Anda di halaman 1dari 9

CIRCUIT BREAKER

Circuit breaker adalah saklar elektrik yang berfungsi otomatis untuk mencegah
kerusakan terjadi pada sirkuit listrik dikarenakan adanya hubungan singkat / short
circuit, beban berlebihan / overload, dan gangguan ke tanah / ground fault.

gambar circuit breaker

Salah satu bahaya dari penggunaan arus listrik yang tidak benar adalah terjadinya
hubungan pendek terjadi karena aliran listrik lebih besar daripada tahanan listrik
sehingga menyebabkan arus meledak, memotong sirkit listrik dan menghentikan
aliran listrik.

Pada panel listrik terdapat circuit breaker yang memproteksi dari arus pendek. Arus
pendek berbahaya karena dapat menyebabkan percikan api yang kemudian
menyebabkan kebakaran. Hal ini membahayakan nyawa pekerja maupun masyarakat
di sekitarnya.

Fungsi Circuit Breaker :


● Memberikan perlindungan terhadap lonjakan tegangan yang bisa
menyebabkan kerusakan pada rangkaian atau peralatan listrik.
● Memutuskan tegangan AC yang terhubung dengan tegangan masuk utama.

Tujuan Circuit Breaker :


● Untuk mengamankan penghantar terhadap beban lebih
● Untuk mencegah komponen-komponen listrik dari kerusakan akibat arus lebih.
● Untuk membatasi arus listrik yang mengalir melebihi batas atau kapasitas
tertentu.
● Untuk mencegah terjadinya bahaya kebakaran akibat hubungan pendek.
JENIS-JENIS CIRCUIT BREAKER
Berikut ini jenis-jenis circuit breaker yaitu MCB, MCCB, ELCB, ACB, ACB, OCB, NFB dan
SF6CB.
1. MCB { Miniature Circuit Breaker }.
MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen
thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay
elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat.

2. MCCB { Mold Case Circuit Breaker }.


MCCB adalah salah satu pengaman listrik yang mempunyai 2 fungsi yaitu
sebagai pengaman dan sebagai alat penghubung. Jika dilihat dari segi
pengaman, maka MCCB dapat berfungsi sebagai pengaman gangguan arus
hubung singkat dan arus beban lebih. Pada jenis tertentu pengaman ini,
mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai dengan yang
diinginkan. MCCB ini biasanya digunakan pada arus diatas 100A. Fungsi MCCB
adalah sebagai pemutus sirkit pada tegangan menengah.
3. ELCB { Earth Leakage Circuit Breaker }.
ELCB adalah salah satu pengaman listrik yang prinsip kerjanya memutuskan
arus listrik saat terdeteksi ada kebocoran listrik ke tanah/grounding atau alat
pemutus aliran listrik saat terjadi kontak antara tubuh manusia yang
bersentuhan dengan groud saat menyentuh alat yang dialiri listrik.

4. ACB { Air Circuit Braker }.


ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana
pemadam busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan
rendah dan tegangan menengah. Udara pada tekanan ruang atmosfer
digunakan sebagai peredam busur api yang timbul akibat proses switching
maupun gangguan. Pengoperasian pada bagian mekanik ACB dapat dilakukan
dengan bantuan solenoid motor ataupun pneumatik.
5. OCB { Oil Circuit Breaker }.
Gas yang terbentuk dari uap minyak mempunyai sifat thermal conductivity yang
baik dengan tegangan ionisasi tinggi sehingga baik sekali digunakan sebagi
bahan media pemadam loncatan bunga api. Oil Circuit Breaker adalah jenis CB
yang menggunakan minyak sebagai sarana pemadam busur api yang timbul
saat terjadi gangguan. Bila terjadi busur api dalam minyak, maka minyak yang
dekat busur api akan berubah menjadi uap minyak dan busur api akan dikelilingi
oleh gelembung-gelembung uap minyak dan gas.

6. VCB { Vacuum Circuit Breaker }.


Vacuum circuit breaker memiliki ruang hampa udara untuk memadamkan
busur api, pada saat circuit breaker terbuka (open), sehingga dapat mengisolir
hubungan setelah bunga api terjadi, akibat gangguan atau sengaja dilepas.
Salah satu tipe dari circuit breaker adalah recloser. Recloser hampa udara
dibuat untuk memutuskan dan menyambung kembali arus bolak-balik pada
rangkaian secara otomatis. Pada saat melakukan pengesetan besaran waktu
sebelumnya atau pada saat recloser dalam keadaan terputus yang kesekian
kalinya, maka recloser akan terkunci (lock out), sehingga recloser harus
dikembalikan pada posisi semula secara manual.
7. NFB { No Fuse Circuit Breaker }.
NFB berfungsi untuk menghubungkan dan memutus tegangan/arus utama
dengan sirkuit atau beban, selain itu berfungsi juga untuk memutuskan/
melindungi beban dari arus yang berlebihan ataupun jika terjadi hubung
singkat. Cara kerja NFB, ketika arus yang mengalir melaluinya melebihi dari nilai
yang tertera pada NFB maka secara otomatis NFB akan memutuskan arusnya.
NFB 3 Phase umumnya digunakan pada sirkuit induktion motor atau control
panel.

8. SF6CB { Sulfur Circuit Breaker }.


SF6 CB adalah pemutus rangkaian yang menggunakan gas SF6 sebagai sarana
pemadam busur api. Gas SF6 merupakan gas berat yang mempunyai sifat
dielektrik dan sifat memadamkan busur api yang baik sekali. Prinsip
pemadaman busur apinya adalah Gas SF6 ditiupkan sepanjang busur api, gas
ini akan mengambil panas dari busur api tersebut dan akhirnya padam. Rating
tegangan CB adalah antara 3.6 KV – 760 KV.
Sedangkan klasifikasi circuit breaker ditentukan melalui triping action CB itu sendiri
yaitu thermal, magnetik dan thermal-magnetik.

1. Thermal.
CB jenis ini menggunakan bimetal {2 logam}, karena bimetal memerlukan
waktu untuk menaikkan panas, maka CB tipe ini mempunyai karakteristik
inverse time limit untuk proteksi. Waktu trip-nya tergantung pada kondisi
temperature ruang jadi sangat cocok untuk proteksi kabel atau proteksi yang
memerlukan kelambatan waktu pemutusannya.
Prinsip kerja CB Thermal yaitu :

CB Thermal dipengaruhi suhu ruangan, pada saat suhu rendah dia memiliki
batas ketahanan arus yang melewati lebih tinggi daripada suhu ruang yang
panas.
Jumlah arus yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya panas pada
elemen yang menyebabkan kedua logam saling yang saling berhimpitan akan
menjauh. Tergantung jenis yang dipakai dengan koefisien masing-masing yang
mempengaruhi tingkat ekspansi panas yang ada pada permukaan.
Untuk mereset CB Thermal harus menunggu permukaan logam terebut dingin
sampai titik suhu tertentu sesuai dengan elemen yang dipakai.

2. Magnetik.
CB magnetik arus beban lewat pada bagian inti besi yang dikelilingi oleh
kumparan kawat yang bertindak sebagai elektromagnetik.
Prinsip kerja CB Magnetik yaitu :
Saat arus meningkat melampui rating yang ditentukan maka magnet yang
muncul akan menyebabkan inti besi menarik tuas kearahnya, sehingga
menyebabkan sambungan menjadi terbuka. Perangkat proteksi jenis katodik
paling cocok menggunakan CB jenis ini.

3. Thermal-Magnetik.
CB jenis ini dilengkapi dengan thermal element dan sebuah bagian lempeng
magnetik yang menempel pada elemen, lempeng magnetic mempunyai fungsi
untuk meningkatkan kecepatan dalam tripping. Jika terjadi beban lebih
diperlukan waktu untuk memanasi elemen bimetal.
Prinsip kerja CB Thermal-Magnetik yaitu :

Proses tripping akan tambah cepat karena ada tambahan lempeng magnetik
yang menyebabkan ada daya tarik menarik antar elemen yang tertempel
lempeng magnet tersebut.
CB jenis ini memiliki waktu reaksi lebih lambat dari pemutus magnetic biasa
dan dapat digunakan pada interrupter continue pada trip breaker.
Miniature Circuit Breaker (MCB) dan Molded Case Circuit Breaker (MCCB)
Jika anda pernah melihat panel listrik, pasti anda setidaknya pernah melihat sebuah
alat yang memiliki switch seperti gambar dibawah. Tetapi, mungkin banyak dari kita
yang tidak tahu apa alat itu dan apa fungsinya.

Alat tersebut yang disebut dengan Circuit Breaker (CB). Fungsi dari CB sendiri adalah
sebagai proteksi dan pemutus arus apabila terjadi kelebihan beban ataupun terjadi
hubung singkat. CB menjadi hal yang sangat penting karena kegagalan fungsi dari CB
dapat menimbulkan kebakaran.

CB sendiri mempunyai banyak jenis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan


konsumen. Pada pelajaran kita ini, kami akan membahas dua jenis CB, yaitu Miniature
Circuit Breaker (MCB) dan Molded Case Circuit Breaker (MCCB).

Walaupun berfungsi sama, MCB Listrik dan MCCB memiliki beberapa perbedaan.
Semuanya terangkum dalam tabel dibawah ini :
Perbedaan pertama adalah rating arus. Rating arus adalah konsumsi arus yang
dibutuhkan oleh alat tersebut untuk beroperasi. MCB listrik memiliki kapasitas rating
arus yang lebih kecil, hanya sampai 63 Amps. Sedangkan MCCB memiliki kapasitas
rating arus sampai dengan 1000 Amps. Sehingga MCB listrik lebih cocok untuk
dipakai di alat-alat dengan rating kecil, sedangkan MCCB digunakan untuk alat-alat
yang lebih berat. Harga MCB listrik juga lebih murah dari MCCB, hal ini dikarenakan
MCCB memang ditujukan untuk digunakan pada alat-alat yang berat. Dari ukuran,
MCCB juga lebih besar.

Trip Level adalah batas ambang arus yang melewati CB yang menyebabkan CB itu
untuk switch off. Sehingga, ketika arus yang melewati CB melewati jumlah
seharusnya, maka CB akan otomatis memutus arus itu. Jumlah arus yang melebihi
jumlah sebenarnya adalah hal yang sering menyebabkan kebakaran pada bangunan,
sehingga CB penting untuk berfungsi dengan baik. Pada MCB listrik, Trip Level tidak
bisa diatur, sedangkan pada MCCB, trip level bisa diatur oleh pengguna sesuai
kebutuhan.

Interrupting Capacity adalah batas dari arus yang melewati CB sebelum CB tersebut
rusak. Jika arus melewati lebih dari batas interrupting capacity, maka CB tidak akan
berfungsi. MCCB memiliki nilai yang lebih tinggi dari MCB listrik. MCCB juga memiliki
kemampuan untuk berfungsi dalam kondisi under voltage trip (ketika tegangan lebih
rendah dari batas yang ditentukan) dan shunt trip (dapat memutus arus dari sumber
eksternal, bukan hanya karena melebihi batas arus yang diperbolehkan) .

Dari penjelasan diatas, sudah jelas bahwa MCCB mempunyai lebih banyak fitur
daripada MCB listrik. Tetapi, perlu juga diperhatikan tentang keperluan pengguna itu
sendiri. MCCB lebih dibutuhkan pada level industry dan komersil. Apabila ingin
memasang CB pada rumah, MCB listrik dirasa cukup untuk menjalankan fungsinya.

Keuntungan circuit breaker tipe MCB adalah:


1. Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa sekaligus meskipun hanya salah satu
fasa yang mengalami hubungan singkat.
2. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat
atau beban lebih.
3. Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.

Anda mungkin juga menyukai