PENDAHULUAN
Objek wisata dan rekreasi adalah suatu tempat yang menjadi kunjungan pengunjung
baik alami maupun buatan manusia, seperti keindahan alam, atau pegunungan, pantai
flora dan fauna, kebun binatang , bangunan kuno bersejarah, monument-monumen,
candi-candi, tari-tarian,atraksi, dan kebudayaan khas lainnya. Dalam pengembangan
pariwisata hendaknya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pengunjung agar
pengunjung merasa puas dengan apa yang diberikan dan membuat pengunjung merasa
puas dan membuat pengunjung lebih lama bertahan ditempat tersebut dan juga ingin
berkunjung kembali ke tempat tersebut.
Pantai ini memiliki potensi pada sumber daya pesisir yaitu dibidang pariwisata. Tetapi
belum diketahui apakah pantai ini sudah sesuai apa belum. Selain itu lahan yang
digunakan untuk kegiatan pariwisata masih belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini
menunjukkan perlu dilakukan pengembangan objek wisata di pantai ini.
Salah satu pariwisata Indonesia berada di Kabupaten Mandailing Natal sebelah barat
kota Natal. Daerah ini banyak menarik minat masyarakat untuk berkunjung baik itupun
wisatawan local maupun luar daerah Natal. Salah satu objek wisata tersebut adalah Pantai
Pulo Karo yang secara geografis berlokasi 20 kilometer dari kota Natal kearah barat,
memanjang dari ujung timur yang di batasi oleh tebing perbukitan kearah barat. Pantai
Pulo Karo yang terhampar sepanjang 2 kilometer ini memiliki potensi sumberdaya alam
yang dapat mendukung kegiatan wisata antara lain hamparan pasir putih yang terbentang
luas sepanjang pantai, kemiringan pantai yang cukup landau, memiliki lebar pantai yang
luas dan adanya gumuk pasir serta terdapat pemandangan pulau-pulau kecil lainnya.
Pengembangan objek wisata menjadi acuan sebagai sumber penghasilan utama bagi
setiap daerah. Objek dan daya tarik wisata merupakan suatu bentuk dan fasilitas yang
berhubungan dan dapat menarik minat pengunjung untuk datang kesuatu daerah atau
tempat tertentu.
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Badan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Republik Indonesia terus bekerja keras untuk
mengoptimalkan pariwisata di Indonesia. Dalam pengembangannya, salah satu yang
menjadi daya tarik wisatawan objek wisatanya dan reakreasinya bagi wisatawan. Dan
tidak kalah penting, pembangunan pariwisata harus berbasis pemberdayaan masyarakat,
yang mana pemberdayaan ini diharapkan dapat mengadopsi sistem yang utuh dan
berkelanjutan.
Berhubungan dengan hal tersebut, Sumatera Utara juga merupakan wilayah yang
memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah, keanekaragaman hayati dan
peninggalan sejarah atau budaya. Berlimpahnya sumber daya alam yang ada dapat
meningkatkan pertutumbuhan ekonomi ketika sumber daya tersebut dapat dikelola
dengan baik sesuai dengan apa yang paling diminati masyarakat sehingga pemanfaatan
sumber daya alam tersebut tidak akan menghabiskan waktu ataupun materi akibat
ketidakberhasilan dalam mengelola sumber daya.
Selain itu, Kabupaten Mandailing Natal juga mempunyai sebutan yang unik dan
membuatnya menjadi berbeda dengan tempat-tempat wisata lainnya yaitu disebut sebagai
“ Bumi Gordang Sambilan”. Wisata alam yang dimiliki Mandailing Natal ini sangat luar
biasa bila dibandingklan dengan daerah lain, sebab dari fotografi daerahnya, tempat
wisata tersebut mempunyai daya tarik pariwisata yang bervariasi.
1. Adanya potensi-potensi yang ada pada pengembangan Objek Wisata Pantai Pulau
Karo di Natal
2. Bentuk upaya yang dilakukan oleh pemerintah setempat dalam pengenbangan Objek
Wisata Pantai Pulau Karo di Natal ?
3. Adanya kendala yang dihadapi oleh pengelola dalam upaya pengembangan Objek
Wisata Pantai Pulau Karo di Natal
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini
memfokuskan pada pembahasan mengenai pengembangan Objek Wisata Pantai Pulau
Karo di Natal.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana potensi-potensi yang ada pada pengembangan Objek Wisata Pantai Pulau
Karo di Natal ?
2. Apa saja upaya yang dilakukan oleh pemerintah setempat dalam pengembangan
Objek Wisata Pantai Pulu Karo di Natal ?
3. Apa saja kendala yang dihadapi oleh pengelola dalam upaya pengembangan Objek
wisata Pantai ulau Karo ?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui potensi dan pegembangan Objek wisata Pantai Pulau karo.
2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh pemerintah setempat dalam
pengembangan Objek Wisata Pantai Pulau Karo.
3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh pengelola dalam upaya pengembangan
Objek Wisata Pantai Pulau Karo.
F. Penjelasan Judul
1. Potensi
Potensi berasal dari bahasa latin yaitu potentia yang artinya kemampuan. Potensi
adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Potensi
adalah sumber yang sangat besar yang belum diketahui dan yang belum diberikan
pada waktu manusia lahir di dunia ini. Potensi adalah kemampuan yang belum
dibukakan, kuasa yang tersimpan, kekuatan yang belum tersentuh, keberhasilan yang
belum digunakan, karunia yang tersembunyi atau dengan kata lain potensi adalah
kemampuan atau kekuatan atau daya, dimana potensi dapat merupakan bawaan atau
bakat dan hasil stimulus atau latihan dalam perkembangan. Potensi adalah
kemampuan, kekuatan, kesanggupan, daya yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan. Dalam kamus ilmiah, potensi diartikan sebagai kekuatan,
kesanggupan, kemampuan, kekuatan, pengaruh, daya dan kefungsian. Dari beberapa
pengertian di atas, potensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar yang terpendam
dan dapat dirasakan hasilnya setelah kemampuan itu dikembangkan.
Secara umum, potensi adalah serangkaian bentuk kemampuan yang dimiliki
oleh seseorang terhadap dirinya sendiri, sehingga dalam hal ini perlu untuk
dioptimalkan sebaik mungkin.
Dalam KBBI potensi diartikan sebagai suatu kemampuan yang mempunyai
berbagai kemungkinan atau harapan untuk dikembangkan lebih lanjut, baik itu berupa
kekuatan, daya, ataupun kesanggupan yang diperoleh masyarakat secara langsung
ataupun melalui proses yang panjang.
2. Pengembangan
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,
konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebituhan pekerjaan/ jabatan melalui
pendidikan dan latihan. Pendidikan meningkatkan keahlian teoritis, konseptual, dan
moral karyawan, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan, workshoop bagi karyawan dapat
meningkatkat pengetahuan lebih lagi di luar perusahaan.
Edwin B. Flippo mendefinisikan pengembangan sebagai berikut : “Pendidikan
adalah berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas
lingkungan kita secara menyeluruh”, sedangkan latihan didefinisikan sebagai berikut :
“Latihan adalah merupakan suatu usaha peningkatan pengetahuan dan keahlian
seorang karyawan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu”.
Sedangkan Andrew F. Sikula mendefinisikan pengembangan sebagai berikut :
“Pengembangan mengacu pada masalah staf dan personel adalah suatu proses
pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan
terorganisasi dengan mana manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk
tujuan umum”. Sedangkan definisi latihan diungkapkan oleh Andrew F. Sikula yaitu
“latihan adalah proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang
sistematis dan terorganisir, sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik
pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu”.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pengertian objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukandari aktifitas dan
fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat