DISUSUN OLEH :
ZAHARA AFRIYANTI
SIFA ANANDA ISMAYATI
INTAN MAN RISKIA
M. HAFIZD ARAYYAN
SAHRIJAL JULIANTO
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmatNya saya dapat menyelesaikan Makalah Pelaksanaan Demokrasi Di
Indonesia Pada Periode 1949-1959.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia
Pada Periode 1949-1959. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas
ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang saya harapkan. Untuk
itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
kita sekalian.
Bayeun, 19 September 2022
Penulis
i2
DAFTAR ISI
2.2
Kesimpulan ....................................................................................................6
Saran ..............................................................................................................6
3ii
BAB I
PENDAHULUAN
41
BAB II
PEMBAHASAN
25
kalinya menyelenggarakan pemilu untuk memilih anggota konstituante dan
anggota DPR. Lembaga konstituante yang di beri tugas untuk membentuk UUD
ternyata tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, hal ini disebabkan oleh
adanya konflik antar partai dalam tubuh konstituante. Akibat macetnya tugas
penyusunan UUD, keadaan ketatanegaraan menjadi sangat rawan, dan sangat
membahayakn kelangsungan hidup bangsa Indonesia, maka Presiden
mengeluarkan dekrit 5 Juli 1959 yang isinya menetapkan :
36
pemberontakan, dengan kegagalan pemberontakan tersebut berakhir pelaksanaan
demokrasi terpimpin dan berlakunya demokrasi Pancasila.
Pada masa ini pancasila di jadikan sumber tindakan otoriter dengan diikuti
manipulasi pasal-pasal dalam UUD 1945. Maka dari itu rakyat menuntut
reformasi untuk mengembalikan Pancasila pada fungsi dan kedudukan yang
sebenarnya yaitu sebagai dasar negara buikan alat untuk memperkokoh
kedudukan penguasa. Akhirnya lahirlah gerakan reformasi yang ditandai dengan
tumbangnya orde baru pada tanggal 21 Mei 1998.
47
Maka reformasi saat ini banyak di salah artikan sebagai gerakan masyarakat untuk
melakukan pemaksaan kehendak, merusak fasilitas umum, dan penganiyayaan
yang hakekatnya merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Reformasi dilakukan ke arah suatu perubahan ke arah kondisi serta keadaan yang
lebih baik. Reformaswi dilakukan dengan suatu dasar moral dan etik sebagai
manusia yang Berketuhanan Yang Maha Esa serta terjaminnya persatuan dan
kesatuan bangsa. Dengan gerakan reformasi tersebut telah terjadi perubahan-
perubahan dalam bidang politik, adanya pembagian kewenangan secara tegas dan
legislatif, eksekutuf dan yudikatif, peran serta masyarakat semakin meningkatdan
berkurangnya dominasi pemerintah. Demokrasi yang di kembangkan pada masa
ini dalah demokrasi yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dengan
penyempurnaan dan perbaikan peraturan-peraturan agar lebih
demokratis,mingingkatkan peran lembaga-lembaga demokrasi dan penegakkan
sepremasi hukum sehinga hukum yang demokratis dapat terwujud.
58
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari semua pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan
demokrasi yang baik dan aman dapat membuat keadaan politik dan pemerintahan
yang semakin baik dan dewasa dimata internasional. Demokrasi Indonesia harus
dijalankan dengan baik oleh semua dukungan kalangan masyarakat tanpa
pandang bulu. Mulai dari kegiatan demokrasi yang paling sederhana sampai
dengan kegiatan demokrasi yang paling kompleks didalam pemerintahan
Indonesia. Oleh sebab itu untuk dapat menjalankan demokrasi yang baik
diperlukan aturan – aturan hukum yang dapat menjadi panutan untuk semua
masyarakat agar terciptanya demokrasi yang aman, tentram, serta rukun untuk
semua kalangan.
3.2. SARAN
Sebagai masyarakat Indonesia, tentunya kita patut bangga memiliki sistem
demokrasi yang mampu mengayomi masyarakat majemuk Indonesia. Namun,
agar demokrasi berjalan dengan optimal, kita harus mampu mengerti apa yang
harus kita lakukan sebagai warga negara yang baik dengan sadar akan hak dan
kewajiban terhadap negara.
69