Anda di halaman 1dari 13

Makalah

EKOWISATA PERAIRAN TAMAN LAUT OLELE KABUPATEN BONE


BOLANGO PROVINSI GORONTALO DAN LION CITY OF QIANDAO
LAKE DI CINA

Dosen pengampuh :

Dr. Sri Nuryatin Hamzah S.Kel, M.Si

Oleh :

CINDRA AGUSTI PAKAYA

1111419011

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Makalah ini di susun berdasarkan tugas dan proses pembelajaran yang telah
diberikan kepada saya. Makalah ini di susun dengan menghadapi berbagai
rintangan, namun dengan penuh kesabaran saya mencoba untuk menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini membahas tentang “Ekowisata Perairan Taman Laut olele
Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo Dan Lion City Of Qiandao Lake
Cina” tema yang di bahas dalam makalah ini sengaja dipilih untuk dipelajari lebih
dalam lagi.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini dan berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Gorontalo, September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang ............................................. Error! Bookmark not defined.

1.2 Tujuan ........................................................... Error! Bookmark not defined.

1.3 Manfaat ......................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB II PEMBAHASAN ...................................... Error! Bookmark not defined.

2.1 Taman Laut Olele ......................................... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Potensi Wisata Taman Laut Olele ……………………………………………………………… 4

2.1.2 Perkembangan Wisata Taman Laut Olele ……………………………………….………… 4

2.1.3 Permasalahan Wisata Taman Laut Olele ………………………………………….………… 5

2.1.4 Pengelolaan Wisata Taman Laut Olele ……………………………………………….……… 5

2.2 Lion City........................................................................................................ 6

2.2.1 Potensi Wisata Lion City ………………………………….………………………………….…… 7

2.2.2 Perkembangan Wisata Lion City ………………………………………………………..……… 7

2.2.3 Pengelolaan Dan Permasalahan Wisata Lion City e ……………….………………… 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 8

3.2 Saran .............................................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan pariwisata mendorong timbulnya kesadaran untuk mengembangkan
pariwisata yang ramah terhadap lingkungan; hal ini merupakan konsep baru dalam
pemahaman tentang pariwisata. Konsep baru inilah yang popular dengan sebutan
ekowisata. Ekowisata mempunyai kekhususan di mana mengedepankan konservasi
lingkungan, pendidikan lingkungan, dan menguntungkan penduduk lokal.
Provinsi Gorontalo memiliki kawasan pesisir yang sangat potensial untuk
dikembangkan menjadi kawasan ekowisata, yaitu kawasan Pesisir Olele, di mana daerah
tersebut sudah ditetapkan sebagai kawasan konservasi laut daerah (KKLD) dengan bentuk
daerah perlindungan laut berbasis masyarakat; berdasarkan SK Bupati Bone Bolango No.
165 Tahun 2006. Potensi terumbu karang menjadi salah satu objek daya tarik bagi
pengunjung untuk melakukan kegiatan selam ataupun snorkling. Kegiatan ini merupakan
bagian dari wisata bahari yang saat ini banyak digemari di Desa Olele.
Sedangkan The Lion City yang terletak Danau Qiandao, China. Sebuah peradaban yang
jelas ada sekitar ribuan tahun lalu ini dapat ditemukan di kedalaman danau tersebut. Tak
seperti cerita-cerita Atlantis yang hilang, Shi Cheng atau yang kini lebih dikenal dengan
sebutan Lion City tersebut menyerah pada kenyataan yang begitu pahit. Pada tahun 1959,
pemerintah Negeri Tirai Bambu dengan sengaja menenggelamkan kawasan tersebut demi
membangun dam pemadam listrik tenaga air (PLTA) Xin'an.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1 Mengetahui potensi wisata yang ada di Taman Laut Olele dan Lion City Of Qiandao Lake
Cina
2 Mengetahui cara berkembang Taman Laut Olele dan Lion City Of Qiandao Lake Cina
3 Mengetahui permasalahan yang di Taman Laut Olele dan Lion City Of Qiandao Lake Cina
4 Mengetahui pengelolaan wisata yang ada di Taman Laut Olele dan Lion City Of Qiandao
Lake Cina
1.3 Manfaat
Adapun manfaat pembuatan makalah ini selain menambah pengetahuan bagi penulis
diharapakan makalah ini bisa menjadi bahan refensi atau pengetahuan bagi pembaca
tentang Ekowisata Bahari Terutama yang ada di Taman Laut Olele dan Lion City Of
Qiandao Lake Cina
3
BAB II
PEMBAHASAN
Ekowisata adalah sebagian dari sustainable tourism. Sustainable tourism adalah sektor
ekonomi yang lebih luas dari Ekowisata yang mencangkup sektor-sektor pendukung kegiatan
wisata secara umum, meliputi wisata bahari, wisata pedesaan, wisata alam, wisata budaya, atau
perjalanan bisnis. Ekowisata perairan atau bahari dapat diartikan sebagai suatu bentuk wisata
dengan memanfaatkan kawasan perairan laut dan sekitarnya dengan bertanggung jawab
terhadap kelestarian lingkungan laut dan budaya lokal, serta memberi manfaat ekonomi
terhadap masyarakat pesisir (Bertus, 2018).
2.1 Taman Laut Olele

Provinsi Gorontalo memiliki kawasan pesisir yang sangat potensial untuk


dikembangkan menjadi kawasan ekowisata, yaitu kawasan Pesisir Olele, di mana daerah
tersebut sudah ditetapkan sebagai kawasan konservasi laut daerah (KKLD) dengan bentuk
daerah perlindungan laut berbasis masyarakat; berdasarkan SK Bupati Bone Bolango No. 165
Tahun 2006. Potensi terumbu karang menjadi salah satu objek daya tarik bagi pengunjung
untuk melakukan kegiatan selam ataupun snorkling. Kegiatan ini merupakan bagian dari wisata
bahari yang saat ini banyak digemari di Desa Olele.

Gorontalo merupakan sebuah provinsi yang terbilang masih baru di Pulau Sulawesi.
Banyak potensi wisata tersebar di provinsi ini, namun belum banyak diketahui karna selam ini
Provinsi Gorontalo hanya dijadikan pintu gerbang untuk mencapai wisata lainnya di Sulawesi
bagian utara. Salah satu contohnya, para wisatawan memilih penerbangan ke Gorontalo hanya
untuk mengunjungi Taman Nasional Kepulauan Togean yang sebenarnya masuk ke dalam
wilayah Sulawesi Tengah.

Pemerintah setempat sedang berbenah dan mulai gencar mempromosikan adat, budaya,
serta keindahan alam yang dimiliki Provinsi Gorontalo agar dikenal dan juga siap menerima
wisatawan lokal dan mancanegara. Sebuah pantai di pesisir selatan yang masih berada di Teluk
Tomini dihadikan primadona wisata daerah ini. Namun yang diunggulkan bukanlah pantainya,
melainkan kekayaan biota laut yang terdapat di bawah perairan sekitar pantai tersebut.

Wisata ini diberi nama Taman Laut Olele, berlokasi di Desa Olele, Kecamatan Kabila
Bone, Kabupaten Bone Bolango. Cukup memerlukan waktu sekitar tiga puluh menit hingga
empat puluh lima menit untuk sampai di taman laut ini. Jaraknya sekitar 20 km dari pusat kota
Gorontalo.

4
Pantai Olele yang berpasir putih sangat dekat dengan permukiman warga. Tapi jarak
yang dekat tersebut tidak membuat perairan di sekitarnya tercemar. Airnya masih memiliki
visibility yang bagus, terumbu karangnya pun masih padat dan terjaga dengan baik. Ini
membuktikan bahwa warga sekitar masih peduli dan mengerti begitu berpotensinya kekayaan
yang ada di daerah mereka.

Karang yang warna-warni dengan bentuk yang beragam akan menyambut siapapun
yang mencoba menceburkan diri ke perairan Taman Laut Olele. Di kedalaman dua meter,
hamparan koral sudah bisa terlihat dengan jelas. Tempat ini sangat cocok untuk bersnorkeling,
ditambah lagi perairan disini cukup tenang karena berada di sebuah teluk, yakni Teluk Tomini.

Jika merasa kurang puas dengan bersnorkeling, menyelam adalah pilihan tepat saat
anda bekunjung ke taman laut ini. Terdapat banyak spot penyelaman dengan karakteristik yang
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Spot tersebut adalah Jinn Cave, Traffic Circle,
Honeycomb, dan Muck Dive, namun yang menjadi favorit para penyelam adalah Jinn Cave.

Perlu anda ketahui, di taman laut ini terdapat sponge coral endemik yang tidak dapat
ditemukan di perairan manapun. Keberadaannya dicari-cari para penyelam mancanegara.
Keunikannya terdapat pada motif koral yang menyerupai lukisan salah satu seniman dari
Spanyol yang bernama Salvador Dali. Lukisan tersebut bernama L’enigma del Desiderio. Oleh
karena itu sponge coral ini (Petrosia Lignosa) dikenal dengan sebutan Salvador Dali.

Selain itu, bagi para penyelam yang menyukai binatang kecil dan fotografi makro, di
taman laut inipun banyak dijumpai berbagai jenis nudibranch dan shrimp yang menggemaskan
seperti anemone shrimp, saron shrimp, dan orangutan shrimp. Lestari dan kayanya biota layt
yang ada di perairan ini, menjadikan Taman Laut Olele seperti sebuah surga tersembunyi yang
belum begitu terjamah.

Gambar 1. Keindahan Taman Laut olele

5
2.1.1 Potensi Taman Laut Olele

Pada dasarnya aktifitas wisata bahari tidak dapat dipisahkan dari potensi yang dimiliki
oleh suatu wilayah dan aktifitas masyarakat yang ada didalamnya. Secara lebih spesifik
diperlukan penerapan konsep eduwisata dengan berbasis pada pemberdayaan masyarakat.
Secara sederhana konsep yang ditawarkan oleh Eduwisata adalah menggabungkan antara
layanan wisata pada umunya namun selipi dengan berbagai macam nilai pendidikan praktis
sesuai dengan tema yang diambil (Savitri dan Utami 2018). Konsep pengembangan wisata
yang menghargai kaidah-kaidah alam dengan melaksanakan program pembangunan dan
pelestarian secara terpadu antara upaya konservasi sumberdaya alam yang dilakukan, dengan
melaksanakan program pembangunan yang memperhatikan kualitas daya dukung lingkungan
dan ramah lingkungan.

Melalui konsep eduwisata para wisatawan nantinya tidak hanya akan sekedar berwisata
melainkan disuguhkan rangkaian program edukasi bahari seperti pengetahuan tentang
konservasi mangrove, keanekaragaman biota laut hingga pemanfataan sumber daya bahari
menjadi produk yang bernilai ekonomi.

Konsep eduwisata bahari hadir sebagai salah satu alternatif pengembangan pariwisata
maritim yang berbasis kearifan lokal sekaligus sebagai sarana pemberdayaan masyarakat.
Disamping itu konsep eduwisata dianggap sebagai jalan keluar masalah perekonomian
masyarakat yang masih sangat sedikit tersentuh oleh modernisasi. Dengan konsep eduwisata
maka masyarakat mampu mengembangkan potensi lokal tanpa menghilangkan kearifan
budaya. Konsep eduwisata nantinya akan menawarkan keaslian baik dari segi sosial budaya,
adat istiadat, keseharian, arsitektur tradisional, struktur tata ruang desa yang disajikan dalam
suatu suatu bentuk integrasi komponen pariwisata antara lain seperti atraksi, akomodasi dan
fasilitas pendukung.

2.1.2 Perkembangan Wisata Taman Laut Olele

Terlebih saat pengunjung memandangi pesona pantai berupa hamparan pasir putih yang
bersih dan birunya air laut. Dari atas perairan pengunjung juga dapat melihat karang berwarna-
warni yang mengundang rasa penasaran. Maka dari itu, tak heran bila banyak pengunjung yang
senang melakukan kegiatan snorkeling di pantai sekaligus taman laut ini. Keindahan alam
bawah laut dapat terlihat hingga kedalaman dua meter. Terdapat hamparan koral yang terlihat

6
dengan jelas. Ada pula sponge coral endemik yang tidak ada ditempat lain sehingga menjadi
daya tarik bagi wisatawan lokal maupun asing.

Koral tersebut memiliki motif yang unik dan menyerupai lukisan karya Salvador Dali.
Hal itu membuat koral diberi nama yang sama dengan seniman tersebut. Tak hanya koral, saat
snorkeling pengunjung juga bisa melihat biota laut lain yang tak kalah indah seperti nudibranch
dan shrimp. Tak puas dengan snorkeling? Pengunjung yang memiliki lisensi untuk menyelam
bisa melakukannya di taman laiut ini. Ada beberapa spot andalan yang menjadi favorit
pengunjung dna memiliki ciri masing-masing. Spot-spot tersebut antara lain Jinn Cave, Traffic
Circle, Honeycomb, Muck Dive, Coral Pole, dan Salvador Dali.

Gambar 2. Koral Salvador Dali

2.1.3 Permasalahan Wisata Taman Laut Olele

Persepsi sebagian masyarakat kurang tepat/salah tentang lingkungan pesisir (wilayah


pesisir masih dianggap sebagai daerah akhir tempat pembuangan sampah).

Di perairan laut Olele terdapat bunga karang ukuran besar bernama Salvador Dali
Sponge Pemberian nama tersebut terinspirasi pelukis beraliran surealis asal Spanyol, nama
yang sama, yaitu Salvador Dali. Bunga karang di Olele itu disebut-sebut mirip dengan ulir
lukisan karya Salvador Dali yang menjadi daya tarik penyelam Tiga tahun belakangan,
Salvador Dali ukuran besar patah. Salah satu penyebabnya diduga dampak perubahan iklim
yang menyebabkan terjadinya coral bleaching atau pemutihan karang.

2.1.4 Pengelolaan Wisata Taman Laut Olele

Untuk itu penting merumuskan suatu model pengelolaan sektor wisata yang
berkelanjutan. Eduwisata adalah kemasan wisata yang memadukan konsep wisata yang
dipadukan dengan nilai-nilai pendidikan. Kemasan yang disajikan pun sangat sederhana tetapi

7
memiliki bobot edukasi yang penting, seperti berwisata di desadesa adat atau penjelasan
mengenai pelestarian ekosistem laut.

Pengembangan eduwisata juga akan sejalan dengan proses pemberdayaan masyarakat.


Dimana dengan dibukanya suatu daerah sebagai suatu kawasan eduwisata secara otomatis
masyarakat yang ada didalamnya akan lebih diberdayakan dengan programprogram
pengembangan daerah wisata. Di sisi lain kearifan lokal masyarakat juga akan lebih terjaga
bahkan lebih dari itu akan budaya masyarakat dapat disosialisasikan secara lebih luas. Kearifan
lokal sebagai aset pariwisata terbukti telah menyukseskan bebeberapa desa wisata (Suyanto et
al. 2018).

2.2 Lion City


Jika keberadaan Atlantis yang hilang masih jadi misteri, maka beda halnya dengan The
Lion City yang terletak Danau Qiandao, China. Sebuah peradaban yang jelas ada sekitar ribuan
tahun lalu ini dapat ditemukan di kedalaman danau tersebut. sebuah kompleks yang dibangun
pada masa Dinasti Eastern Han ini berisikan kuil dan monumen yang terukir rapi dan
terpelihara dengan sempurna. Kota yang dahulunya dikenal dengan sebutan Shi Cheng ini
terletak 40 meter di bawah air Danau Qiandao, provinsi Zhejiang, China.

Tak seperti cerita-cerita Atlantis yang hilang, Shi Cheng atau yang kini lebih dikenal
dengan sebutan Lion City tersebut menyerah pada kenyataan yang begitu pahit. Pada tahun
1959, pemerintah Negeri Tirai Bambu dengan sengaja menenggelamkan kawasan tersebut
demi membangun dam pemadam listrik tenaga air (PLTA) Xin'an.

Menurut BBC, hampir 300 ribu orang diungsikan, meninggalkan kampung halaman
yang telah dihuni oleh nenek moyang mereka selama ribuan tahun. Dam yang dirancang oleh
pemerintah China tersebut akhirnya menenggelamkan kota yang hanya memiliki ketinggian
kurang dari 108 meter di bawah permukaan laut itu. Menurut catatan sejarah, Lion City di
bangun pada tahun 208 Masehi -- di periode Han Dong. Kawasan ini pernah menjadi pusat
politik, ekonomi, dan kebudayaan.

pada April 2012, sebuah robot bawah air diterjunkan untuk menelitik kedalaman danau.
Lewat kamera yang terpasang, robot tersebut juga dapat melihat kondisi kota kuni tersebut
lebih dekat. Robot yang dikendalikan lewat jarak jauh itu bergerak dengan kecepatan hingga
1,5 meter per detik menangkap gambar reruntuhan kota yang telah berusia ribuan tahun itu.
Kini, lokasi yang terkenal akan keindahannya tersebut menjadi area wisata populer di China.

8
Pemerintah setempat sudah membuka sarana menyelam Danau Qiandao antara April
dan November karena pada rentan waktu tersebut suhu air danau jauh lebih hangat. Selain
menjadi daya tarik di sektor pariwisata China, kawasan ini juga menarik minat para arkeolog
untuk meneliti lokasi Lion City lebih lanjut.

Arsitektur batu yang berdiri kokoh di kedalaman 40 meter di Danau Qiandao, Provinsi
Zhejiang, ini berasal dari masa Dinasti Ming dan Qing yang memerintah China dari tahun 1368
hingga 1912. Pada tahun 2011, Chinese National Geography menerbitkan foto dan ilustrasi
yang belum pernah dilihat sebelumnya. Agar masyarakat umum bisa membayangkan
bagaimana kota itu saat masa kejayaannya.

Dari foto yang dirilis terungkap bahwa kota itu punya lima pintu masuk berbeda. Jalan
kotanya juga lebar dan memiliki 265 belokan. Di sana ada patung singa, naga, burung, phoenix,
dan prasasti sejarah yang diawetkan, yang beberapa di antaranya berasal dari tahun 1777.
Tembok kota tersebut juga diyakini berasal dari abad ke-16. Ukiran tradisional China juga
menghiasi bangunan yang ada di sana.

Meski berada di bawah air, kota ini tetap terpelihara dengan baik. Karena air benar-
benar melindunginya dari angin, hujan, dan cahaya matahari. Awalnya Pemerintah China ingin
memindahkan Shi Cheng ke tanah yang kering, supaya para wisatawan bisa melihatnya secara
langsung. Namun, terkendala karena tidak ada ruang yang besar untuk membangun kembali
kota yang tersisa di bawah air. Untuk menyelam ke Danau Qiandao demi menjelajahi Shi
Cheng, dibutuhkan penyelam yang berpengalaman atau didampingi oleh pemandu yang
terlatih.

Gambar 3. Wisata Kota Mati Lion City

9
2.2.1 Potensi Wisata Lion City

Danau ini mendapat nama danau seribu pulau sebab di atasnya bertebaran 1.078 pulau
besar dan beberapa ribu pulau lebih kecil lainnya. Danau Qiandao dikenal karena airnya yang
sangat jernih. Air di sini merupakan bahan baku pabrik produsen air mineral Nongfu yang
terkenal seantero China. Danau ini juga rumah bagi hutan-hutan lebat yang tersembunyi di
pulau-pulau eksotis di atasnya. Danau ini populer sebagai tempat wisata, terutama wisata tur
antar-pulau yang umumnya mencakup Pulau Burung, Pulau Ular, Pulau Monyet, dan Pulau
Gembok (di dalamnya benar-benar terdapat gembok terbesar di dunia.

2.2.2 Perkembangan Wisata Lion City

Wisata lion city bisa berkembang karena banyak wisatawan tertarik dengan 1.078 pulau
besaf dan beberapa ribu pulau lebih kecil lainnya. Danau Qiandao dikenal karena airnya yang
sangat jernih. Air di sini merupakan bahan baku pabrik produsen air mineral Nongfu yang
terkenal seantero China. Danau ini juga rumah bagi hutan-hutan lebat yang tersembunyi di
pulau-pulau eksotis di atasnya. Danau ini populer sebagai tempat wisata, terutama wisata tur
antar-pulau yang umumnya mencakup Pulau Burung, Pulau Ular, Pulau Monyet, dan Pulau
Gembok (di dalamnya benar-benar terdapat gembok terbesar di dunia serta banyak juga
wisatawan yang penasaran dengan kota kuno berada di dalam air.

2.2.3 Pengelolaan dan Masalah yang di Hadapi


Pengelolaan ekowisata di Desa Beloi saat ini masih di dominasi oleh pihak pemerintah dan
swasta kurangnya keterlibatan masyarakat lokal menyebabkan masyarakat lokal tidak dapat
merasakan manfaat secara langsung dalam hal ini adalah manfaat ekonomi. Berdasarkan
fenomena yang terjadi di Desa Beloi, ditemukan bahwa masyarakat lokal belum memiliki hak
penuh dalam keterlibatan dibidang pariwisata dari segi perencanaan, pelaksanaan, dan
pengelolaan usaha ekowisata serta keuntungannya. Sebab hampir semua fasilitas pariwisata di
miliki sepenuhnya oleh pemerintah dan investor(Singaraja, 2012).

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekowisata perairan atau bahari dapat diartikan sebagai suatu bentuk wisata dengan
memanfaatkan kawasan perairan laut dan sekitarnya dengan bertanggung jawab terhadap
kelestarian lingkungan laut dan budaya lokal, serta memberi manfaat ekonomi terhadap
masyarakat pesisir. . Sebuah pantai di pesisir selatan yang masih berada di Teluk Tomini
dihadikan primadona wisata daerah ini. Namun yang diunggulkan bukanlah pantainya,
melainkan kekayaan biota laut yang terdapat di bawah perairan sekitar pantai tersebut. Wisata
ini diberi nama Taman Laut Olele, berlokasi di Desa Olele, Kecamatan Kabila Bone,
Kabupaten Bone Bolango. Cukup memerlukan waktu sekitar tiga puluh menit hingga empat
puluh lima menit untuk sampai di taman laut ini. Jaraknya sekitar 20 km dari pusat kota
Gorontalo.

Sebuah peradaban yang jelas ada sekitar ribuan tahun lalu ini dapat ditemukan di
kedalaman danau tersebut. Tak seperti cerita-cerita Atlantis yang hilang, Shi Cheng atau yang
kini lebih dikenal dengan sebutan Lion City tersebut menyerah pada kenyataan yang begitu
pahit. Pada tahun 1959, pemerintah Negeri Tirai Bambu dengan sengaja menenggelamkan
kawasan tersebut demi membangun dam pemadam listrik tenaga air (PLTA) Xin'an.

3.2 Saran
Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan dari
banyaknya sumber Penulis akan memperbaiki makalah tersebut. Oleh sebab itu penulis
harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

11
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, D. (2016). Pengembangan Wisata Bahari di Pesisir Pantai Teluk Lampung. Jurnal
Destinasi Kepariwisataan Indonesia, 1(1), 45–65.
Alviandy, A. (2018). Stareti Pengembangan Wisata Takabonerete. Prosiding Online
Bahari, A. F., & Ashoer, M. (2018). Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Ekowisata. Jurnal MINDS, 5(1), 69–78.
Costa, D. Da, Suharti, R., & Rachmat, B. (2020). Analisis Daya Dukung Perairan Dan Potensi
Ekowisata Bahari Di Pulau Ataúro, Distrik Dili, Sub Distrik Ataúro, Timor Leste. Jurnal
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam, 2(1), 23. https://doi.org/10.15578/bjsj.v2i1.8760
Karsudi, Soekmadi, R., & Kartodiharjo, H. (2010). Strategi Pengembangan Ekowisata Di
Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua. Jurnal Media Konservasi, 15(2), 80–87.
Muhammadiyah, A. R. (2018). Pemetaan Objek Wisata Bahari Kabupaten Kepulauan Selayar
Berbasis Sistem Informasi Geografi. Jurnal Environmental Science, 1(1), 45–50.
https://doi.org/10.35580/jes.v1i1.7337
Pereira, I., & Adi, I. M. (2018). Model Pengelolaan Ekowisata Di Desa Beloi Pulau Atauro
Timor-Leste. Jurnal Destinasi Wisata, 5(2), 356–361.
Singaraja, D. I. S., & Singaraja, D. I. S. (2012). Pemetaan Kesesuaian Daerah Budidaya
Rumput Laut Menggunakan Pendektakan Spatial, Multi Criteria Analisi, di Perairan
Pulau Atauro, Dili, Timor Leste. Universitas Brawijaya.
Suratini, & Hadipurwanta, J. (2015). Prosiding Seminar Nasional Agroinovasi Spesifik Lokasi
Untuk Ketahanan Pangan Pada Era Masyarakat Ekonomi Asean Perubahan Iklim Dan
Pengaruhnya Terhadap Serangga Hama. Prosiding Seminar Nasional Agroinovasi (1),
109–117.
Welly, M., Triangle, C., Muljadi, A., & Triangle, C. (2016). Survey Manta Tow di Pulau Atauro
, District Dili Survey Manta Tow di Pulau Atauro District Dili - Timor Leste , 2014.
Yeni, S. (2020). Ekowisata Sebagai Sumber Belajar Biologi dan Strategi untuk Meningkatkan
Kepedulian Siswa Terhadap Lingkungan. Jurnal Bio Educatio, 3(2), 59–72.
Yustinaningrum, D. (2017). Pengembangan Wisata Bahari Di Taman Wisata Perairan
Pulaupieh Dan Laut Sekitarnya. Jurnal Agrika, 11(1), 96–111.

12

Anda mungkin juga menyukai