Anda di halaman 1dari 11

Electrical Hazard dan Macam Macam Circuit Breaker

Jonsheet ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum
Bengkel dan K3

Oleh
Tesya Permadi
2003733

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DAN ROBOTIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
1. Bahaya Listrik
Shock

Gambar 1 Contoh sengatan listrik

Jika sistem kelistrikan tidak disambungkan dengan benar untuk


melepaskan tegangan berbahaya, orang dapat terkena sengatan listrik, yang dapat
mengakibatkan cedera atau kematian. Orang menjadi terluka dan kematian terjadi
ketika tegangan mendorong elektron melalui tubuh manusia, terutama melalui
jantung. Sengatan listrik dari arus bolak-balik sekecil 50V selama satu detik dapat
mengganggu ritme jantung yang mengakibatkan kematian dalam hitungan menit
akibat fibrilasi ventrikel.
Faktor utama di mana efek sengatan listrik bergantung adalah

1. Jumlah arus I
2. Jalur yang diambil oleh arus
3. Durasi kejutan
4. Frekuensi f dari arus (f = 0 untuk DC)

Tabel 1 memberikan efek kejutan listrik sebagai fungsi arus untuk kejutan
kebetulan yang khas. Efeknya berupa guncangan yang melewati batang tubuh,
berdurasi 1 detik, dan disebabkan oleh daya 60 Hz.

Menurut IEEE Std. 80, durasi kejut aman maksimum dapat ditentukan
dengan rumus Detik = 0.116 / (E / R), di mana R (resistansi orang) diasumsikan
1000 ohm.
Untuk rangkaian 120V durasi kejut maksimum = 0.116 / (120V / 1000) = 1 Detik
Untuk rangkaian 277V durasi kejut maksimum = 0.116 / (277V / 1000) = 0,43
Detik
Untuk mencegah tersengat arus listrik gunakanlah pastikanlah Rangkaian
listrik yang terpasang sudah memenuhi standar dan pakailah APD sesuai SOP.

Arus (mA) Efek


1 Ambang batas sensasi

5 Arus maksimum tidak berbahaya

Onset kontraksi otot yang berkelanjutan; tidak bisa


Oct-20 melepaskan selama shock; kontraksi otot dada mungkin
berhenti bernapas selama syok
50 Onset nyeri
100–300 + Kemungkinan fibrilasi ventrikel; sering fatal

300 Onset luka bakar tergantung konsentrasi arus


Onset kontraksi ventrikel yang berkelanjutan dan paralisis
pernafasan; keduanya berhenti saat guncangan berakhir;
6000 (6 A)
detak jantung bisa kembali normal; digunakan untuk
mendefibrilasi jantung

Arc Flash
Menurut National Fire Protection Association (NFPA), arc-flash adalah
arus listrik yang melewati udara ketika isolasi atau isolasi antar konduktor yang
dialiri listrik tidak lagi cukup untuk menahan tegangan yang diberikan. Lampu
kilat langsung menyala, tetapi akibat dariini insiden dapat menyebabkan cedera
parah termasuk luka bakar.
Arc flash dapat disebabkan oleh alat, hewan pengerat, atau elemen lain di
area breaker atau servis, yang dapat mengganggu jarak antara komponen yang
diberi energi.
Personil yang secara langsung terpapar pada sebuah arc flash dan arc blast
dapat mengalami risiko kebakaran tingkat 3, kemungkinan buta, terkejut (shock),
efek ledakan ataupun kehilangan pendengaran. Bahkan arc relatif kecil pun dapat
menyebabkan luka berat.
Efek skunder dari bahaya arc flash antara lain gas beracun, debu-debu
berterbangan, dan potensi kerusakan pada perangkat listrik, selungkup dan
raceway. Temperatur arc yg tinggi, material logam yang melebur dan menguap
secara cepat akan memicu setiap material mudah terbakar (flammable materials).
Contoh arc flash sendiri dapat dilihat saat pekerja mengoprasikan CB
dengan tegangan dan arus tinggi dan menghasilkan cahaya dan panas.
Arc Blash
Arc blast merupakan efek lanjutan dari arc flash. Arc blast adalah gas dan
udara panas yang dapat menyebabkan ledakan, tekanan gelombang, atau ledakan
setara TNT karena kejadian arc flash. Arc blast ini merupakan fenomena dengan
kategori bahaya serta tingkat resiko tinggi. Gas-gas yang dikeluarkan dari ledakan
membuat berbagai material logam bisa berhamburan. Misalnya, suhu tinggi akan
menguapkan tembaga, yang mengembang pada kecepatan 67.000 kali massanya
ketika berubah dari padat menjadi uap. Bahkan benda besar seperti pintu panel
listrik, bus bar tembaga, atau komponen logam lainnya dapat terlontar beberapa
kaki dengan kecepatan sangat tinggi. Dalam beberapa kasus, bar bus keluar dari
dalam panel listrik yang menjebol dinding panel. Tekanan ledakan bisa melebihi
2.000 pound/ft2, menjatuhkan para pekerja dari tangga atau bahkan
menghancurkan paru-paru pekerja. Peristiwa ini terjadi sangat cepat dengan
kecepatan melebihi 700 mil/jam sehingga tidak memungkinkan bagi seorang
pekerja untuk menyingkir.
Contohnya jika terjadi arc blash akan menyebabkan ledakan yang besar
pada panel listrik ataupun pada rangkaian listrik.
2. Circuit Breaker
MCB
MCB adalah saklar atau perangkat elektromekanis yang berfungsi sebagai
pelindung rangkaian instalasi listrik dari arus lebih (over current). Terjadinya arus
lebih ini, mungkin disebabkan oleh beberapa gejala, seperti: arus hubung singkat
(short circuit) dan beban lebih (overload).

(a) (b)
Gambar 2 (a) MCB ,(b) Simbol MCB
Fungsi Bagian Bagian MCB
Gambar 3 Bagian dalam MCB
1. Terminal
2. Coil / Kumparan
3. Switch
4. Bimetal
PENJELASAN
1. Terminal : Terminal berfungsi sebagai koneksi atau penghubung MCB
dengan kabel.
2. Coil : Coil Berfungsi saat terjadi shor circuit ( hubungan singkat ) yang
mengakibatkan coil bekerja dan mendorong switch MCB yang tadinya pada
posisi on menjadi off.
3. Switch : Switch berfungsi sebagai pemutus dan penghubung aliran listrik.
4. Bimetal : Bimetal bekerja saat terjadi overload atau arus berlebih yang
menyebabkan bimetal memuai dan mendorong switch untuk off.
Cara kerja MCB terdapat 3 mekanisme untuk memutus arus listrik, yang
pertama adalah mekanisme thermal dan yang kedua adalah mekanisme magnetik.
untuk mekanisme thermal (temperature), MCB memiliki bidang kontak bimetal
yang bisa melakukan ekspansi dan kontraksi dalam menanggapi perubahan
temperature. Dalam kondisi operasi normal, kontak bimetal memungkinkan arus
listrik melalui MCCB. Tapi, sesaat setelah arus melebihi set point yang
ditetapkan, kontak bimetal akan mulai memanas dan ekspansi hingga menekan
tuas operating MCB yang menyebabkan arus listrik terputus (trip). yang kedua
adalah mekanisme magnetik dimana kelebihan arus (overcurrent) yang cukup
tinggi akan menyebabkan arus listrik tersebut menginduksikan medan magnet koil
solenoid yang menarik tuas operating MCB sehingga arus listrik terputus

MCCB

(a) (b)
Gambar 3 (a) MCCB, (b) Simbol CB
Seperti halnya MCB, MCCB juga tak hanya berfungsi sebagai
pemutus dan penghubung rangkaian listrik, selain itu MCCB juga memiliki
kemampuan memutus secara otomatis saat dibebani dengan arus yang
melebih kapasitas maksimal MCCB tersebut. MCCB memiliki kemampuan
hantar Arus maksimal yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan MCB,
Kemampuan MCCB ada yang mencapai 1000A.

Gambar 4 Bagian dalam MCCB


Cara Kerja MCCB sendiri kurang lebih sama dengan MCB.
ACB

Dari namanya ACB dapat diartikan sebagai suatu Alat yang berfungsi
sebagai pemutus rangkaian dan memanfaatkan Udara untuk meredam timbulnya
busur api saat ACB dinyalakan. Seperti halnya MCB dan MCCB, ACB juga tak
hanya berfungsi sebagai pemutus dan penghubung rangkaian listrik, selain itu ACB
juga memiliki kemampuan memutus secara otomatis saat dibebani dengan arus
yang melebih kapasitas maksimal ACB tersebut.

ACB juga memiliki beberapa fungsi lainnya, yaitu: dapat dilengkapi dengan
UVT (Under Voltage Trip) yang berfungsi untuk memberikan perlindungan pada
saat tidak ada tegangan listrik maka ACB tidak dapat dioperasikan. ACB juga dapat
dilengkapi dengan CC (Closing Coil), yang berfungsi untuk menyalakan ACB
secara otomatis. ACB memiliki kemampuan hantar Arus maksimal yang jauh lebih
besar jika dibandingkan dengan MCB dan MCCB, Kemampuan ACB ada yang
mencapai lebih dari 6000A.
(a) (b) (c)

Gambar 5 (a) ACB, (b) Simbol ACB, (c) Simbol Pengawatan ACB(Tipe
Withdrawable)
Berikut adalah beberapa aksesoris ACB beserta fungsingnya :
1. MN/UVR/UVT = Under Voltage Release

Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya,
sehingga ACB/MCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)/Open (OFF) tanpa
ada hambatan. Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akankembali normal
melepas togle dan menekan/mengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB
akan Trip (Bilaposisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik
ACB/MCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ON/OFF baiksecara Auto maupun
Manual bila UVT terpasang.
2. XF = Closing Release

Bila diisi tegangan maka akan bekerja menekan/mendorong togle mekanik ACB
sehingga ACB akan Close/ON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON),
Setelah ACB/MCCB ON/Close maka Closing Release coil harus dilepas
tegangannya agar toggle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim
OFF/Open, ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu kabel control
yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga
sewaktu ACB sudah Close/ON, sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi.
3. MX = Shunt Trip

Sistim kerja persis sama dengan biasanya barangnya juga sama/satu macam. Hanya
sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya.
Fungsi MX adalah untuk membuka ACB/Open, pada saat diisi tegangan, coil akan
mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga
ACB/MCCB akan OFF/Open. Pemasangan biasanya pararel dengan tombol
mekanik OFF pada ACB. Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus
dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbuka/open contact pada saat CB
Off/Open. Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ON/Close.
4. OF/SD = Auxilary Contact

Hanya berupa Switch ON/OFF NO (Normally Open/kondisi normal terbuka/lepas),


NC (Normally Close/kondisi normal berhubungan/sambung) dan C
(Common/basis yang bisa dihubungkan dengan NO/NC) SDE = AUXILIARY
TRIP Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan hanya saja Auxiliary jenis ini
hanya akan bekerja/ posisi switch berubah akibat terjadinya Trip
Overload/OverCurrent/Fault lainnya. Fungsi Auxiliary ini adalah untuk
memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault/ semacamnya maka motor
ACB/MCCB, MN,MX,XF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali
di reset secara manual atau melalui Remote Reset.
5. MCH = Gear Motor/ Mechanism motor

Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring
mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open).
Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor
sudah selesai tugasnya, maka motor tidak akan bekerja lagi.
OCB
Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai
sarana pemadam busur api yang timbul saat terjadi gangguan. Gas yang terbentuk
dari uap minyak mempunyai sifat thermal conductivity yang baik dengan tegangan
ionisasi tinggi sehingga baik sekali digunakan sebagi bahan media pemadam
loncatan bunga api. Bila terjadi busur api dalam minyak, maka minyak yang dekat
busur api akan berubah menjadi uap minyak dan busur api akan dikelilingi oleh
gelembung-gelembung uap minyak dan gas.
3. Cara Pemasangan
MCB
Biasanya pada rumah terdapat satu MCB Milik PLN dan MCB pada
rangkaian. Seperti pada gambar 6 MCB 10 amper digunakan sebagai Proteksi
rangkaian dan MCB 6A dan 4A digunakan sebagai Pembagi Arus antara lantai 1
dan lantai 2.

Gambar 6 Rangakain Rumah 2 lantai


MCCB
Untuk MCCB biasanya tidak dipakai pada rumah dan biasanya dipakai
pada panel distribusi tegangan rendah (1-1000 V). berdasarkan Gambar 7 MCCB
dipakai sebagai Saklar Utama / CB dan MCB digunakan sebagai pembagi. Bisa
juga MCB diganti dengan MCCB sebagai pembagi jiga arus yang mengalis besar.
Gambar 7 Rangkaian Panel Distribusi
ACB
ACB digunakan para Panel Distribusi dengan arus lebih besar sampai
6000A ke atas. Cara pemasangannya hamper miris / sama dengan yang ada pada
Gambar 7 hanya saja menggunakan ACB sebagai CB utama dan pembaginya
menggunakan MCCB.

ELCB
Dikutip dari se.com Cara pemasangan ELCB adalah sebagai berikut :
1. Pastikan pemasangan dilakukan di panel listrik.
2. Pastikan sumber dari PLN dimatikan.
3. Pastikan tidak ada tegangan dengan menempelkan ujung Tespen / Testpen
(yang berbentuk seperti obeng minus) ke sumber listrik yang diuji (bisa ke
sekrup MCB dalam panel listrik) Pastikan lampu indikator Tespen tidak
menyala (off), yang menunjukkan jaringan listrik dari panel listrik tersebut
sedang mati, supaya dapat bekerja dengan aman
4. Pasang ELCB pada din rail dalam panel listrik. Pastikan posisi incoming
ELCB berada di atas dan outgoing berada di bawah. Kemudian perhatikan
skema rangkaian di bawah ini

5. Potong dan kupas kulit kabel phasa dan kabel netral sesuai kebutuhan.
5. Hubungkan Terminal Netral Atas dengan Input ELCB sebelah kiri dengan
kabel netral.
6. Hubungkan Phasa dari perangkan listrik samping kirinya (sebagai contoh
di atas, dari RCBO) ke Input ELCB sebelah kanan dengan kabel phasa.
7. Hubungkan Output ELCB sebelah kiri dengan Terminal Netral Bawah
dengan kabel netral.
8. Hubungkan Output ELCB sebelah kanan dengan perangkat listrik di
samping kanannya (sebagai contoh atas, ke MCB) atau bisa juga langsung
ke beban.
Daftar Pustaka
Amazaki . Arc Flash: Definisi, Bahaya dan Resikonya. Dilihat 28 Maret 2021. <
https://www.omazaki.co.id/arc-flash-definisi-bahaya-dan-resikonya/ >
Industrial Safety and Hygiene News 2013. All about arc flash: definitions,
dangers, stats, causes and prevention. Dilihat 28 Maret 2021. <
https://www.ishn.com/articles/97409-all-about-arc-flash-definitions-
dangers-stats-causes-and-
prevention#:~:text=An%20arc%20flash%20can%20cause,a%20distance
%20of%2010%20feet. >
Mike Holt . Electrical Shock Hazard. Dilihat 28 Maret 2021. <
https://www.mikeholt.com/mojonewsarchive/ET-
HTML/HTML/EletricalShockHazard~20020326.htm >
Permadi, T 2019. Laporan PKL PT.Schneider Electric Indonesia. SMK Negeri 1
Majalengka.

Anda mungkin juga menyukai