Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENELITIAN UNTUK MENELITI SEJARAH ATAU

ASAL MULA BALONG SETU PATOK SEBAGAI

OBJEK WISATA DI CIREBON

KELOMPOK 6:

Ahmad Fadly S (4)


Muhammad Rizal F (17)
Ramadhan APN (24)
Septya Adi Prakarsa (28)

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Balong Setu Patok adalah nama bendungan yang terletak di desa
Setu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Bagi masyarakat cirebon,
nama setu patok ini bukanlah nama yang asing. Selain bendungan ini
mampu mengairi hektaran sawah, juga menjadi wisata domestik, terutama
di hari minggu atau libur. Banyak masyarakat Cirebon yang belum
mengetahui tentang keindahan dan keunikan balong setu ini. Bahkan
sebagian tidak mengetahui sama sekali mengenai objek wisata yang satu
ini. Balong setu kurang populer karena letaknya yang jauh ke pedesaan.
Dan tidak ada alat transportasi umum menuju daerah tersebut. Obyek
wisata danau setu patok di Mundu Cirebon Jawa Barat adalah tempat
wisata yang ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan.
Tempat ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda.
Obyek wisata danau setu patok di Mundu Cirebon Jawa Barat memiliki
pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sangat di
sayangkan jika anda kota tidak mengunjungi wisata  alam  yang
mempunyai keindahan yang tiada duanya.
Obyek wisata danau setu patok di Mundu Cirebon Jawa Barat
sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan anda, apalagi saat liburan
panjang seperti libur nasional, ataupun hari ibur lainnya.  Keindahan
obyek wisata danau setu patok di Mundu Cirebon Jawa Barat ini sangatlah
baik bagi anda semua yang dekat atau jauh untuk merapat mengunjungi
tempat obyek wisata danau setu patok di Mundu Cirebon Jawa Barat di
Kota  Cirebon.

2. Rumusan Masalah
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai asal mula
atau sejarah Balong Setu Patok sebagai salah satu objek wisata di Cirebon.
Berdasarkan uraian tersebut, masalah yang akan dijadikan fokus penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1) Bagaimana sejarah atau asal usul balong setu patok?
2) Bagaimana pemanfaatan balong setu patok sebagai objek
wisata di Cirebon?

3. Tujuan Penelitian
Untuk memperjelas arah penelitian ini, dirumuskan tujuan penelitian
sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui tentang sejarah balong setu patok
2) Untuk mengetahui pemanfaatan balong setu patok sebagai objek wisata
di Cirebon

4. Kontribusi Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan kontribusi dan
menambah pengetahuan yang berhubungan dengan sejarah atau asal usul
balong setu patok.
5. Definisi Operasional
Danau setu patok yaitu salah satu objek wisata yang ada di
Kabupaten Cirebon. Objek wisata ini ramai dikunjungi pada hari libur.
Tempat ini begitu indah dan memiliki daya tarik untuk dikunjungi. Balong
setu patok memiliki ciri khas yaitu terdapat bukit di bagian tengah genangan
air. Biaya masuknya pun sangat murah. Balong setu patok juga terkenal
mistis karena legenda dan mitos yang beredar di masyarakat sekitar

B. Tinjauan Pustaka
Setu patok adalah nama bendungan yang terletak di desa Setu
Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon. Bagi masyarakat Cirebon, nama Setu
Patok bukanlah nama yang asing. Selain bendungan ini mampu mengairi
hektaran sawah, juga menjadi wisata domestik. Pemerintah Kabupaten
Cirebon telah membuat setu patok sedemikian rupa sehingga Setu Patok
sangat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan domestik, terutama di hari
minggu atau hari libur. Di daerah ini, konon dahulu kala sering terjadi banjir.
Sungai Nanggela, yang mengaliri melalui desa setu sering meluap dan
membanjiri desa setu dan sekitarnya. Apalagi di musim hujan, desa setu dan
sekitanya telah menjadi langganan banjir. Tentu hal ini membuat masyarakat
desa setu dan sekitarnya merasa tidak nyaman dan sengsara bila banjir
datang. Bukan itu saja, pertanian masyarakatpun menjadi rusak dan bahkan
kadang sampai membuat gagal panen. Tentu persoalan ini merupakan
persoalan yang sangat serius bagi masyarakat. Ternyata persoalan masyarakat
tersebut dipikirkan dengan sangat serius oleh seorang tokoh kharismatik desa
setu yang juga masih keturunan Pangeran Luwung yaitu Kiai Entol Rujitnala.
Selain disegani, Kiai Entol Rujitnala terkenal sangat sakti. Sebagai pemuka
masyarakat yang sangat peduli dengan berbagai persoalan yang di hadapi
oleh masyarakat, Kiai Entol Rujitnala terus berfikir bagaimana caranya agar
masyarakat desa setu dan sekitarnya terhindar dari banjir. Maka dengan di
bantu oleh seluruh masyarakat, Kiai Entol Rujitnala membuatan bendungan
untuk menampung luapan sungai Nanggela yang sering mengakibatkan
banjir. Namun setelah bendungan jadi, kesengsaraan masyarakat desa setu
dan sekitar belum juga surut. Bendungan yang dibuat Kiai Entol Rujitnala
dan masyarakat, ternyata belum mampu menahan luapan sungai Naggela.
Kalau tidak bocor, kadang bobol. Hal ini membuat Kiai Entol Rujitnala terus
berfikir keras bagaiman membuat bangunan bendungan yang kokoh. Sudah
berkali-kali bendugan itu di perbaiki, namun setiap kali ada banjir selalu saja
bocor, dan bahkan malah bobol. Karena tekadnya yang kuat untuk menolong
masyarakat, akhirnya Kiai Entol Rujitnalan memutuskan untuk membangun
kembali bendungan dengan cara sayembara itu di umumkan siapa saja yang
sanggup untuk membangun bendungan yang kokoh sekaligus tidak terjadi
lagi banjir, akan dinikahkan dengan putrinya yang cantik dan elok rupawan
yaitu Nyai Ratu Randulawang. Setelah sayembara di umum kan, datanglah
seorang pemuda yang gagah dan digdaya. Ia memperkenalkan dirinya
bernama Muqoyyim serta menjelaskan kehadirannya untuk ikut sayembara.
Dengan kerendahan hati dan penuh sopan santun, Kiai Muqoyyim
mengutarakan bahwa dirinya sanggup menyempurnakan bangunan
bendungan setu sebagimana yang diharapkan oleh Kiai Entol Rujitnala, tapi
dengan satu syarat yaitu Kiai Entol Rujitnala agar turut membantunya.
Melihat tutur kata yang sopan dan santun serta penampilan yang simpatik
serta rendah diri, Kiai Entol Rujitnala bersedia memenuhi persyaratan yang
dianjukan oleh Kiai Muqoyyim. Tidak beberapa lama sesuai pembicaraan,
keduanya berangkat menuju bendungan. Setibanya di bendungan, Kiai
Muqoyyim langsung memasang patok di setiap sudut bendungan. Kemudian
dari kantong jubahanya, Kiai Muqoyyim mengeluarkan seutas benang.
Benang benang itu lalu dililitkan dari satu patok ke patok yang lainnya. Maka
terpancanglah benang dari satu patok ke patok yang lain. Masyarakat yang
melihat ulah Kiai Muqoyyim tentu terheran-heran. Untuk apa gerangan seutas
tali yang dililitkan dari satu patok ke patok yang lain? Kira-kira begitulah
pertanyaan yang muncul dari masyarakat yang melihat ulah Kiai Muqoyyim.
Selasai memasang benang, Kiai Muqoyyim kemudian duduk bersila di
samping Kiai Entol Rujitnala. Kiai Muqoyyim munajat kepada allah,
begitupun kiai entol rujitnala. Kedua tokoh tersebut berdo’a dengan khusyu’
kepada Allah SWT. Dan saat itu, berkat pertolongan dan izin allah, tiba-tiba
terjadi keajaiban. Benang yang dililitkan pada patok-patok tadi, berubah
menjadi sebuah bendungan yang kuat dan kokoh bagai bukit beton yang tak
terpecahkan. Kejadian tersebut selain menakjubkan masyarakat, juga di
sambut gembira oleh masyarakat desa tersebut. Harapan masyarakat agar
desanya tidak dilanda banjir kembali, akan menjadi kenyataan. Dan memang
benar, setelah kejadian tersebut, desa setu dan sekitarnya tidak pernah
kebanjiran lagi. Masyarakat dapat menanam padi, palawija dan tanaman yang
lainnya tanpa takut terkena banjir bahkan sebaliknya, periran menjadi
semakin baik dan lancar walaupun masa kemarau datang. Dan karena itulah
desa ini dinamai desa setu patok. Artinya bendungan dari patok. Sesuai
dengan ketentuan sayembara, bahwa siapa saja yang mampu memperbaiki
bendungan sehingga dapat menahan luapan sungai naggela, akan dijodohkan
dengan Nyi Ratu Randulawang. Karena yang mampu membuat bendungan
adalah Kiai Muqoyyim, maka ia dinikahkan dengan putri Ki Entol Rujitnala
yaitu Nyi Ratu Randulawang. Konon, karena Nyi Ratu Randulawang
mendapat jodoh Ki Muqoyyim melalu pinangan sayembara, maka Nyai Ratu
Randuwalang terkenal dengan sebutan Nyai Pinang (Hadi Munib Rowandi
Amsal. 2012, Kisah-Kisah Dari Buntet Pesantren, Cirebon: KALAM
Komunikatif dan Islami).

C. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif tujuannya untuk
mendeskripsikan tentang asal mula atau sejarah balong setu patok.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara oleh
narasumber yang ada di sekitar daerah balong setu patok.
D. Penutup
Demikian proposal penelitian ini kami buat dengan harapan pihak yang
berwenang turut berpartisipasi dalam kegiatan yang akan kami laksanakan.
Semoga kegiatan penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.Terima kasih atas
seluruh bantuan yang telah diberikan.

Cirebon, Minggu 21 Agustus 2022


PROPOSAL PENELITIAN UNTUK MENELITI SEJARAH ATAU ASAL
MULA BALONG SETU PATOK SEBAGAI OBJEK WISATA DI
CIREBON

Disusun oleh :

Ahmad Fadly S
Muhammad Rizal F
Ramadhan APN
Septya Adi P

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 CIREBON

Jl. Ciremai Raya No.63, Larangan, Kec. Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat
45141

Anda mungkin juga menyukai