikian kode etik tentu dapat
ditranslasikan ke dalam bahasa yang lebih
terdapat kesadaran bahwa di dalam
mudah untuk dipahami anggota profesi, serta
pekerjaannya terdapat dimensi
moralitas yang harus dipenuhinya..
Section Break
dengan mudah pula dapat diplikasikan pada
situasi-situasi tertentu
Insert the title of your subtitle Here
2. Kode etik berfungsi sebagai acuan yang dapat
diakses secara lebih mudah. Dengan fungsi ini 4. Anggota sebagai suatu keseluruhan, akan
kode etik akan dapat mengarahkan manajer bertindak dalam cara yang lebih standar pada
untuk selalu memelihara perhatiannya terhadap garis profesi. Keragaman pandangan atas nilai
etika. moral yang didasari oleh berbagai latar
belakang diri anggota akan tidak
menguntungkan bagi pencapaian kinerja
tertinggi dari sebuah profesi.
5. menjadi suatu standar pengetahuan untuk menilai
perilaku anggota dan kebijakan profesi. Kode etik
sebagai pedoman perilaku profesional hadir untuk
8. Anggota dapat menjustifikasi perilakunya
ditaati. Dengan perangkat standar ini, bagi
jika dikritik. Ini penting untuk menghindari
siapapun lebih mudah untuk menilai berbagai ketidakpastian penilaian di masyarakat atas
perilaku anggota dan sekaligus kebijakan asosiasi perilaku professional
profesi.

6. Anggota akan menjadi dapat lebih baik menilai


kinerja dirinya sendiri. Ini menunjukkan bahwa
kode etik dapat sekaligus dijadikan bahan
instropeksi diri bagi kalangan anggota profesi,
setidaknya sebelum dinilai oleh pihak lain atas
kinerja moral profesionalnya.

7. Profesi dapat membuat anggotanya dan juga


publik sadar sepenuhnya atas kebijakan-
kebijakan etisnya.. Dengan adanya kode etik,
kepercayaan public akan selalu terjaga dengan
selalu menghargai integritas profesi

Anda mungkin juga menyukai