Anda di halaman 1dari 3

PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM PRESPEKTIF

HUKUM PIDANA ISLAM


Oleh: Elisa Febrilia1
Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya | elisafebrilia61@gmail.com

ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang pencemaran nama baik melalui media sosial dalam prespektif
hukum islam. Sebuah pebuatan yang melawan kehormatan atau nama baik seseorang dengan
tuduhan/fitnah publik. Pencemaran nama baik dan fitnah di media sosial juga terdapat pada
Undang-undang Pasal 27 ayat 3 Nomor 11 Tahun 2008 yaitu berisi tentang ITE (Informasi
dan Transaksi Elektronik) dan di pidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun atau juga
bisa denda paling banyak RP.1.000.000.000,00. Dalam hukum pidana islam pencemaran
nama baik atau juga bisa dikatakan fitnah dianggap ta’zir karena kejahatan tersebut
mempertaruhkan kehormatan si korban. Didalam islam tidak di perbolehkan mempertaruhkan
kehormatan seseorang karena dapat menurunkan martabatya, dalam menjatuhkan hukuman
bagi pelaku melalui media sosial,hakim berwenang menjatuhkan hukuman menurut hukum
yang ada di Indonesia. Terdapat didalam KUHP dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
Pasal 45 ayat (1) ITE.2
Kata Kunci: Pencemaran Nama Baik, media sosial, prespektif hukum pidana islam

A. LATAR BELAKANG.
Indonesia merupakan negara hukum dimana semua masyarakat Indonesia tanpa
terkecuali memiliki kewajiban yaitu melindungi harkat dan martabat manusia. Akibat
maraknya kasus pencemaran nama baik/fitnah melalui media sosial maka salah satu
bentuk perlindungan negara tehadap masyarakatnya ialah melalui penegakan hukum.
Seiring perkembangan zaman maka kejahatn kejahatan baru mulai bermunculan salah
satunya kejahatan pencemaran nama baik yang sangat marak sehingga pemerintah
sulit mengendalikan kasus kasus seperti ini. Indonesia merupakan negara pertama
yang menempati kasus kejahatan tertinggi melalui media sosial.

Kehadiran teknologi internet sangat canggih dan telah membawa manfaat besar
terhadap seluruh manusia, pemanfaatanya tidak saja dalam pemerintahan melainkan
di dunia perusahaan dan swata, akan tetapi kemajuan teknologi juga membawa
dampak negatif bagi pengguna, penyalahgunaan yang terjadi dalam ber media sosial
ini lah yang di sebut kejahatan cyber space atau juga disebut cyber crime.3

Didalam Pasal 28 ayat (2) tentang ITE (Informasi Teknologidan Elektronik) yang
berbunyi ‘Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi palsu
1
Elisa Febrilia_05040320077_Fakultas Syariah dan Hukum_Hukum Pidana Islam_Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel Surabaya
2
Nur Sa’idatul Ma’nunah, Pencemaran nama baik melalui media sosial dalam jurnal Hukum Pidana Islam,
Volume 3 Nomor 2. Desember 2017; ISSN 2460-5565
3
Budi Suhariyanto, Tindak Pidana Teknologi Informasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014), 3.
yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian dan perselisihan bai kantar
individu maupun kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku,ras,agama dan
antar golongan (SARA).4

Peraturan tentang dilarangnya mencemarkan nama baik sudah ada didalam hukum
islam, dan perbuatan ini juga dilarang oleh Allah baik itu yang bersifat ta’zir maupun
hudud, dilarang mengumbar aib orang lain,menghina orang lain dan lain lain. Al-
quran menetapkan bahwa bentuk kejahatan maka hukumanya juga harus sebanding
dengan kejahatan itu.

Kasus pencemaran nama baik ini sangat berdampak negative terhadap hak hak
individu atau perorangan karena dalam hukum islam sangat menjaga kehormatan
setiap manusia. Didalam hukum islam juga terdapat hukum duniawi untuk hukuman
yang berupa ta’zir atau merendahkan seseorang, selain juga menetapkan hukuman
tersebut, didalam islam juga mengancam para pelaku atau orang orang yang tidak
bertanggung jawab dalam melakukan Tindakan negative yaitu pencemaran nama baik
maka dengan ancaman neraka di akhirat kelak, karena dalam islam sangat menjaga
kehormatan sesama makhluk tuhan.5

Di dalam Al-quran tentang pencemaran nama baik terdapat pada surat An-Nur ayat 11
yang artinya:
‘Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita palsu itu adalah dari golongan
kamu juga. Maka janganlah kamu kira bahwa berita palsu itu buruk bagi kamu,
bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap tiap seseorang dari mereka yang mengambil
bagian yang terbesar dalam penyiaran berita palsu itu baginya azab yang besar.’6

Suatu perbuatan manusia baru dianggap sebagai Tindakan pidana,apabila memenuhi


kriteria atau unsur unsur terpenuhi. Unsur tersebut ada yang bersifat umum dan ada
juga yang bersifat khusus.
Unsur umum berlaku untuk semua perbuatan jarimah sedangkan unsur khusus berlaku
untuk jarimah yang beda,berbeda antara jarimah yang satu dengan jarimah yang lain.

B. METODOLOGI PENELITIAN

C. RUMUSAN MASALAH

4
Ibid,124
5
Putra, Pencemaran Nama Baik di Media Sosial, dalam
http://putramahkotaofscout.blogspot.co.id/2014/11/pencemaran-nama-baik.html , diakses pada 01 Juli 2021
6
Departemen Agama RI,Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung Diponegoro,2015), 351
Berdasarkan uraian diatas, menjadi pokok permasalahan yang ingin diteliti dan di
bahas dalam penelitianini adalah sebagai berikut:

1. Sebutkan dan Jelaskan Hukuman bagi Pelaku Pencemaran Nama Baik dalam
Hukum Islam?
2. Bagaimana Tinjauan Hukum Pidana Islam terhadap Pencemaran Nama Baik
melalui Media Sosial?

D. PEMBAHASAN
1. Hukuman bagi Pelaku Pencemaran Nama Baik dalam Hukum Islam

2. Tinjauan Hukum Pidana Islam terhadap Pencemaran Nama Baik melalui


Media Sosial

Anda mungkin juga menyukai