Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Obyek Wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata
yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat
tersebut. Menurut SK. MENPARPOSTEL No.: KM. 98 / PW.102 / MPPT-87,
Obyek Wisata adalah semua tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber
daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik
dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan. Pengertian obyek
dan daya tarik wisata menurut Marpaung (2002:78) adalah suatu bentukan dari
aktifitas dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan
atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu.
Bisa dikatakan obyek wisata terdiri dari beberapa unsur pokok yang bisa
mendukung suatu kawasan atau daerah untuk dikunjungi wisatawan. Obyek
wisata sendiri bisa berupa wisata alam seperti gunung, danau, sungai, pantai, laut,
atau berupa objek bangunan seperti museum, benteng, situs peninggalan sejarah,
dan lain-lain.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah objek wisata yang
sangat melimpah. Objek wisata tersebut dapat kita jumpai hampir seluruh pulau
di Indonesia dari sabang sampai merauke. Beberapa objek wisata yang terkenal di
Indonesia antara lain, Pantai Kuta, Pantai Palabuhanratu, Pantai Pangandaran,
Borobudur, Prambanan, Monas, Taman Mini Indonesia Indah, Puncak Bogor,
Keraton Kasepuhan, Taman Wisata Mekarsari, Danau toba, Danau Singkarak,
Taman Nasional Wakatobi, Istana maimun, Museum Sejarah Jakarta, Taman
Nasional Pulau Komodo, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Raja
Ampat, Air Terjun Moramo, dan masih banyak lagi.
Pada tahun 2004 bencana Tsunami menerjang salah satu Provinsi
wilayah barat Indonesia yaitu Aceh. Bencana tersebut merupakan yang terbesar
selama puluhan tahun terakhir, akibatnya semua infrastruktur dan aktivitas
masyarakat Aceh lumpuh untuk waktu yang lama, termasuk juga pariwisatanya.
Kini setelah belasan tahun, kondisi Aceh perlahan-lahan kembali pulih,
hingga mampu menjadi salah satu destinasi paling favorit yang sering dikunjungi
para wisatawan dan turis mancanegara.
Aceh adalah sebuah provinsi di ujung Pulau Sumatera. Provinsi ini
memiliki keindahan alam yang luar biasa, mulai dari pantai sampai
pegunungannya. Banyak tempat wisata yang sudah dikenal penduduk luar Aceh
dan mancanegara seperti Pantai Lhoknga, Lam Puuk, Masjid Raya Baiturrahman,
Air Terjun Blangkolam dan masih banyak lagi, termasuk tempat-tempat yang
belum dikembangkan.

Beberapa tempat yang berpotensi sebagai kawasan wisata di Aceh tidak


dimanfaatkn dengan baik oleh penduduk maupun pemerintah setempat. Salah
satunya adalah keindahan alam yang ada di Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh
Utara.

Kecamatan Sawang terletak di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.


Kecamatan Sawang merupakan hasil pemekaran dari kecamatan Muara Batu.
Jarak dengan jalan negara Medan-Banda Aceh lebih kurang 16 Kilometer.
Adapun luas kecamatan lebih kurang 384,65 km 2 / 38.465 ha. Sementara batas-
batas kecamatan Sawang, sebelah Utara berbatas dengan kecamatan Muara Batu.
Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Nisam Antara dan Kabupaten Bener
Meriah. Mayoritas penduduknya bermata pencarian sebagai petani dan pekebun.
Komoditas utamanya yaitu padi, pinang, coklat, material bangunan, palawija dan
sentra durian. Sawang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bener Meriah.

Topografi wilayah sawang pada umumnya berkontur karena Kecamatan


Sawang terletak di perbukitan. Sepanjang perjalanan menuju Sawang, mata kita
akan dimanjakan oleh pemandangan yang sangat indah. Jika sebelah kiri jalan
kita dapat menikmati udara yang sejuk dari pepohonan yang rindang, maka
sebelah kanan jalan kita akan melihat sungai yang indah mengalir hingga ke
pengunungan. Pesona alam Sawang yang masih alami menarik minat banyak
orang untuk berlibur kesana. Tempat wisata di sawang ada beberapa titik yang
sering di kunjungi oleh pengunjung, titik pertama di area kuede sawang yang
kedua di bendungan dan yang ketiga di gampong riseh tunong. Pengunjung yang
berdatangan terdiri dari semua kalangan umur, mulai dari remaja, orang dewasa
hingga keluarga. Jika sungai di Keude Sawang lebih bannyak pengunjung yang
datang dengan keluarganya, maka di Gampong Riseh Tunong pengunjung yang
berdatangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Hal mendasar yang membuat pengunjung tidak ramai karena aksesibilitas
dan fasilitas Pada tempat wisata di Sawang yang belum memadai. Hal utama
yang menjadi pertimbangan adalah jarak tempuh yang jauh, kondisi jalan untuk
menuju kesana belum bagus di beberapa titik. Selain itu fasilitas pendukung yang
ada di area wisata juga masih sangat minim. Di lokasi wisata hanya ada beberapa
kantin yang belum tertata dengan baik, belum adanya lahan parker, dan lain-lain.

Daya tarik yang belum dikembangkan semata-mata hanya merupakan


sumber daya potensial sehingga belum dapat disebut daya tarik wisata, sampai
adanya suatu jenis pengembangan tertentu, misalnya penyediaan aksesibilitas
atau fasilitas. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Obyek dan Daya Tarik
Wisata dalam penelitian ini adalah Konsep Pengembangan Kawasan Wisata
Sungai Gampong Riseh Tunong Kecamatan Sawang.

B. Identifikasi Masalah
1. Objek wisata merupakan salah satu daya Tarik bagi masyarakat lokal dan
manca negara
2. Menggali potensi Sumber daya potensial yang menarik di daerah
3. Faktor-faktor pendukung dalam mengembangkan objek wisata daerah

C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan objek wisata?
2. Bagaimana cara menggali potensi dan mengembangkan area wisata daerah?
3. Apa saja faktor pendukung untuk mengembangkan objek wisata daerah?

D. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui objek wisata potensial di daerah aceh
2. Mengetahui faktor-faktor yang dapat membuat objek wisata daerah Aceh
berkembang
3. Menjadikan Aceh sebagai salah satu destinasi wisata favorit masyarakat lokal
dan manca negara.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Objek Wisata

Objek wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata


yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat
tersebut. Menurut SK MENPARPOSTEL No.: KM. 98/PW.102/MPPT-87, objek
wisata adalah semua tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya
wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan
diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan. Objek wisata dapat
berupa wisata alam seperti gunung, danau, sungai, pantai, laut, atau berupa objek
bangunan seperti museum, benteng, situs peninggalan sejarah, dan lain-lain.

Obyek atau Daya Tarik Wisata dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Obyek Wisata Alam: laut, pantai, gunung, danau, fauna, flora, kawasan
lindung, cagar alam, pemandangan alam.
2. Obyek Wisata Budaya: upacara kelahiran, tari-tari tradisional, pakaian adat,
perkawinan adat, upacara laut, upacara turun ke sawah, cagar budaya,
bangunan bersejarah, peninggalan tradisional, festival budaya, kain tenun
tradisional, tekstil lokal, pertunjukan tradisional, adat-istiadat lokal, musem,
dan lain-lain.
3. Obyek Wisata Buatan: sarana dan fasilitas olehraga, permainan (layang-
layang), hiburan (lawak, akrobatik), ketangkasan (naik kuda), Taman
rekreasi, taman nasional, pusat-pusat perbelanjaan dan lain-lain.
Sedangkan Menurut UU RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan,
dinyatakan bahwa obyek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang
menjadi sasaran wisata baik itu pembangunan obyek dan daya tarik wisata, yang
dilakukan dengan cara mengusahakan, mengelola dan membuat obyek-obyek
baru sebagai obyek dan daya tarik wisata. Dalam undang-undang di atas, yang
termasuk obyek dan daya tarik wisata terdiri dari :

1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud
keadaan alam serta flora dan fauna, seperti : pemandangan alam, panorama indah,
hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis serta binatang-binatang langka.
2. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,
peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, pertanian (wisata agro),
wisata tirta (air), wisata petualangan, taman rekreasi, dan tempat hiburan lainnya.
3. Sasaran wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industri
dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah,
tempat- tempat ziarah, dan lain-lain.
4. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk
pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang
tersebut. Dengan demikian pariwisata meliputi Semua kegiatan yang
berhubungan dengan perjalanan wisata.

B. Konsep Pengembangan Kawasan Wisata

Pariwisata sekarang ini telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat di


berbagai lapisan bukan hanya untuk kalangan tertentu saja, Sehingga dalam
penangananya harus dilakukan dengan serius dan melibatkan pihak-pihak yang
terkait, selain itu untuk mencapai semua tujuan pengembangan pariwisata, harus
diadakan promosi agar potensi dan daya tarik wisata dapat lebih dikenal dan
mampu menggerakkan calon wisatawan untuk mengunjungi dan menikmati
tempat wisata. Dalam hal ini industri pariwisata berlomba-lomba menciptakan
produk pariwisata yang lebih bervariasi menyangkut pelestarian dari obyek itu
sendiri sesuai dengan tujuan pembangunan pariwisata yaitu untuk mengenalkan
keindahan alam, budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam.

Pengembangan pariwisata juga memberikan keuntungan bagi daerah,


serta masyarakat yang tinggal di sekitar daerah tujuan wisata tersebut. Hal inilah
yang kemudian mendorong semangat bagi Pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Daerah untuk memajukan pariwisata, dengan jalan memperbaiki fasilitas yang
ada membangun fasilitas lain di daerah wisata. Dengan dikeluarkannya UU No.
22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, dimana di dalamnya juga diatur
tentang penyelenggaraan otonomi daerah menjadikan sektor pariwisata sebagai
alternatif pilihan yang dapat memberikan kontribusi pada peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Tantangan untuk pengembangan daerah tujuan wisata adalah banyak


potensi wisata yang belum tergali dan dapat dikembangkan karena keterbatasan
kemampuan masyarakat dalam perencanaan dan pengembangan potensi wisata
menjadi daerah tujuan wisata. Upaya meningkatkan peran kepariwisataan, sangat
terkait antara barang berupa obyek wisata sendiri yang dapat dijual dengan sarana
dan prasarana yang mendukungnya yang terkait dalam industri pariwisata. Usaha
mengembangkan suatu daerah tujuan wisata harus memperhatikan berbagai
faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu daerah tujuan wisata. (Zain
dan Taufik, 2011 dalam Ayati, 2013).

Sektor pariwisata dapat berkembang dengan baik dan optimal, apabila


didukung oleh berbagai faktor atau komponen yang secara langsung maupun
tidak berkaitan dengan aktivitas kepariwisataan. Misalnya, kondisi objek wisata,
fasilitas-fasilitas sosial di objek wisata, kemudahan transportasi untuk pencapaian
ke objek wisata, keamanan dan ketertiban di objek wisata, dan kebijakan
pemerintah yang berhubungan dengan sektor pariwisata. Objek wisata yang
baik adalah berbagai objek wisata yang menarik dan memiliki ciri khas, serta
didukung oleh fasilitas-failitas sosial yang memadai. Fasilitas-fasilitas
sosial yang dibutuhkan pada objek wisata antara lain sebagai berikut.

1. Penginapan yang memadai serta terjangkau oleh berbagai lapisan


masyarakat dengan latar belakang sosial ekonomi yang berbeda.

2. Fasilitas olah raga, tempat bermain anak dan sarana ibadah yang
layak.

3. Fasilitas pemandu wisata, yang senantiasa siap untuk mengantar dan


memberikan penjelasan kepada para wisatawan.

4. Keamanan dan kenyamanan para wisatawan senantiasa terjaga.

5. Terdapatnya areal penjualan cinderamata (souvenir), baik berupa


barang-barang maupun makanan khas yang dapat dibeli untuk oleh-
oleh wisatawan.

6. Keramahan penduduk yang tinggal di sekitar objek wisata.

C. Kawasan Wisata Sungai Gampong Riseh Tunong Kecamatan Sawang.


Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang memiliki wilayah yang
sangat luas membentang dari Sabang sampai Merauke dan memiliki
keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaan.Indonesia juga memiliki banyak
potensi pariwisata yang sangat potensial untuk di kembangkan. Dunia
kepariwisataan sekarang ini dapat dirasakan semakin bertambah pesat dari tahun
ke tahun dan menjadi sektor yang sangat strategis bagi setiap negara untuk
menambah devisa Negara dari sektor non migas, Sehingga perlu adanya perhatian
yang sangat serius terhadap pengelolaan di sektor ini. Kebudayaan dan keindahan
alam merupakan aset berharga yang selama ini mampu menyedot wisatawan
nusantara maupun mancanegara untuk datang dan berkunjung untuk menikmati
keindahan alam maupun untuk mempelajari keanekaragaman kebudayaan Bangsa
Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah objek wisata yang
sangat melimpah. Objek wisata tersebut dapat kita jumpai hampir seluruh pulau
di Indonesia dari sabang sampai merauke. Beberapa objek wisata yang terkenal di
Indonesia antara lain, Pantai Kuta, Pantai Palabuhanratu, Pantai Pangandaran,
Borobudur, Prambanan, Monas, Taman Mini Indonesia Indah, Puncak Bogor,
Keraton Kasepuhan, Taman Wisata Mekarsari, Danau toba, Danau Singkarak,
Taman Nasional Wakatobi, Istana maimun, Masjid Raya Baiturrahman, Pantai
Lhoknga, dan lain-lain.

Untuk wilayah paling ujung, Indonesia punya Provinsi yang kaya akan
tempat wisata alam maupun wisata buatan yaitu Aceh. Aceh adalah sebuah
provinsi di ujung Pulau Sumatera. Provinsi ini memiliki keindahan alam yang
luar biasa, mulai dari pantai sampai pegunungannya. Banyak tempat wisata yang
sudah dikenal penduduk luar Aceh dan mancanegara seperti Pantai Lhoknga,
Lam Puuk, Masjid Raya Baiturrahman, Air Terjun Blangkolam dan masih
banyak lagi, termasuk tempat-tempat yang belum dikembangkan.

Beberapa tempat yang berpotensi sebagai kawasan wisata di Aceh tidak


dimanfaatkn dengan baik oleh penduduk maupun pemerintah setempat. Salah
satunya adalah keindahan alam yang ada di Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh
Utara.
Kecamatan Sawang terletak di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.
Kecamatan Sawang merupakan hasil pemekaran dari kecamatan Muara Batu.
Jarak dengan jalan negara Medan-Banda Aceh lebih kurang 16 Kilometer.
Adapun luas kecamatan lebih kurang 384,65 km 2 / 38.465 ha. Sementara batas-
batas kecamatan Sawang, sebelah Utara berbatas dengan kecamatan Muara Batu.
Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Nisam Antara dan Kabupaten Bener
Meriah. Mayoritas penduduknya bermata pencarian sebagai petani dan pekebun.
Komoditas utamanya yaitu padi, pinang, coklat, material bangunan, palawija dan
sentra durian. Sawang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bener Meriah.

Topografi wilayah sawang pada umumnya berkontur karena Kecamatan


Sawang terletak di perbukitan. Sepanjang perjalanan menuju Sawang, mata kita
akan dimanjakan oleh pemandangan yang sangat indah. Jika sebelah kiri jalan
kita dapat menikmati udara yang sejuk dari pepohonan yang rindang, maka
sebelah kanan jalan kita akan melihat sungai yang indah mengalir hingga ke
pengunungan. Pesona alam Sawang yang masih alami menarik minat banyak
orang untuk berlibur kesana. Tempat wisata di sawang ada beberapa titik yang
sering di kunjungi oleh pengunjung, titik pertama di area kuede sawang yang
kedua di bendungan dan yang ketiga di gampong riseh tunong. Pengunjung yang
berdatangan terdiri dari semua kalangan umur, mulai dari remaja, orang dewasa
hingga keluarga. Jika sungai di Keude Sawang lebih bannyak pengunjung yang
datang dengan keluarganya, maka di Gampong Riseh Tunong pengunjung yang
berdatangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Pada umumnya kebiasaan masyarakat disawang sehari-hari pergi ke


kebun, sawah dan sungai, sawang memiliki sungai yang masih banyak batu untuk
bahan bangunan dan lahan pertanian yang sangat luas karena letaknya di area
pengunungan dan tanah yang subur,

Setiap hari jum’at para petani yang melakukan aktivitas di gunung pulang
kampung dan aktivitas pada musim sawah masyarakat pada pagi jum’at tidak di
bolehkan pergi kesawah setelah selesai sholat jum’at aktivitas di sawah bisa
dilanjutkan kembali masyarakat disana yang umumnya petani di sana menjadikan
hari jum’at sebagai hari libur untuk beribadah.
Mamafaat sungai selain objek wisata, sungai sawang digunakan untuk lahan
pertanian atau persawahan untuk petani setempat bahkan aliran air sungai sawang
sampai ke kecamatan muara batu.

selain untuk persawahan air sungai juga di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari
seperti mencuci pakaian dan di jadikan sebagai air minum,saat musim kemarau
air sungai lebih banayak di gunakan seperti biasanya.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan Proposal Seminar
Judul skripsi ini adalah jenis penelitian Metode Kualitatif Non Interaktif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Digunakan pendekatan kualitatif oleh
penulis bertujuan untuk mengerti atau memahami masalah yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai