Kamu sekalian (selaku siswa) juga perlu memiliki motivasi dalam belajar agar apa yang dipelajari dapat
mengubah kamu dari tidak tahu menjadi banyak tahu dan dari tidak mengerti menjadi paham.
Bapak juga merasakan ketika se-usia kamu, dahulu saat masih menjadi siswa, menumbuhkan semangat
atau motivasi belajar itu cukup sulit. Akan tetapi, setelah bapak mencintai semua pelajaran di sekolah,
bapak mulai menyadari bahwa belajar itu sangat menyenangkan.
Mungkin kamu juga bisa mulai mencintai semua mata pelajaran yang kamu pelajari. Dengan demikian
kamu akan memiliki semangat yang lebih, sehingga motivasi belajarmu akan lebih besar.
Kamu perlu ingat bahwa ketika seseorang memiliki motivasi yang besar, maka itu adalah "modal" untuk
meraih keberhasilan.
Dalam hal apapun itu, motivasi penting untuk dimiliki sebagai energi tambahan agar seseorang bisa
berhasil atau sukses.
Hanya itu amanat yang bisa disampaikan oleh bapak pada upacara bendera hari senin ini.
Semoga amanat ini membuat kamu sadar betapa pentingnya motivasi belajar agar kamu bisa meraih
prestasi di dalam maupun di luar sekolah.
Sekian...
Wassalamu'alaikum wr. wb..
Amanat upacara bendera tentang tanggung jawab
Alhamdulilahi rabbil ‘alamin. Ashalatu wassalamu ‘ala asyrafil ambiya i, wal mursalin,
wa ‘ala ‘alihi wa ashabihi ajma’in.
‘amma ba’du;
Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah Madrasah Guppi beserta wakil
Yang saya hormati Bapak/ Ibu madrasah Guppi beserta staf
Serta seluruh siswa/I madrasah Guppi yang ibu sayangin dan banggakan.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke Hadirat Alloh SWT yang telah
memberikan kesempatan kepada kita semua, sehingga pada pagi hari yang cerah ini kita masih
dapat melaksanakan Upacara Bendera. Sholawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Tanggung jawab berarti suatu keadaan wajib dan siap menanggung segala akibat dari apa yang
telah kita kerjakan. Tanggung jawab terbagi dua yaitu: horizontal dan vertikal
Tanggung jawab horizontal yaitu tanggung jawab terhadap manusia
Tanggung jawab vertikal yaitu tanggung jawab terhadap Allah
Salah satu contoh tanggung jawab sebagai pelajar yaitu , apabila seorang siswa memdapatkan PR
dari gurunya. Siswa tersebut wajib menyelesaikan PR tersebut. dengan kata lain siswa ini telah
bertanggung jawab secara horizontal antara dirinya terhadap guru tersebut. Ia akan mendapatkan
nilai dan secara vertikal antara siswa dengan Allah dengan kata lain siswa ini akan mendapat
pahala atas perbuatan terpujinya.
Sebaliknya…
Seorang siswa yang tidak mengerjakan PR maka ia akan mendapat hukuman dari guru dan dosa
dari Allah serta harus bertanggung jawab dengan mengerjakan PR tersebut keesokan harinya
agar mendapat nilai dari guru.
Selanjutnya, berhubung dalam waktu dekat kita akan melaksanakan ujian semester genap. Maka
selesaikan pula tanggung jawab kalian dalam hal administasinya.
Sekian yang amanat ibu pada pagi hari ini, ibu akhirin dengan wabilahitaufikwalhidayah.
Wassalamu alaikum wr.wb.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah
Yang saya hormati Bapak dan Ibu Guru
Yang saya sayangi para siswa-siswi.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara
tentang jangan menghina.
Setiap individu adalah unik. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan
jangan dihina. Karena setiap kekurangan biasanya dapat ditutupi dengan kelebihannya. Berikut
ini ada sebuah kisah yang berjudul:
Pada hari kedua, sang singa masuk perangkap pemburu. Sang singa mengaum dan meraung-
raung hingga terdengar oleh si tukus. Ia bergegas menyelamatkan sang singa. Si tikus berkata:
Jangan takut saya akan menyelamatkanmu. Ia lalu menggigiti tali perangkap dengan gigi-giginya
yang tajam. Hingga tali tersebut putus dan sang singa bebas dengan selamat. Sang singa
berterimakasih kepada si tikus dan berkata: ”Saya tidak menyangka hewan kecil dan lemah
sepertimu bisa melakukan hal yang saya tidak bisa lakukan”. Si tikus menjawab: “jangan
menghina orang lain, karena setiap orang punya kelebihan”.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang
berjudul: Budaya Malu
Malu adalah perasaan yang dimiliki oleh setiap orang. Rasa malu adalah pembeda antara orang
yang waras dan yang tidak. Orang yang waras akan merasa malu untuk berjalan tanpa busana di
pusat keramaian. Sebaliknya orang yang tidak waras tidak akan malu dan akan melakukan
apapun tanpa rasa malu.
Orang yang normal memiliki rasa malu kepada diri sendiri bila tidak mampu mewujudkan
resolusi yang telah dicita-citakan dalam hati. Orang yang normal akan memiliki rasa malu
kepada Tuhan jika tidak beribadah kepada-Nya. Orang yang normal akan merasa malu kepada
orang lain atau masyarakat jika ketahuan berbuat tidak baik.
Seorang siswa lazimnya merasa malu jika memperoleh nilai ujian yang rendah. Ia akan belajar
lebih giat lagi agar nilainya bagus. Ia akan mengikuti ujian dengan jujur. Ia malu bila curang
dalam ujian. Seorang siswa akan merasa bangga bila memiliki prestasi. Sebaliknya akan malu
bila mendapat hukuman dari sekolah.
Lazimnya seseorang merasa malu jika teman atau keluarganya mendapat malu. Oleh karena itu
ia akan berusaha melindungi diri dan orang terdekatnya agar tidak mendapat malu. Dalam
agama Islam, rasa malu adalah salah satu bagian dari keimanan. Semakin rendah rasa malunya,
maka rendah pula imannya. Semakin tinggi malunya, semikn tinggi pula imannya.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang
berjudul: Budaya Malu
Malu adalah perasaan yang dimiliki oleh setiap orang. Rasa malu adalah pembeda antara orang yang
waras dan yang tidak. Orang yang waras akan merasa malu untuk berjalan tanpa busana di pusat
keramaian. Sebaliknya orang yang tidak waras tidak akan malu dan akan melakukan apapun tanpa rasa
malu.
Orang yang normal memiliki rasa malu kepada diri sendiri bila tidak mampu mewujudkan resolusi yang
telah dicita-citakan dalam hati. Orang yang normal akan memiliki rasa malu kepada Tuhan jika tidak
beribadah kepada-Nya. Orang yang normal akan merasa malu kepada orang lain atau masyarakat jika
ketahuan berbuat tidak baik.
Seorang siswa lazimnya merasa malu jika memperoleh nilai ujian yang rendah. Ia akan belajar lebih giat
lagi agar nilainya bagus. Ia akan mengikuti ujian dengan jujur. Ia malu bila curang dalam ujian. Seorang
siswa akan merasa bangga bila memiliki prestasi. Sebaliknya akan malu bila mendapat hukuman dari
sekolah.
Lazimnya seseorang merasa malu jika teman atau keluarganya mendapat malu. Oleh karena itu ia akan
berusaha melindungi diri dan orang terdekatnya agar tidak mendapat malu. Dalam agama Islam, rasa
malu adalah salah satu bagian dari keimanan. Semakin rendah rasa malunya, maka rendah pula
imannya. Semakin tinggi malunya, semikn tinggi pula imannya.
1.Tekad
Dalam sebuah peribahasa dikatan, ”Tekad seseorang mampu membelah Gunung”. Tekad
seseorang akan mampu menggapai apa saja yang diimpikannya. Semakin “BULAT” tekad
seseorang…maka dia akan semakin cepat menggapai cita-cita nya. Jadi, apa itu tekad?
2.Kemauan
Dalam menjalankan upaya-upaya untuk mencapa kesuksesan, tidak jarang kita menemuai
banyak kegagalan. Kita sering mematenkannya sebagai ketidakberuntungan. Jangan menjadikan
keputusasaan sebagai batu sandungan kita dalam menapaki jalan kesuksesan kita. Karena yang
menjadikan kita gagal, salah satunya adalah karena kemauan kita yang turun-naik.
3.Fokus
Fokuskan, pusatkan pikiran pada hal yang dekat dengan cita-cita kita. Belajar menyukai hal-hal
yang penting dan belajar untuk menjauhi hal-hal yang menghambat bahkan menjauhkan kita dari
jalan menggapai cita-cita kita.
Selain ketiga hal tersebut, hal lain yang tak kalah pentingnya bahkan menjadi landasan paling
dasar adalah Do’a. Siapapun kita, kepercayaan apapun yang kita anut, sertakan Tuhan sebagai
bagian atau partner kerja kita. Hidupkan rasa syukur dalam setiap pencapaian kecil dan
berharaplah itu akan merujuk pada kesempatan besar.
Dalam islam, kita mengenal istilah Do’a-Ikhtiyar-Tawakkal. Tiga hal tersebut merupakan satu
paket yang serasi. Ikhtiyar (usaha) maksimal yang di barengi dengan doa dan menyerahkan
semuanya pada Allah dengan mendekatkan diri pada Sang Pencipta Yang Maha Kuasa adalah
korelasi yang sempurna, karena,
Semoga bermanfaat^^