Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran
Sejarah Indonesia. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya
akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Sistem dan Struktur
Politik dan Ekonomi Indonesia Masa Demokrasi Terpimpin ini bisa memberikan
PENDAHULUAN
nasional. Kabinet yang silih berganti membuat program kerja kabinet tidak dapat
masing. Di sisi lain, Dewan Konstituante yang dibentuk melalui Pemilihan Umum
1955 tidak berhasil menyelesaikan tugasnya menyusun UUD baru bagi Republik
1955, karena bisa dijadikan sarana untuk membangun demokrasi yang lebih baik.
Hal ini seperti yang diungkapkan Presiden Soekarno bahwa “era ‘demokrasi raba-
raba’ telah ditutup”. Namun pada kenyataannya, hal itu hanya sebuah angan dan
partai politik yang ada dan membentuk kabinet yang berintikan 4 partai yang
pada tanggal 21 Februari 1957, di hadapan para tokoh politik dan tokoh militer
yang anggotanya terdiri dari wakil-wakil PNI, Masyumi, NU dan PKI. Selain itu
dipakai saat itu merupakan demokrasi impor yang tidak sesuai dengan jiwa dan
semangat bangsa Indonesia. Untuk itu ia ingin mengganti dengan suatu demokrasi
kehidupan sosial dan kehidupan ekonomi. Gagasan Presiden Soekarno ini dikenal
gotong royong berdasarkan imbangan kekuatan masyarakat yang terdiri atas wakil
partai-partai politik dan kekuatan golongan politik baru yang diberi nama oleh
kegiatan penulisan makalah dilakukan akan lebih terarah dan akan memberikan
gambaran terhadap yang akan dilakukan. Adapun yang menjadi tujuan penelitian
ini adalah:
Indonesia.
terpimpin.
BAB II
PEMBAHASAN
Liberal (1950 hingga 1959) belum pernah mencapai kestabilan secara nasional.
yang ada. Pada tanggal 21 Februari 1957, Dalam konsepsinya Presiden Soekarno
wakil - wakil PNI, Masyumi, NU dan PKI. Juga dibentuknya Dewan Nasional.
Demokrasi Liberal yang dipakai saat itu tidak sesuai dengan jiwa dan
UUD 1945 yang di usulkan oleh Letnan Jendral Nasution. Disetujui oleh Presiden
Soekarno.
Menteri, para menteri, pimpinan TNI dan anggota Dewan Nasional, serta ketua
juga melakukan Dekret Presiden. Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno
mulai tanggal penetapan Dekret dan tidak berlakunya lagi UUD Sementara.
3. Pembentukan MPRS, yang terdiri atas anggota DPR ditambah dengan utusan-
secara total. Pidato itu lalu dijadikan sebagai Garis-garus Besar Haluan Negara
adalah membentuk lembaga negara baru yang disebut Front Nasional. Front
Pada awalnya, Irian Barat merupakan wilayah jajahan Belanda dan bagian
dari kesatuan dari pulau-pulau lain di Indonesia dalam Hindia Belanda. Namun,
antara RI dan Belanda, sehingga munculah upaya pembebasan Irian Barat dari
tahun 1945-1963.
Delegasi Indonesia dan Belanda memiliki perbedaan pandangan saat KMB
Belanda berpendapat bahwa Irian Barat tidak memiliki hubungan dengan wilayah
Indonesia yang lain sehingga mereka menginginkan daerah itu diberikan status
bagian dari Indonesia Timur yang masuk dalam wilayah Republik Indonesia
Serikat (RIS).
sepakat untuk menyelesaikan masalah lewat negosiasi lebih lanjut antara Kerajaan
Belanda dan RIS satu tahun setelah penyerahan kedaulatan pada 27 Desember
1949.
Belanda, perundingan mengenai status Irian Barat tidak menemui titik terang.
telah digelar di Jakarta pada bulan Maret 1950 dan di Den Haag pada bulan
Desember 1950.
Alhasil, karena jalan damai yang telah ditempuh selama satu dasa warsa
pada tanggal 27 Maret 1956, dan membentuk Provinsi Otonomi Irian Barat pada
milik Belanda mulai dari maskapai penerbangan, pelayaran, bank, pabrik gula,
Barat, salah satunya dengan pengiriman Kapal Induk Karel Doorman ke perairan
tanggal 17 Agus 1960. Pada tahun itu Indonesia secara resmi memutus hubungan
toleransi pun mencapai batasnya. Semuanya itu kini telah habis dan Belanda tidak
kembalinya perdebatan Irian Barat di PBB. Usulan yang muncul dari perdebatan
itu adalah agar pihak Belanda menyerahkan kedaulatan Irian Barat kepada
Republik Indonesia. Penyerahan ini dilakukan melalui PBB dalam waktu dua
tahun. Usulan ini datang dari wakil Amerika Serika di PBB, Ellsworth Bunker.
Usulan itu secara prinsip disetujui oleh Pemerintah Indonesia namun dengan
Pemerintah Indonesia pada tahun 1961 mengirim sejumlah anak muda dari
setempat atau masyarakat di pulau sekitar yang pro-NKRI datang ke Irian Barat.
Doorman, dua buah kapal perusak, dan dua kapal selam di Laut Karibia.
Barat, pemerintah RI mencari bantuan senjata ke luar negeri. Pada awalnya usaha
namun tidak membawa hasil yang memuaskan. Kemudian upaya ini dialihkan ke
senjata. Uni Soviet saat itu setuju senjata dibeli dengan kredit jangka panjang
Dari Uni Soviet, Indonesia mendapatkan tidak hanya senjata berat, tetapi
juga kapal penjelajah Sverdlov, kemudian diberi nama "KRI Irian" dan pesawat
Inggris, serta tangki-tangki terapung untuk mengisi bahan bakar buatan Jerman.
ulang tahun XVI Proklamasi, 17 Agustus 1961, Republik Indonesia merasa kuat
dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945. Oleh karena itu, segala
upaya telah dilakukan dan didukung oleh semua kalangan baik kalangan politisi
maupun militer. Oleh karena itu, dalam rangka perjuangan pembebasan Irian
Barat, Presiden Soekarno, pada tanggal 19 Desember 1961, di depan rapat raksasa
dengan Belanda yang disebut dengan Tri Komando Rakyat (Trikora). Isi dari
penyusupan ke Irian Barat. Namun upaya ini diketahui oleh Belanda sehinga
terjadi pertempuran yang tidak seimbang di Laut Aru antara kapal-kapal boat
Indonesia dengan kapal-kapal Belanda. Naas Kapal MTB Macan Tutul, berhasil
Peristiwa ini memakan korban Komodor Yos Sudarso, Deputy KSAL dan
Kapten Wiratno yang gugur bersamaan dengan tenggelamnya MTB Macan Tutul.
tidak akan mampu melakukan infiltras ke wilayah Irian. Namun ketika operasi
Belanda untuk kembali berunding, agar Amerika Serikat dan Uni Soviet tidak
terseret dalam suatu konfrontasi langsung di Pasifik Barat Daya. Amerika Serikat
Belanda di New York, hal ini dikenal sebagai Perjanjian New York.
Hal pokok dari isi perjanjian itu adalah penyerahan pemerintahan di Irian
dari pihak Belanda ke PBB. Untuk kepentingan ini kemudian dibentuklah United
akhir 1969 dengan ketentuan kedua belah pihak harus menerima apapun hasil dari
Pepera tersebut.
yang dilakukan pada tahun 1963 dengan membuka kembali kedutaan Belanda di
Sesuai dengan Perjanjian New York, pada tanggal 1 Mei 1963 secara
Barat.
tahapan ini sukses dijalankan oleh pemerintah Indonesia dan hasil dari Pepera
kemudian dibawa oleh Duta Besar Ortis Sanz ke New York untuk dilaporkan ke
Sidang Umum Dewan Keamanan PBB. Pada tanggal 19 November 1969, Sidang
Umum PBB ke-24 menerima hasil Pepera yang telah dilakukan Indonesia karena
sudah sesuai dengan isi Perjanjian New York. Sejak saat itulah Indonesia secara
de jure dan de facto memperoleh kembali Irian Barat sebagai bagian dari NKRI.
patriot yang gugur serta untuk meneguhkan sikap bahwa Papua dan Papua Barat
mendapatkan tempat dalam kalangan pimpinan negara. Masalah ini berawal dari
munculnya keinginan Tengku Abdul Rahman dari persekutuan Tanah Melayu dan
Lee Kuan Yu dari Republik Singapura untuk menyatukan kedua negara tersebut
dan Komunike Bersama. Inti pokok dari tiga dokumen tersebut adalah Indonesia
diproklamasikan.
secara semestinya. Hal itu merupakan suatu perwujudan dari "act of bad faith"
dilakukan sampai dua kali tidak menghasilkan satu keputusan yang positif,
sukarelawan.
dicalonkan menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Kondisi ini
sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Sikap Indonesia ini langsung
anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Ketika tanggal 7 Januari 1965
Malaysia dinyatakan diterima sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB,
kegiatan perekonomian
Dalam upaya meningkatkan aktivitas perekonomian Indonesia, pemerintah
dan Rp 500,00 menjadi Rp 100,00 din Rp 50,00. Mata uang pecahan seratus
kebawah tidak didevaluasi. Tujuan devaluasi ini adalah untuk meningkatkan nilai
rupiah dan rakyat kecil tidak dirugikan. Pemerintah juga melakukan pembekuan
negara. Penghasilan negara berupa devisa dan penghasilan lain yang merupakan
sektor swasta. Keadaan ini merupakan kesempatan yang baik untuk menertibkan
setiap kegiatan pemerintah dan swasta yang sebelumnya tidak dapat dikendalikan
Sementara itu, sejak tahun 1961 Indonesia secara terus-menerus membiayai
kekurangan neraca pembayarannya dari cadangan emas dan devisa. Pada akhir
tahun 1965, untuk pertama kalinya dalam sejarah keuangan, Indonesia sudah
masyarakat Indonesia tidak diatur lagi oleh bangsa asing melainkan telah diatur
tenaga ahli Sementara Indonesia tidak memiliki cukup modal dan tenaga ahli.
Karena konfrontasi dengan Malaysia dan memasuhi negara. negara Barat (Eropa
Barat), maka bantuan modal dan tenaga dari luar negeri sangat sulit diperoleh.
ekonomi nasioanal yang bersifat demokratis dan bebas dari imprealisme untuk
Indonesia berpegang pada sistem ekonomi berdikari (berdiri di atas kaki sendiri).
indeks biaya hidup semakin meningkat, harga barang kebutuhan naik, dan juga
berikut:
3. Tidak ada ukuran yang obyektif untuk menilai suatu usaha atau hasil dari suatu
usaha.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Dinamika politik yang terjadi pada masa Demokrasi Terpimpin antara lain
ANGGOTA KELOMPOK :
2. NAFISA AQILA
3. NASYWA ALHAFIZHAH
4. NATA ADIGUNA
5. NAZWA SALSABILA
7. RAMADHAN MAFTAHUL