Anda di halaman 1dari 11

KD. 3.

6 : FUNGSI DAN KEWENANGAN LEMBAGA-LEMBAGA


NEGARA MENURUT UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN
1945

OLEH KELOMPOK :
1. REVO HERMALINDO
2. MARCHELINO VERDIAN
3. ADENG ISWANDI

KELAS : X APHP2

GURU PEMBIMBING : NINA FITRIZA, S.Pd

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SMK N 1 PANGKALAN KEC. PANGKALAN KOTO BARU

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

TP.2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai Fungsi Dan Kewenangan
Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas  bidang
studi ppkn. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Fungsi
Dan Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara Menurut Uud Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Pangkalan, Januari 2022

Kelompok I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................................................... 1
1.3 Manfaat.................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Aturan Mengenal Lembaga Negara........................................................................ 2
2.2 Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia Menurut UUD NRI
Tahun 1945........................................................................................................... 3

BAB III PENUTUP


1.1 Kesimpulan............................................................................................................. 7
1.2 Saran....................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdirinya Negara ini tidak hanya ditandai oleh Proklamasi dan keinginan untuk
bersatu bersama, akan tetapi hal yang lebih penting adalah adanya UUD 1945 yang
merumuskan berbagai masalah kenegaraan. Atas dasar UUD 1945 berbagai struktur
dan unsur Negara mulai ada. Undang-undang dibuat harus sesuai dengan keperluan dan
harus peka zaman, artinya aturan yang dibuat oleh para DPR kita sebelum di sahkan
menjadi undang-undang sebelumnya harus disosialisasikan dahulu dengan rakyat,
apakah tidak melanggar norma-norma adat atau melanggar hak-hak asasi manusia.
Salah satu bukti bahwa undang-undang yang sudah tidak relevan lagi dengan kondisi
zamanya adalah undang-undang dasar 1945. Dengan mengalami empat kali perubahan
yang masing-masing tujuanya tidak lain hanya untuk bisa sesuai dengan kehendak
rakyat dan bangsa kita, dalam arti bisa mewakili aspirasi rakyat yang disesuaikan
zamannya.
Dalam praktek bernegara pemerintahan, pembagian kekuasaan dalam Negara
(sharing of power) merupakan suatu hal yang tak terelakan, bahkan pembagian
kekuasaan itu tidak dapat dipisahkan dengan esensi hidup bernegara atau tujuan
didirikannya Negara.

1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui aturan mengenal lembaga negara
b. Untuk mengetahui lembaga-lembaga Negara Republik Indonesia Menurut UUD
NRI Tahun 1945.

1.3 Manfaat
a. Siswa dapat menambah wawasan tentang Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara
Menurut UUD NRI Tahun 1945.
b. Makalah ini dapat menjadi tambahan refrensi di perpustakaan sekolah.

1
BAB II
FUNGSI DAN KEWENANGAN LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA MENURUT
UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

2.1 Aturan Mengenal Lembaga Negara


Penjelasan UUD 1945 sebelum perubahan ditegaskan bahwa system pemerintahan
Negara meliputi :
1. Indonesia, ialah Negara yang berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat), tidak
berdasarkan atas kekuasaan belaka (Machtsstaat).
2. Sistem Konstitusional, artinya pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi
(hukum dasar), tidak bersifat absolutism (kekuasaan yang tidak terbatas).
3. Kekuasaan Negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Die
gesammte Staatagewat legit allein bel der Majelis). Terhadap system kekuasaan
Negara tertinggi berada di tangan MPR, sebelum perubahan UUD 1945 ditentukan :
“Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR” (Pasal 1
ayat 2 perubahan UUD 1945 dan ditentukan menjadi : “Kedaulatan adalah di tangan
rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.”
4. Presiden ialah penyelenggara Pemerintah Negara yang tertinggi di bawah Majelis.
5. Menteri Negara ialah pembantu Presiden, Menteri Negara tidak bertanggung jawab
kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Sejarah pembagian kekuasaan Negara adalah bermula dari pemisahan kekuasaan. Tahun
(1690an) John Locke menulis ajaran pemisahan kekuasaan (separation of power) dalam
bukunya ’’Two Treatises on Civil Government”. Menurut J. Locke, kekuasaan Negara
meliputi tiga kekuasaan yaitu: kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan
federatife yang masing-masing terpisah satu sama lain. Montesquieu menulis sebuah buku
yang berjudul : ’’L’Esprit Des Lois”. Dalam Bab VI buku tersebut, diuraikan menenai tiga
kekuasaan yang terpisah satu sama lain, baik dari segi fungsinya maupun dari segi
orangannya. Montesquieu memandang kekuasaan pengadilan harus dipisahkan dari
kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan federatif termasuk dalam kekuasaan eksekutif.
Philipus M. Hadjono berpendapat bahwa sistem Pemerintahan sebelum Perubahan UUD
1945 merupakan sistem yang ’’unik’’. Meskipun tidak diingkari bahwa dalam beberapa hal
ada kesamaan dan kemiripannya dengan sistem dan praktek ketatanegaraan di Negara
lain.Setelah Perubahan UUD 1945 ditegaskan bahwa sistem pemerintahan yang dianut adalah
sistem Presidensial. Penegasan yang dimaksud bahwa Presiden dipilih langsung oleh
2
rakyat,untuk pemahaman yang utuh, maka digunakan penulusuran mengenai sejarah
perumusan dan pembahasan Undang-Undang Dasar oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia, proses perbedaan pada PAH I MPR RI dalam melakukan perubahan terhadap
batang tubuh dan penjelasan UUD 1945.
Istilah Lembaga Negara dikenal dalam Ketetapan MPR No.III/MPR/1978 dengan
menggunakan istilah Lembaga Tertinggi Negara untuk MPR, dan Lembaga Tinggi Negara
untuk penyebutan DPR, Presiden dan Wakil Presiden, BPK, DPA, dan MA.  Sedangkan
dalam Konstitusi RIS menggunakan istilah ’’alat-alat perlengkapan Federal’’ dan UUDS
1950 menggunakan istilah ’’alat-alat perlengkapan Negara’’.
Setelah UUD1945 diubah, Majelis Permusyawaratan Rakyat kedudukannya sebagai Lembaga
Negara, sedangkan mengenai Dewan Pertimbangan Agung dihapus. Dalam perubahan ke
empat UUD 1945 ketentuan Pasal 16 menjadi :
1. Presiden membentuk suatu Dewan Pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat
dan pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dalam UU.
2. Dewan ini berkewajiban memberi jawab atas pertanyaan Presiden dan berhak
mamajukan usul kepada Pemerintah.
Dalam perubahan UUD 1945 juga terdapat pembentukan Lembaga Negara baru yaitu
Dewan Perwakilan Daerah dan penambahan pada Kekuasaan kehakiman yaitu Mahkamah
Konstitusi. Ketentuan mana dapat ditelusuri dalam Pasal 24 ayat 2 Perubahan UUD 1945 :
”Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang
berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer,
lingkungan peradilan tata usaha Negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”.

2.2 Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia Menurut UUD NRI Tahun 1945
Menurut kamus hukum, Lembaga adalah badan atau organisasi yang bertujuan
untuk melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha. (Kamus
Hukum; Drs. Sudarsono, S.H., M.Si)
Sebagai negara demokrasi, pemerintahan  Indonesia menerapkan teori trias
politika. Trias politika adalah pembagian kekuasaan pemerintahan menjadi tiga bidang
yang memiliki kedudukan sejajar. Ketiga bidang tersebut yaitu : 
a. Legislatif bertugas membuat undang-undang. Bidang legislatif adalah Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR).
b. Eksekutif bertugas menerapkan atau melaksanakan undang-undang. Bidang
eksekutif adalah Presiden dan Wakil Presiden.
3
c. Yudikatif bertugas mempertahankan pelaksanaan undang-undang. Adapun unsur
yudikatif terdiri atas Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK).

2.2.1 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 


Anggota MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih
melalui pemilihan umum untuk masa jabatan selama lima tahun dan berakhir
bersamaan pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji yang
dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam sidang paripurna MPR. Sebelum
UUD 1945 di amandemen, MPR berkedudukan sebagai lembaga tertinggi
negara. Namun, setelah UUD 1945 istilah lembaga tertinggi negara tidak ada
yang ada hanya lembaga negara. Dengan demikian, sesuai dengan UUD 1945
yang telah di amandemen maka MPR termasuk lembaga negara.  Sesuai dengan
Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945 MPR amandemen mempunyai tugas dan wewenang
sebagai berikut :
a. Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar;
b. Melantik presiden dan wakil presiden;
c. Memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam  masa  jabatannya
menurut undang-undang dasar.

MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota negara. Dalam
menjalankan tugas dan wewenangnya, anggota MPR mempunyai hak berikut
ini:
a. Mengajukan usul perubahan pasal-pasal undang-undang dasar;
b. Menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan;
c. Memilih dan dipilih;
d. Membela diri;
e. Imunitas;
f. Keuangan dan administratif.

Anggota MPR mempunyai kewajiban sebagai berikut:


a. Mengamalkan Pancasila;
b. Melaksanakan UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan;
c. Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan   Kerukunan
Nasional;
4
d. Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok
dan golongan;
e. Melaksanakan peranan sebagi wakil rakyat dan wakil daerah.

2.2.2 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai
lembaga negara. Anggota DPR berasal dari anggota partai politik peserta pemilu
yang dipilih berdasarkan hasil pemilu. DPR berkedudukan di tingkat pusat,
sedangkan yang berada di tingkat provinsi disebut DPRD provinsi dan yang
berada di kabupaten/kota disebut DPRD kabupaten/kota. Berdasarkan UU
Pemilu Nomor 10 Tahun 2008 ditetapkan sebagai berikut:
a. Jumlah anggota DPR sebanyak 560 orang;
b. Jumlah anggota DPRD provinsi sekurang-kurangnya 35 orang dan
sebanyak- banyak 100 orang;
c. Jumlah anggota DPRD kabupaten/kota sedikitnya 20 orang dan sebanyak-
banyaknya 50 orang.
Keanggotaan DPR diresmikan dengan keputusan presiden. Anggota DPR
berdomisili di ibu kota negara. Masa jabatan anggota DPR adalah lima tahun
dan berakhir pada saat anggota DPR yang baru mengucapkan sumpah/janji yang
dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam sidang paripurna DPR.
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) lahir pada tanggal 1 Oktober 2004, ketika
128 anggota DPD yang terpilih untuk pertama kalinya dilantik dan diambil
sumpahnya. Pada awal pembentukannya, masih banyak tantangan yang
dihadapi oleh DPD. Tantangan tersebut mulai dari wewenangnya yang dianggap
jauh dari memadai untuk menjadi kamar kedua yang efektif dalam sebuah
parlemen bikameral, sampai dengan persoalan kelembagaannya yang juga jauh
dari memadai.

2.2.3 Presiden dan Wakil Presiden


Presiden adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan eksekutif yaitu
presiden mempunyai kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan. Presiden
mempunyai kedudukan sebagai kepala pemerintahan dan sekaligus sebagai
kepala negara. Sebelum adanya amandemen UUD 1945, presiden dan wakil
presiden dipilih oleh MPR, tetapi setelah amandemen UUD1945 presiden dan
5
wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum.
Presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun dan
sesudahnya dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan. Presiden
dan wakil presiden sebelum menjalankan tugasnya bersumpah atau
mengucapkan janji dan dilantik oleh ketua MPR dalam sidang MPR. Setelah
dilantik, presiden dan wakil presiden menjalankan pemerintahan sesuai dengan
program yang telah ditetapkan sendiri. Dalam menjalankan pemerintahan,
presiden dan wakil presiden tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945.
Presiden dan wakil presiden menjalankan pemerintahan sesuai dengan tujuan
negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Sebagai seorang kepala negara, menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Presiden mempunyai wewenang
sebagai berikut:
a. Membuat perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat.
b. Mengangkat duta dan konsul. Duta adalah perwakilan negara Indonesia di
negara sahabat. Duta bertugas di kedutaan besar yang ditempatkan di ibu
kota negara sahabat itu. Sedangkan konsul adalah lembaga yang mewakili
negara Indonesia di kota tertentu di bawah kedutaan besar kita.
c. Menerima duta dari negara lain
d. Memberi gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan lainnya kepada warga
negara Indonesia atau warga negara asing yang telah berjasa mengharumkan
nama baik Indonesia.

2.2.4 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


Kedudukan BPK sejajar dengan lembaga negara lainnya. Untuk memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diadakan satu Badan
Pemeriksan Keuangan yang bebas dan mandiri. Jadi, tugas BPK adalah
memeriksa pengelolaan keuangan negara.
Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai
dengan kewenangannya. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 23 F maka anggota BPK
dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan
oleh presiden. BPK berkedudukan di ibu kota negara dan memiliki perwakilan
di setiap provinsi.
6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang
bekerja dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan
penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi
tiga institusi pokok, yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau
tujuan negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. Lembaga-lembaga yang berada
dalam satu sistem pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan saling
menunjang untuk terwujudnya tujuan dari pemerintahan di negara Indonesia.
Dalam sistem pemerintahan negara republik, lembaga-lembaga negara itu
berjalan sesuai dengan mekanisme demokratis, sedangkan dalam sistem pemerintahan
negara monarki, lembaga itu bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip yang berbeda.

3.2 Saran
Dalam hal ini Presiden dan Menteri Negara merupakan bagian yang paling
berperan dalam kekuasaan pemerintahan Negara. Maka dari itu Presiden harus bisa
mengambil keputusan yang tepat dalam pembuat kebijakan kekuasaan, karena
keputusan tersebut tentunya akan memiliki peranan besar dalam Pembangunan di
daerah-daerah di Indonesia. Sistem pemerintah harus saling bekerja sama membangun
Indonesia  agar indonesia lebih sejahtera dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Unsur-unsur demokrasi yang kadang menjadi akar permasalahan harus bisa
diselesaikan dan diperbaiki, karena konsep demokrasi bukan hak paten yang tidak bisa
diubah. Ia harus bersifat dinamis dan bisa mengikuti kultur sosial-politik-budaya
Negara yang menggunakannya sebagai asas Negara.

7
DAFTAR PUSTAKA

- https://www.scribd.com/upload-document?
archive_doc=365195558&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A
%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action
%22%3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A
%22web%22%7D
- https://perpustakaan.mahkamahagung.go.id/slims/pusat/index.php?
p=show_detail&id=439
- https://www.academia.edu/35449121/MAKALAH_LEMBAGA_NEGARA

Anda mungkin juga menyukai