HALAMAN JUDUL
Oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat
banyak menghadapi rintangan dan cobaan. Namun, puji Tuhan semua dapat
teratasi tentunya dengan bantuan serta dorongan semangat dan kerjasama dari
berbagai pihak. Olehnya pada kesempatan yang sangat berharga ini, dengan penuh
kerendahan hati, secara tulus dan ikhlas, izinkan saya menyampaikan ucapan
Jayapura, yang selalu memberi apresiasi dan dorongan kepada saya dalam
penelitian ini.
selalu memberi semangat, motivasi, perhatian dan kasih sayang kepada saya
HALAMAN JUDUL.....................................................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................6
BAB IV.........................................................................................................28
PENUTUP...................................................................................................28
1.4 Kesimpulan................................................................................29
2.4 Saran..........................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................29
LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................30
BAB I
BAB I PENDAHULUAN
itu Indonesia terkenal akan kekayaan budaya dan suku bangsanya yang
nama Papua yang memiliki banyak keistimewaan dan nilai-nilai tradisi yang
dengan kekayaan alam ini , menjadi daya tarik tersendiri, bagi para
eksotis dan biota laut yang masih langka pun ada di Papua.
mereka, harus dikelola dengan baik dan bijak supaya semua generasi
sebagai berikut:
sebagai berikut:
batu.
BAB II
hasil kebun dan hasil pertanian mereka, tetapi ketika akan memasak tidak
ada pancinya. Maka salah seorang bapak dengan istrinya berpikir dan
Ia menunggu selama beberapa menit sampai batu itu panas dan menjadi
sesuai dengan ukuran kolam. Tak ketinggalan sayuran dan umbi – umbian
daerah dan suku di Papua memiliki istilah sendiri untuk merujuk kata
dan makanan ini pun tidak mengandung zat kimia dan proteinnya
lebih tinggi.
2) Menyambut kelahiran.
saudaranya.
4) Mengumpulkan prajurit untuk berperang.
1) Tahap Persiapan
Prosesi acara adat ini sendiri sudah dimulai sejak pagi hari
hingga kayu habis terbakar dan batuan menjadi panas. Proses ini
sukses. Namun bila babi tidak langsung mati, diyakini ada yang
tersedia.
berciuman pipi.
2) Tahap Memasak
daun hipere, tirubug (daun singkong), kopae (daun
ditaburi tanah sebagai penahan agar uap panas dari batu tidak
oleh masyarakat.
ubi dan sayuran yang sudah matang itu siap dihidangkan. Biasa
goyang ini juga dijadikan ajang mencari jodoh atau saling jatuh
deiyai sudah lama atau sudah jaman nenek moyang melakukan tradisi
tersebut. Dilihat dari radisi bakar batu tersebut banyak sekali simbol dan
Bakar Batu
Tahap Masak
Makan Bersama
BAB III
Dani dan Intan Jaya suku Moni. Kedua suku tersebut cara barapen ini
mereka, kedua suku ini bakar batu dilakukan dengan cara sebagai
berikut: Pada awalnya mereka bagi tugas, wanita mencari sayur-
mengumpukan batu.
batu, kayu bakar dan jika babi belum potong, pria harus bunuh,
bersihkan dan potong babi, serta membuat tunggu api dan lubang
Tahapan kedua adalah bakar batu (masak). Bakar batu merupakan inti
dari bakar batu itu sendiri. bakar batu cara ini dilakukan dengan
3. Sesudah itu, alas alang-alang dan daun pisang di atas batu panas
tersebut.
yang disisipkan.
suku adalah bakar batu cara tanpa membuat lubang di tanah. Kedua
cara bakar batu ini sama proses kerjanya. Barapen cara ini dilakukan
diseleksi/dipilih;
tersebut;
7. Setelah batu panas dan kayu yang dibakar habis, pisahkan batu
8. Kemudian, di atas batu panas itu alas daun, di atas daun taru
ubi-ubian (keladi dan petatas). Setelah itu, alas daun dan taru
daging-daging.
A. Populasi
1) Sampel wilayah
2) Sampel Penduduk
Instrumen
4 PETANI 40%
TOTAL 100%
Penelitian
A. Observasi
Dalam mengumpulkan data, salah satu instrumen saya ialah
berasal ini. Biasanya tradisi bakar batu ini diadakan atau di laksanakan
2) Menyambut kelahiran.
perdamaian).
9) Merayakan pernikahan.
campurkan dengan daging yang akan di masak dan juga untuk sayur-
tetapi yang menjadi dominan ialah pria dan wanita yang bertugas
B. Dokumentasi
Bukan hanya observasi saja yang menjadi material dalam
1. Hp ( heandphone )
2. Laptop
A. Kualitatif
untuk mengetahui suatu jangka waktu dimana tradisi bakar batu ini
Yang Maha Kuasa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat dalam tabel
berikut ini.
2 desember gereja
2018
masing tapi sering upacaranya kadang dilaksana
juga tidak melaksanakan kan dan kadang tidak
nya ( tergantung di laksanakan (tergantung
PENUTUP
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
banyak makna bagi masyarakat Papua. Bakar batu sendiri terdiri dari 3
4.2 Saran
yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Bakar batu tersebut berasal dari
nenek moyang mereka yang telah mewariskan secara turun temurun dan
hingga kini masih menjadi bagian dari rutinitas mereka. Manusia tidak bisa
tinggalkan budaya, di mana ada manusia pasti ada budaya dan mewariskan
anugerah Tuhan.
DAFTAR PUSTAKA
http://sapereaudeboga.blogspot.com/2017/07/bakar-batu-atau-barapen-cara-
masak.html
https://adira.co.id/sahabatlokal/tradisi-bakar-batu-tradisi-tua-yang-unik-dari-
papua
http://diaryforberti.blogspot.com/2014/12/makalah-sosiologi-tradisi-bakar-
batu-di.html
LAMPIRAN-LAMPIRAN