Anda di halaman 1dari 18

USULAN TUGAS AKHIR

Strategi Promosi Objek Wisata


Kolam Morea di Desa Larike, Kecamatan Leihitu Barat,
Kabupaten Maluku Tengah.

Disusun Oleh :

Farhan Afriadi Soumena


Nim: 1320043007

Program Studi D-III Administrasi Bisnis


Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Ambon
2023
1

I. Judul : STRATEGI PROMOSI OBJEK WISATA KOLAM MOREA DI


DESA LARIKE, KECAMATAN LEIHITU, KABUPATEN MALUKU
TENGAH

II. Latar belakang


Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diperhatikan dalam
kancah pembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata
diyakini dapat dijadikan sebagai salah satu sektor andalan dalam
peningkatan devisa negara. Pembangunan pariwisata pun mulai
digalakkan. Potensi-potensi wisata yang ada mulai diperhatikan untuk
pembangunan dan pengembangan. Pembangunan ini dimaksudkan selain
untuk menambah aset pendapatan Negara untuk mendayagunakan
sumber daya ada. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang
memiliki beranekaragam suku dan adat istiadat yang berbeda, serta
memiliki banyak sumber daya alam yang berupa keindahan pemandangan
alam seperti pegunungan yang sejuk, laut yang biru, air terjun, pemandian
air panas dan banyak lagi pesona alam lainnya. Sektor pariwisata ini
diharapkan dapat menjadi penghasil devisa nomor satu di Indonesia
Pariwisata di Indonesia pada saat ini mulai berkembang menjadi satu
industry di bidang jasa yang berusaha untuk memberikan pelayanan untuk
memuaskan wisatawan, pariwisatapun menjadi perangkat penting dalam
pembangunan karena disamping dapat menciptakan lapangan kerja dan
pendapatan masyarakat, daerah dan negara juga dapat turut
memperkenalkan seni dan budaya, serta keindahan alam Indonesia.
Sumber daya yang menjadi modal pembangunan kepariwisataan
meliputi : luas wilayah dan letak geografis, sumber daya alam, penduduk
yang besar dan budaya yang beragam, stabilitas keamanan dan
komitmen dari pemerintah. Maluku memiliki banyak objek pariwisata dan
jika di kelola dengan baik, maka pasti bisa meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) bagi pemerintah provinsi, kota maupun kabupaten.
Wisata Alam merupakan salah satu objek yang berkaitan dengan
rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam
2

dan ekosistemnya, baik dalam bentuk asli (alami) maupun perpaduan


dengan yang sengaja dibuat. Tempat-tempat rekreasi di alam terbuka
yang sifatnya masih alami dan dapat memberikan kenyamanan semakin
banyak dikunjungi wisatawan. Dalam dunia pariwisata istilah obyek wisata
mempunyai pengertian sebagai sesuatu yang menjadi daya tarik bagi
seseorang wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata,
bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi
sumberdaya alam, baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha
budidaya, sehingga memungkinkan wisatawan memperoleh kesegaran
jasmaniah dan rohaniah, mendapatkan pengetahuan dan pengalaman
serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam. Wisata alam di
Kabupaten Maluku Tengah ini banyak memiliki kawasan Alam yang
sangat menarik untuk disinggahi, dan wisata alam ini pun dapat
dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan
rakyat dengan tetap memperhatikan upaya konservasi. Sumberdaya alam
yang dapat dimanfaatkan sebagai pelestarian alam dan sekaligus sebagai
obyek wisata alam. Salah satu wisata alam di Kabupaten Maluku Tengah
ada di kecamatan leihitu barat di desa larike yakni Kolam Morea Larike.

Kolam morea adalah sebuah tempat wisata unik yang dimana


wisatawan disungguhkan dengan belut belut yang jinak dengan manusia
sehingga wisatawan dapat bermain bersama belut belut tersebut layaknya
hewan peliharaan. Lokasi kolam Morea di Desa Larike ini, masuk agak ke
dalam sekitar 10 meter dari jalan raya. Jarak objek wisata ini dari pusat
kota Ambon sejauh 43,6 km dan waktu yang harus ditempuh sekitar 1 jam
15 menit. Desa Larike sendiri berada Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten
Maluku Tengah. Tempat ini sudah di buka sejak tahun 2002, Menurut
masyarakat setempat morea di larike ini sudah ada sejak era 2000-an.
Selama itu, penduduk setempat tidak pernah memburunya untuk dijadikan
makanan. Terdapat hukum adat yang berlaku di Negeri Larike ini apabila
peraturan tersebut dilanggar. Kalau seseorang kedapatan mengambill
Morea dari tempat ini maka orang tersebut akan dicambuk dan diminta
untuk mengembalikannya. Kalau Belut tersebut sudah terlanjur mati, maka
3

