Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP PENEGAKAN HUKUM DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Sosiologi Hukum
Dosen Pengampu: Muhammad Farid Zulkarnain, M.Sy.

Disusun oleh:
Galih eko prawito (22010008)
Firman istiadi Kurniawan (22010007)
Anggoro ilham fatah (22010003)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU SYARI’AH DARUSY SYAFAAH
LAMPUNG TENGAH
2022/2023

I
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan
nafas kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul
“Masalah yang dihadapi Bangsa Indonesia terkait penegakan hukum”. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Tak lupa juga
penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen selaku pembimbing mata kuliah ini serta
segala pihak dan sumber yang telah membantu terwujudnya makalah ini. Penulis berharap
semoga makalah ini bermanfaat baik bagi diri penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya.

Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat saya harapkan dari para
pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.

Kotagajah,31 mei 2023

penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ II


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. Pengertian Penegakan Hukum ................................................................................................ 3
B. Unsur Penegakan Hukum ........................................................................................................ 4
C. Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum................................................................... 4
D. Fungsi Penegakan Hukum ....................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................ 6
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 8

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Aristoteles, manusia merupakan zoon politicon (makhluk sosial). Hal ini tidak
dapat dipungkiri dari kenyataan yang ada, dimana manusia selalu berinteraksi antara yang
satu dan yang lainnya. Di samping sebagai makhluk sosial manusia juga merupakan
makhluk tuhan yang dianugerahi nafsu atau kehendak yang mendorong manusia untuk
bertindak. Nafsu inilah yang dapat menjadi sebuah bencana apabila tidak dikendalikan.
Oleh karena itu ada benarnya apa yang dikatakan oleh Hobbes “hommo homini lupus
bellum contra omnes” yang artinya bahwa manusia ibarat Serigala yang ganas dan saling
memangsa satu dan yang lainnya.

Untuk mengatur tata kehidupan manusia yang dapat berpotensi menjadi kacau dan tak
beraturan itu, maka dibutuhkan suatu instrumen yang disebut hukum. Dengan hukum ini
manusia dipaksa untuk menghormati hak-hak orang lain serta mempunyai kewajiban untuk
mewujudkan kondisi masyarakat yang aman dan tertib, selain itu hukum juga diharapkan
dapat mengakomodasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa yang akan datang
melalui pembentukan instrumen hukum baik berupa peraturan perundang-undangan
maupun kelembagaannya.

Hukum di Indonesia yang bisa kita lihat saat ini bisa dikatakan sebagai hukum yang
carut marut, mengapa? Karena dengan adanya pemberitaan mengenai tindak pidana di
televisi, surat kabar, dan media elektronik lainnya kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
hukum di Indonesia carut marut. Banyak sekali kejadian yang menggambarkannya, mulai
dari tindak pidana yang diberikan oleh maling sandal hingga maling uang rakyat.
Sebenarnya permasalahan hukum di Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya yaitu sistem peradilannya, perangkat hukumnya, inkonsistensi penegakan
hukum, intervensi kekuasaan, maupun perlindungan hukum.

Hukum Negara ialah aturan bagi negara itu sendiri, bagaimana suatu negara
menciptakan keadaan yang relevan, keadaan yang menentramkan kehidupan sosial
masyarakatnya, menghindarkan dari segala bentuk tindak pidana maupun perdata. Namun

1
tidak di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini, pemberitaan di media masa sungguh
tragis. Bahkan dari Hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebutkan
bahwa 56,0 persen publik menyatakan tidak puas dengan penegakan hukum di Indonesia,
hanya 29,8 persen menyatakan puas, sedangkan sisanya 14,2 persen tidak menjawab.
Sebuah fenomena yang menggambarkan betapa rendahnya wibawa hukum di mata publik.

Dengan landasan pemikiran ini, penulis akan mencoba memaparkan mengenai


problematika penegakan hukum di Indonesia. Selain itu penulis juga akan menganalisa
solusi apa saja yang dapat ditawarkan untuk mengatasi masalah penegakan hukum di
Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa itu penegakan hukum ?


2. Apa saja unsur penegakan hukum ?
3. Factor apa saja yang mempengaruhi penegakan hukum ?
4. Apa fungsi penegakan hukum ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penegakan Hukum

Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau berfungsinya
norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu lintas atau
hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Ditinjau dari sudut subjeknya, penegakan hukum itu dapat dilakukan oleh subjek yang
luas. Maksudnya adalah proses penegakan hukum itu melibatkan semua subjek hukum
dalam setiap hubungan hukum. Siapa saja yang menjalankan aturan normatif atau
melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu dengan mendasarkan diri pada norma
aturan hukum yang berlaku, berarti dia menjalankan atau menegakkan aturan hukum. Dan
dapat pula diartikan penegakan hukum itu dapat dilakukan oleh subjek yang sempit. Yaitu
penegakan hukum itu hanya diartikan sebagai upaya aparatur penegakan hukum tertentu
untuk menjamin dan memastikan bahwa suatu aturan hukum berjalan sebagaimana
seharusnya. Dalam memastikan tegaknya hukum itu, apabila diperlukan, aparatur penegak
hukum itu diperkenankan untuk menggunakan daya paksa.

Sedangakan pengertian penegakan hokum jika ditinjau dari sudut objeknya, yaitu dari
segi hukumnya, dapat dilihat dalam arti luas maupun sempit. Dalam arti luas, penegakan
hukum itu mencakup pula nilai-nilai keadilan yang terkandung di dalamnya bunyi aturan
formal maupun nilai-nilai keadilan yang hidup dalam masyarakat. Tetapi, dalam arti
sempit, penegakan hukum itu hanya menyangkut penegakan peraturan yang formal dan
tertulis saja.

3
B. Unsur Penegakan Hukum

Teori penegakan hukum menurut Laurent Friedman, memiliki 3 unsur utama yang
bersifat komplikatif dalam arti ketiganya harus berjalan secara beriringan. 3 unsur utama
tersebut yaitu :

1. Struktur hukum, adalah pola yang memperlihatkan tentang bagaimana hukum itu
dijalankan menurut ketentuan-ketentuan formalnya. Struktur ini memperlihatkan
bagaimana pengadilan, pembuatan hukum dan lain-lain badan serta proses hukum itu
berjalan dan dijalankan.
2. Substansi hukum, adalah peraturan-peraturan yang dipakai oleh para pelaku hukum pada
waktu melakukan perbuatan-perbuatan serta hubungan-hubungan hukum.
3. Kultur hukum, adalah kesadaran hukum dan budaya hukum masyarakat. Dari ketiga
komponen tersebut, yang utama bagi Friedman adalah komponen kultur hukum, karena
komponen inilah yang menjadi dasar sosiologis yang memberikan kualifikasi terhadap
kedua komponen lainnya, yaitu struktur dan substansi.
C. Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum

Pokok penegakan hukum sebenarnya terletak pada faktor-faktor yang mungkin


mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut mempunyai arti yang netral, sehingga dampak
positif atau negatifnya terletak pada isi faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor tersebut
antara lain sebagai berikut:

1. Faktor hukumnya sendiri, dalam hal ini dibatasi pada undang-undang saja.

2. Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan


hukum.

3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum. Sarana atau
fasilitas tersebut antara lain, mencakup tenaga manusia yang berpendidikan dan
trampil, organisasi yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup, dan
seterusnya.

4. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau diterapkan.

5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang didasarkan pada
karsa manusia di dalam pergaulan hidup.

4
Kelima faktor tersebut saling berkaitan dengan eratnya, oleh karena merupakan esensi
dari penegakan hukum, juga merupakan tolak ukur daripada efektivitas penegakan hukum.

D. Fungsi Penegakan Hukum

Adapun beberapa fungsi dari penegakan hukum dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat.

Manusia dalam masyarakat, hukum menunjukkan mana yang baik dan mana yangtidak.
Hukum juga membatasi apa yang harus diperbuat dan mana yang tidak boleh,sehingga
segala sesuatunya dapat berjalan tertib dan teratur. Kesemuanya inidimungkinkan karena
hukum mempunyai sifat dan watak mengatur tingkah laku manusia serta mempunyai ciri
memerintah dan melarang. Begitu pula hukum dapat memaksa agar hukum itu ditaati
anggota masyarakat. Sebagai contoh dapat dikemukakan orang yang menonton bioskop
sama-sama mengerti apa yang harus dilakukan seperti beli karcis harus antri, mau masuk
antri, bila pertunjukan selesai para penonton keluar lewat pintu keluar yang sudah
ditentukan. Kesemuanya berjalan tertib dan teratur, karena semua sama-sama mengerti dan
menaati peraturan- peraturan yang telah ditentukan.

2. Sebagai sarana mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin

Karena hukum mempunyai ciri, sifat, dan daya pengikat, maka hukum dapat memberi
keadilan dengan menentukan siapa yang bersalah dan siapa yang benar. Hukum dapat
menghukum siapa yang salah, hukum dapat memaksa peraturan ditaati dan siapa yang
melanggar diberi sanksi hukuman. Contohnya, siapa yang berhutang harus membayar
adalah perwujudan daripada keadilan

3. Sebagai penggerak pembangunan

Daya mengikat dan memaksa dari hukum dapat digunakan atau didayagunakan untuk
menggerakkan pembangunan. Disini, hukum dijadikan alat untuk membawa masyarakat ke
arah yang lebih maju. Dalam hal tersebut sering timbul kritik, bahwa hukum hanya
melaksanakan dan mendesak masyarakat sedangkan aparatur otoritas lepas dari kontrol
hukum.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Masalah penegakan hukum di Indonesia merupakan masalah yang sangat serius dan
akan terus berkembang jika unsur di dalam system hukum itu sendiri tidak ada
perubahan. Karakter bangsa Indonesia yang kurang baik merupakan aktor utama dari
segala ketidaksesuaian pelaksanaan hukum di negari ini. Perlu ditekankan sekali lagi,
walaupun tidak semua penegakan hukum di Indonesia tidak semuanya buruk, Namun
keburukan penegakan ini seakan menutupi segala keselaran hukum yang berjalan di
mata masyarakat. Begitu banyak kasus-kasus hukum yang silih berganti dalam kurun
waktu relatif singkat, bahkan bersamaan kejadiaannya. Perlu ada perubahan yang
sebenarnya, karena permasalahan hukum ini merupakan permasalahan dasar suatu
negara, bagaimana masyarakat bisa terjamin keamanannya atau bagaimana masyarakat
bisa merasakan keadilan yang sebenarnya, hukumlah yang mengatur semua itu, dan
perlu digaris-bawahi bahwa hukum sebanarnya telah sesuai dengan kehidupan
masyarakat, tetapi pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan baik pribadi maupun
kelompok merupakan penggagas segala kebobrokan hukum di negeri ini.

Beberapa pasalah penegakan hukum itu disebabkan berbagai faktor seperti faktor
internal yaitu misalnya pengak hukum itu sendiri, sistem hukum itu sendiri, ataupun
kurangnya sarana pendukung dari penegakan hukum tersebut. Selain faktor internal,
maslaah penegakan hukum disebabkan juga faktor dari luar seperti pengaruh
perkembangan IPTEK, tuntutan global, dan faktor lainnya.

Banyaknya masalah penegakan hukum yang terjadi memberika dampak antara lain
seperti kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap hukum, penyelesaian konflik
dengan tindak kekerasan, pemanfaatan inkonsistensi hukum untuk kepentingan pribadi,
dan penggunaan tekanan asing dalam proses peradilan.

Untuk mencegah dampak-dampak tersebut, masalah-masalah penegakan hukum


yang terjadi di Indonesi perlu adanya upaya penanggulangan dengan beberapa solusi
seperti peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentinganya peran masyarakat
pada proses penegakan hukum, peningkatan kesadaran aparat penegak hukum

6
mengenai tanggungjawab dan integritas sebagai penegak hukum untuk berlaku seadil-
adilnya tanpa adanya interverensi dari pihak ketiga, pemberian sanksi terhadap aparat
penegak hukum yang menyalahgunakan wewenangnya, peningkatan fasilitas sarana-
prasarana penunjang penegakan hukum, dan berbagai solusi lainnya guna
terselesaikannya masalah penegakan hukum agar tercapainya Negara Indonesia yang
aman dan tertib hukum

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Chalim, Munsharif. 2011. Pengaruh Perkembangan Iptek terhadap Permasalahan


HAKI. Semarang : Jurnal Dinamika Hukum Vol. 11

Aryanto, Agung. 2016. Problematika Penegakan Hukum di Indonesia. Yogyakarta : Sekolah


Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Amikom.

Hanitidjo Soemitro, Ronny. 1990. Ilmu Hukum dan Perkembangan Teknologi di dalam
Masyarakat. Semarang : Universitas Diponegoro.

Iskandar. 2002. Hukum dalam Era Globalisasi dan Pengaruhnya terhadap Pembangunan
Ekonomi dan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup. Bengkulu : Fakultas Hukum Universitas
Bengkulu.

Yani, Virda. Penegakan Hukum di Indonesia. Di akses dari


https://www.academia.edu/12114512/Makalah_penegakan_hukum_indonesia. Diakses 31mei
2023.

http://dicilala.blogspot.com/2012/03/masalah-penegakan-hukum-di-indonesia.html. Diakses
31 mei 2023.

https://eriprima.wordpress.com/2012/07/03/problematika-penegakan-hukum-di-indonesia/.
Diakses 31 mei 2023.

https://nitupai.wordpress.com/2012/05/05/perkembangan-dan-penyalahgunaan-iptek/ .
diakses 31 mei 2023.

https://justiceinmanyrooms.wordpress.com/2012/02/10/mengatasi-masalah-penegakan-
hukum-di-indonesia/ . diakses 31 mei 2023.

Anda mungkin juga menyukai