Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Adapun judul dari makalah ini adalah Pengaruh
Sistem Sewa Tanah dan Pengaruh Sistem Tanam Paksa

Harapan kami, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah agar menjadi lebih baik.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami


yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bau Bau, 10 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR----------------------------------------------------------------------- i
DAFTAR ISI---------------------------------------------------------------------------------- ii

BAB I PENDAHULUAN
B. Latar Belakang ---------------------------------------------------------------------- 1
A. Rumusan Masalah ----------------------------------------------------------------- 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Sistem Sewa Tanah --------------------------------------------------------------- 2
B. Sistem Tanam Paksa ( culturstelsel ) ----------------------------------------- 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan -------------------------------------------------------------------------- 11

Daftar Pustaka ------------------------------------------------------------------------------- 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia mempunyai sistem metabolisme tubuh yang lengkap. Saat melakukan
aktivitas sehari- hari seluruh sistem metabolisme tubuh manusia bekerja sebagaimana
mestinya sesuai dengan fungsi masing-masing. Proses metabolisme dalam tubuh manusia
berlangsung secara terkoordinir dan dilakukan oleh serangkaian organ-organ tubuh. Dalam
tubuh manusia terjadi proses metabolisme. Proses ini menghasilkan energi dan zat-zat
tertentu. Metabolisnme tidak hanya menghasilkan bahan-bahan yang bermafaat bagi tubuh,
namun juga menghasilkan zat sisa. Zat-zat tersebut ada yang berguna, tetapi ada juga zat sisa
yang tidak berguna. Jika zat sisa terus berada didalam tubuh, akan terjadi ketidakseimbangan
kimia. Ketidakseimbangan tersebut akan mengganggu proses metablisme lainnya. Misalnya
keringat dan urine, pada saat berolahraga kta mengeluarkan keringat dihasilkan oleh sistem
pengeluaran tubuh melali organ kulit. Selain itu organ paru-paru juga bekerja maksimal
melalui sistem pernapasan tubuh. Dari uraian tersebut sistem metabolisme tubuh saling
berhubungan satu sama lain

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian ekskresi.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis proses pengeluaran.
3. Untuk mengetahui macam-macam alat ekskresi pada manusia serta struktur dan
fungsinya.
4. Untuk mengetahui kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi.
Tidak terlepas dari keempat tujuan diatas, penulisan makalah ini juga merupakan
bentuk tanggungjawab kami sebagai mahasiswa terhadap tugas yang diberikan oleh dosen
mata kulian Biologi Kesehatan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EKSKRESI
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak
dibutuhkan lagi oleh tubuh. Zat sisa metabolisme harus dikeluarkan agar tidak menjadi racun
bagi tubuh. Zat-zat ini, antara lain CO2, garam-garam dan senyawa nitrogen yang disebut
urea. Sistem yang bertugas mengeluarkan zat-zat ini disebut sistem ekskresi. Sistem ekskresi
pada manusia dibentuk oleh beberapa organ, yaitu ginjal, hati, paru-paru dan kulit.
Sistem ekskresi merupakan sistem pengeluaran sisa metabolisme tubuh yang diserap
dan diangkut oleh darah dan dikeluarkan bersama urine, pernapasan dan keringat. Organ-
organ ekskresi di dalam tubuh bekerja maksimal untuk mengeluarkan zat sisa hasil
metabolisme yang tidak berguna dari dalam tubuh.

B. JENIS PROSES PENGELUARAN


 Defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat
yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang
dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba
usus

 Ekskresi, yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi
tubuh

 Sekresi, yaitu yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran
pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya
mengandung enzim

C. STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

2
Alat ekskresi merupakan alat atau organ tubuh manusia yang dapat mengeluarkan zat
hasil metabolisme dari dalam tubuh. Alat ekskresi terdiri dari:
1. Ginjal
Ginjal adalah organ utama dalam sistem ekskresi. Manusia memiliki sepasang
ginjal. Ginjal terletak di rongga perut, tepatnya disebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang
pinggang. Posisi ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebeah kanan. Ginjal
berbentuk seperti kacang kapri dan berwarna merah dan besarnya kira-kira sekepal
tangan orangnya masing-masing dengan berat sekitar 150 gram.
Gijnal mengeluarkan urea, kelebihan air, dan material sampah lainnya dalam
bentuk urine. Urine dialirkan melalui ureter menuju kandung kemih (vesika urinaria).
Keinginan untuk mengeluarkan urine muncul ketika kandung kemih terisi penuh. Urine
dikeluarkan oleh tubuh melalui uretra.

STRUKTUR GINJAL:
 Berjumlah sepasang
 Berbentuk seperti kacang
 Setiap ginjal panjangnya sekitar 6 - 7,5 cm, tebalnya 1,5 - 2,5 cm dan beratnya
sekitar 140 gram
 Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak yaitu lemak perirenal dan lemak
pararenal.

Dari bagian luar ke dalam, ginjal memiliki 3 lapisan, yaitu:


a. Korteks renalis (korteks, bagian luar)
b. Medula renalis (medulla, bagian sumsum ginjal)
c. Pelvis renalis (rongga ginjal)

Unit fungsional terkecil dari ginjal disebut nefron. Nefron terletak di korteks
renalis dan medula renalis. Nefron terdiri atas tiga bagian utama, yaitu glomerulus
(tempat darah disaring), kapsul bowman dan dua buah tubulus panjang.
 Tubulus tersebut dibagi menjadi tubulus kontortus proksimal, lengkung
henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus pengumpul.

3
 Glomerulus adalah untaian pembuluh kspiler yang dinding-dindingnya
bertautan dengan dinding kapsul bowman.
 Kapsul Bowman sendiri berhubungan dengan tubulus kontortus proksimal,
lengkung henle, dan tubulus kontortus distal hingga tubulus pengumpal.

Fungsi Ginjal:
 Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
 Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
 Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian
tubulus ginjal
 Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
 Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah
merah

4
Pembentukan Urin
a. Penyaringan (Filtrasi)
Proses filtrasi atau penyaringan darah terjadi diantara glomerolus dan Kapsula
Bowman. Ketika darah dari arteriol aferen memasuki glomerolus, tekanan darah
menjadi tinggi. Hal tersebut menyebabkan air dan molekul-molekul yang tidak larut
dalam darah melewati dinding kapiler pada glomerolus. Kemudian air dan molekul-
molekul memasuki lempeng filtrasi dari kapsula bowman. Hasil filtrasi ini disebut
filtrat glomerolus atau urin primer. Filtrat ini akan dipindahkan melalui Tubulus
kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, kemudian menuju
tubulus pengumpul.

b. Penyerapan kembali (Reabsorbsi)


Ketika filtrate dipindahkan darah di arteriol eferent glomerolus menjadi sangat
pekat. Hal itu terjadi karena hilangnya begitu banyak air. Selain itu, filtrasi
mengandung substansi-substansi besar yang tidak dapat melewati dinding kapiler
glomerolus, seperti sel darah, protein-protein besar dan lemak. Sementara itu urin
primer yang dihasilkan kapsula bowman memasuki tubulus kontortus proksimal.
Dititik pertautan antara kapiler-kapiler yang melingkupi tubulus diserap glukosa,
asam amino serta ion Na+. Pada lengkung henle terjadi penyerapan garam NaCl dan
air.
Penyerapan terjadi di tubulus kontortus distal. Disini terjadi penyerapan urea,
creatinin, bahan obat-obatan serta ion H+ dan NH4-. Sementara itu garam NaCl dan air
serta ion HCO3- kembali diserap dan menghasilkan urin sekunder. Hasil reabsorbsi ini
mengandung air, garam, urea dan pigmen empedu memberikan bau dan warna pada
urin.

c. Pengumpulan (Augmentasi)
Urin sekunder dari tubulus kontortus distal akan memasuki tubulus
pengumpul. Di tubulus ini, masih terjadi penyerapan kembali air, garam NaCL, dan

5
urea sehingga terbentuk urin yang harus di buang dari tubuh. Dari tubulus
pengumpul, urin memasuki pelvis renalis, lalu mengalir melalui ureter menuju
kandung kemih. Ketika kandung kemih penuh, orang akan merasakan keinginan
untuk buang air kecil. Urin akan di keluarkan dari tubuh melalui uretra.
Beberapa hal yang memengaruhi volume urin di antaranya zat-zat di uretik,
suhu, konsentrasi darah, dan emosi. Jika sering mengonsumsi kopi dan teh, zat di
uretic (kafein) yang di kandungnya akan menghambat reabsorbsi air sehingga volume
urin meningkat. Pada saat terjadi peningkatan suhu, kapiler di kulit melebar dan air
berdifusi keluar serta kelenjar keringat menjadi aktif. Saat volume air turun,
penyerapan air di ginjal berkurang sehingga volume urin menurun. Begitu pula
halnya ketika konsentrasi darah meningkat, atau ketika darah menjadi lebih cair
karena banyak mengonsumsi cairan. Emosi tertentu merangsang peningkatan atau
pengurangan volume urin, contohnya orang menjadi lebih sering buang air kecil pada
saat gugup, tegang atau takut.

2. Kulit
Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh yang utama karena berada dilapisan
tubuh paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan. Kulit manusia tersusun
oleh tiga lapisan utama, yaitu:

Struktur Kulit:
 Epidermis (lapisan Kulit ari). Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit.
Terdiri atas:
1) Stratum korneum (lapisan tanduk), yaitu lapisan sel-sel epidermis (sel epitelium
pipih selapis) yang mati dan menumpuk menjadi berlapis- lapis.
2) Stratum lusidum, yaitu lapisan bening dibawah stratum korneum
3) Stratum granolosum, yaitu lapisan sel yang mengandung pigmen melanin yang
berpengaruh terhadap warna kulit
4) Stratum germinatifum, yaitu lapisan yang membelah terus-menerus mendesak
lapisan sel lama ke atas, serta menggantikan sel-sel di lapisan stratum korneum.
 Dermis (Lapisan Kulit Jangat). Lapisan dermis lebih tebal daripada lapisan epidermis.

6
Lapisan dermis terdapat struktur lain, seperti kelenjer keringat, rambut, dan kelenjer
minyak. Minyak yang dihasilkan oleh kelenjer minyak di sekitar folikel rambut
berfungsi menjaga permukaan kulit agar tetap lembab.
 Jaringan ikat bawah kulit. Jaringan ini banyak mengandung lemak yang berguna
sebagai cadangan makanan, menahan panas tubuh, dan melindungi tubuh bagian
dalam terhadap benturan dari luar.

Fungsi Kulit
 Organ pengantar panas
Suhu tubuh seseorang adalah tetap, walaupun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal
itu dipertahankan karena penyesuaian antara panas yang hilang dan panas yang
dihasilkan, yang diatur oleh pusat pengatur panas. Pusat ini segera menyadari bila ada
perubahan pada panas tubuh, karena suhu darah yang mengalir melalui sumsum
lanjutan atau medula oblongata. Suhu normal ( sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu
visera dan otak ialah 360- 370 C. Suhu kulit sedikit lebih rendah.
 Pelindung jaringan
Melindungi jaringan-jaringan sel yang terletak dibawahnya terdapat pengaruh-
pengaruh luar.
1) Melindungi jaringan-jaringan sel terhadap pukulan.
2) Mencegah penguapan air karena pengaruh suhu luar
3) Mencegah masuknya kuman-kuman penyakit.
 Tempat penyimpanan

7
Kulit dan jaringan dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air dan tempat
penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.
 Indera peraba
Rasa sentuhan yang disebabkan oleh ransangan pada ujung saraf didalam kulit
berbeda menurut ujung saraf yang diransang. Perasaan panas, dingin, sakit, semua ini
perasaan yang berlainan. Didalam kulit terdapat tempat –tempat tertentu, yaitu tempat
perabaan; beberapa sensitif (peka) terhadap dingin, terhadap panas, dan lain-lain.
 Alat pengeluaran
Kulit mengeluarkan zat-zat sampah yang terdapat dalam keringat. Keringat adalah
pengeluaran aktif dan kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf simpatis.
Keringat terutama berisi larutan garam dengan konsentrasi kira-kira 1/3 dari yang ada
di dalam plasma.

3. Hati
Sebagai alat ekskresi hati mengeluarkan empedu. Sekitar 0,5 liter empedu
dikeluarkan setiap hari. Empedu dihasilkan dari perombakan sel darah merah yang telah
tua. Cairan empedu terdiri atas kolestrol, lemak, hormone pelarut lemak, dan lesitin.
Fungsi cairan empedu diantaranya adalah membantu pencernaan lemak dengan
mengemulsi lemak dalam usus halus. Cairan empedu tersebut disimpan dalam kantong
empedu untuk disalurkan ke dalam usus halus.

Sebagai bagian dari sistem ekskresi, hati menghasilkan produk ekskretori, seperti
zat pewarna empedu, yaitu bilirubin. Bilirubin berasal dari pemecahan hemoglobin darah
yang berlangsung dalam hati. Sel darah merah yang telah rusak dan mati dirombak oleh
hati melalui sel-sel khusus yang disebut histiosit. Hemoglobin dalam sel darah merah
dipecah menjadi hemin, globin dan zat besi. Globin dan zat besi disimpan kembali di hati
dan selanjutnya dikembalikan ke sumsum tulang untuk digunakan dalam pembentukan
hemoglobin baru. Hemin digunakan sebagai zat warna empedu yang disebut bilirubin.
Bilirubin berwarna hijau biru. Zat tersebut selanjutnya disalurkan ke susu dua belas jari
dan dioksidasi menjadi urobilin yang berwarna kuning kecoklatan. Zat warna inilah yang
memberikan warna pada urine dan feses.

8
Struktur Hati
 Lobus kanan
 Lobus kiri
 Kantong empedu

Fungsi Hati
1. Sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen
2. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit
3. Mengatur kadar gula dalam darah
4. Sebagai tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A
5. Menghasilkan empedu yang berguna untuk mengemulsikan lemak
6. Menguraikan molekul hemoglobin tua
7. Menghilangkan hormon-hormon berlebihan
8. Membentuk protein tertentu dan merombaknya
9. Pembentukan dan pengeluaran lemak dan kolesterol.

9
4. Paru-paru
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri. Paru-paru
dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru
kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir, sedangkan paru-paru
kiri terdiri atas dua gelambir.
Paru-paru berperan dalam proses ekskresi karena paru-paru mengeluarkan gas
karbondioksida dan air melalui proses pernapasan. Di dalam paru-paru terdapat alveolus
yang berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas antara oksigen dan
karbondioksida. Dinding alveolus dan kapiler darah sangat tipis dan basah sehingga
memudahkan terjadinya pertukaran gas. Setelah udara luar masuk ke alveolus, oksigen
keluar melalui dinding alveolus dan segera memasuki dinding kapiler darah. Sebaliknya,
karbondioksida dan air terlepas dari darah dan masuk ke alveolus untuk di keluarkan dari
dalam tubuh.

10
D. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM EKSKRESI MANUSIA
 Penyakit pada ginjal
 Diabetes Melitus (kencing manis); Penyakit ini ditandai oleh adanya kandungan
gula yang tinggi dalam darah dan zat-zat keton serta asam akibat kekurangan
hormon insuli.
 Diabetes insipidus, merupakan penyakit yang ditandai sengan pengeluaran urine yang
berlebihan karena kekurangan hormon antidiuretik (ADH).
 Batu Ginjal, penyakit yang disebabkan oleh adanya endapan garan kalsium, fosfat, atau
asam urat urine di dalam rongga ginjal, salauran ginjal atau di dalam kandung kemih.
 Gagal ginjal, suatu penyakit dimana fungsi ginjal menurun secara perlahan hingga
ginjal tak mampu lagi berfungsi dan menyebabkan penimbunan limbah metabolisme
di dalam darah.
 Albuminuria, adalah penyakit yang ditandai oleh adanya molekul albumin dan protein
laindalam urine.
 Hematuria dan nefritis, penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine.

 Penyakit pada hati


 Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang dan
menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel hati.
 Sirosis adalah Sirosis adalah kondisi terbentuknya jaringan parut di hati akibat
kerusakan hati jangka panjang (kronis).

11
 Penyakit pada paru-paru
 TBC yaitu suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Micobacterium
tuberkulosis
 Asma atau sesak napas yaitu kelainan karena penyumbatan saluran pernapasan
 Kanker paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang salah satunya disebabkan oleh
kebiasaan merokok.
 Empisema, yaitu penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darah dalam paru-
paru terisi udara.

 Penyakit pada kulit


 Kanker kulit, yaitu penyakit yang disebabkan oleh sinar ultraviolet
 Psioriasis yaitu penyakit dengan gejala antara lain kulit kemerahan dan bersisik
 Skabies yaitu penyakit yang disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil
 Jerawat, yaitu gangguan umum yang bersifat kronis pada kelenjar minyak
 Eksim yaitu penyakit kulit yang disebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan
dan bersisik.

BAB III
PENUTUP

12
A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
 Ekskresi merupakan proses pengeluaran hasil sisa metobisme yang tidak berguna lagi
di dalam tubuh
 Alat ekskresi terdiri dari: hati, ginjal, paru-paru dan kulit
 Kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi manusia yaitu:
a) Penyakit pada ginjal: Diabetes Melitus (kencing manis), Diabetes insipidus, batu ginjal,
gagal ginjal, albuminuria, hematuria dan nefritis.
b) Penyakit pada hati; hepatitis, sirosis
c) Penyakit pada paru-paru; TBC, asma, kanker paru-paru dan empisema
d) Penyakit pada kulit; kanker kulit, psioriasis, skabies, jerawat dan eksim

B. SARAN
Dari uraian di atas penulis berharap agar kita bisa memahami betapa pentingnya sistem
Ekskresi pada manusia. Dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat yang banyak
bagi kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga penyajian makalah selanjutnya dapat
kami tingkatkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Misrsyah, M; Kurniati, T.H; Ernawati; Komala, R; Sartono, N; Biomed, M. 2011. Biologi untuk
SMA dan MAK Kelas XI. Jakarta: PT. Erlangga

13

Anda mungkin juga menyukai