Anda di halaman 1dari 12

PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA

PERIODE 1959-1965

Disusun Oleh :
Adam Mulya Rasyid

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia Periode 1959-1965”
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata
pelajaran Ppkn, serta untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan
makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

2
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................3
B. Rumusan Masalah .....................................................................................3
C. Tujuan.........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN MASALAH............................................................5
A. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia Periode 1959-1965......................5
B. Sistem Pemerintahan pada Masa Demokrasi Terpimpin.......................6
C. Karakteristik Demokrasi Terpimpin .......................................................8
D. Jatuhnya Masa Demokrasi Terpimpin.....................................................8
BAB III PENUTUP.........................................................................................10
Kesimpulan......................................................................................................10
Daftar Pusaka..................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demokrasi Terpimpin merupakan suatu periode pemerintahan yang
berlangsung pada tahun 1959-1965. Dalam periode tersebut, presiden
memegang kendali penuh atas jalannya pemerintahan. Hal tersebut berbeda
dibandingkan periode sebelumnya (demokrasi liberal), dimana presiden
hanya merupakan kepala negara sedangkan pemerintahan dipimpin oleh
seorang perdana menteri.
Latar belakang dicetuskannya sistem demokrasi terpimpin oleh Presiden
Soekarno :
1. Dari segi keamanan nasional :
Banyaknya gerakan separatis pada masa demokrasi liberal,
menyebabkan ketidakstabilan negara.
2. Dari segi perekonomian :
Sering terjadinya pergantian kabinet pada masa demokrasi liberal
menyebabkan program-program yang dirancang oleh kabinet tidak
dapat dijalankan secara utuh, sehingga pembangunan ekonomi
tersendat.
3. Dari segi politik :
Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru untuk menggantikan
UUDS 1950.
Melalui Demokrasi Terpimpin, Soekarno ingin membangun sistem politik
yang sesuai dengan jati diri bangsa.

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa Demokrasi Terpimpin diberlakukan di Indonesia?
2. Bagaimana pelaksanaan Demokrasi Terpimpin di Indonesia?
3. Mengapa Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden tahun 1959?

4
4. Bagaimana Karakteristik Demokrasi Terpimpin?
5. Apa saja peristiwa yang terjadi pada masa Demokrasi Terpimpin?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu Demokrasi Terpimpin
2. Mengetahui Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin di Indonesia
3. Mengetahui latar belakang diberlakukannya Demokrasi Terpimpin di
Indonesia

5
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

A. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia Periode 1959-1965


Kinerja Dewan Konstituante yang berlarut-larut membawa Indonesia ke
dalam persoalan politik yang sangat pelik. Negara dilingkupi oleh kondisi
yang serba tidak pasti, karena landasan konstitusional tidak mempunyai
kekuatan hukum yang tetap, karena hanya bersifat sementara. Selain itu
juga, situasi seperti ini memberi pengaruh yang besar terhadap situasi
keamanan nasional yang sudah membahayakan persatuan dan kesatuan
nasional.

Presiden Soekarno sebagai kepala negara melihat situasi ini sangat


membahayakan bila terus dibiarkan. Oleh karena itu, untuk mengeluarkan
bangsa ini dari persoalan yang teramat pelik ini, Presiden Soekarno
menerbitkan suatu dekrit pada tanggal 5 Juli 1959 yang selanjutnya dikenal
dengan sebutan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

Dalam dekrit tersebut, Presiden menyatakan pembubaran Dewan


Konstituante dan kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945. Dekrit
Presiden tersebut mengakhiri era demokrasi parlementer, yang kemudian
membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan politik nasional. Era
baru demokrasi dan pemerintahan Indonesia mulai dimasuki, yaitu suatu
konsep demokrasi yang oleh Presiden Soekamo disebut sebagai Demokrasi
Terpimpin. Maksud konsep terpimpin ini, dalam pandangan Presiden
Soekarno adalah dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan.

6
B. Sistem Pemerintahan pada Masa Demokrasi Terpimpin
Sistem pemerintahan demokrasi terpimpin diawali sejak dikeluarkannya
Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959. Dekrit ini dianggap menandai
kekuasaan Soekarno yang hampir tidak terbatas dan pemusatan kekuasaan
berada di tangan Presiden Soekarno.

