Anda di halaman 1dari 22

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. MCB ( Miniature Circuit Breaker )

MCB adalah suatu peralatan pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem

tenaga listrik, yang mampu untuk membuka dan menutup rangkaian listrik pada

semua kondisi, termasuk arus hubung singkat, sesuai dengan ratingnya. Juga pada

kondisi tegangan yang normal ataupun tidak normal.

Miniature Circuit Breaker (MCB) di desain dengan fungsi utama untuk :

 mengamankan kabel terhadap beban lebih dan arus hubung singkat.

 melewatkan arus tanpa pemanasan lebih.

 membuka dan menutup sebuah sirkit di bawah arus pengenal.

MCB biasanya digunakan oleh PLN sebagai pembatas daya pada

pelanggan - pelanggan daya rendah (daya 450VA - 33.000VA). Letaknya dibawah

kWh meter dan di dalam panel bagi instalasi (biasanya didalam ruangan).

MCB merupakan sebuah pengaman yang bekerja berdasarkan prinsip Bimetal,

dengan beberapa elemen operasi yaitu :

1. Terminal trip (Bimetal)

2. Elektromagnetik trip (Coil)

3. Pemadam busur api

4. Mekanisme pemutusan

7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan konstruksinya, maka MCB memiliki dua cara pemutusan yaitu :

pemutusan bersarkan panas dan berdasarkan elektromagnetik.

Pemutusan berdasarkan panas dilakukan oleh batang bimetal, yaitu : perpaduan

dua buah logam yang berbeda koefisien muai logamnya. Jika terjadi arus lebih

akibat beban lebih, maka bimetal akan melengkung akibat panas dan akan

mendorong tuas pemutus tersebut untuk melepas kunci mekanisnya.

Pemutusan berdasarkan elektromagnetik dilakukan oleh koil, jika terjadi hubung

singkat maka koil akan terinduksi dan daerah sekitarnya akan terdapat medan

magnet sehingga akan menarik poros dan mengoperasikan tuas pemutus. Untuk

menghindari dari efek lebur, maka panas yang tinggi dapat terjadi bunga api yang

pada saat pemutusan akan diredam oleh pemadam busur api (arc-shute) dan bunga

api yang timbul akan masuk melalui bilah-bilah arc-shute tersebut.

Keuntungan sebuah pengaman otomatis adalah dapat segera digunakan lagi

setelah terjadi pemutusan, dalam pengaman otomatis terdapat kopeling jalan

bebas karena kopeling ini otomatisnya tidak bisa digunakan kembali kalau

ganguannya belum di perbaiki kembali oleh sistemnya.

Sifat dari MCB adalah :

a) Arus beban dapat diputuskan bila panas yang ditimbulkan melebihi panas

yang dizinkan.

b) Arus hubung singkat dapat diputuskan tanpa adanya perlambatan

c) Setelah dilakukan perbaikan , maka MCB dapat digunakan kembali

8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.1. Konstruksi MCB ( Miniatur Circuit Breaker )

Keterangan gambar :

1. Tuas aktuaror operasi On-Off

2. Mekanisme Actuator

3. Kontak penghubung

4. Terminal Input-Output

5. Batang Bimetal

6. Plat penahan & penyalur busurapi

7. Solenoid / Trip Coil

8. Kisi-kisi pemadam busur api

Berdasarkan waktu pemutusanya, pengaman otomatis dibagi atas :

o Type G (General) Biasanya digunakan untuk instalasi motor listrik

Pada jenis ini digunakan untuk mengamankan motor-motor kecil

AC maupun DC, mengamankan alat-alat listrik dan juga rangkaian

9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
akhir besar untuk penerangan, seperti penerang pada bangsal

pabrik dll. Pengaman elektro magnetiknya berfungsi pada 8 – 11 x

I nominalnya untuk AC dan 14 x I nominal untuk DC.

o Type L (Line) Biasanya digunakan untuk instalasi jala-jala Pada

jenis ini pengaman thermisnya disesuaikan dengan meningkatnya

suhu hantaran, kalau terjadi beban lebih dan suhu hantaranya

melebihi suatu nilai tertentu, maka elemen bimetalnya akan

memutuskan rangkaian. Kalau terjadi hubung singkat, maka

arusnya kan diputuskan oleh pengaman elektromagnetik. Untuk

AC adalah : 4 – 6 x In dan DC adalah : 8 x In dimana pemutusan

arusnya akan berlangsung dalam waktu 2 detik.

o Type H (Home) Biasanya digunakan untuk instalasi rumah/gedung.

Secara thermis jenis ini sama dengan otomat type L, tapi pengaman

elektro magneriknya akan memutuskan dalam waktu 0,2 detik.

Untuk AC 2,5–3 x In dan DC 4 x In. jenis otomat ini digunakan

untuk instalasi rumah, dimana kondisi gangguan yang relative kecil

pun harus diputuskan dengan cepat, jadi kalau terjadi gangguan

tanah, maka bagian – bagian yang terbuat dari logam tidak akan

lama bertegangan.

o Type K&U Biasanya digunakan untuk rangkaian elektronika atau

trafo.

10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2. Timer 24 jam SUL 181 h

Saklar waktu atau time switch digunakan untuk menghidupkan lampu

berdasarkan kontrol waktu. Sakelar waktu biasanya dipakai di bangunan

komersial kecil, bangunan apartemen, dan papan reklame outdoor, pencahayaan

parkir dan di dalam rumah tinggal biasa. Sakelar waktu merupakan rangkaian

sakelar yang bekerja dengan menggunakan waktu tunda tertentu. Rangkaian

sakelar tunda ini boleh di bilang serba guna dalam penggunaanya misalnya untuk

memadamkan lampu, penerapan lainnya adalah sebanyak kemampuan fantasi kita.

Tapi yang perlu diperhatikan adalah kemampuan pembebanan relay karena relay

ini punya type berbeda dan kemampuan pembebanan maksimumnya juga beda.

Perangkat ini sederhana mengganti sakelar dinding konvensional. Setelah interval

waktu yang ditentukan setelah mengaktifkan operasi, tombol pengatur waktu akan

mematikan lampu. Sakelar ini dapat diprogram untuk memberikan sinyal

peringatan sebelum lampu dimatikan. Menggunakan sakelar waktu merupakan

salah satu cara untuk menghemat energi. Perangkat ini mematikan lampu setelah

periode waktu yang telah ditentukan setelah lampu telah diaktifkan. Sebagai

contoh, pengguna masuk ke sebuah ruangan, saat timer aktif lampu menyala dan

ketika timer berakhir, lampu dimatikan. Namun sakelar waktu menghemat energi

tidak sebaik sensor yang lebih efektif menghemat energy.

Saklar waktu ini berfungsi sebagai alat penghitung waktu, manakala waktu

yang telah ditetapkan tercapai maka output kontaknya akan bekerja. Ada dua

macam jenis timer, pertama timer on delay kedua timer off delay. Timer on delay

bekerja ketika tegangan supply masuk, sedangkan timer off delay bekerja pada

saat tegangan supply terputus atau off.

11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.2. Fisik Timer switch SUL 181 h

Salah satu contoh penggunaan timer adalah, digunakan untuk memberi

delay / timing pada sarana input atau masukan dari sensor seperti photo sensor

atau lainnya, sehingga ketika sensor bekerja, akan didelay terlebih dulu oleh timer

tsb. Hal ini bertujuan melindungi rangkaian agar tidak on-off ketika sensor

tertutup benda yang hanya sekilas lalu saja. (dalam hal ini tergantung

pemakaiannya).

2.3. Photocell

Photocell adalah sejenis rangkaian elektronik yang berisi komponen LDR

(light dependent resistor) dalamnya, berfungsi sebagai saklar otomatis yang ON

dan OFF-nya bisa disetting secara otomatis berdasarkan sensor cahaya. Photocell

menggunakan prinsip kerja resistor dengan sensitivitas cahaya (LDR=Light

12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dependent Resistor). Apabila kondisi gelap atau mendung maka nilai resistansi

akan menjadi rendah sehingga arus mengalir dan lampu akan menyala. Sebaliknya

pada kondisi terang, nilai resistansi menjadi tinggi sehingga arus tidak dapat

mengalir dan lampu akan mati.

Photocell juga merupakan elemen-elemen yang daya hantarnya

merupakanfungsi dari radiasi elektromagnetik yang masuk. Banyak bahan bersifat

fotokonduktif sampai tingkat tertentu, akan tetapi yang terpenting secara

komersial adalah kadmiumsulfida, germanium dan silikon. Respons spektral dari

sel kadmium-sulfida hampir sesuai dengan mata manusia, dan dengan demikian

sel ini sering digunakan dalam pemakaian dimana penglihatan manusia

merupakan suatu faktor, seperti halnya pengontrolan cahaya jalan atau pengontrol

selaput pelangi otomatik pada alat-alat kamera. Elemenelemen dasar dari sebuah

photocell adalah substrat keramik, lapisan bahan konduktif, elektroda metalik

untuk menghubungkan alat ke sebuah rangkaian, dan sebuah penutup tahan uap

air.

Photocell menggunakan prinsip kerja resistor dengan sensitivitas cahaya

(LDR=Light Dependent Resistor). Apabila kondisi mendung maka akan terkihat

gelap maka nilai resistansi akan menjadi rendah sehingga arus mengalir dan

lampu akan menyala. Sebaliknya pada kondisi terang, nilai resistansi menjadi

tinggi sehingga arus tidak dapat mengalir dan lamp akan mati. Rangkaian

photocell banyak digunakan pada instalasi penerangan lampu jalan, mercusuar,

atau lampu-lampu yang membutuhkan otomatisasi.

13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.3. Fisik dan simbol LDR
.

Pemilik rumah sering menggunakan saklar otomatis untuk mengendalikan

lampu teras atau lampu taman. Saklar otomatis yang ada dipasaran menggunakan

photocell sebagai sensor cahaya. Photocell yang terkena sumber cahaya yang

sangat terang akan memiliki nilai hambatan (resistansi) yang sangat kecil.

Photocell yang tidak terkena sumber cahaya (didalam kegelapan) akan memiliki

nilai hambatan (resistansi) yang sangat besar. IC op-amp uA741 digunakan

sebagai IC pembanding tegangan. Photocell yang tidak terkena sumber cahaya

(didalam kegelapan) akan memiliki nilai hambatan (resistansi) yang sangat besar,

sehingga tegangan pada masukan pembalik dari IC op-amp uA741 akan lebih

kecil dari tegangan referensi pada masukan yang tidak membalik. Output dari IC

op-amp uA741 menjadi positif dan transistor BC109 yang difungsikan sebagai

saklar relay ON untuk mengaktifkan relay. Kontak relay NO menjadi NC saat

relay ON, sehingga lampu hidup (ON). Dioda 1N4007 difungsikan sebagai diode.

Saklar otomatis pada lampu yang ada dipasaran (Gambar 2.3.2) memiliki

kekurangan bahwa saat sensor cahaya photocell tertutup oleh benda lain atau

sensitifiasnya berkurang maka lampu akan terus menyala (ON). Lampu yang

14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menyala setiap hari akan mengakibatkan pemborosan dalam pemakaian energi

listrik. Saklar otomatis pada lampu harus dibuat beroperasi dengan

mempertimbangkan waktu. Saklar otomatis pada lampu harus dapat mematikan

lampu saat siang hari saat sensor cahaya mendeteksi gelap dan memberikan

peringatan kepada pemilik rumah bahwa saklar otomatis pada lampu mengalami

gangguan.

Gambar 2.4. Photocell di Pasaran

2.4. Relay

Relay adalah sebuah piranti elektro mekanik yang dioparasikan

berdasarkan variasi masukan, untuk mengontrol piranti-piranti lain yang

dihubungkan pada keluaran relay.

15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.5. Relay Type MY4N

Relay berfungsi untuk memutuskan atau mengalirkan arus listrik yang

dikontrol dengan memberikan tegangan suplai pada koilnya. Ada dua jenis relay

berdasarkan tegangan untuk menggerakkan koilnya, yaitu relay DC dan relay AC.

Pada rangkaian ini menggunakan relay DC dengan tegangan 6 volt.

Gambar 2.6. Simbol diagram relay.

Kontak-kontak ini dapat digunakan mengontrol arus yang lebih besar

dalam rangkaian. Fungsi utama relay adalah untuk mengontrol arus yang lebih

16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
besar dalam rangkaian dengan arus kecil yang melewati koil relay. Pada simbol

diatas terdiri atas sebuah kumparan dan dua set kontak, satu diantaranya terbuka

(Normally Open atau NO), dan lainnya tertutup (Normally Close atau NC).

Sewaktu ada tegangan suplai pada koil relay, maka kontak NO akan terhubung

dan kontak NC akan terbuka. Sebaliknya saat tidak ada suplai pada koil relay

maka kontak NO kembali terbuka dan kontak NC kembali terhubung.

2.5. Remote Control

Remote Control adalah sebuah alat elektronik yang digunakan untuk

mengoperasikan sebuah mesin dari jarak jauh.. Pada umumnya, pengendali jarak

jauh digunakan untuk memberikan perintah dari kejauhan kepada televisi atau

barang-barang elektronik lainnya seperti sistem stereo dan pemutar DVD. Remote

control untuk perangkat-perangkat ini biasanya berupa benda kecil nirkabel yang

dipegang dalam tangan dengan sederetan tombol untuk menyesuaikan berbagai

setting, seperti misalnya saluran televisi, nomor trek, dan volume suara. Malah,

pada kebanyakan peranti modern dengan kontrol seperti ini, remote controlnya

memiliki segala kontrol fungsi sementara perangkat yang dikendalikan itu sendiri

hanya mempunyai sedikit kontrol utama yang mendasar. Kebanyakan remote

berkomunikasi dengan perangkatnya masing-masing melalui sinyal-sinyal infra

merah dan beberapa saja melalui sinyal radio. Remote control biasanya

menggunakan baterai AAA yang kecil atau AA sebagai catu daya

17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.7. Fisik remote control

2.6 Transistor

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung

elektron-trioda, dimana transistor ini mempunyai tiga elektroda , yaitu Emitter,

Collector dan Base. Fungsi utama atau tujuan utama pembuatan transistor adalah

sebagai penguat (amplifier), namun dikarenakan sifatnya, transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis. Susunan

fisik transistor adalah merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan

N seperti digambarkan dibawah ini.

Gambar 2.8. Bahan semi konduktor tipe P dan N

18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda

yang dipasang saling bertolak seperti terlihat dibawah ini.

Gambar 2.9. Rangkaian pengganti dengan dua buah dioda

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor

bipolar, dikatakan bipolar karena terdapat dua pembawa muatan , yaitu elektron

bebas dan hole. Sedangkan jenisnya ada dua macam, yaitu jenis PNP dan NPN

yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.10. Simbol transistor NPN dan PNP

19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.7 Resistor

Resistor atau tahanan merupakan salah satu komponen dasar elektronika

yang sangat penting di dalam membuat suatu system elektronika. Fungsi resistor

adalah untuk menahan arus listrik. Simbol resistor adalah “R” dengan satuan

resistansi (Ω) Ohm (Kilo Ohm, Mega Ohm). 1K Ohm = 1.000 Ohm (1K Ω) 1M

Ohm = 1.000.000 Ohm (1MΩ).

Untuk mengetahui nilai resistansi sebuah resistor dapat dilakukan dengan

dua cara. Pertama dengan melihat kode warna dan kedua dengan cara diukur

langsung dengan alat ukur Ohm Meter.Kode warna resistor berbentuk gelang atau

strip yang melingkar pada fisik komponen. Resistor dengan daya besar atau

rsisitor khusus pada beberapa system seperti motherboard biasanya tidak

menggunakan kode warna tetapi nilai resistansi ditulis dengan notasi huruf atau

kode warna diwakili dengan angka seperti 4k7 5w, 100 10w, 1 5w, dan lain-lain.

Gambar 2.11. Fisik resistor

20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.7.1 Cara membaca harga resistansi resistor

Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering

digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan

resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita

ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit

resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang

terdapat pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan

dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.

Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ±

2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5

dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita

ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang

56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi ± 2%,

memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.

21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 2.1. Tabel kode warna resistor

22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.8 Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk

menyimpan muatan listrik yang terdiri dari dua konduktor dan di pisahkan oleh

bahan penyekat (bahan dielektrik) tiap konduktor di sebut keping. Kapasitor atau

yang sering disebut kondensator merupakan komponen listrik yang dibuat

sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik.

Untuk rangkaian elektronik praktis, satuan farad adalah sangat besar

sekali. Umumnya kapasitor yang ada di pasaran memiliki satuan : µF, nF dan pF.

o 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)

o 1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)

o 1 µF = 1.000 nF (nano Farad)

o 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)

o 1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)

o 1 µF = 10-6 F

o 1 nF = 10-9 F

o 1 pF = 10-12 F

23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.12. Fisik jenis – jenis kapasitor

Prinsip kerja sebuah kapasitor pada umumnya sama halnya dengan resistor

yang juga termasuk dalam kelompok komponen pasif, yaitu jenis komponen yang

bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor terdiri atas dua

konduktor (lempeng logam) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator).

Isolator penyekat ini sering disebut sebagai bahan (zat) dielektrik.

Berdasarkan kegunaannya kondensator di bagi menjadi :

1. Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)

2. Kondensator elektrolit (Electrolit Condenser = Elco)

3. Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)

24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.13. Simbol - simbol kapasitor

2.9 Kabel kontrol

Kabel kontrol adalah kabel tembaga atau almunium yang berfungsi untuk

menghubungkan komponen satu dengan yang lainnya sehingga menjadi kesatuan

sistem pengontrolan yang diinginkan. Adapaun kabel yang digunakan dalam

adalah berspesikasi nyaf 1c x 1,5 mm karena lentur dan mudah dalam perakitan

conection antar komponen yang digunakan.

Gambar 2.14. Fisik kabel NYAF 1C x 1,5 mm

25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.10 Pilot Lampu

Lampu pilot adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengecek

ada tidaknya arus.biasanya di tandai dengan nyalanya lampu tersebut.funsi lampu

pilot yaitu sebagai indikator

2.10.1 Macam-macam lampu pilot:

a) lampu pilot dengan tegangan 110volt/220volt

b) lampu pilot dengan tegangan 12volt,6volt dan 3volt

Gambar 2.15. Pilot lampu

2.11 Saklar Manual Off Auto

Saklar ini adalah salah satu jenis dari sakelar manual. Saklar ini banyak

digunakan dalam rangkaian utama pada rangkaian control panel. Misalnya untuk

hubungan bintang segitiga, membalik putaran motor listrik 1 fasa atau motor

listrik 3 fasa. Alat ini terdiri dari beberapa kontak, arah pemutaran dan sakelar

akan mengubah kontak-kontak menutup atau membuka dan beroperasi dalam satu

putaran.

26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.16. Saklar Manual Off Auto

2.12 Box Panel

Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan

bentuk dan fungsi. panel listrik merupakan tempat pengaturan pembagi dan

pemutus aliran listrik. Pintu panel adalah daun pintu yang terdiri dari beberapa

plat papan besi dan acrilic solid dirangkai oleh rangka / ram. Box Panel listrik

banyak dibuat orang untuk pengamanan dan kerapihan suatu instalasi Listrik. Tapi

sedikit orang yang memahami dari fungsi box panel listrik . Ini terlihat dari

pengamatan pada waktu pemasangan/ instalasi lampu. Box terlihat rumit dan tidak

kelihatan jalurnya. Dengan perencanaan yang matang dan ketelitian yang tinggi

diharapkan box listrik menjadi sederhana dan mudah dimengerti. Kalau perlu ada

gambar denah sederhana.

Proses pembuatan box panel paling dominan di proses bending (tekuk)

maka marking layout bending dan cutting sangat perlu dikuasai dalam pembuatan

27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
di bidang ini. Material box panel idealnya adalah alumunium, tetapi memang

paling banyak digunakan plat besi biasa dengan finishing powder coating

kekuatan atau kwalitas cukup baik, dan mungkin tergantung pada specifikasi

tehnik perencanaan para owner atau para pemesannya.

Gambar 2.17. Fisik Box Panel Listrik

28
http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai