Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENCEMARAN NAMA BAIK


Di Ajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Hukum Pidana
Pada Program Hukum Studi Hukum Keluarga Islam
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang
Dosen Pengampu:
Mila Azizah,S.H , M.H

Disusun Oleh:
Affan Hakim : 21.01.00.75
Ahmad Hamim Robit J : 21.01.00.01
Hamdi Padhuli : 21.01.00.65
Mutamimatul Kholisoh : 21.01.00.30
Nur Annisa : 21.01.00.31
Nurlaelatul Kamilah : 21.01.00.70
Salwa Qurotul Aini : 21.01.00.36

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU SYARIAH NAHDLATUL ULAMA (STISNU)
NUSANTARA TANGERANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat
iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan
untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “PENCEMARAN NAMA BAIK’’

Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna
serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan kita semua.

Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti
kritik dan saran, sebab sekali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa disertai saran yang konstruktif.

Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap
pihak yang membaca. kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

24 Oktober 2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I..................................................................................................................................
PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar belakang...........................................................................................
B. Rumusan masalah......................................................................................
C. Tujuan masalah.........................................................................................
BAB II.................................................................................................................................
PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Tindak pidana pencemaran nama baik melalui media sosial.....................
B. Bentuk pencemaran nama baik......................................................................
C. Contoh kasus ...................................................................................................
BAB III...............................................................................................................................
PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penggunaan teknologi komunikasi merupakan kebutuhan yang tidak terhindarkan
pada era global ditandai dengan berbagai kemudahan yang dapat dipilih oleh masyarakat
untuk mengakses berbagai informasi yang berguna.Pengaruh pada prilaku sosial terjadi
karna adanya peralihan dari era industrialisasi ke era informasi yang kemudian
melahirkan masyarakat informasi. kemajuan teknologi informasi telah mendorong
kegiatan manusia kearah efesien dibidang politik,ekonomi,dan budaya.
Hanya saja kemajuan teknologi informasi tidak hanya berdampak baik terhadap
kehidupan manusia, karna prinsip kebebasan yang melatarbelakangi penggunaan
teknologi informasi ini. Sebab itu meskipun pengguna diberikan perjanjian pada saat
mengakses dan menggunakan teknologi informasi seperti youtobe,Instagram,facebook,
belum ada aplikasi yang mendeteksi pernyataan pernyataan yang tidak sopan atau
penghinaan yang dituliskan oleh seorang user dan melakukan Tindakan preventif sebelum
membagikan pernyataannya, sehingga seseorang dapat dengan mudah menyebarkan dan
memprovokasi seseorang si,mencemarkan nama baik atau melakukan tindakana tercela
lainnya.1
Kasus pencemaran nama baik melalui media sosial di Indonesia telah diatur dalam
undang-undang no.11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik yang
mengatur dalam pasal 27 ayat 3 yaitu dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun
dan/atau denda paling banyak Rp.750.000.000.00. namun kewenangan mempidana
seseorang merupakan kewenangan pengadilan yang diatur dengan berbagai undang-
undang. Salah satunya adalah tentang doktrin kebebasan hakim.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengaturan tentang pencemaran nama baik seseorang di media sosial
menurut undang-undang No.11 tahun 2008?
2. Bagaimana penerapan sanksi hukum pidana tentang pencemaran nama baik
seseorang?
C. Tujuan masalah
1. Mengetahui tentang pencemaran nama baik di media sosial
2. Mengetahui penerapan sanksi hukum pidana bagi pelaku pencemaran nama baik

1
Achmadudin rajab’’urgensi undang-undang nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas undang-undang
nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik sebagai solusi guna membangun etika bagi
pengguna media’’ jurnal legislasi Indonesia,vol.14 no.04,2017, hlm 463.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tindak pidana pencemaran nama baik melalui media sosial menurut hukum
positif
Pengertian pencemaran nama baik dalam bahasa inggris sering disebut dengan
istilah defamation dan penyebutan dinegara lain yaitu slander, calumny dan
vilification ketiga istilah ini digunakan untuk pencemaran nama baik secara lisan.
Dan pencemaran nama baik secara tulisan sering disebut dengan libel. Sedangkan
menurut black’s law dictionary defamation adalah perbuatan yang membahayakan
reputasi orang lain dengan membuat pernyataan yang salah terhadap pihak ketiga.
Dinegara-negara civil law tindak pidana pencemaran nama baik sering dimasukan
kedalam katagori kejahatan hukum pidana.2
Tindak pidana pencemaran nama baik adalah perbuatan pidana yang
menyerang nama baik, berupa ucapan,kalimat dan media yang menyerang
kehormatan orang lain dapat menurunkan harga diri serta martabat pihak yang
dicemarkan. Atau penuduhan terhadap seseorang bahwa telah melakukan sesuatu dan
disebarkan ke masyarakat luas. Gangguan atau pelanggaran yang mengarah terhadap
reputasi seseorang yang berupa pernyataan yang salah, fitnah, pencemaran nama baik,
mengejek dan menghina.3 Tindak pencemaran nama baik mempunyai unsurr-unxur
yaitu unsur kesengajaan, unsur menyerang kehormatan dan nama baik, dan unsur
dimuka umum.
Sedangkan di Indonesia ada beberapa tindak pidana yang dikatagorikan sebagai
tindak pidana pencemaran nama baik yaitu:
a) Menuduh sesuatu hal secara lisan pasal 310 ayat 1 KUHP
b) Menuduh sesuatu hal dengan tulisan atau gambaran yang disiarkan pasal 310
ayat KUHP
c) Fitnah pasal 311 KUHP dan pasal 36 ayat 5 UU. No.32 tahun 2002 tentang
penyiaran
d) Pengaduan fitnah pasal 317 KUHP
e) Mendistribusikan atau mantrasmisikan dan atau membuat dapat diaksesnya
informasi elektronik atau dokumen elektronik yang memiliki muatan
penghinaan atau pencemaran nama baik pasal 27 ayat 3 UU ITE.
Pengaturan tindak pidana di Indonesia di sebabkan adanya asas legalitas biasa dikenal
dalam bahasa latin “nullum delictum nulla poena sine praevia lege” (tidak ada pidana
tanpa peraturan lebih dahulu). Asas legalitas pada dasarnya bermuara pada nilai-nilai
kepastian hukum yang berimplikasi pada efektivitas penegakan hukum pidana dan
dapat mengesampingkan kemanfaatan dan keadilan. Sebab secara sosiologis
perubahan masyarakat sering kali lebih cepat dibandingkan perubahan hukum.
Efektivitasnya sangat tergantung pada sejauhmana kepekaan aturan normatif hukum
mampu mengantisipasi terhadap perubahan sosial yang terjadi, gaya hidup, budaya
dan keinginan manusia, baik positif dan negatif dari setiap individu-individu dalam
masyarakat untuk memanfaatkan hasil dari kemajuan teknologi tersebut, yang
seyogianya harus mampu diantisipasi oleh aturan hukum.
Di dalam undang-undang tentang penyiaran, tindak pidana pencemaran nama baik
dijelaskan pada pasal 36 ayat 5, yang berisi sebagai berikut, isi siaran yang dilarang
2
Ari Wibowo ‘’kebijakan kriminalisasi delik pencemaran nama baik di indonesia’’, jurnal pandecta, vol.7, no.1,
2012, hlm.3
3
Nudirman munir, pengantar hukum siber Indonesia, edisi 3, depok: rajawali pers,2017,hlm.292
yaitu berisi fitnah, menghasut atau menyesatkan atau berita bohong, menonjolkan
unsur kekerasan, cabul, perjudian, penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang atau
mempertentangkan suku, agama, ras dan antar golongan. Sedangkan di dalam
undang-undang ITE tindak pidana pencemaran nama baik diatur pada pasal 27 ayat
(3).
B. Bentuk pencemaran nama baik
Bentuk Pencemaran Nama Baik, dibagi menjadi sebagai berikut :
1. Penghinaan materil, Penghinaan yang terdiri dari suatu kenyataan yang
meliputi pernyataan yang objektif dalam kata-kata secara lisan maupun secara
tertulis, maka yang menjadi faktor menentukan adalah isi dari pernyataan baik
yang digunakan secara tertulis maupun lisan. Masih ada kemungkinan untuk
membuktikan bahwa tuduhan tersebut dilakukan demi kepentingan umum.
2. Penghinaan formil, dalam hal ini tidak dikemukakan apa isi dari penghinaan,
melainkan bagaimana pernyataan yang bersangkutan itu dikeluarkan. Bentuk
dan caranya yang merupakan faktor menentukan. Pada umumnya cara
menyatakan adalah dengan cara-cara kasar dan tidak objektif. Kemungkinan
untuk membuktikan kebenaran dari tuduhan tidak ada dan dapat dikatakan
bahwa kemungkinan tersebut adalah ditutup.
C. Contoh kasus

Anda mungkin juga menyukai