0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan10 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas aspek-aspek hukum komunikasi dalam kegiatan kehumasan baik dari hukum internasional maupun hukum Indonesia;
(2) Terdapat dua implikasi hukum penghinaan yaitu the law of libel untuk penghinaan tertulis dan the law of slander untuk penghinaan lisan;
(3) Dalam KUHP Indonesia, kejahatan terhadap kehormatan diatur dalam emp
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas aspek-aspek hukum komunikasi dalam kegiatan kehumasan baik dari hukum internasional maupun hukum Indonesia;
(2) Terdapat dua implikasi hukum penghinaan yaitu the law of libel untuk penghinaan tertulis dan the law of slander untuk penghinaan lisan;
(3) Dalam KUHP Indonesia, kejahatan terhadap kehormatan diatur dalam emp
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas aspek-aspek hukum komunikasi dalam kegiatan kehumasan baik dari hukum internasional maupun hukum Indonesia;
(2) Terdapat dua implikasi hukum penghinaan yaitu the law of libel untuk penghinaan tertulis dan the law of slander untuk penghinaan lisan;
(3) Dalam KUHP Indonesia, kejahatan terhadap kehormatan diatur dalam emp
Kebebasan memperoleh informasi bersifat universal dan terbuka.
system komunikasi Indonesia
Aspek-aspek hukum komunikasi dalam kegiatan kehumasan, baik dilihat dari hukum internasional seperti Anglo saxon system maupun eropa continental dengan dua implikasi hukum penghinaan (defamation) sebagai berikut : 1. The law of libel, yaitu pelanggaran penghinaan atau pelecehanyang bersifat tertulis/tercetak 2. The law of slander, yaitu pelanggaran penghinaan yang bersifat lisan, ucapan, atau pertanyaan dimuka umum (Ruslan, 1995:111).
Menurut system KUH Pidana, terdapat empat klasifikasi jenis
kejahatan yang ditunjukan terhadap kehormatan dalam bentuk murni, yaitu : a. Menghina secara lisan (smaad); b. Menghina secara tertulis (smaad schrift); c. Memfitnah (laster); d. Menghina secara ringan (eenvoudige belediging). Dalam kegiatan sehari-hari tugas dan fungsi kehumasan tersebut berisiko ancaman hukuman pidana jika melakukan perbuatan sebagai berikut :
a. Perbuatan kesalahan yang sebenarnya dapat dihindarkannya;
b. Perbuatan yang melanggar etika dan hukum;
c. Perbuatan yang telah dilarang;
d. Perbuatan yang berunsur kesengajaan atau kealpaannya;
e. Perbuatan yang menyebabkan ada pihak yang merasa dirugikan;
f. Perbuatan dengan niat tujuan yang tidak baik.
Kode Etik Profesi Kehumasan merupakan “self imposed regulation” dan - normatif Etik yang dalam menjalankan fungsinya memilki kekuatan (power) untuk mempengaruhi atau kemampuan merekayasa (social engineering) opini publik secara simultan (simultaneity effect) melalui kerja sama dengan pihak media massa seperti yang dikehendakinya,
- Agar tujuan Humas/PR melakukan kampanye, promosi, dan publikasi
tersebut menguntungkan (benefit) semua pihak, maka diperlukan suatu “aturan main” sebagai rambu-rambu atau pedomannya baik Kode Etik, etika Profesi, maupun aspek-aspek hukum yang berkaitan dengan Kehumasan yang profesional dan dapat dipertanggaung jawaban. Aspek-aspek hukum komunikasi dalam kegiatan kehumasan, baik dilihat dari hukum Internasional seperti; “Anglo Saxon System”maupun Eropa Kontinental terkait dengan dua implikasi hukum penghinaan (Defamation) sebagai berikut :
§ The Law of Libel, yaitu pelanggaran penghinaan atau pelecehan yang
bersifat tertulis/tercetak (written defamation). Artinya, penghinaan berbentuk “slip of pens” melakukan fitnah atau kebohongan dengan menggunakan media cetak, gambar dan bentuk tulisan (drukpers misdrijven) yang disebarluaskan publik.
§ The Law of slander, yaitu pelanggaran penghinaan atau pelecehan yang
bersifat lisan, ucapan, atau pernyataan (defamatory statements). Pelanggaran ini merupakan “slip of tongue” yang terjadi secara lisan atau ucapan yang melecehkan, menghina, mengumpat, atau mencaci maki orang lain di muka umum (Ruslan, 1955 : 111). Pelanggaran delik pidana dalam kegiatan komunikasi Humas/PR lebih banyak terjadi berupa delik pengaduan (klacht delict) daripada delik biasa. Artinya, kalau terjadi pelanggaran harus ada yang merasa dirugikan atau dilecehkan nama baik dan kehormatan pribadinya. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) , kejahatan terhadap kehormatan diatur dalam Titel XVI, Pasal 310 sampai dengan Pasal 321. Maksud kejahatan di sini menurut istilah hukum AS adalah “defamation dan belediging” (hukum Belanda) yang artinya penghinaan terhadap kehormatan (misdrijven tegen de eer) atas seseorang atau suatu lembaga.
apa itu kehormatan?
Prof. Satochid Kartanegara, SH, dalam bahan Kuliah Hukum Pidana menafsirkan bahwa kehormatan adalah sesuatu yang disandarkan atas harga diri atau martabat manusia yang bersandar pada tata susila karena kehormatan merupakan nilai susila manusia Menurut Sistem KUH Pidana, terdapat empat klasifikasi jenis kejahatan yang ditujukan terhadap kehormatan Dalam KUHP, dalam bentuk murni, yaitu: § Menghina secara lisan (smaad); kejahatan thd § Menghina secara tertulis (smaad schrift); kehormatan diatur § Menfitnah (laster); dalam Titel XVI, Pasal § Mengina secara ringan (eenvoudige belediging). 310 – 321:penghinaan thd kehormatan atas seseorang atau suatu lembaga Pelanggaran atas kehormatan dan nama baik Kehormatan : sesuatu seseorang, menurut Pasal 319, KUHP memiliki unsur- yg disandarkan atas unsur sebagai berikut harga diri atau martabat § Terdapat perbuatan dengan sengaja (opzet); manusia yg bersandar § Menyerang atau melanggar kehormatan nama baik pada tata susila karena orang lain; kehormatan merupakan § Menuduh melakukan suatu perbuatan tertentu dan nilai susila manusia sepihak; § Mempunyai maksud diketahui oleh umum (publik). Tugas kelompok (5 org) Cari kasus yang berkaitan dengan pencemaran nama baik atau kehormatan baik yang menyangkut individu maupun institusi KEMUDIAN LAKUKAN ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN KASUS TERSEBUT, DENGAN MENGACU PADA KODE ETIK KEHUMASAN Tugas dipresentasikan pada pertemuan 7 Dengan memaparkan - Kasus pencemaran yang diadukan - Analisis penyelesaian dilihat dari kode etik PR - Kesimpulan Materi presentasi mohon dikirim via email (ida,wiendijarti@upnyk.ac.id) paling lambat hari minggu (20 maret 2023) TERIMAKASIH