DISUSUN OLEH:
KELAS 1B KELOMPOK 2
INDAR WARDANA 41223025
Maha Penyayang, Kami panjatkan Puja dan puji syukur atas kehadirat-
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tat bahasanya.
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
BAB II ...................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ...................................................................................................... 4
PENUTUP ............................................................................................................. 24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
abstrak karena adil bagi salah satu pihak belum tentu adil bagi pihak
Salah satu peristiwa yang cukup menyita perhatian masyarakat baik dari
keatas yaitu kasus yang membelit seorang ibu yang bernama Prita
Mulyasari, peristiwa yang terjadi pada 3 juni 2009 hingga akhir desember
1
Pada Rumah Sakit Omni Internasional melalui surat
positif terhadap rumah sakit dengan pemberitaan seperti ini pasti akan
Sakit Omni Internasional tetapi juga terhadap rumah sakit yang jauh
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulis
pancasila.
3
BAB II
PEMBAHASAN
dengan arti kata susila. Etika adalah sebuah ilmu, yaitu sebagai salah
arif atau bijaksana, sehingga filsafat etika juga dikenal sebagai filsafat
moral. Jadi, etika bukan sebuah ajaran , yang memberi ajaran tentang
Etika justru hanya melakukan refleksi kritis atas norma atau ajaran
4
Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk
5
3. Penegakan hukum bersifat actual
Konsep penegakan hukum yang bersifat total, menuntut agar semua nilai
yang ada dibalik norma hukum turut ditegakkan tanpa kecuali. Konsep
dilaksanakan, yaitu :
atau suap.
masyarakat.
peradilan jalanan.
6
2.2 Penegakan Hukum yang Berkeadilan
hukum seperti itu. Yang kita dapat lakukan adalah bersikap lebih
waspada dalam bernegara hukum ini, tetapi dapat juga untuk tujuan
7
dan kepentingan lain. Gustav Radbruch menyatakan bahwa cita-cita
dapat saja berubah tetapi esensi keadilan selalu ada dalam kehidupan
karena hal itu menentang kodrat hukum itu sendiri. Dalam berhukum
8
universal bahwa keadilan merupakan sifat yang harus selalu melekat
citakan suatu bangsa juga bisa dipastikan akan semakin jauh dari
9
makhluk pribadi, sosial, dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa dalam
negara.
etika yang berkaitan dengan kerja atau profesi, seperti etika guru
pun memiliki sistem etika yang mengatur etika individual dan sosial,
10
persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
suatu arus pemikiran yang bukan hanya mencakup sistem nilai tetapi
11
2.4 Kasus Prita Mulyasari
dr. Hengky Gosal Sp.PD dan dr.Grace Herza Yarlen Nela, Prita
yang diberikan oleh dokter atas jenis-jenis terapi medis yang diberikan,
medis serta hasil laboratorium awal yang tidak dapat dipenuhi oleh pihak
12
baik secara perdata maupun pidana dengan tuduhan pencemaran nama
baik. Pihak Rumah Sakit Omni Internasional lantas berang dan merasa
dinyatakan bersalah.
“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan atau
13
keluhan atas jasa sebuah layanan publik bukanlah merupakan
konsumen.
Menurut dia, hal itu adalah sah sesuai dengan yang termuat dalam
Pasal 4 huruf d. Pasal itu berbunyi: “Hak konsumen adalah hak untuk
tersebut memuat unsur “dengan sengaja” dan “tanpa hak”, yang mana
14
setiap orang mengakibatkan setiap pasal dalam undang-undang saling
Hengky Gosal dan dr Grace Hilza Yarlen Nela. Hak dan kebebasan dua
dokter itu juga diatur dalam Pasal 28 G Ayat (1) perubahan UUD 45.
dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
juga ikut mencabut hak kedua anak Prita yang masih berusia balita. Yang
15
hukum Indonesia, baik dalam konstitusi maupun perundang-undangan.
peraturan lain.
Namun, hak Ibu Prita sebagai pasien rumah sakit juga tidak dapat
Dalam kata lain, hal itu merupakan ilustrasi MKDI dalam melindungi
maka selamanya pihak yang lemah selalu dirugikan karena ditindas oleh
oknum yang lebih kuat. Dengan demikian, seakan-akan hak asasi tiap-
16
konstitusi dan otentik tanpa ada perlindungan yang kompeten dan adil
lemah.
1). Jika hukum tidak akrab dengan realitas sosial, tidak dekat
power).
17
3). Bila peraturan perundang-undangan bertentangan dengan
kelompok kami kurang relevan, karena hukum pidana dan perdata yang
18
yang diterapkan di Indonesia agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai
B. ANALISIS MASALAH
bagi masyarakat.
menentukan isi hukum, sebab isi hukum memang sesuai dengan tujuan
19
Menurut Satjipto Rahardjo, pemikiran hukum perlu kembali pada
keadilan bagi korban dan pelaku, adalah hendaknya ketika para penegak
karena pada akhirnya hukum itu bukan teks demi tercapainya keadilan
untuk keadilan”. Ini berarti, bahwa kemanusiaan dan keadilan ada di atas
20
negara dalam membuat undang-undang harus sungguh-sungguh
hidup di masyarakat (the living law) seperti yang telah diamanatkan oleh
21
kebebasan untuk berpendapat dijamin oleh undang undang.
kelompok kami kurang relevan, karena hukum pidana dan perdata yang
keadilan majemuk.
1). Jika hukum tidak akrab dengan realitas sosial, tidak dekat
yang sulit dimengerti oleh rakyat ini kerap kali dianggap merupakan
22
3). Bila peraturan perundang-undangan bertentangan dengan
hukum seharusnya bisa dilakukan oleh para aparat penegak hukum ketika
undang-undang lainnya.
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
24
Artinya aparatur penegak hukum terutama yang berhubungan
hukum progresif.
3.2 Saran
hukum.
25
DAFTAR PUSTAKA
Ibid. hlm. 34
26