PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Ginjal merupakan alat ekskresi utama pada manusia. Ginjal merupaka alat
pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung
air, amoniak (NH3), ureum, asam urat dan garam mineral tertentu.
a. Fungsi ginjal:
1) mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain : urea, asam
urat, amoniak, creatinin, garam anorganik, bacteri dan juga obat-obatan.
2) mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah.
3) membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mempertahankan tekanan
osmotik ektraseluler.
4) mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam basa darah.
b. Struktur Ginjal
Ginjal manusia berbentuk seperti kacang merah dengan panjang sekitar 10
cm, berwarna merah, jumlahnya sepasang dan terletak dibagian dorsal dinding
tubuhsebelah kiri dan kanan tulang belakang. Diperkirakan berat total ginjal
sekitar 1% dari berat badan, dan setiap menit sekitar 20-25% darah yang dipompa
jantung mengalir menuju ginjal. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali
setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular
per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa
fungsi ginjal.
Potongan melintang ginjal memperlihatkan tiga daerah utama, yaitu
korteks (bagian luar), medula (bagian sumsum ginjal), dan pelvis renalis (rongga
ginjal).
Bagian luar dan sumsum ginjal mengandung satu juta nefron. Nefron adalah
satuan struktural dan fungsional terkecil pada ginjal. Setiap nefron terdiri atas
bada malpighi dan saluran panjang berbelit yang disebut saluran nefron. Pada
3
badan malpighi terdapat kapsul bowman yang bentuknya seperti mangkuk. Kapsul
bowman tersebut membungkus glomerulus yang merupakan jaringan pembuluh
kapiler. Dari kapsul bowman keluar saluran panjang berbelit. Saluran panjang
tersebut dibedakan atas tiga segmen yaitu pembuluh (tubulus) proksimal,
lengkung henle, dan pembuluh distal. tubulus proksimal menuju ke segmen
panjang berdinding tipis yaitu lengkung henle. Karena mirip leher angsa,
lengkung ini sering disebut sebagai angsa henle.selanjutnya pembuluh (tubulus)
ini berkelok-kelok lagi disebut tubulus distal yang bersanbunbg dengan pembuluh
penampung (tubulus kolekta) yang berjalan melntasi korteks dam medula untuk
bernuara pada rongga ginjal.
Dari rongga ginjal keluar saluran ureter yang bermuara pada kandung kencing
(vesikula urinaria). Fungsi kandung kencing adalah sebagai tenpat penampungan
sementara urine sebellum keluar tubuh. Dari kandung kencing menuju luar tubuh
urine melewati saluran yang disebut uretra. Selanjutnya urine keluar melalui
lubang seni.
4
Seseorang dapat terserang penyakit diabetes insipidus apabila di dalam
tubuhnya kekurangan hormone antidiuretik (ADH). Karena kekurangan hormone
ADH, volume urin yang dihasilkan jauh melebihi normal, bahakan dapat
mencapai 30 kali dari volume urin normal.sehingga penderita sering buang air
kecil.
4. Albuminuria
Penyakit albuminuria terjadi karena kegagalan proses penyaringan,
khususnya dalam menyaring protein. Akibatnya protein (albumin) lolos dalam
penyaringan, sehingga ditemukan dalam urin.
5. Batu ginjal
Penyakit batu ginjal terjadi karena adanya endapan di dalam pelvis ginjal.
Endapan terbentuk dari senyawa kalsium dan penumpukan asam urat. Kurang
minum atau sering menahan kencing kemungkinan besar dapat mengakibatkan
terbentuknya batu ginjal. Batu ginjal yang masih kecil dapat dihancurkan dengan
obat-obatan atau sinar laser. Serpihannya dikeluarkan bersama urin. Batu ginjal
yang besar dikeluarkan melalui operasi.
6. Anuria
Anuria merupakan kegagalan ginjal sehingga tidak dapat membuat urin.
Keadaan ini disebabakan adanya kerusakan di glomerulus. Proses filtrasi tidak
dapat dilakukan sehingga tidak ada urin yang dihasilkan.
