Anda di halaman 1dari 10

CIRCUIT BREAKER.

A. PENGERTIAN

Circuit Breaker atau CB adalah suatu peralatan proteksi atau pengaman suatu rangkaian
listrik pada sistem tenaga listrik. CB digunakan untuk memutus secara otomatis jika terjadi
kelebihan arus listrik karena kelebihan beban listrik, hubungan arus pendek {konslet}, percikan api
dan lain-lain, sesuai dengan ratingnya pada kondisi tegangan yang normal ataupun tidak normal.
CB digunakan untuk memutus secara manual ketika dilakukan perbaikan atau perawatan.
Seperti sekering, Circuit Breaker juga merupakan alat proteksi listrik dengan tambahan fasilitas
sakelar. Perbedaannya dengan sekering adalah dapat digunakan lagi setelah adanya pemutusan
akibat adanya gangguan. Berikut ini simbol dari Circuit Breaker :

Gambar. Simbol Circuit Breaker.

B. PRINSIP KERJA

Tiga jenis circuit breaker yang digunakan adalah tipe manual reset-mekanik, dan tipe
automatic reset-mekanik, dan tipe auto reset-PTC.dan masing-masing memiliki cara kerja
sendiri-sendiri.
a. circuit breaker tipe manual

Cara kerja circuit breaker tipe manual


Circuit breaker memiliki komponen sepotong logam yang terbuat dari dua buah logam
denga jenis yang berbeda yang di gabung menjadi bimetal. Yang berbentuk cekung ,
jika terkena panas karena arus yang lebih tinggi dari kemampuannya akan melepas
hubungan dengan dua terminal dan rangkaian akan terbuka. Pelat logam ini akan
membengkok dan memutus arus. Circuit breaker dapat dikembalikan ke posisi semula
setelah terbuka.

b. Tipe automatic reset – mekanik

Cara kerja circuit breaker tipe otomatis (auto reset)


Circuit breaker tipe ini terdiri dari dua plat logam yang dihubungkan menjadi satu atau
bimetal. Ketika panasa akibat arus berlebihan , dua plat logam tersebut akan
membengkok. Pelat tersebut akan membengkok dan membuka rangkaian. Dengan
tiadanya arus yang mengalir bimetal akan menjadi dingin dan kembali ke bentuk
semula, menutup kontak dan kembali mengalirkan arus.

c. Tipe automatic reseting solid state – ptc

Cara kerja Polimer PTC


Pada kondisi normal, material dalam polimer PTC berbentuk kristal rapat yang
mempunyai banyak partikel karbon yang saling terhubung. Partikel karbon tersebut
membentuk jalan untuk mengalirkan arus. Resistansi pada kondisi normal ini rendah.
Ketika material menjadi panas akibat arus berlebih, polimer akan mengembang dan
akan memencarkan parikel karbon, yang akan memutus jalan arus. Sehingga rangkaian
akan terbuka. Dan akan kembali apabila tidak ada tegangan dan polimer dingin
C. FUNGSI

Circuit Breaker (CB) merupakan suatau alat listrik yang berfungsi untuk melindungi sistem
tenaga listrik apabila terjadi kesalahan atau gangguan pada sistem tersebut, terjadinya
kesalahan pada sistem akan menimbulkan berbagai efek seperti efek termis, efek magnetis
dan dinamis stability. Fungsi utamanya adalah sebagai alat pembuka atau penutup suatu
rangkaian listrik dalam kondisi berbeban, serta mampu membuka atau menutup saat terjadi
arus gangguan ( hubung singkat ) pada jaringan atau peralatann lain
Pemahaman Dasar:
( Circuit breaker ini pada prinsipnya sama seperti fungsi MCB di meteran listrik rumah
kita. Jika terjadi korsleting listrik atau pemakaian listrik yang berlebihan, maka otomatis
seluruh aliran listrik dirumah akan terputus (mati) ).

D. KONSTRUKSI
Circuit Breakear berdasarkan konstruksi terbagi 2 yaitu :
 MCCB (Molded Case Circuit Breaker)

 ICCB (Insulated Case Circuit Breaker)


E. MACAM-MACAM

1. LVCB (Low Voltage Circuit Breaker, < 600 V)


Tegangan rendah (kurang dari 1.000 V AC) jenis yang umum dalam aplikasi
domestik, komersial dan industry)
Contohnya :
MCB,ACB(250-660)

2. MVCB (Medium Voltage Circuit Breaker, 600 V – 1000 V)


Tegangan menengah pemutus sirkuit dinilai antara 1 dan 72 kV dapat dirakit
menjadi tertutup logam-switchgear line up untuk digunakan dalam ruangan, atau
mungkin komponen individu dipasang di luar ruangan dalam gardu. Air-break
pemutus sirkuit diganti unit diisi minyak untuk aplikasi indoor, tetapi sekarang
dirinya digantikan oleh pemutus sirkuit vakum (sampai sekitar 40,5 kV). Seperti
sirkuit tegangan tinggi pemutus dijelaskan di bawah, ini juga dioperasikan oleh arus
pelindung penginderaan relay dioperasikan melalui transformator
arus . Karakteristik pemutus MV diberikan oleh standar internasional seperti IEC
62271. Menengah tegangan pemutus sirkuit hampir selalu menggunakan sensor
saat ini terpisah dan relay pelindung , bukan mengandalkan built-in thermal atau
magnet sensor arus lebih.
Contoh :
Mccb,ACB,VCB

3. HVCB (High Voltage Circuit Breaker, > 1000 V )


Listrik daya transmisi jaringan dilindungi dan dikendalikan oleh pemutus tegangan
tinggi. Definisi tegangan tinggi bervariasi tetapi dalam daya kerja transmisi
biasanya dianggap 72,5 kV atau lebih tinggi
Contohnya :
SF6CB (3.6 KV – 760 KV)

F. JENIS-JENIS

1. MCB (Miniatur Circuit Breaker)


MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis
(bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay elektromagnetik
untuk pengaman hubung singkat.
MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa. Keuntungan
menggunakan MCB, yaitu :
1. Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat pada salah
satu fasanya.
2. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat atau
beban lebih.
3. Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.

Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan elektromagnetis,
pengaman termis berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkan
pengaman elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan jika terjadi hubung singkat.

Pengaman thermis pada MCB memiliki prinsip yang sama dengan thermal
overload yaitu menggunakan dua buah logam yang digabungkan (bimetal),
pengamanan secara thermis memiliki kelambatan, ini bergantung pada besarnya arus
yang harus diamankan, sedangkan pengaman elektromagnetik menggunakan sebuah
kumpa- ran yang dapat menarik sebuah angker dari besi lunak.

MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa, sedangkan un-
tuk pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas yang disatukan,
sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga
akan ikut terputus.
Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan menjadi 5
jenis ciri yaitu :
 Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil) Digunakan untuk pengaman rangkaian
semikonduktor dan trafo-trafo yang sen- sitif terhadap tegangan.
 Tipe K (rating dan breaking capacity kecil) Digunakan untuk mengamankan alat-alat
rumah tangga.
 Tipe G (rating besar) untuk pengaman motor.
 Tipe L (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan.
 Tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan

Gb. MCB (Miniatur Circuit Breaker)


2. MCCB (Mold Case Circuit Breaker)

MCCB merupakan salah satu alat pengaman yang dalam proses operasinya mem-
punyai dua fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat untuk penghubung.
Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat berfungsi sebagai pengaman
gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih. Pada jenis tertentu pengaman ini,
mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.

Gb. MCCB (Mold Case Circuit Breaker)

3. ACB (Air Circuit Breaker)


ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana
pemadam busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan rendah dan
tegangan menengah. Udara pada tekanan ruang atmosfer digunakan sebagai peredam
busur api yang timbul akibat proses switching maupun gangguan.

Gb. ACB (Air Circuit Breaker)


4. OCB (Oil Circuit Breaker)
Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai sarana
pemadam busur api yang timbul saat terjadi gangguan. Bila terjadi busur api dalam
minyak, maka minyak yang dekat busur api akan berubah menjadi uap minyak dan
busur api akan dikelilingi oleh gelembung-gelem- bung uap minyak dan gas.
Gas yang terbentuk tersebut mempunyai sifat thermal conductivity yang baik
dengan tegangan ionisasi tinggi sehingga baik sekali digunakan sebagi bahan media
pemadam loncatan bunga api.

Gb. OCB (Oil Circuit Breaker)

5. VCB (Vacuum Circuit Breaker)


Vacuum circuit breaker memiliki ruang hampa udara untuk memadamkan busur api,
pada saat circuit breaker terbuka (open), sehingga dapat mengisolir hubungan setelah
bunga api terjadi, akibat gangguan atau sengaja dilepas. Salah satu tipe dari circuit
breaker adalah recloser. Recloser hampa udara dibuat untuk memutus- kan dan
menyambung kembali arus bolak-balik pada rangkaian secara otomatis. Pada saat
melakukan pengesetan besaran waktu sebelumnya atau pada saat recloser dalam
keadaan terputus yang kesekian kalinya, maka recloser akan terkunci (lock out),
sehingga recloser harus dikembalikan pada posisi semula secara manual.
Gb. VCB (Vacuum Circuit Breaker)

6. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)


ELCB adalah salah satu pengaman listrik yang prinsip kerjanya memutuskan arus
listrik saat terdeteksi ada kebocoran listrik ke tanah/grounding atau alat pemutus aliran
listrik saat terjadi kontak antara tubuh manusia yang bersentuhan dengan groud saat
menyentuh alat yang dialiri listrik.

7. NFB (No Fuse Circuit Breaker)


NFB berfungsi untuk menghubungkan dan memutus tegangan/arus utama dengan
sirkuit atau beban, selain itu berfungsi juga untuk memutuskan/ melindungi beban dari
arus yang berlebihan ataupun jika terjadi hubung singkat. Cara kerja NFB, ketika arus
yang mengalir melaluinya melebihi dari nilai yang tertera pada NFB maka secara
otomatis NFB akan memutuskan arusnya. NFB 3 Phase umumnya digunakan pada
sirkuit induktion motor atau control panel.
8. SF6CB (Sulfur Circuit Breaker)
SF6 CB adalah pemutus rangkaian yang menggunakan gas SF6 sebagai sarana
pemadam busur api. Gas SF6 merupakan gas berat yang mem- punyai sifat dielektrik
dan sifat mema- damkan busur api yang baik sekali. Prinsip pemadaman busur apinya
adalah Gas SF6 ditiupkan sepanjang busur api, gas ini akan mengambil panas dari
busur api tersebut dan akhirnya padam. Rating tegangan CB adalah antara 3.6 KV –
760 KV.

Gb. 6. SF6CB (Sulfur Circuit Breaker)


TUGAS
PENGAMAN & PERALATAN LISTRIK
“Circuit Breaker (CB)”

DISUSUN OLEH :
SITI SARIFA AMIR
20170611023053

D3 KERJASAMA PLN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2019

Anda mungkin juga menyukai