Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Hukum Tata Negara
Dosen Pengampu: Dwi Joko Rahmadi,M.H.
Disusun Oleh:
Galih Eko Prawito (22010008)
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini
dengan judul “LEMBAGA LEMBAGA NEGARA SERTA PERKEMBANGAN KETATA
NEGARAAN”.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi kita nabi muhammad S.A.W. yang
telah menuntun umatnya menuju jalan kebenaran dengan semua ilmu dan sauritauladan
beliau. Tak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen selaku pembimbing
mata kuliah ini serta segala pihak dan sumber yang telah membantu terwujudnya makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hukum Tata Negara.
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat baik bagi diri penulis sendiri maupun
pembaca pada umumnya.
Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan dari para
pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.
penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................. 1
A. Latar belakang...................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................... 3
A. Lembaga-Lembaga Negara Dalam Susunan Pemerintahan Pusat................................... 3
B. Lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat kota dan provinsi...... 6
C. Lembaga-Lembaga Negara dalam Susunan Pemerintahan Tingkat Kecamatan............ 7
D. Lembaga-Lembaga Negara dalam Susunan Pemerintahan Tingkat Desa....................... 7
E. Perkembangan ketatanegaraan pada masa awal lahirnya pemerintah Indonesia........... 8
F. Periode berlakunya UUD 1945 (17 agustus – 27 desember 1949)..................................... 10
G. Masa orde baru (11 maret 1966-21 mei 2998)................................................................ 11
H. Masa reformasi (21 maret 1998-sekarang)..................................................................... 11
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan........................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................... 14
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, dalam umur yang masih muda sebagai
sebuah negara banyak gejolak yang muncul baik dalam segi perpolitikan, peperangan
maupun dalam ketatanegaraan. Pada tahun 1950 Indonesia merubah bentuk kesatuan
menjadi "serikat” dalam sebuah perjanjian yakni KBM untuk mendapatkan Irian Barat
yang tidak kunjung dilepas oleh belanda, Sebelum Republik Indonesia Serikat dinyatakan
bubar, pada saat itu terjadi demo besar-besaran menuntut pembuatan suatu Negara
Kesatuan. Maka melalui perjanjian antara tiga negara bagian, Negara Republik
Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Sumatera Timur dihasilkan perjanjian
pembentukan Negara Kesatuan pada tanggal 17 Agustus 1950 kembalinya Indonesia
menjadi sebuah negara Kesatuan membutuhkan perubahan dalam dasar-dasar negara
sebagai negara kesatuan. Sejak 17 Agustus 1950, Negara Indonesia diperintah Dengan
menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950 yang
menganut sistem kabinet parlementer di Indonesia. Kemudian muncullah pergantian
Perdana Menteri selama 7 kali dan hal tersebut sangat mempengaruhi perpolitikan di
Indonesia.
Pada 19 April 1957 dibentuk sebuah cabinet Karya Darurat Extra Parlementer dimana
menteri yang menjabat tidak berdasarkan partai melainkan dengan keahlian dan
kecakapannya, kabinet ini dinyatakan darurat untuk bertanggungjawab penuh atas
pimpinan pemerintah negara karena sejak 14 maret 1957 Indonesia dinyatakan dalam
keadaan darurat perang. Pada 5 juli 1959 Presiden Indonesia mengeluarkan sebuah dekrit
untuk kembali pada UUD 1945 karena Konstituante mengalami kegagalan dalam
penyusunan UUD yang sah(resmi) dan banyak anggota yang menyatakan mengundurkan
diri.
Dalam atmosfir politik Indonesia pada waktu itu yang begitu panas, konstituante
diberikan tugas untuk membuat undang-undang dasar yang baru sesuai amanat UUDS
1950. Namun sampai tahun 1959 badan ini belum juga bisa membuat konstitusi baru.
Maka Presiden Soekarno menyampaikan konsepsi tentang Demokrasi Terpimpin pada
DPR hasil pemilu yang berisi ide untuk kembali pada UUD 1945. UUDS 1950
ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 tentang Perubahan
2
B. Rumusan masalah
1. Apa latar belakang terjadinya perubahan dalam system ketatanegaraan di Indonesia ?
2. Bagaimana perkembangan Sejarah system ketatanegaraan di Indonesia ?
3. Bagaimana perkembangan pelaksanaan pemerintahan di Indonesia ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
kepala negara, presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Adapun
wewenang, kewajiban dan hak presiden antara lain:
a. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.
b. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
Angkatan Udara.
c. Mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR. Presiden melakukan
pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR serta
mengesahkan RUU menjadi UU.
d. Menetapkan peraturan pemerintah.
e. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri.
f. Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR.
g. Mengangkat duta dan konsul serta menerima penempatan duta negara lain dengan
memerhatikan pertimbangan DPR.
Cabang kekuasaan Eksekutif adalah cabang kekuasaan yang memegang
kewenangan administrasi pemerintahan Negara yang tertinggi. Dalam hubungan
ini di dunia dikenal adanya tiga sitem pemerintahan Negara yaitu:
a. Sistem pemerintahan presidential
b. Sistem pemerintaha parlementer atau sitem cabinet
c. Sistem campuran
3. Lembaga Yudikatif
a. Mahkamah Agung
Mahkamah Agung adalah lembaga peradilan tertinggi di Indonesia. Lembaga
ini memiliki peran penting dalam sistem peradilan negara, dan fungsinya
mencakup beberapa hal, seperti pengawasan hukum, interpretasi hukum, serta
memastikan konsistensi dan keseragaman dalam penerapan hukum di seluruh
wilayah Indonesia.
b. Mahkamah konstitusi
c. Komisi yudisial
Tingkat Provinsi:
Tingkat Kota/Kabupaten:
1. Walikota/Bupati: Walikota (untuk kota) atau bupati (untuk kabupaten) adalah kepala
eksekutif di tingkat kota atau kabupaten. Mereka dipilih melalui pemilihan umum dan
7
Selama didirikan BPPK mengadakan siding dua kali, yakni :tanggal 29 mei sampai
dengan tanggal 1juni 1945 dan tanggal 10 sampai 16 juli 1945. BPPK membentuk suatu
panitia kecil yang ditugaskan untuk merumuskan hasil-hasil perundingan badan itu.
