“ nak kamu kalo sudah besar mau jadi apa?” ucap ayahu
Lucu aku sudah sejauh ini tapi belum bisa menjadi apa apa,
andai aku bisa kembali disaat itu. Disaat aku bermimpi buruk dan
ayah ku hadir disana menyanyikan ku untuk tidur.” Life sucks” ucapku
disaat anak anak lain bisa merasaan kasih sayang seorang ayah dan
aku hanya termenung.
***
***
Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku aku tidak punya riwayat
penyakit apa apa, tapi kenapa aku bisa pingsan. Itu semua terjawab
ketika dokter memasuki ruangan ku, aku di vonis kanker stadium
akhir dan punya waktu tak lama lagi untuk hidup. Dokter pun tidak
tahu pasti kapan akhir hayat ku, untung saja Ailee tidak berada dalam
ruangan saat itu. Aku tidak tahu bagaimana reaksi Ailee ketika
mengetahui bahwa aku di vonis kanker stadium akhir dan punya
waktu hidup yang tidak lama lagi. Aku tidak ingin Ailee tahu tentang
penyakit ku karena aku takut dia akan menangis. Hatiku hancur,
ketika aku mulai menemukan jati diri dan tujuan hidup tuhan berkata
lain.
“Hai Ailee”
“Aku sekarang udah sehat kok liat nih aku bisa loncat loncat”
Aku bingung apa yang harus aku sampaikan pada Ailee, aku
hanya duduk dan berbincang dengan dia sepanjang hari dan pada
penghujung hari pada saat Ailee selesai bekerja. Aku mengajak dia
untuk pergi bersamaku ke suatu tempat.
“Aku mau nanyi lagu yang aku buat, kamu mau denger gak?”
“ih mau banget aku udah lama pengen dengerin lagu kamu”