Masa Demokrasi Terpimpin dimulai dengan hadirnya Partai Komunis


Indonesia (PKI) sebagai partai politik yang paling dominan dan TNI AD
sebagai kekuatan Hankam dan sosial politik. Demokrasi Terpimpin
merupakan penyeimbangan kekuasaan antara kekuatan politik militer
Angkatan Darat dan Partai Komunis Indonesia dan Presiden Soekarno
sebagai penyeimbang di antara keduanya.

Pertentangan antara Presiden Soekarno, TNI AD dan partai-partai politik


dalam konteks Demokrasi Terpimpin menjadi kajian penting dalam melihat
kekuasaan Presiden dalam kurun waktu berlakunya UUD 1945 di Indonesia.
Pada era pemerintahan sistem politik Demokrasi Terpimpin ini, peranan PKI
sangat menonjol dan berkembang menjadi kekuatan politik.

Sementara pihak yang gigih melawan PKI adalan Partai Masyumi dan Partai
Sosialis Indonesia (PSI) yang pada akhirnya dibubarkan oleh Presiden
Soekarno karena dianggap menjadi pendukung pemberontakan yang terjadi
di daerah Sumatera dan Sulawesi. TNI AD juga turut menjadi pihak yang
anti komunis. Presiden Soekarno bekerjasama dengan TNI AD untuk
mengendalikan partai politik, namun di sisi lain Soekarno melindungi PKI.
Soekarno membutuhkan PKI karena merasa terancam akan kemungkinan
pengambil-alihan kekuasaan oleh Angkatan Darat, maka terjadilah
persaingan antara tiga kekuatan, yaitu Presiden, TNI AD dan PKI. Otoritas
dan kedudukan Soekarno sebagai penentu kebijakan-kebijakan politik
menjadikannya sebagai ajang perebutan dua kekuatan politik antara TNI dan
PKI untuk saling mendekati dan mempengaruhi Presiden.

7
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Dekret Presiden 1959 dilatarbelakangi oleh
kegagalan Badan Konstituante dalam menetapkan UUD baru untuk
pengganti UUDS 1950. Anggota konstituante mulai bersidang pada 10
November 1956, namun pada kenyataannya hingga tahun 1958 belum
sukses mendefinisikan UUD yang diharapkan. Sementara di kalangan warga
pendapat-pendapat untuk kembali kepada UUD '45 lebih kuat. Dalam
menanggapi hal itu, pada 22 April 1959 Presiden Soekarno lantas
menyampaikan amanat di depan sidang Konstituante yang isinya
menganjurkan untuk kembali ke UUD '45.

Pada 30 Mei 1959 Konstituante menerapkan pemungutan suara. Hasilnya


269 suara menyetujui UUD 1945 dan 199 suara tidak setuju. Meskipun yang
mencetuskan setuju lebih banyak dan tetapi karenanyanya pemungutan suara
ini harus diulang, sebab banyak suara tidak memenuhi kuorum. Kuorum
adalah banyak minimum anggota yg harus benar di rapat, majelis, dan
untuknya (biasanya lebih dari separuh banyak anggota) supaya dapat
mengesahkan suatu putusan. Pemungutan suara kembali diterapkan pada
tanggal 1 dan 2 Juni 1959. Dari pemungutan suara ini Konstituante juga
gagal mencapai kuorum. Untuk meredam kemacetan, Konstituante
memutuskan reses (masa perhentian sidang parlemen; ketika istirahat dari
cara bersidang) yang ternyata merupakan penghabisan dari upaya
penyusunan UUD. Hingga akhirnya, pada 5 Juli 1959 pukul 17.00, Presiden
Soekarno mengeluarkan dekret yang diumumkan dalam upacara formal di
Istana Merdeka. Isi dari Dekrit tersebut antara lain: Pembentukan MPRS dan
DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Pemberlakuan kembali UUD
'45 dan tidak berlangsungnya UUDS 1950. Pembubaran Konstituante.

8
C. Karakteristik Demokrasi Terpimpin
1. Adanya campur tangan presiden selaku pemimpin tertinggi demokrasi
dan revolusi.
2. Terdapat lembaga tinggi negara yang ada saat periode Indonesia era
demokrasi terpimpin, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong,
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Dewan Pertimbangan
Agung Sementara.
3. Mengaburnya sistem perpartaian
4. Hak dasar manusia menjadi sangat lemah
5. Masa Demokrasi Terpimpin membuat kebebasan pers berkurang
6. Sentralisasi kekuasaan semakin dominan dalam proses hubungan antara
pemerintah pusat dan daerah

D. Jatuhnya Masa Demokrasi Terpimpin


Peristiwa pada Masa Demokrasi Terpimpin Pada masa Demokrasi
Terpimpin, banyak terjadi penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD
1945 seperti:
1. Pembentukan Nasakom (Nasionalis, Agama dan Komunis).
2. Tap MPRS Nomor III/MPRS/1963 tentang Pengangkatan Soekarno
sebagai Presiden Seumur Hidup.
3. Pembubaran DPR hasil pemilu oleh Presiden.
4. Pengangkatan ketua DPRGR/MPRS menjadi menteri negara oleh
Presiden.
5. GBHN yang bersumber pada pidato Presiden tanggal 17 Agustus 1959
yang berjudul “Penemuan Kembali Revolusi Kita” ditetapkan oleh DPA,
bukan MPRS.

Perpolitikan Indonesia pada masa demokrasi terpimpin sudah keluar dari


aturan yang benar. Demokrasi bukan dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
akan tetapi dipimpin oleh institusi kepresidenan yang sangat otoriter yang
jauh dari nilai-nilai demokrasi universal.

9
Soekarno memiliki kuasa absolut dan berwenang penuh atas
penyelenggaraan negara. Beberapa kebijakan masa demokrasi terpimpin
yakni:
 Berkonfrontasi dengan Malaysia
 Keluar dari PBB
 Menyelenggarakan Asian Games pertama
 Menghabiskan anggaran negara dan memanfaatkan pinjaman untuk
pembangunan proyek-proyek mercu suar
 Soekarno ditetapkan sebagai presiden seumur hidup
 Tidak ada pemilu
 Soekarno membentuk Kabinet 100 Menteri (Kabinet Dwikora II)
dengan jumlah 132 pejabat pembantu presiden

Masa demokrasi terpimpin disebut sebagai masa suram demokrasi di


Indonesia. Demokrasi terpimpin yang tujuan awalnya adalah untuk
menata ulang kehidupan politik serta pemerintahan berdasarkan UUD
1945 pada akhirnya justru terdapat banyak pelanggaran UUD 1945 pada
proses pelaksanaannya. Peristiwa Gerakan 30 September (G30S) pada
tahun 1965 menandakan ditinggalkannya demokrasi terpimpin dan
menjadi awal melemahnya pengaruh dan kekuasaan presiden Soekarno.

BAB III
10
PENUTUP
Kesimpulan
Demokrasi Terpimpin adalah masa demokrasi yang pemerintahan yang
berlangsung pada tahun 1959-1965 dan dikendalikan penuh oleh presiden. Pada
Masa Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno menerbitkan suatu dekrit pada
tanggal 5 Juli 1959 yang dikenal dengan sebutan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
Dekrit ini bertujuan untuk mengatasi kegagalan konstituante dan ketidakstabilan
politik. Namun pada masa ini banyak terjadi penyelewengan terhadap Pancasila
dan UUD 1945. Dimana perpolitikan Indonesia pada masa demokrasi terpimpin
sudah keluar dari aturan yang benar. Sehingga akhirnya masa demokrasi terpimpin
disebut sebagai masa suram demokrasi di Indonesia. Dan Peristiwa Gerakan 30
September (G30S) pada tahun 1965 menandakan ditinggalkannya demokrasi
terpimpin dan menjadi awal melemahnya pengaruh dan kekuasaan presiden
Soekarno.

Daftar Pustaka

11
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61bac5133a335/mengenal-demokrasi-
terpimpin-sistem-pemerintahan-era-soekarno#:~:text=Sistem%20pemerintahan
%20demokrasi%20terpimpin%20diawali,berada%20di%20tangan%20Presiden
%20Soekarno
https://www.hukumonline.com/berita/a/periode-sistem-pemerintahan-demokrasi-
terpimpin-di-indonesia-lt6239a34782507?page=2
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia_(1959%E2%80%931965)
https://roboguru.ruangguru.com/question/apa-latar-belakang-munculnya-
penerapan-demokrasi-terpimpin-oleh-presiden-sukarno-_QU-
9T9101R7#:~:text=latar%20belakang%20dibentuknya%20demokrasi
%20terpimpin,politik%20nasional%20yang%20tidak%20stabil
https://www.academia.edu/11757157/Sistem_Demokrasi_Terpimpin_1959_1965

12

Anda mungkin juga menyukai