9
Panitia nerumusan ini mempunyai anggota 9 orang, yakni: Ir. Soekarno, Moh.Hatta,
Mrs.A.A Maramis, Abikusuno Tjokro Sujoso, Abdulkahar muzakir, Haji Agus Salim, Mr.
Ahmad Subardjo, K.H.A. Wahid hasjim, dan Mr. Muhammad yamin. Panitia itu pada 22
juni 1945 berhasil Menyusun rancangan pembukaan Undang-undang Dasar 1945.
Di samping itu, BPPK telah pula berhasil Menyusun sebuah Rancangan Undang-
Undang Dasar Indonesia pada, 16 juli 1945. Setelah selesai Menyusun rancangan
Undang-undang Dasar Indonesia BPPK kemudian dibubarkan dan sebagai gantinya pada
9 agustus 1945 di bentuk sebuah badan baru yang disebut Dokuritsu JUnbi Linkai atau
panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Ketua PPKI adalah Ir. "oekarno dengan Drs. Mohammad Hatta menjadi -akil
ketuanya. Para anggota PPKI adalah pemimpin-pemimpin rakyat yang terkenal. Mereka
mewakili daerah dari seluruh Indonesia. Pada waktu pendiriannya PPKI mempunyai 61
orang anggota. Kemudian setelah Jepang menyerah kepada Sekutu PPKI ditambah
anggotanya 6 orang sehingga menjadi 67 orang dan dijadikan sebuah panitia nasional.
Kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 disaksikan juga
oleh PPKI. Dalam mempersiapkan Indonesia Merdeka PPKI mengadakan beberapa kali
sidang, yaitu:
Tanggal 29 Agustus 1945 PPKI dibubarkan oleh Presiden dan dibentuk Komite
Nasional Indonesi Pusat (KNIP) yang mempunyai tugas membantu Presiden dalam
hal ini terserah kepada Presiden didalam bidang apa KNIP memberikan bantuannya.
10
Bentuk Negara Republik Indonesia pada kuryn waktu18 agustus 1945 sampai dengan
27 desember adalah Negara Kesatuan . landasan yuridis negara kesatuan Indonesia antara
lain sebagai berikut:
Namun, pembagian kekuasaan pada masa UUD 1945 kurun waktu 18 agustus 1945
sampai dengan 27 desember 49 belum berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini
disebabkan belum terbentuknya Lembaga-lembaga negara seperti yang dikehendaki
UUD 1945.
Mrnurut UUD 1945, yang berdaulat itu adalah rakyat dan dilakukan oleh MPR,
sebagaimana yang ditentukan pasal 1 ayat (2) UUD 1945. Karena MPR melakukan
kedaulatan rakyat, oleh UUD 1945 ditetapkan pula beberapa tugas dan wewenagnya,
yaitu:
Melihat situasi yang dirasa semakin menjadi-jadi dengan hegomoin rezim tersebut
memompa semangat kaum reformis untuk bangkit, sehingga menghasilkan pelengseran
terhadap penguasaan presiden soeharto 21 mei 1998 dari kekuasaannya selam 30 tahun.
Berdasarkan konstitusi, maka wakil presiden yang dalam hal ini B.J.Habibie naik
sebagai presiden RI menggantikan presiden soeharto sampai masa jabatannya habis.
Atas dasar surat perintah 11 maret 1966 (supersemar),merupakan akar awl jatuhnya
presiden soeharto dan tampak kekuasan negara dipegang oleh jendral soeharto atau
dikenal dengan era orde baru adalah:
1. Demokrasi Pancasila
2. Adanya konsep dwi fungsi ABRI
3. Adanya golongan karya
4. Kekuasaan ditangan eksekutif (penumpukan kekuasaan)
5. Adanya system pengangkatan dalam Lembaga-lembaga perwakilan
6. Penyederhanaan partai politik
7. Adanya rekayasa dalam pemilihan umum, soeharto tetap menjadi presiden untuk
beberapa kali.
mengadakan amandemen UUD 1945 sebanyak empat kali. Setelah amandemen ke-IV
UUD 1945, maka sistem ketatanegaraan republic Indonesia adalah sebagai berikut:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga-Lembaga Negara Dalam Susunan Pemerintahan
3. Orde Lama (1950-1965): Era pemerintahan Soekarno, yang dikenal sebagai "Orde
Lama," ditandai oleh nasionalisme, anti-imperialisme, dan politik non-blok. Selama
periode ini, Indonesia merdeka dari kolonialisme, tetapi juga menghadapi ketegangan
politik dan ekonomi.
4. Orde Baru (1966-1998): Pada tahun 1966, Soeharto merebut kekuasaan dan memimpin
era "Orde Baru." Selama masa ini, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang
signifikan, tetapi juga diktatorisme, pelanggaran hak asasi manusia, dan korupsi yang
meluas.
DAFTAR PUSTAKA
Tutik, triwulan titik, konstruksi hukum tatanegara Indonesia pasca-amandemen UUD 1945,
kencana, Jakarta, 2010.
CST. Kansil, hukum tatanegara republic Indonesia, PT. rineka cipta, Jakarta, 1986.
Asshiddiqie, Jimly, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. Huda,
Ni’matul, Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2014. Sarman dan
Republik Indonesia Tahun 1945 dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik