OLEH KELOMPOK V :
1. NAFISAH AZ ZAHRAH
2. LATIFAH TURRAHMI
3. MINDA ZASKIA
4. NAZRIL PERDANPUTRA
KELAS : XI IPS 1
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Adapun judul
dari makalah ini adalah “Sistem Ekskresi Pada Manusia”
Harapan kami, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah agar
menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR----------------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR ISI---------------------------------------------------------------------------------- iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang----------------------------------------------------------------------- 1
B. Rumusan Masalah------------------------------------------------------------------- 1
C. Tujuan--------------------------------------------------------------------------------- 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekskresi------------------------------------------------------------------ 2
B. Jenis-jenis Proses Pengeluaran----------------------------------------------------- 2
C. Alat-alat Ekskresi-------------------------------------------------------------------- 2
D. Kelainan dan Penyakit pada sistem ekskresi------------------------------------- 9
Daftar Pustaka--------------------------------------------------------------------------------- 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia mempunyai sistem metabolisme tubuh yang lengkap. Saat melakukan
aktivitas sehari- hari seluruh sistem metabolisme tubuh manusia bekerja sebagaimana
mestinya sesuai dengan fungsi masing-masing. Proses metabolisme dalam tubuh manusia
berlangsung secara terkoordinir dan dilakukan oleh serangkaian organ-organ tubuh.
Dalam tubuh manusia terjadi proses metabolisme. Proses ini menghasilkan energi dan
zat-zat tertentu. Metabolisnme tidak hanya menghasilkan bahan-bahan yang bermafaat
bagi tubuh, namun juga menghasilkan zat sisa. Zat-zat tersebut ada yang berguna, tetapi
ada juga zat sisa yang tidak berguna. Jika zat sisa terus berada didalam tubuh, akan terjadi
ketidakseimbangan kimia. Ketidakseimbangan tersebut akan mengganggu proses
metablisme lainnya. Misalnya keringat dan urine, pada saat berolahraga kta mengeluarkan
keringat dihasilkan oleh sistem pengeluaran tubuh melali organ kulit. Selain itu organ
paru-paru juga bekerja maksimal melalui sistem pernapasan tubuh. Dari uraian tersebut
sistem metabolisme tubuh saling berhubungan satu sama lain.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian ekskresi?
2. Apa saja jenis proses pengeluaran?
3. Bagaimana macam-macam alat ekskresi pada manusia serta struktur dan fungsinya?
4. Bagaimana kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi.
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian ekskresi.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis proses pengeluaran.
3. Untuk mengetahui macam-macam alat ekskresi pada manusia serta struktur dan
fungsinya.
4. Untuk mengetahui kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi.
Tidak terlepas dari keempat tujuan diatas, penulisan makalah ini juga merupakan
bentuk tanggungjawab kami sebagai siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru mata
pelajaran Biologi
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EKSKRESI
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak
dibutuhkan lagi oleh tubuh. Zat sisa metabolisme harus dikeluarkan agar tidak menjadi
racun bagi tubuh. Zat-zat ini, antara lain CO2, garam-garam dan senyawa nitrogen yang
disebut urea. Sistem yang bertugas mengeluarkan zat-zat ini disebut sistem ekskresi.
Sistem ekskresi pada manusia dibentuk oleh beberapa organ, yaitu ginjal, hati, paru-paru
dan kulit.
Sistem ekskresi merupakan sistem pengeluaran sisa metabolisme tubuh yang
diserap dan diangkut oleh darah dan dikeluarkan bersama urine, pernapasan dan keringat.
Organ-organ ekskresi di dalam tubuh bekerja maksimal untuk mengeluarkan zat sisa
hasil metabolisme yang tidak berguna dari dalam tubuh.
Ekskresi, yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi
tubuh
Sekresi, yaitu yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran
pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya
mengandung enzim
2
1. Ginjal
Ginjal adalah organ utama dalam sistem ekskresi. Manusia memiliki sepasang
ginjal. Ginjal terletak di rongga perut, tepatnya disebelah kiri dan kanan ruas-ruas
tulang pinggang. Posisi ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebeah kanan. Ginjal
berbentuk seperti kacang kapri dan berwarna merah dan besarnya kira-kira sekepal
tangan orangnya masing-masing dengan berat sekitar 150 gram.
Gijnal mengeluarkan urea, kelebihan air, dan material sampah lainnya dalam
bentuk urine. Urine dialirkan melalui ureter menuju kandung kemih (vesika urinaria).
Keinginan untuk mengeluarkan urine muncul ketika kandung kemih terisi penuh.
Urine dikeluarkan oleh tubuh melalui uretra.
STRUKTUR GINJAL:
Berjumlah sepasang
Berbentuk seperti kacang
Setiap ginjal panjangnya sekitar 6 - 7,5 cm, tebalnya 1,5 - 2,5 cm dan beratnya
sekitar 140 gram
Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak yaitu lemak perirenal dan
lemak pararenal.
Unit fungsional terkecil dari ginjal disebut nefron. Nefron terletak di korteks
renalis dan medula renalis. Nefron terdiri atas tiga bagian utama, yaitu
glomerulus (tempat darah disaring), kapsul bowman dan dua buah tubulus
panjang.
Tubulus tersebut dibagi menjadi tubulus kontortus proksimal, lengkung
henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus pengumpul.
Glomerulus adalah untaian pembuluh kspiler yang dinding-dindingnya
bertautan dengan dinding kapsul bowman.
3
Kapsul Bowman sendiri berhubungan dengan tubulus kontortus
proksimal, lengkung henle, dan tubulus kontortus distal hingga tubulus
pengumpal.
FUNGSI GINJAL:
Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian
tubulus ginjal
Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel
darah merah
PEMBENTUKAN URIN
a. Penyaringan (Filtrasi)
Proses filtrasi atau penyaringan darah terjadi diantara glomerolus dan
Kapsula Bowman. Ketika darah dari arteriol aferen memasuki glomerolus,
tekanan darah menjadi tinggi. Hal tersebut menyebabkan air dan molekul-molekul
yang tidak larut dalam darah melewati dinding kapiler pada glomerolus.
Kemudian air dan molekul-molekul memasuki lempeng filtrasi dari kapsula
bowman. Hasil filtrasi ini disebut filtrat glomerolus atau urin primer. Filtrat ini
akan dipindahkan melalui Tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus
kontortus distal, kemudian menuju tubulus pengumpul.
4
Penyerapan terjadi di tubulus kontortus distal. Disini terjadi penyerapan
urea, creatinin, bahan obat-obatan serta ion H+ dan NH4-. Sementara itu garam
NaCl dan air serta ion HCO 3- kembali diserap dan menghasilkan urin sekunder.
Hasil reabsorbsi ini mengandung air, garam, urea dan pigmen empedu
memberikan bau dan warna pada urin.
c. Pengumpulan (Augmentasi)
Urin sekunder dari tubulus kontortus distal akan memasuki tubulus
pengumpul. Di tubulus ini, masih terjadi penyerapan kembali air, garam NaCL,
dan urea sehingga terbentuk urin yang harus di buang dari tubuh. Dari tubulus
pengumpul, urin memasuki pelvis renalis, lalu mengalir melalui ureter menuju
kandung kemih. Ketika kandung kemih penuh, orang akan merasakan keinginan
untuk buang air kecil. Urin akan di keluarkan dari tubuh melalui uretra.
Beberapa hal yang memengaruhi volume urin di antaranya zat-zat di
uretik, suhu, konsentrasi darah, dan emosi. Jika sering mengonsumsi kopi dan teh,
zat di uretic (kafein) yang di kandungnya akan menghambat reabsorbsi air
sehingga volume urin meningkat. Pada saat terjadi peningkatan suhu, kapiler di
kulit melebar dan air berdifusi keluar serta kelenjar keringat menjadi aktif. Saat
volume air turun, penyerapan air di ginjal berkurang sehingga volume urin
menurun. Begitu pula halnya ketika konsentrasi darah meningkat, atau ketika
darah menjadi lebih cair karena banyak mengonsumsi cairan. Emosi tertentu
merangsang peningkatan atau pengurangan volume urin, contohnya orang menjadi
lebih sering buang air kecil pada saat gugup, tegang atau takut.
2. Kulit
Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh yang utama karena berada
dilapisan tubuh paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan. Kulit
manusia tersusun oleh tiga lapisan utama, yaitu:
STRUKTUR KULIT:
Epidermis (lapisan Kulit ari). Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit.
Terdiri atas:
1) Stratum korneum (lapisan tanduk), yaitu lapisan sel-sel epidermis (sel
epitelium pipih selapis) yang mati dan menumpuk menjadi berlapis- lapis.
5
2) Stratum lusidum, yaitu lapisan bening dibawah stratum korneum
3) Stratum granolosum, yaitu lapisan sel yang mengandung pigmen melanin yang
berpengaruh terhadap warna kulit
4) Stratum germinatifum, yaitu lapisan yang membelah terus-menerus mendesak
lapisan sel lama ke atas, serta menggantikan sel-sel di lapisan stratum
korneum.
Dermis (Lapisan Kulit Jangat). Lapisan dermis lebih tebal daripada lapisan
epidermis.
Lapisan dermis terdapat struktur lain, seperti kelenjer keringat, rambut, dan
kelenjer minyak. Minyak yang dihasilkan oleh kelenjer minyak di sekitar folikel
rambut berfungsi menjaga permukaan kulit agar tetap lembab.
Jaringan ikat bawah kulit. Jaringan ini banyak mengandung lemak yang berguna
sebagai cadangan makanan, menahan panas tubuh, dan melindungi tubuh bagian
dalam terhadap benturan dari luar.
FUNGSI KULIT
Organ pengantar panas
Suhu tubuh seseorang adalah tetap, walaupun terjadi perubahan suhu lingkungan.
Hal itu dipertahankan karena penyesuaian antara panas yang hilang dan panas
yang dihasilkan, yang diatur oleh pusat pengatur panas. Pusat ini segera
menyadari bila ada perubahan pada panas tubuh, karena suhu darah yang mengalir
melalui sumsum lanjutan atau medula oblongata. Suhu normal ( sebelah dalam)
tubuh, yaitu suhu visera dan otak ialah 360- 370 C. Suhu kulit sedikit lebih rendah.
Pelindung jaringan
Melindungi jaringan-jaringan sel yang terletak dibawahnya terdapat pengaruh-
pengaruh luar.
1) Melindungi jaringan-jaringan sel terhadap pukulan.
2) Mencegah penguapan air karena pengaruh suhu luar
3) Mencegah masuknya kuman-kuman penyakit.
Tempat penyimpanan
Kulit dan jaringan dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air dan
tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.
6
Indera peraba
Rasa sentuhan yang disebabkan oleh ransangan pada ujung saraf didalam kulit
berbeda menurut ujung saraf yang diransang. Perasaan panas, dingin, sakit, semua
ini perasaan yang berlainan. Didalam kulit terdapat tempat –tempat tertentu, yaitu
tempat perabaan; beberapa sensitif (peka) terhadap dingin, terhadap panas, dan
lain-lain.
Alat pengeluaran
Kulit mengeluarkan zat-zat sampah yang terdapat dalam keringat. Keringat adalah
pengeluaran aktif dan kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf simpatis.
Keringat terutama berisi larutan garam dengan konsentrasi kira-kira 1/3 dari yang
ada di dalam plasma.
3. Hati
Sebagai alat ekskresi hati mengeluarkan empedu. Sekitar 0,5 liter empedu
dikeluarkan setiap hari. Empedu dihasilkan dari perombakan sel darah merah yang
telah tua. Cairan empedu terdiri atas kolestrol, lemak, hormone pelarut lemak, dan
lesitin. Fungsi cairan empedu diantaranya adalah membantu pencernaan lemak
dengan mengemulsi lemak dalam usus halus. Cairan empedu tersebut disimpan dalam
kantong empedu untuk disalurkan ke dalam usus halus.
Sebagai bagian dari sistem ekskresi, hati menghasilkan produk ekskretori,
seperti zat pewarna empedu, yaitu bilirubin. Bilirubin berasal dari pemecahan
hemoglobin darah yang berlangsung dalam hati. Sel darah merah yang telah rusak
dan mati dirombak oleh hati melalui sel-sel khusus yang disebut histiosit. Hemoglobin
dalam sel darah merah dipecah menjadi hemin, globin dan zat besi. Globin dan zat
besi disimpan kembali di hati dan selanjutnya dikembalikan ke sumsum tulang untuk
digunakan dalam pembentukan hemoglobin baru. Hemin digunakan sebagai zat warna
empedu yang disebut bilirubin. Bilirubin berwarna hijau biru. Zat tersebut selanjutnya
disalurkan ke susu dua belas jari dan dioksidasi menjadi urobilin yang berwarna
kuning kecoklatan. Zat warna inilah yang memberikan warna pada urine dan feses.
STRUKTUR HATI
7
Lobus kanan
Lobus kiri
Kantong empedu
FUNGSI HATI
1. Sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen
2. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit
3. Mengatur kadar gula dalam darah
4. Sebagai tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A
5. Menghasilkan empedu yang berguna untuk mengemulsikan lemak
6. Menguraikan molekul hemoglobin tua
7. Menghilangkan hormon-hormon berlebihan
8. Membentuk protein tertentu dan merombaknya
9. Pembentukan dan pengeluaran lemak dan kolesterol.
4. Paru-paru
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri. Paru-
paru dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-
paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir, sedangkan
paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir.
Paru-paru berperan dalam proses ekskresi karena paru-paru mengeluarkan gas
karbondioksida dan air melalui proses pernapasan. Di dalam paru-paru terdapat
alveolus yang berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas antara oksigen dan
karbondioksida. Dinding alveolus dan kapiler darah sangat tipis dan basah sehingga
memudahkan terjadinya pertukaran gas. Setelah udara luar masuk ke alveolus,
oksigen keluar melalui dinding alveolus dan segera memasuki dinding kapiler darah.
Sebaliknya, karbondioksida dan air terlepas dari darah dan masuk ke alveolus untuk
di keluarkan dari dalam tubuh.
8
Penyakit pada ginjal
Diabetes Melitus (kencing manis); Penyakit ini ditandai oleh adanya
kandungan gula yang tinggi dalam darah dan zat-zat keton serta asam akibat
kekurangan hormon insuli.
Diabetes insipidus, merupakan penyakit yang ditandai sengan pengeluaran urine
yang berlebihan karena kekurangan hormon antidiuretik (ADH).
Batu Ginjal, penyakit yang disebabkan oleh adanya endapan garan kalsium, fosfat,
atau asam urat urine di dalam rongga ginjal, salauran ginjal atau di dalam kandung
kemih.
Gagal ginjal, suatu penyakit dimana fungsi ginjal menurun secara perlahan hingga
ginjal tak mampu lagi berfungsi dan menyebabkan penimbunan limbah
metabolisme di dalam darah.
Albuminuria, adalah penyakit yang ditandai oleh adanya molekul albumin dan
protein laindalam urine.
Hematuria dan nefritis, penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam
urine.
BAB III
PENUTUP
10
A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
Ekskresi merupakan proses pengeluaran hasil sisa metobisme yang tidak berguna
lagi di dalam tubuh
Alat ekskresi terdiri dari: hati, ginjal, paru-paru dan kulit
Kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi manusia yaitu:
a) Penyakit pada ginjal: Diabetes Melitus (kencing manis), Diabetes insipidus, batu
ginjal, gagal ginjal, albuminuria, hematuria dan nefritis.
b) Penyakit pada hati; hepatitis, sirosis
c) Penyakit pada paru-paru; TBC, asma, kanker paru-paru dan empisema
d) Penyakit pada kulit; kanker kulit, psioriasis, skabies, jerawat dan eksim
B. SARAN
Dari uraian di atas penulis berharap agar kita bisa memahami betapa pentingnya
sistem Ekskresi pada manusia. Dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat yang
banyak bagi kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga penyajian makalah selanjutnya
dapat kami tingkatkan. Semoga makalah ini dapat membantu mengantarkan peserta didik
untuk mencapai sukses dalam pendidikan, kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
11
DAFTAR PUSTAKA
12