Anda di halaman 1dari 8

NAMA : KENY MAIKEL GIYAI

NIM : 2020061024004

TUGAS-2 : PERL & PENG.TEGANGAN TINGGI

1). Pengertian CB/PMT ?

Jawab : Circuit breaker (CB) atau Pemutus Daya (PMT) adalah peralatan

pada sistem tenaga listrik yang berfungsi untuk memutuskan

hubungan antara sisi sumber tenaga listrik dan sisi beban yang

dapat bekerja secara otomatis ketika terjadi gangguan atau secara

manual ketika dilakukan perawatan atau perbaikan.

2). Fungsi CB/PMT ?

Jawab : Fungsi utama CB/PMT sebagai alat untuk membuka dan menutup

suatu rangkaian listrik dalam kondisi berbeban, serta mampu

membuka dan menutup suatu rangkaian listrik saat terjadi gangguan

listrik akibat hubung singkat pada jaringan listrik maupun peralatan

listrik lainnya.

3). Prinsip kerja dari pada CB/PMT ?

Jawab : Pada saat penghubungan atau pemutusan suatu rangkaian sistem

tenaga listrik maka akan timbul busur api, kenapa busur api bisa

terjadi pada saat kontak PMT dihubungkan atau diputus karna beda

potensial diantara kontak akan memunculkan medan elektrik

diantara kontak tersebut. Arus yang sebelumnya mengalir pada


kontak akan memanaskan kontak dan menghasilkan emisi thermis

pada permukaan kontak. Sedangkan medan elektrik menimbulkan

emisi medan tinggi pada kontak katoda (K).

Prinsip kerja CB/PMT

Kedua emisi ini menghasilkan elektron bebas yang sangat banyak

dan bergerak menuju kontak anoda (A). Elektron-elektron ini

membentur molekul netral media isolasi dikawasan positif,

benturan-benturan ini akan menimbulkan proses ionisasi. Dengan

demikian, jumlah elektron bebas yang menuju anoda akan semakin

bertambah dan muncul ion positif hasil ionisasi yang bergerak

menuju katoda, perpindahan elektron bebas ke anoda menimbulkan

arus dan memanaskan kontak anoda. Ion positif yang tiba di kontak

katoda akan menimbulkan dua efek yang berbeda. Jika kontak

terbuat dari bahan yang titik leburnya tinggi, misalnya tungsten atau

karbon, maka ion positif akan akan menimbulkan pemanasan di

katoda.
4). Jenis-jenis & Gambar CB/PMT ?

Jawab : a). Circuit Breaker Udara (Air Circuit Breaker)

PMT jenis ini menggunakan metode yang paling sederhana,

yaitu memperpanjang lintasan arc. Karena efek pemanjangan

lintasan ini diharapkan arc dapat segera dipadamkan.

b). Circuit Breaker Minyak (Oil Circuit Breaker)

Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus

sampai 10 kA dan pada rangkaian bertegangan sampai 500 kV.


Pada saat kontak dipisahkan, busur api akan terjadi didalam

minyak, sehingga minyak menguap dan menimbulkan gelembung

gas yang menyelubungi busur api, karena panas yang ditimbulkan

busur api, minyak mengalami dekomposisi dan menghasilkan gas

hydrogen yang bersifat menghambat produksi pasangan ion. Oleh

karena itu, pemadaman busur api tergantung pada pemanjangan

dan pendinginan busur api dan juga tergantung pada jenis gas

hasil dekomposisi minyak.

c). Circuit Breaker Udara Tekan (Air Blast Circuit Breaker)

PMT jenis ini dirancang untuk mengatasi kelemahan dari

PMT minyak yaitu dengan menggunakan isolator kontak yang tidak

mudah terbakar dan tidak menghambat pergerakan kontak

sehingga pemadaman arc dapat dilakukan lebih cepat. Saat busur

api timbul, udara tekanan tinggidihembuskan kebusurapi

dipadamkan oleh hembusan udara tekanan tinggi itu dan juga

menyingkirkan partikel-partikel bermuatan dariselakontak, udara

ini juga berfungsi untuk mencegah restriking voltage (tegangan

pukul ulang).
d). Circuit Breaker Vakum (Vacuum Circuit Breaker)

Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus rangkaian

bertegangan sampai38 kV. Ruang hampa udara pada CB jenis ini

mempunyai kekuatan dielektrik (dielektrik strength) yang tinggi

dan sebagai media pemadam busur api yang baik.

Pada vacuum circuit breaker kontak ditempatkan pada suatu

bilik vakum. Untuk mencegah udara masuk kedalam bilik, maka

bilik ini harus ditutup rapat dan kontak bergeraknya diikat ketat

dengan perapat logam. Jika kontak dibuka, maka pada katoda

kontak terjadi emisi thermis dan medan teganganyang tinggi yang

memproduksi elektron-elektron bebas.Elektron hasil emisi ini

bergerak menujuanoda, elektron-elektron bebasinitidak bertemu

dengan molekul udarasehinggatidak terjadi proses ionisasi.


e).Circuit Breaker Vakum (Vacuum Circuit Breaker)

Ada dua kontak tetap dilengkapi dengan celah kontak

tertentu. Sebuah jembatan geser silinder ini ke kontak tetap.

Silinder aksial bisa meluncur ke atas dan ke bawah sepanjang

kontak. Ada satu piston stasioner dalam silinder yang tetap dengan

bagian stasioner lain dari SF6 pemutus sirkuit, sedemikian rupa

sehingga tidak dapat mengubah posisinya selama gerakan silinder.

Seperti piston tetap dan silinder gerak atau geser, volume internal

perubahan silinder ketika slidesilinder. Selama pembukaan

pemutus silinder bergerak ke bawah terhadap posisi piston tetap

maka volume dalam silinder berkurang yang menghasilkan gas

terkompresi SF6 dalam silinder. Silinder memiliki jumlah ventilasi

samping yang diblokir oleh tubuh kontak tetap atas selama posisi

tertutup. Sebagai silinder bergerak ke bawah lebih lanjut, ini

bukaan ventilasi menyeberangi kontak tetap atas, dan menjadi

diblokir dan kemudian dikompresi gas SF6 dalam silinder akan

keluar melalui ventilasi dalam kecepatan tinggi terhadap busur


dan melewati lubang aksial kedua kontak tetap. Busur dipadamkan

selama ini aliran gas SF6. Selama penutupan SF6 pemutus sirkuit,

bergerak silinder geser ke atas dan sebagai posisi piston tetap

pada ketinggian tetap, volume meningkat silinder yang

memperkenalkan tekanan rendah di dalam silinder dibandingkan

dengan sekitarnya. Karena perbedaan tekanan ini gas SF6 dari

sekitarnya akan berusaha untuk masuk dalam silinder. Semakin

tinggi tekanan gas akan datang melalui lubang aksial kedua kontak

tetap dan masuk ke dalam silinder melalui lubang dan selama

aliran ini, gas akan memadamkan busur.

f). Circuit Breaker Magnetik (Magnetic Circuit Breaker)

MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi

dengan komponen thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih

dan juga dilengkapi relay elektromagnetik untuk pengaman hubung

singkat. Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara

thermis dan elektromagnetis, pengaman termis berfungsi untuk

mengamankan arus beban lebih sedangkan pengaman


elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan jika terjadi hubung

singkat. Pengaman thermis pada MCB memiliki prinsip yang sama

dengan thermal overload yaitu menggunakan dua buah logam yang

digabungkan (bimetal), pengamanan secara thermis memiliki

kelambatan, ini bergantung pada besarnya arus yang harus

diamankan, sedangkan pengaman elektromagnetik menggunakan

sebuah kumpa- ran yang dapat menarik sebuah angker dari besi

lunak. MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman

satu fasa, sedangkan un- tuk pengaman tiga fasa biasanya memiliki

tiga kutub dengan tuas yang disatukan, sehingga apabila terjadi

gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga

akan ikut terputus.

Anda mungkin juga menyukai