orang tersebut akan dicambuk dan harus menggantinya dengan belut


Morea juga. Entah bagaimana caranya orang tersebut harus
mendapatkan Morea hidup sebagai gantinya. Fasilitas yang terdapat di
kolam morea adalah terdapat lahan parkir yang cukup untuk pengunjung,
tangga turun untuk para pengunjung bisa turun langsung menuju ke
kolam. Selain itu ada dinding beton dan juga tugu untuk hiasan disamping
kolam dan juga sempat ada jembatan kayu untuk penyebrangan
wisatawan dari tangga turun menuju ke kolam morea tetapi karena faktor
cuaca yang mengakibatkan hujan dan air sungai meluap akhirnya banjir
pun merusak fasilitas tersebut. Tempat ini dikelola oleh masyarakat
setempat yang berada disekitaraan kolam morea yakni bapak Faisal
Lausepa dan beberapa orang lainnya, karena dikelola oleh masyarakat
maka tidak ada buku tamu untuk jumlah pengunjung yang sudah datang
ke kolam morea. tetapi menurut salah satu tenaga lapangan yang sempat
penulis wawancarai bahwa untuk tahun ini jumlah pengunjung sangat
menurun, bahkan hanya ada pengunjung di hari libur saja seperti sabtu
dan minggu dalam 1 minggu. oleh karena itu tidak ada tarif khusus
melainkan tarif masuknya itu seikhlasnya tetapi untuk membeli makanan
morea tersebut adalah Rp 20.000 per-umpannya dan juga upah untuk
jasa(pawang morea) seikhlasnya.

Dimana berdasarkan pengamatan peneliti masalah yang terlihat


adalah belum adanya promosi baik dari media sosial seperti instagram,
facebook, youtube maupun lewat iklan yang dilakukan oleh pengelola
sehingga banyak wisatawan belum megenal kolam morea larike. Dari
wawancara penulis dengan beberapa pengunjung dari luar larike mereka
mengatakan bahwa mereka bisa mengetahui kolam morea hanya dari
mulut ke mulut sehingga mereka tertarik untuk datang sendiri ke larike
untuk bisa ke kolam morea larike juga untuk bermain dan foto bersama
belut-belut jinak tersebut. Melihat begitu besarnya potensi yang dimiliki
oleh kolam morea maka seharusnya pengelolah tempat wisata dapat
menggunakan strategi promosi yang tepat dengan menggunakan bauran
promosi yang salah satunya melalui media elektronik sehingga, dari
4

permasalahan diatas maka penulis tertarik mengambil judul tentang


“Strategi Promosi Objek Wisata Kolam Morea di Desa Larike,
Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah”.

III. Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang di
ambil ialah : Bagaimana strategi promosi yang tepat yang akan dilakukan
kolam morea larike kedepan dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ?
IV. Ruang lingkup
Penelitian ini perlu dibatasi untuk menghindari pembahasan yang
terlalu luas, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian terkait dengan
strategi promosi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan.

V. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian adalah
1. Untuk mengetahui strategi promosi yang tepat untuk Kolam Morea
Larike.
2. Untuk meningkatkan kunjungan Wisatawan Terhadap Daya Tarik
Pengunjung Kolam Morea Desa Larike, Kecamatan Leihitu Barat,
Kabupaten Maluku Tengah.

VI. Tinjauan pustaka

1. Objek wisata
Objek wisata secara umum merupakan tempat yang menjadi
kunjungan pengunjung karena mempunyai sumberdaya, baik alami
maupun buatan manusia, seperti keindahan alam atau pegunungan,
pantai flora dan fauna, kebun binatang, bangunan kuno bersejarah,
monumen-monumen, candi-candi, tari-tarian, atraksi dan kebudayaan
khas lainnya Menurut Siregar (2017) objek wisata adalah segala sesuatu
yang menjadi sasaran wisata, objek wisata sangat erat hubungannya
dengan daya tarik wisata. Sedangkan menurut Ridwan (2012:5)
merupakan segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai
5

yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan


manusia yang menjadi sasaean atau tujuan kunjungan wisatawan

1.1 Daya tarik wisata


Daya tarik wisata merupakan Segala sesuatu yang memiliki
keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman
kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi
sasaran atau tujuan kunjungan Wisatawan. Menurut undang-Undang
No 10 tentang kepariwisataan, pengertian daya tarik wisata
merupakan segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan
nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil
buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan
wisatawan dan daerah tujuan pariwisata yang juga disebut sebagai
destinasi wisata. Sedangkan menurut Suwantoro dalam bukunya yang
bertajuk Dasar--dasar Pariwisata (1997:19) pengertian daya tarik
wisata juga disebut objek wisata yang merupakan potensi dan menjadi
pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata.
Jika merujuk pada buku Dasar-dasar Pariwisata (1997:19) yang
ditulis oleh Suawantoro, objek wisata dan daya tarik wisata
dikelompokkan atas sejumlah aspek berikut ini :
1) Pengusahaan objek dan daya tarik wisata dikelompokkan ke dalam
pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam, pengusahaan
objek dan daya tarik wisata budaya, pengusahaan objek dan daya
tarik wisata minat khusus.
Umumnya daya tarik suatu objek wisata berdasar pada:
2) Adanya sumberdaya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah,
nyaman dan bersih.
3) Adanya aksesbilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.
4) Adanya ciri khusus/spesifikasi yang bersifat langka.
5) Adanya sarana dan prasarana penunjang untuk melayani para
wisatawan yang hadir.
6) Objek wisata alam mempunyai daya tarik karena keindahan alam,
pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan dan sebagainya.
6

7) Objek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki


nilai khusus dalam bentuk atraksi kesenian, upacara-upacara adat,
nilai luhur yang terkandung dalam suatu objek buah karya manusia
pada masa lampau.
8) Pembangunan suatu objek wisata harus dirancang dengan
bersumber pada potensi daya tarik yang memiliki objek tersebut
dengan mengacu pada kriteria keberhasilan pengembangan yang
meliputi berbagai kelayakan-kelayakan finansial.
2. Promosi
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan
produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli
atau mengkonsumsinya. Menurut Kotler dan Keller (2010), definisi
promosi adalah sarana dimana perusahaan berusaha untuk
menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen baik secara
langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka
jual.
Rangkuti (2009), Mengemukakan pengertian promosi adalah salah
satu unsur dalam bauran pemasaran yang didayagunakan untuk
memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk
perusahaan. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah
aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atau
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal
pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan
Lupiyaodi dalam Suryadana dan Octavia (2015), promosi
merupakan salah satu varabel dalam bauran pemasaran, yang sangat
penting dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa.
Kegiatan promosi bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara
perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk
mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan
jasa sesuai dengan kebutuhannya.
7

Dari beberapa definisi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan


bahwa promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh suatu perusahaan kepada konsumen untuk mempengaruhi
atau mengajak konsumen untuk membeli atau menggunakan suatu
produk atau jasa.

2.1 Tujuan Promosi


Menurut Swastha dan irawan dalam Widadgo (2012), Tujuan
utama dari promosi adalah modifikasi tingkah laku komsumen,
meninformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan
konsumen sasaran tentang perusahaan dan produk atau jasa yang
dijuanya. Promosi bertujuan untuk menyebarkan informasi produk
yang dijual oleh perusahaan kepada konsumen agar konsumen
tertarik dengan produk yang ditawarkan dan akhirnya melakukan
pembelian. Dengan adanya kegiatan promosi diharapkan pendapatan
perusahaan dapat meningkat.

3. Bauran Promosi
Menurut Tjiptono (2014), Meskipun secara umum bentuk bentuk
promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk bentuk tersebut dapat
dibedakan berdasarkan tugas tugas khususnya. Beberapa tugas tugas
khusus itu sering disebut bauran promosi (promotion mix), yaitu
mencakup:

3.1 Personal Selling


Adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan
calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon
pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon
pelanggan sehingga mereka kemudian akan mencoba dan
membelinya. Sifat-sifat personal selling antara lain:
a) Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup,
langsung, dan interaktif antara dua orang atau lebih.
8

b) Cultivation, yaitu siifat yang memungkinkan


berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari
sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan
yang lebih akrab.
c) Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan
pelanggan untuk mendengar, memperhatikan dan
menanggapi.

3.2 Mass Selling


Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan
media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak
ramai dalam satu waktu yang terdiri dari periklanan dan publisitas.

a) Periklanan
Iklan merupakan bentuk komunikasi tidak langsung yang
disadari pada informasi tentang keunggulan atau suatu
produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga
menimbulkan rasa menyenangkan yang akan merubah
pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. Iklan
memiliki empat fungsi utama, yaitu menginformasikan
khalayak mengenai seluk beluk produk (informative),
mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading), dan
menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak
(remiding), serta menciptakan suasana yang menyenangkan
sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi
(entertainment)
b) Publisitas
Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide,
barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau
orgainisasi yang diuntungkantidak membayar untuk itu.
Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang
9

terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra


produk yang bersangkutan.

3.3 Promosi Penjualan


Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang
pembelian produk denghan segera dan meningkatkan junlah barang
yang dibeli pelanggan. Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual
dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, yaitu
sebagai berikut:

a) Costumer promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan


untuk merangsang atau mendorong pelanggan untuk membeli.
b) Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan
untuk mendorong atau merangsang pedagang grosir, pengecer,
eksportir, dan importer untuk memperdagangkan barang atau
jasa dari sponsor
c) Sales force promotion, yaitu promosi penjualan yang
bertujuan untuk memotivasi armada penjual
d) Busines promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan
untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak
hubungan dengan pelangan, memperkenalkan produk baru,
menjual lebih banyak kepada pelanggan lama, dan mendidik
pelanggan.

3.4 Publc relation (Hubungan Masyarakat)


Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk mempegaruhi presepsi, opini, keyakinan, dan sikap
berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Dalam kegiatannya
public relation dapat dilakukan oleh individu kunci daari suatu
10

perusahaan dan dapat pula dilakukan oleh suatu lembaga formal


dalam bentuk biro, departemen, maupun seksi public relatiom dalam
struktur organisasi. Kegiatan-kegiatan public relation meliputi hal-hal
berikut:
a) Press Relation, adalah unuk memberikan informasi yang
pantas atau layak dimut disurat kabar agar dapat menarik
perhatian public terhadap seseorang, produk, jasa atau
organisasi.
b) Product Publicity, meliputi berbagai upaya untuk
mempublikasikan produk-produk tertentu.
c) Corporate Communication, kegiatan ini mencakup
komunikasi internal dan eksternal, serta mempromosikan
pemahaman tentang organisaisi.
d) Lobbyling, merupakan usaha untuk bekerja sama dengan
pembuat undang-undang dan pejabat pemerintah sehingga
perusahaan mendapatkan informasi-informasi penting yang
berharga.
e) Counseling, ini dilakukan dengan jalan memberi saran dan
pendapat kepada manajemen mengenai masalah-masalah
yang berkaitan dengan public dan mengenai posisi dan citra
perusahaan

3.5 Direct Marketing


Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersikap
interaktif, yang memanfatkan satu atau beberapa iklan untuk
menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembrang
lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditunjukan
langsung kepada individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut
ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepo, pos,
atau dengan datang langsung ke tempat pemasar.
11

4. Strategi Promosi
Pengertian strategi secara umum bisa diartikan sebagai upaya
individu atau kelompok untuk membuat skema guna mencapai target
sasaran yang hendak dituju. Dengan kata lain, strategi adalah seni bagi
individu ataupun kelompok untuk memanfaatkan, kemampuan dan
sumber daya yang dimliki guna untuk mencapai target sasaran melalui
tata cara yang dianggap dapat efektif dan efisien untuk mencapai sasaran
yang telah diharapkan. Menurut Daryanto (2011:85), Strategi promosi
adalah suatu rencana permainan untuk mencapat sasaran yang
diinginkan dari suatu unit bisnis. Maka dari itu Strategi promosi adalah
suatu rencana atau pendekatan yang digunakan oleh perusahaan atau
organisasi untuk memperkenalkan, mempromosikan, dan memasarkan
produk, layanan, atau brand mereka kepada target pasar. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan kesadaran, minat, dan kepercayaan
konsumen terhadap produk atau layanan yang ditawarkan, sehingga
menghasilkan peningkatan penjualan dan keberhasilan bisnis. Strategi
promosi dapat mencakup berbagai elemen dan metode komunikasi yang
digunakan untuk mencapai tujuan promosi. Beberapa contoh strategi yang
umum digunakan adalah sebagai berikut:

a) Iklan: Melibatkan pemberian pesan promosi melalui media seperti


televisi, radio, cetak, media sosial, dan internet untuk mencapai
khalayak yang lebih luas.
b) Penjualan langsung: Melibatkan interaksi langsung antara
perusahaan dan konsumen, seperti penjualan tatap muka, pameran
dagang, atau kontak telepon.
c) Promosi penjualan: Melibatkan penggunaan insentif atau
penawaran khusus untuk mendorong pembelian atau pembelian
ulang, seperti diskon, hadiah gratis, program loyalitas, atau kupon.
d) Hubungan masyarakat: Melibatkan upaya untuk membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dengan media, publik, dan
masyarakat secara umum melalui kegiatan seperti peluncuran
produk, penyelenggaraan acara, atau penggunaan media sosial.
12

e) Pemasaran konten: Melibatkan pembuatan dan berbagi konten


yang bermanfaat dan relevan untuk menarik minat dan perhatian
konsumen potensial, misalnya melalui blog, artikel, video, atau
infografis.
f) Penempatan produk: Melibatkan penempatan produk atau merek
dalam film, acara televisi, atau acara olahraga yang populer untuk
meningkatkan kesadaran merek.
g) Hubungan pelanggan: Melibatkan interaksi dengan pelanggan
secara terus-menerus melalui dukungan pelanggan, umpan balik,
atau program keanggotaan untuk membangun hubungan jangka
panjang dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

4.1 Tujuan Strategi Promosi


Tujuan strategi promosi adalah mencapai berbagai hasil yang
diinginkan oleh perusahaan atau organisasi dalam upaya
pemasaran mereka. Berikut ini beberapa tujuan umum dari strategi
promosi:

1) Meningkatkan Brand Awareness


Salah satu tujuan utama dari strategi promosi adalah
meningkatkan kesadaran konsumen terhadap merek atau
produk yang ditawarkan. Dengan meningkatkan brand
awareness, perusahaan dapat menciptakan pengenalan yang
lebih baik dan memperluas pangsa pasar mereka.
2) Meningkatkan Penjualan
Strategi promosi bertujuan untuk meningkatkan penjualan
produk atau layanan. Melalui penggunaan taktik promosi yang
tepat, perusahaan dapat mendorong konsumen untuk
melakukan pembelian, baik melalui peningkatan motivasi atau
melalui penawaran khusus, diskon, atau hadiah.
13

3) Meningkatkan Pangsa Pasar


Dengan menggunakan strategi promosi yang efektif,
perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasar mereka dengan
menarik pelanggan dari pesaing atau dengan menjangkau
segmen pasar baru. Tujuan ini mencakup perluasan dan
pertumbuhan bisnis perusahaan.
4) Membangun Brand Image
Strategi promosi juga bertujuan untuk membangun citra merek
yang kuat dan positif di mata konsumen. Dengan menggunakan
pesan dan elemen promosi yang konsisten, perusahaan dapat
membangun persepsi yang diinginkan tentang brand mereka,
seperti kualitas, keandalan, inovasi, atau keberlanjutan
5) Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Strategi promosi juga dapat digunakan untuk mempertahankan
pelanggan yang ada dan meningkatkan loyalitas mereka
terhadap merek atau perusahaan. Melalui program loyalitas,
penawaran khusus, atau komunikasi terus-menerus,
perusahaan dapat membangun hubungan jangka panjang
dengan pelanggan, sehingga meningkatkan retensi pelanggan
dan mendapatkan dukungan mereka.
6) Mengedukasi Konsumen
Strategi promosi dapat digunakan untuk mengedukasi
konsumen tentang fitur, manfaat, atau penggunaan produk atau
layanan baru. Dengan menyampaikan informasi yang relevan
dan berharga, perusahaan dapat membantu konsumen
membuat keputusan yang lebih baik dan meningkatkan
pemahaman mereka tentang nilai yang ditawarkan.
14

VII. Metodologi Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Dalam penyusunan tugas akhir ini, lokasi penelitian yang di
lakukan pada Kolam morea di desa larike, Kecamatan Leihitu
Barat, Kabupaten Maluku Tengah.

2. Jenis Data
Jenis datayang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kualitatif dan data kuantitatif. Berikut penjelasannya
a. Data Kuantitatif, adalah jenis data yang berupa bilangan-
bilangan atau data.
b. Data Kualitatif, adalah data yang digunakan bukan dalam
bentuk bilangan tetapi berupa suatu informasi yang lisan
maupun tulisan.

3. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa
a. Sumber Data Primer, adalah data yang dikumpulkan
langsung dari tempat penelitian yang berupa informasi-informasi
yang berhubungan dengan penulisan.
b. Sumber Data Sekunder, adalah data yang diperoleh dari
berbagai sumber yang mempunyai keterkaitan dengan penulisan
ini.

4. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling strategis
dalam penelitian karena tujuan utama penelitian adalah
memperoleh data. maka Penulis melakukan beberapa teknik
pengumpulan data
a. Obeservasi, yaitu penulis melakukan pengamatan langsung
pada lokasi penelitian.
15

b. wawancara, yaitu berbicara langsung sebagai pewawancara


dan orang yang diwawancarai yang dianggap memiliki informasi
lebih yang berhubungan dengan objek penelitian.
c. Dokumentasi, yaitu penulis melakukan pengumpulan data
terkait dengan kearsipan sebagai bukti.
d. Kepustakaan, yaitu penulis menggunakan literature yang
mempunyai hubungan dengan penulisan ini.

5. Teknik Analisa Data


Teknik analisa data yang dipakai dalam penulisan ini adalah
analisa kualitatif yaitu dengan menggunakan teori yang sesuai
dengan menggunakan strategi promosi dalam meningkatkan
minat wisatawan.

VIII. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN, Bab ini menguraikan tentang latar


belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan
masalah, dan tujuan penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, Bab ini inimejelaskan tentang
landasan-landasan teori yang mendasari penelitian ini,
yaitu, pengertian promosi, pengertian objek wisata,
strategi promosi, dan bauran promosi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN, Bab ini menguraikan
tentang lokasi objek penelitian, jenis data, sumber data,
teknik pengambilan data dan teknik analisa data
BAB IV PEMBAHASAN, Bab ini merupakan pembahasan dari
rumusan masalah yaitu strategi promosi mebel objek
wisata kolam morea dengan cara menganalisa data yang
penulis dapat dari data data yang telah dikumpulkan
melalui teknik pengumpulan data observasi dan
wawancara.
16

BAB V PENUTUP, Bab ini merupakan bab terakhir dimana


penulis memberikan suatu kesimpulan dari isi
pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab
sebelumnya dan juga saran.

IX. Waktu dan Lokasi


1. Rencana Kegiatan

2. Kegiatan Juli Agustus September Oktober Novembe Desember


N r
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
Judul
2 Proposal dan
Bimbingan
3 Daftar Seminar
Proposal
4 Seminar
Proposal
5 Revisi
Proposal
Tugas Akhir
6 Bimbingan
Laporan Tugas
Akhir
7 Daftar Ujian
Tugas Akhir
8 Ujian Tugas
Akhir
9 Revisi Tugas
Akhir
10 Daftar Wisuda

2. Lokasi Penelitian
lokasi penelitian berada di desa larike, Kecamatan Leihitu Barat,
Kabupaten Maluku Tengah.
17

X. Daftar Pustaka

Daryanto, D. (2011). Sari Kuliah Manajemen Pemasaran.


Bandung: PT Sarana Toturial Nurani Sejaterah
Kotler, dkk. (2010). Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1.
Jawa Barat: Erlangga
Rangkuti, dkk. 2009. Strategi Promosi Yang Kreatif.
Jakarta: Gramedia
Ridwan, 2012. Perencanaan & Pengembangan Parawisata.
Jakarta: PT Sofmedia
Supriadi, dkk. 2017. Perencanaan dan Pengembangan Destinasi
Parawisata.
Malang: Universitas Negeri Malang
Suryadana, dkk. (2015). Pengantar Pemasaran Parawisata.
Bandung: Penerbit Alfabeta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Makassar: Alfabeta
Suwantoro, 1997. Dasar Dasar Pariwisata.
Yogyakarta: Penerbit Andi
Swastha, dkk. (2010). Manajemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta: Liberty
Siregar, dkk. (2017). Fasilitas Pada Ekowisata Danau Naga Sakti Di
Kabupaten Siak Sri Indrapura Riau.
Riau: Universitas Riau
Tjiptono. 2014. Pemasaran Jasa Prinsip, Penerapan, dan Penelitian.
Yogyakarta: Andi offset
Wolah, F. F. C. (2016). Peranan promosi dalam meningkatkan
kunjungan wisatawan di Kabupaten Poso. Acta Diurna Komunikasi,
5(2).

Anda mungkin juga menyukai