DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD FAIQ NURFATHURRAJI (17)
XII IPA 5
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Sistem dan Struktur Politik
dan Ekonomi pada Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965)” ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran
Sejarah Indonesia. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya
akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Dinamika Politik pada Masa Demokrasi Terpimpin...............................
1. Upaya Menuju Demokrasi Terpimpin...............................................
2. Langkah Menuju Demokrasi Terpimpin............................................
3. Pembentukan Kabinet........................................................................
4. Pembubaran DPR...............................................................................
5. Penolakan Kebijakan Presiden...........................................................
B. Peta Kekuatan Politik Nasional pada Masa Demokrasi Terpimpin.........
C. Perkembangan Ekonomi pada Masa Demokrasi Terpimpin...................
1. Ekonomi dan Keuangan pada Masa Demokrasi Terpimpin..............
2. Upaya Perbaikan Ekonomi................................................................
3. Memburuknya Kondisi Ekonomi.......................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan sosial politik Indonesia pada masa Demokrasi Liberal
(1950 hingga 1959) belum pernah mencapai kestabilan secara nasional.
Kabinet yang silih berganti membuat program kerja kabinet tidak dapat
dijalankan sebagaimana mestinya. Partai-partai politik saling bersaing dan
saling menjatuhkan. Mereka lebih mengutamakan kepentingan kelompok
masing-masing. Di sisi lain, Dewan Konstituante yang dibentuk melalui
Pemilihan Umum 1955 tidak berhasil menyelesaikan tugasnya menyusun
UUD baru bagi Republik Indonesia. Padahal Presiden Soekarno menaruh
harapan besar terhadap Pemilu 1955, karena bisa dijadikan sarana untuk
membangun demokrasi yang lebih baik. Hal ini seperti yang diungkapkan
Presiden Soekarno bahwa “era ‘demokrasi raba-raba’ telah ditutup”. Namun
pada kenyataannya, hal itu hanya sebuah angan dan harapan Presiden
Soekarno semata.
Kondisi tersebut membuat Presiden Soekarno berkeinginan untuk
mengubur partai-partai politik yang ada, setidaknya menyederhanakan partai-
partai politik yang ada dan membentuk kabinet yang berintikan 4 partai yang
menang dalam pemilihan umum 1955. Untuk mewujudkan keinginannya
tersebut, pada tanggal 21 Februari 1957, di hadapan para tokoh politik dan
tokoh militer menawarkan konsepsinya untuk menyelesaikan dan mengatasi
krisis-krisis kewibawaan pemerintah yang terlihat dari jatuh bangunnya
kabinet. Dalam konsepsinya Presiden Soekarno menghendaki dibentuknya
kabinet berkaki empat yang anggotanya terdiri dari wakil-wakil PNI,
Masyumi, NU dan PKI. Selain itu Presiden Soekarno juga menghendaki
dibentuknya Dewan Nasional yang anggotanya terdiri dari golongan
fungsional di dalam masyarakat.
Lebih jauh Presiden juga menekankan bahwa Demokrasi Liberal yang
dipakai saat itu merupakan demokrasi impor yang tidak sesuai dengan jiwa
dan semangat bangsa Indonesia. Untuk itu ia ingin mengganti dengan suatu
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana dinamika politik pada masa demokrasi terpimpin?
2. Bagaimana peta kekuatan politik nasional pada masa demokrasi
terpimpin?
3. Bagaimana perkembangan ekonomi pada masa demokrasi terpimpin?
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
kedudukan dalam MPRS, DPRGR, DPA dan Pengurus Besar Front Nasional
serta dalam Musyawarah Pembantu Pimpinan Revolusi (MPPR). Kondisi ini
mendorong pimpinan TNI AD berusaha untuk mengimbanginya dengan
mengajukan calon-calon lain sehingga menjadi pengontrol terhadap PKI
dalam komposisinya. Upaya ini tidak mencapai hasil yang optimal karena
Presiden Soekarno tetap memberikan porsi dan posisi kepada anggota PKI.
Ketika TNI AD mensinyalir adanya upaya dari PKI melakukan
tindakan pengacauan di Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan
dan Sulawesi Selatan, pimpinan TNI AD mengambil tindakan berdasarkan
UU Keadaan Bahaya mengambil tindakan terhadap PKI dengan melarang
terbitnya Harian Rakyat dan dikeluarkan perintah penangkapan Aidit dan
kawan-kawan, namun mereka berhasil lolos. Kegiatan-kegiatan PKI-PKI di
daerah juga dibekukan. Namun tindakan TNI AD ini tidak disetujui oleh
Presiden Soekarno dan memerintahkan segala keputusan dicabut kembali.
Presiden Soekarno melarang Peperda mengambil tindakan politis terhadap
PKI.
Pada akhir tahun 1964, PKI disudutkan dengan berita ditemukannya
dokumen rahasia milik PKI tentang Resume Program Kegiatan PKI Dewasa
ini. Dokumen tersebut menyebutkan bahwa PKI akan melancarkan perebutan
kekuasaan. Namun pimpinan PKI, Aidit, menyangkal dengan berbagai cara
dan menyebutnya sebagai dokumen palsu. Peristiwa ini menjadi isu politik
besar pada tahun 1964. Namun hal ini diselesaikan Presiden Soekarno dengan
mengumpulkan para pemimpin partai dan membuat kesepakatan untuk
menyelesaikan permasalahan di antara unsur-unsur di dalam negeri
diselesaikan secara musyawarah karena sedang menjalankan proyek Nekolim,
konfrontasi dengan Malaysia. Kesepakatan tokoh-tokoh partai politik ini
dikenal sebagai Deklarasi Bogor. Namun PKI melakukan tindakan sebaliknya
dengan melakukan sikap ofensif dengan melakukan serangan politik terhadap
Partai Murba dengan tuduhan telah memecah belah persatuan Nasakom, dan
akan mengadakan kudeta serta akan membunuh ajaran dan pribadi Presiden
Soekarno. Upaya-upaya PKI ini membawa hasil dengan ditangkapnya tokoh-
13
A. Kesimpulan
Presiden Soekarno mencoba mengusulkan pemikirannya dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia melalui
konsepsi yang dikenal dengan Konsepsi Presiden 1957. Konsepsi ini
merupakan gagasan pembaruan kehidupan politik dengan sistem demokrasi
terpimpin sebagai upaya penyelesaian permasalahan bangsa Indonesia.
Soekarno berpendapat bahwa sistem Demokrasi Terpimpin adalah jawaban
terhadap kegagalan sistem Demokrasi Parlementer yang memunculkan
pergolakan, pembangkangan dan instabilitas politik. Pendapat Presiden
Soekarno ini wujud ketidakpuasan terhadap sistem demokrasi yang dianut
pemerintah masa demokrasi liberal.
Dinamika politik yang terjadi pada masa Demokrasi Terpimpin antara
lain diwarnai dengan tampilnya dua kekuatan politik di Indonesia yang saling
bersaing, yaitu PKI dengan Angkatan Darat. Pada masa Demokrasi Terpimpin
pula, Indonesia melakukan operasi militer untuk membebaskan Papua dari
penjajahan Belanda (Trikora). Selain itu, konfrontasi dengan Malaysia juga
terjadi (Dwikora).
Kebijakan ekonomi yang dilakukan pada masa ini antara lain berupa
pembentukan Dewan Perancang Nasional dan Deklarasi Ekonomi, serta
dilakukan Devaluasi Mata Uang. Proyek Mercusuar berupa pembangunan
Monas, kompleks olahraga Senayan, Pemukiman Kebayoran juga
berlangsung.
B. Saran
Belajar Sejarah Demokrasi Terpimpin penting bagi kesadaran bangsa
Indonesia untuk memahami salah satu bentuk demokrasi dan sistem ekonomi
yang pernah diterapkan di negeri ini. Pemahaman dan pengalaman kita akan
kehidupan berdemokrasi diharapkan menjadi semakin kaya. Tentu dengan
kesadaran akan kekurangan dan kelebihan yang ada.
18
DAFTAR PUSTAKA
Adams, Cindy. 2000. Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Terj.
Abdul Bar Salim. Jakarta: Ketut Masagung Corp.
Gonggong, Anhar dan Musya Asy’arie (ed). 2005. Sketsa Perjalanan Bangsa
Berdemokrasi. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika
Soekarno. 1986. Amanat Proklamasi III: 1956-1960. Jakarta: Inti Idayu Press dan
Yayasan Pendidikan Soekarno.