Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

FENOMENA PACU JALUR DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI


“SELENDANG PUTIE BUKIT KERAMAT”

Guru Pembimbing: Dra. Hj.Kasmartiah

Disusun oleh:

ADZAN FEBRIAN DILA

SMA NEGERI 1 TELUK KUANTAN


T.A 2023/2024
IDENTITAS DIRI

Nama : Adzan Febrian Dila


Kelas : XII MIPA 2
Tempat, Tanggal Lahir : Teluk Kuantan, 21 Februari 2006
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Seberang Taluk
Asal Sekolah : SMA N 1 TELUK KUANTAN
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya.Sehingga atas berkat rahmat dan hidayat-Nya
serta berbagai upaya,tugas makalah dalam bentuk esay ini pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia yang membahas tentang “Fenomena Pacu
Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi” ini dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat waktu.
Sholawat beserta salam tidak lupa kami curahkan kepada junjungan
alam yakni nabi besar Muhammad SAW dengan melafaskan
"allahummasolli'alamuahammad wa 'ala ali muhammad".Adapun maksud
dan tujuan dari penulisan hasil pratikum ini adalah agar kita dapat
mengetahui Asal Muasal Jalur tersebut terbentuk serta fenomena apa saja
yang pernah di alami jalur tersebut.
Laporan Bahasa Indonesia ini dibuat berdasarkan hasil dari materi yang
telah kami tinjau langsung ke lapangan dan di buat berdasarkan fakta
yang ada.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra.Hj.Kasmartiah yang
telah membimbing kami dalam menjalankan tugas ini,Mudah-mudahan
ilmu yang telah diberikan kepada kami semua menjadi bermanfaat di
kemudian hari.
Dengan ini kami dari kelas Xll Mipa 2 mempersembahkan makalah ini
dengan penuh terima kasih dan semoga Allah Swt. Memberkati makalah
ini sehingga dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Teluk Kuantan, 12 September 2023

Adzan Febrian Dila


LATAR BELAKANG

Tradisi pacu jalur dimaknai sebagai suatu tradisi budaya yang berkembang pada masyarakat
kuantan singing sejak turun temurun-sejak zaman penjajahan belanda. Tradisi ini biasanya
diselengarakan satu tahun sekali, tepatnya ketika awal bulan agustus sekaligus merayakan
hari jadinya Negara tercinta kita, yakni Indonesia. Saat ini, kegiatan pacu jalur bukan hanya
tercatat sebagai agenda wisata budaya nasional, melainkan juga sudah masuk kedalam agenda
wisata internasional. Hal ini tertunya menjadi kebanggan bagi masyarakat Indonesia,
terkhususnya bagi masyarkat kuantan singing. Selain sebagai tradisi adat yang terus
dilestarikan, didalam tradisi pacu jalur ini termuat berbagai nilai-nilai kehidupan yang
terkandung di dalammnya, antara lain: nilai kerja sama, nilai kerja keras, nilai sportifitas, dan
nilai keuletan.

Rumusan Masalah:
1. Tahun Pembuatan Jalur?
2. Fenomena yang pernah dialami jalur?
3. Asal muasal nama jalur?
4. Siapa yang memberi nama jalur?
5. Prestasi yang pernah dialami jalur?

Tujuan:
1. Untuk mengetahui asal usul jalur tersebut
2. Untuk mengetahui prestasi apa saja yang pernah diraih oleh jalur
SELENDANG PUTIE BUKIT KERAMAT

SELENDANG PUTIE BUKIT KERAMAT


Tahun Pembuatan Jalur
Pada generasi pertama jalur Selendang Putie Bukit Keramat bernama Selendang Dewa Bukit
Keramat,yang dibuat pada tahun 2008 oleh bapak Sainur.Pada jalur generasi pertama ini
sudah banyak mengukir prestasi di berbagai tepian atau arena pacu jalur yang ada di
Kabupaten Kuantan Singingi,empat tahun berlalu jalur Selendang Dewa Bukit Keramat pun
rusak dan tidak bisa digunakan lagi untuk berpacu sehingga timbul lah inisiatif dari
masyarakat Desa Teluk Beringin untuk membuat jalur yang baru yaitu jalur generasi ke-
2.Jalur generasi ke-2 ini dibuat oleh tukang yang bernama Judin,dengan kayu banio yang
diambil atau di dapat di Bukit Tabandang.Jalur Selendang Dewa Bukit Keramat generasi ke-2
ini juga banyak mengukir prestasi di berbagai tepian yang ada di Kabupaten Kuantan
Singingi.Setelah beberapa tahun berselang jalur timbul lagi inisiatif masyarakat Teluk
Beringin untuk membuat jalur yang baru yaitu jalur generasi ke-3 pada tahun 2016,sayangnya
jalur Selendang Dewa Bukit Keramat generasi ke-3 ini tidak pernah mengukir prestasi
sekalipun.Kemudian pada tahun 2021 masyrakat Teluk Beringin kembali membuat jalur baru
dengan nama Selendang Putie Bukit Keramat.
Fenomena yang pernah dialami jalur
Fenomena yang pernah dialami jalur Selendang Putie Bukit Keramat itu terletak pada kayu
jalur nya,masyarakat Teluk Beringin menyebutnya dengan nama “Mato Kayu” yang terletak
di dalam kayu jalur,sehingga tukang jalur tidak menghilangkan “Mato Kayu” tersebut dan
masih ada sampai saat ini.kalau bicara fenomena yang lain itu terdapat pada luncuran jalur
Selendang Putie Bukit Keramat pada saat sedang berpacu,yaitu dengan isitilah “geleng
mahal” walupun pada saat sedang berpacu jalur Selendang Putie Bukit Keramat ini sedang
berimbang dengan lawannya,akan tetapi luncuran jalur ini terlihat istilah “geleng mahal” tadi
jalur ini sebelum masuk ke finish pasti berhasil menang dari lawan nya.

Asal muasal nama jalur


nama jalur Selendang Putie Bukit Keramat diambil dari sebuah bukit,dimana pada bukit
tersebut terdapat banyak kain atau selendang putih.Dulu masyarakat berkunjung ke bukit
keramat itu dengan tujuan berkaul,dulu 3 desa yang ada di kenegerian Teluk Beringin
berkumpul yaitu desa Seberang Sungai,Pulau Mungkur,Teluk Beringin ketika akan menanam
padi masyarakat mendoa akan tetapi tidak meminta melainkan berkaul.
dalam kondisi bukit yang kecil dengan masyarakat 3 desa yang banyak itu masih bisa
berlapang lapang saat berada di bukit tersebut,saking banyak nya masyarakat pada saat turun
bukit tersebut sudah berjalan sekitar 2 kilo masyarakat yang lain masih ada yang berada di
bukit tersebut,oleh karena itu di sebut bukit keramat.Bukit itu keramat karena mukjizat
seseorang yang diberikan oleh tuhan,bukan orang tersebut sakti akan tetapi diberi kelebihan
oleh tuhan yaitu ilmunya.jadi kalau nama dasarnya adalah palokoto yaitu himpunan semua
kata apapun perundingan yang ada di desa dilakukan di tempat itu.
jadi tempat keramat ini bukan tentang agama melainkan kearifan dalam bidang
perdukunan,ada seseorang masyakarat Teluk Beringin yang kebetulan merupakan datuk dari
ketua jalur,dia mempunyai seoranng istri dalam keadaan hamil lalu dia pergi menuntut
ilmu,kemudian dia berkata pada istrinya “kalau anak ini laki-laki makan jagalah anak ini
baik-baik,akan tetapi kalau anak ini perempuan maka bakar lah anak ini dan kumpulkan abu
nya” dab setelah itu dia pergi merantau untuk menuntut ilmu.Sekian tahun lamanya anak
tersebut telah lahir dengan jenis kelamin perempuan,karena istrinya sangat sayang kepada
anak tersebut maka di jagalah anak tersebut tidak jadi dibakar,kemudian istrinya membunuh
seekor kucing yang kemudian dibakar dan dikumpulkan abu nya untuk menggantikan
seorang anak perempuan tadi,setelah dia pulang dari perantauan dia bertanya kepada istrinya
“sudah lahir anak kita” lalu istrinya menjawab sudah,apa jenis kelamin anak kita lalu istirnya
menjawab “perempuan” sambil memberikan abu dari kucing yang dibakar tadi.setelah datuk
tadi pulang menuntut ilmu datuk tersebut ingin memperlihatkan ilmu nya maka di jampi-
jampi lah abu tadi,maka kucing yang sudah di menjadi abu tadi menjadi hidup kembali dan
setelah itu datuk tersebut marah kepada istri nya kemudian dia pergi dari rumah dan
menghilang tidak tau kemana dia pergi.Setelah sekian lama ditemukan sebuh kuburan yang
berada diatas bukit keramat tadi,jadi keramat bukit ini hanya karena perdukunan tidak ada
kaitan nya dengan agama.Oleh karena itu dinamakan bukit keramat yaitu tempat berkaul
bukan meminta karena tempat kita meminta itu hanya kepada tuhan,kalau kita meminta ke
tempat itu maka hukum nya syirik.Jadi nama Jalur Selendang Putie Bukit Keramat diambil
dari bukit keramat tersebut.
Siapa yang memberi nama jalur
Nama jalur Selendang Putie Bukit Keramat diberi oleh Tokoh Masyarakat atau kepala Desa
Teluk Beringin dengan acuan sebuah bukit keramat.
Kayu jalur Selendang Putie Bukit Keramat yang sekarang di dapatkan di desa Serosah
Kecamatan Hulu Kuantan kemudian dibuat oleh bapak Sainur dengan kayu kawang yaitu
sebuah kayu yang sejenis dengan meranti dan muatan jalur sebanyak 53 orang.

Prestasi yang pernah diraih oleh jalur

1.Juara 4 di Tepian Pantai Lubuk Terentang


2.Juara 4 di Tepian H.Saindina Ali Lubuk Jambi
3.Juara 3 di Tepian Narosa
C. Penutup
1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa jalur Pahlawan Kuantan Cahayo Kuansing sudah menjadi
jalur kebanggaan dari masyarakat Sentajo dan event pacu jalur merupakan perlombaan yang
sangat dinanti-nanti oleh masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi khususnya Sentajo.

2.Saran
Sebelum datang melihat dan memfoto jalur diharapkan meminta izin kepada ketua
jalur/pengurus jalur dan masyarakat setempat. Kemudian diharapkan untuk penulisan
informasi jalur sebaiknya ditulis dengan benar sesuai info/fakta yang ada agar tidak ada
terjadi kesalahan pada saat penulisan informasi dari jalur tersebut.

D. Lampiran
Narasumber Pengurus Jalur Selendang Putie Bukit Keramat

Anda mungkin juga menyukai