2. Paru-paru
Paru-paru manusia berjumlah dua atau sepasang.pada dasarnya fungsi
utama paru-paru adalah sebagai alat pernafasan, namun peranan tersebut juga erat
kaitannya dengan system ekskresi. Hal ini dikarenakan CO2 dan air yang
merupakan hasil proses metabolisme di jaringan yang diangkut melalui darah
akhirnya akan dibawa ke paru-paru untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus.
5
Kelainan-kelainan pada paru-paru, diantaranya adalah:
a. Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan
saluran pernafasan yang disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau
tekanan psikologis.
b. Kanker paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan
merokok.
3. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak didalam rongga perut
sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga
termasuk alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati mambantu fungsi ginjal dengan
cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan ammonia,
urea, dan asam urat.
Sebagai kelenjar,hati menghasilkan empedi yang mencapai ½ liter setiap hari.
Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase,
membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam
air menjadi zat yang larut dalam air.
6
Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi
ornitin dan urea. Ornitin yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2 yang
bersifat racun. Fungsi lain dari hati adalah mengubah zat buangan dan bahan
racun untuk dikeluarkan ke dalam empedu dan urin, mengubah glukosa menjadi
glikogen.
7
Masa inkubasi yang panjang, dengan gejala-gejala yang timbul perlahan-
lahan serta keluhan yang ringan menyulitkan mengenai infeksi hepatitis virus B
secara dini. Sekitar 30% penderita hepatitis B tidak menunjukan gejala atau
keluhan yang nyata. Hepatits B juga disebut hepatitis serum. Penyebab hepatitis B
adalah hepatitis B virus (HBV) yaitu hepadnavirus yang termasuk virus DNA.
3. Hepatitis virus tipe C
Hepaitits C virus (HCV) merupakan penyebab utama hepatitis kronik
pascatransfusi, yang mula-mula dikenal sebagai hepatitis non-A non-B. sekitar
75% penderita hepatitis C akan berkembanmg menjadi hepatitis kronik. Hepatitis
virus C (HCV) adalah flavirus, suatu virus RNA yang morfologinya mirip vicorna
virus, dengan virion yak berselubung, mempunyai ukuran garis tengah 27 nm.
secara antigenic virus hepatitis tipe C berbeda dari virus hepatitis tipe A maupun
tipe B.
4. Hepatitis virus tipe D
Hepatitis delta virus (HDV) hanya dapat menimbulkan infeksi bila
terdapat bersama-sama hepatitis B virus (HBV) , yaitu dalam bentuk koinfeksi
( HDV dan HBV bersama-sama menginfeksi eorang penderita pada saat yang
sama) atau dalam bentuk superinfeksi, yaitu bila seseorang sedang menderita
HBV kronis, kemudian terinfeksi dengan HDV.
5. Hepatitis virus tipe E
Hepatitis E virus (HEV) merupakan hepatitis yang dapat sembuh dengan
sendirinya, tidak berkembang menjadi kronis dan viremia yang terjadi kemudian
akan hilang. HEV merupakn virus RNA mirip calcivirus, berserat tunggal. HEV
endemic di beberapa daerah di dunia dan epidemi dilaporkan telah terjadi di India,
Burma, Afghanistan, Algeria, dan Meksiko. Penularan terjadi melalui air minum
yang tercemar tinja penderita.
6. Yellow fever (demam kuning)
Yellow fever disebut juga black vomit adalah penyakit viral yang akut,
timbul secara mendadak dengan gejala demam tinggi , tubuh sangat lemah dan
pada penyakit yang berat dapat terjadi muntah berdarah, albuminuri, jaundis yang
dapat diikuti dengan kematian penderita akibat terjadinya emboli. Yellow fever
8
disebabkan oleh flavirus, virus RNA yang termasuk dalam grup B arbovirus dari
family togaviridae.
4. Kulit
Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi berkat adanya kelenjar keringat yang terletak
di lapisan dermis.
9
1. Fungsi kulit antara lain:
a. Mengeluarkan keringat
b. Sebagai pelindung tubuh
c. Menyimpan kelebihan lemak
d. Mengatur suhu tubuh
e. Tempat pembuatan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari
yang mengandung ultraviolet.
2. Penyakit virus pada kulit diantaranya:
a) Measles (Rubeola)
Measles adalah penyakit virus akut yang sangat menular, menimbulkan
demam tinggi disertai gambaran khas pada kulit berupa ruam makulopapula,
gejala-gejala pada mata, dan radang kataral saluran pernafasan. Penyebab rubeola
adalah measles virus, yang secara antigenic berbeda dari rubella virus,penyebab
penyakit rubella.
b) Rubella
Penyakit yang disebut jtga sebagai campak Jerman ini sebenarnya
termasuk penyakit eksantematus jinak pada anak-anak dan orang dewasa muda.
Akan tetapi ternyata bahwa infeksi rubella yang menyerang ibu hamil pada
trimester pertama dapat menimbulkan infeksi terhadap janin yang dikandungnya
dan menimbulkan kelainan congenital pada organ-organ janin. Penyebab rubella
adalah rubella virus, yang termasuk family togaviridae.
c) Herpes simplex
Herpes simplex primer sebenarnya merupakan penyakit local yang tidak
selalu menunjukan gejala dan keluhan nyata, namun dapat berkembang menjadi
penyakit sistematik yang berbahaya dan bahkan fatal.penyebab herpes simplex
adalah herves simplex virus yang terdiri dari 2 tipe, yaitu herves simplex virus
tipe 1 (HSV-1) dan herves simplex virus tipe 2 (HSV-2).
d) Variola
Cacar ( variola major, smallpox) adalah penykit demam yang sangat
menular , yang mempunyai cirri khas berupa lesi-lesi vesikula dan pustula.
Sedangkan alastrim (variola minor) adalah bentuk cacar yang secara klinis
gejalanya lebih ringan daripada cacar dengan angka kematian yang selalu rendah.
10
Cacar disebabkan oleh variola virus yang sangat menular dan dapat menimbulkan
angka kematian yang tinggi.
e. Molluscum contagioscum
Adalah penyakit infeksi kulit jinak yang menunjukan gambaran khas
adanya nodul-nodul kecil seperti mutiara pada kulit penderita. Penyakit ini
ditimbulkan oleh molluscum contagiosum virus yang termasuk dalam kelompok
poxvirus dari family poxviridae.
f. Verrucae (warts)
Adalah tumor kulit yang juga menimbulkan kelainan pada membrane
mukosa yang berdekatan dengan kulit yang sakit. Pada manusia warts disebabkan
oleh human papillomavirus yang dapat menimbulkan berbagai jenis kelainan yang
bentuknya sesuai denga tempat infeksi dan reaksi yang ditimbulkan oleh hospes.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil metabolisme pada
organisme hidup. Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara lain
karbondioksida (CO2), urea, air (H2O), amonia (NH3), kelebihan vitamin, dan zat
warna empedu. Organ pengeluaran zat sisa pada manusia dan hewan vertebrata
berupa ginjal, kulit, paru-paru dan hati. Sedangkan pada hewan vertebrata berupa
pembuluh malphigi, sel-sel api dan nefridior.
Pada sistem ekskresi manusia terdapat banyak kelainan dalam proses pengeluaran
sisa metabolisme, baik kelainan yang terdapat di ginjal, paru-paru, hati, maupun
di kulit.
B. Saran
Dengan mengetahui proses sistem ekskresi dan kelainannya, semoga kita
bisa lebih menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sehingga kita bisa merawat sistem ekskresi kita dengan baik, karena tubuh kita
rentan sekali terkena kelainan yang telah disebutkan di atas.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://ipaedukasi-supena-ipa.blogspot.com/2010/07/sistem-ekskresi-1.html
http://zakiyyatulipa3.blogspot.com/
http://gurungeblog.com/2008/11/18/sistem-ekskresi-pada-manusia/
13