Ditetapkan dan disusun guna memenuhi salah satu persyaratan beasiswa mahasiswa berprestasi
Kabupaten Wonogiri
Disusun Oleh :
Maya Rohmantika Sari
NIM. K7617051
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam untuk dikembangkan
menjadi obyek wisata yang menarik. Sebagian sumber daya alam tersebut telah dimanfaatkan
dan dikembangkan menjadi beberapa obyek wisata yang menarik. Daya tarik utama wisatawan
yang berkunjung ke Indonesia adalah keindahan alam dan kekayaan seni budayanya, maka dari
itu potensi yang menarik itu perlu dikembangkan seoptimal mungkin. Alam Indonesia
sesungguhnya yang menyediakan obyek pariwisata luas dan menarik bagi wisatawan yang
ingin menikmatinya.
Kabupaten Wonogiri adalah salah satu kabupaten yang mempunyai letak yang
strategis. Di Kabupaten Wonogiri beranekaragam obyek wisata yang menarik yang dapat
dikunjungi. Obyek wisata alam yang terletak di kabupaten ini antara lain : pantai, gua, mata
air, serta peninggalan - peninggalan atau petilasan jaman dahulu. Aneka obyek yang memiliki
daya tarik wisata mencakup berbagai jenis fenomena alam dan budaya yang dihasilkan oleh
manusia. Dalam rangka pengembangan obyek wisata, Kabupaten Wonogiri telah menciptakan
obyek - obyek Geowisata yang menarik dan mempesona. Secara umum, Geowisata adalah
suatu jenis wisata yang menitikberatkan pada tujuan wisata alam bagi wisatawan yang dikemas
Telaga Claket menjadi salah satu obyek wisata di Wonogiri yang mempunyai keunikan
tersendiri. Berada di kaki Bukit Widodaren, sekilas telaga ini mirip dengan Ranu Kumbolo
yang ada di Gunung Semeru. Telaga Claket membentang selebar kurang lebih satu hektar.
Perairan yang tenang menjadikannya sebagai favorit wisatawan yang mencari ketenangan.
Bukan hanya wisata air saja, di tempat ini juga terdapat peternakan kambing serta kolam yang
digunakan untuk membudidayakan ikan lele. Benar-benar objek wisata lengkap untuk liburan
bersama keluarga atau sahabat, sehingga sangat disayangkan apabila potensi wisata Telaga
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang permasalahan diatas, maka perumusan permasalahan
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh jawaban atas masalah yang telah dirumuskan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pertumbuhan dan
2. Manfaat Umum
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
3. Manfaat Khusus
Penulis dapat mengetahui dan mencoba menuliskan secara langsung teori yang
diperoleh dari meja kuliah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga data-
data yang diperoleh dari penelitian tersebut dapat disusun sebagai laporan
A. Pengertian Pariwisata
Kata pariwisata berasa dari bahasa Sansekerta, yaitu “Pari” yang berarti berkeliling
dan “Wisata” yang berarti perjalanan atau bepergian. Jadi pariwisata dapat diartikan suatu
perjalanan keliling yang dilakukan secara berulang-ulang dengan mengunjungi satu tempat
ke tempat lain. Menurut UU Kepariwisataan No.9 Tahun 1990, Pariwisata adalah kegiatan
perjalanan dari satu tempat ke tempat lain yang dilakukan sementara waktu secara sukarela
untuk menikmati obyek dan saya tarik wisata dengan maksud tidak mencari nafkah.
Menurut Oka A. Yoeti, Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk
sementara waktu yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lain dengan maksud
untuk menikmati perjalanan bukan untuk mencari nafkah ditempat yang dikunjunginya.
Potensi pariwisata adalah suatu tempat yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan,
misalnya pemandangan alam, peninggalan sejarah, seni budaya. Daya tarik ini harus
Potensi pariwisata adalah merupakan segala hal dan keadaan yang nyata dapat
diraba, yang dianggap, diatur dan disediakan sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat
atau dimanfaatkan atau diwujudkan sebagai kemampuan, faktor dan unsur yang diperlukan
atau menentukan bagi usaha dan pengembangan kepariwisataan, baik itu berupa suasana,
berkembang menjadi daerah tujuan wisata sangat dibantu beberapa faktor atraksi,
1. Obyek Wisata Alam Obyek wisata alam adalah obyek wisata yang daya tariknya
bersumber pada keindahan alam dan kekayaan alam. Obyek wisata alam meliputi
panorama keindaan alam yang menakjubkan seperti lembah, gunung, air terjun,
pantai, cuaca, udara, flora, fauna, matahari terbit, matahari tenggelam dan lain-lain.
2. Obyek Wisata Budaya Obyek wisata budaya dalah obyek wisata yang bentuk dan
cekungan daratan yang terisi air ketika musim penghujan dan menjadi ekosistem perairan
yang menggenang. Berdasarkan prosesnya secara umum telaga terbentuk secara alamiah
karena peristiwa vulkanik atau tektonik. Didaerah karst telaga terbentuk karena topografi
daerah karst yang secara alamiah terdapat cekungan sehingga akan tergenang air ketika
musim penghujan.
Struktur perairan telaga dapat dibedakan berdasar wilayahnya, yaitu: horizontal dan
vertikal. Zona horizontal dapat dibagi atas zona litoral dan zona intertidal. Zona litoral
berfungsi menyuplai materi organik ke dalam telaga. Ciri utama zona litoral adalah
berbatasan langsung dengan pinggiran, banyak ditumbuhi oleh tumbuhan air dan
kedalamannya relatif dangkal (Smith dan Thomas, 2000). Zona limnetik merupakan daerah
yang terletak di tengah perairan atau telaga yang merupakan badan air yang terpapar
langsung cahaya tanpa terhalang Organisme yang terbanyak ditemukan di daerah ini adalah
PEMBAHASAN
Wonogiri, Jawa Tengah. Selama ini banyak media yang salah kaprah menulis bahwa
Telaga Claket terletak di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Memang, tak jauh dari
Telaga Claket ada sebuah bendungan yang bernama Dam Colo, dan di situlah perbatasan
Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Wonogiri. Wisata Telaga Claket di Desa Sendangijo,
Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah bisa dibilang sebuah wisata alam
yang memiliki beberapa akan fasilitas dan pelayanan di antaranya sebagai berikut : Area
Parkir kendaraan, Warung Makan, Kamar mandi / MCK, Tempat Istirahat, dan masih
banyak lainya.
kurang lebih satu hektar. Perairan yang tenang menjadikannya sebagai favorit wisatawan
yang mencari ketenangan. Bukan hanya wisata air saja, di tempat ini juga terdapat
peternakan kambing serta kolam yang digunakan untuk membudidayakan ikan lele.
Tidak hanya memiliki spot cantik untuk foto, Telaga Claket juga memiliki tempat
yang bisa dipakai piknik bersama keluarga. Destinasi Telaga Claket dikenai tarif
sebesar Rp 5.000 per orang sebagai tiket masuk, serta biaya parkir Rp 2.000 untuk motor
1. Potensi Internal
Potensi internal obyek wisata yang ada di Telaga Claket adalah sedang, hal ini
disebabkan kekuatan atraksi komponen obyek wisata yang alami atau buatan yang dimiliki
kurang mampu mempertinggi kualitas dan kesan obyek, kegiatan yang bersifat pasif (
menikmati yang sudah ada), kebersihan lokasi kurang terawat(hal ini disebabkan karena
merupakan obyek tunggal (berdiri sendiri, tidak termasuk dalam agenda kunjungan dari
2. Potensi Eksternal
Potensi eksternal obyek wisata yang ada di Telaga Claket adalah rendah, hal ini
disebabkan angkutan umum untuk menuju lokasi obyek tidak bersifat reguler dan juga jauh
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarakan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Potensi obyek wisata yang ada
di obyek wisata Kayangan adalah sedang. Faktor yang menyebabkan obyek wisata ini
mempunyai potensi sedang karena obyek ini mempunyai variabel-variabel internal yang
mempunyai skor kecil terutama kekuatan atraksi komponen obyek wisata, kegiatan wisata
dilokasi wisata, kurangnya kebersihan di lokasi wisata dan kurangnya dukungan paket
wisata. Demikian juga untuk faktor eksternal yang mempunyai kelas sedang terutama pada
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh ada beberapa saran yang dapat penulis
1. Obyek wisata yang masih mempunyai potensi sedang ini sebaiknya terus ditingkatkan
agar obyek-obyek wisata yang mempunyai potensi sedang semakin bertambah baik
2. Untuk meningkatkan jumlah jumlah wisatawan yang ada di obyek wisata Telaga
Claket perlu dilakukan perbaikan dan pembangunan obyek wisata yakni dengan
Isa Darmawijaya, 1980. Klasifikasi Tanah. Bandung: Balai Penelitian Teh dan Kina
Nyoman S Pendit, 1999. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradya
Paramita.