Oleh:
FILDA ODE JIMU
NIM : 518100899
S1 PARIWISATA
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMPTA YOGYAKARTA
2022
1
ANALISIS PENGEMBANGAN PANTAI SULAMADAHA KOTA TERNATE
PROVINSI MALUKU UTARA
Indonesia adalah salah satu negara yang dimana terdiri dari lima pulau besar
diantaranya pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Irian jaya. Dari
kelima pulau di atas ada juga terdapat pulau-pulau kecil yang terbentang dari
sabang sampai Merauke yang memiliki sumber daya alam yang melimpah serta
memiliki keaneka ragaman bahasa, suku ras, agama dan adat-istiadat yang sudah
melekat dalam setiap oang. Selain memiliki sumber daya alam yang sangat
melimpah secara geografis Indonesia letaknya sangat strategis karena Indonesia
berada di titik silang lalu lintas perdagangan di dunia. Keaneka ragaman dan
kekayaan alam yang di miliki oleh Indonesia menjadi kesatuan negara Indonesia
Dilihat dari fakta di atas, harusnya Indonesia bisa menjadi negara yang maju
mampu membawa rakyatnya hidup dalam kesejahteraan kekayaan alam yang
sekarang di miliki Indonesia sangatlah melimpah apabila kita kelolah dengan
sebaik-baiknya, hal ini sangat berpotensi besar dalam meningkatkan suatu daerah.
Selain memiliki sumber daya alam yang melimpah, Indonesia juga tak kalah
memiliki tempat-tempat yang berpotensi sangat besar dan bisa di jadikan objek
wisata yang sangat menarik untuk bisa mendatangkan penghasilan bagi negara.
Tempat-tempat tersebut menyimpan banyak cerita sejarah bangsa yang bisa
menarik wisatawan manca negara maupun local untuk berkunjung.
Sektor pariwisata adalah salah satu potensi yang sangat berkembang pesat
sehingga sampai saat ini terus dikembangkan sebagai sumber pendapatan. Sektor
pariwisata di satu sisi yang di banggakan Indonesia seperti banyaknya objek
destinasi pantai yang sudah tersebar di seluruh Indonesia maupun luar negri, dan
memiliki keindahan alam, keunikan budaya dan memiliki daya tarik tersendiri
agar mendatangkan wisatawan lokal maupun mancan negara untuk mengunjungi
objek wisata pantai di Indonesia. Sektor pariwisata saat ini harus di kembangkan
2
oleh orang-orang kepariwisataan, sehingga parah ahli tersebut bisa menggali objek
wisata pantai dan dengan begitu bisa meningkatkan kualitas objek wisata pantai
agar bisa mendatangkan keuntungan dan pendapatan yang besar bagi negara.
Pantai adalah salah satu objek daya tarik wisata yang paling di minati, banyak
kawasan wisata yang terkenal di dunia terletak di pantai. Jenis objek dan daya
tarik wisata ini erat kaitannya dengan aktivitas seperti berjemur matahari,
berenang, selancar, berjalan-jalan di tepi pantai, mengumpulkan kerang,
berperahu, melihat sunset, sky air, berfoto dan ngecamp.
Kota Ternate merupakan salah satu kota di Provinsi Maluku Utara yang
memiliki luas daratan sekitar 133,75 kilometer persegi dan luas laut 5.547
kilometer persegi, yang tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah
untuk mengelola potensi wisata di kawasan dengan wilayah laut yang melimpah,
dan kota Ternate juga menjadi salah satu kota di provinsi maluku utara yang
mempunyai berbagai macam daya tarik wisata. Daya tarik wisata di kota Ternate
sendiri menyajikan wisata seperti wisata bersejarah, wisata ekowisata, wisata
bahari yaitu berupa wisata alamnya dan wisata laut. Wisata sejarah seperti
Kedaton Kesultanan Ternate, peninggalan beberapa benteng oleh Bangsa
Kolonial, Spanyol, Belanda dan Portugis. Untuk wisata alam di kota Ternate ada
dua yaitu Danau Tolire besar serta danau Tolire Kecil. Sedangkan untuk wisata
laut atau wisata bahari ini ada pantai Jikomalamo Beac, pantai Kastela dan Pantai
Sulamadaha.
Destinasi Pantai Sulamadaha merupakan pantai dengan air laut yang sangat
jernih dan pantainya memiliki pasir yang berwarna hitam. Pantai Sulamadaha
merupakan daya tarik wisata yang menjadi unggulan dari kota Ternate dan selalu
ramai dikunjungi wisatawan lokal saat akhir pekan ataupun hari libur. Pantai
Sulamadaha berjarak 14 kilo meter dari pusat kota Ternate atau berkisar 35 menit
menggunakan transportasi darat maupun laut. Hamparan pasir hitam yang
memanjang di sekeliling pantai yang membuat wisatawan yang berkunjung ke
Pantai Sulamadaha tidak akan merasa kebosanan karena pemandangan yang
sangat indah seperti melihat pulau-pulau yang bersebrahan dengan Pantai
3
Sulamadaha. Disisi lain Pantai Sulamadaha masih kurangnya infrastruktur yang
memadai seperti kurangnya spot foto yang membuat wisatawan cepat jenuh,
Pantai Sulamdaha juga kurang di kenal oleh masyarakat luar kota Ternate dan
manca negara, dan kurangnya tenaga ahli khususnya di bidang Kepariwisataan
untuk mengembangkan wisata Pantai Sulamadaha kota Ternate.
Dengan adanya permasalan-permasalahan yang telah di sebutkan maka
peneliti tertarik mengaplikasikan peneliti dengan berjudul “STRATEGI
PENGEMBANGAN WISATA PANTAI SULAMADAHA KOTA TERNATE
PROVINSI MALUKU UTARA”.
B. Fokus Masalah
Dalam penelitian ini, penulis lebih memfokuskan masalah penelitian pada
bagaimana strategi pengembangan Pantai Sulamadaha untuk menjadi destinasi
wisata yang banyak diminati oleh para wisatawan local maupul manca negara,
dengan permasalahan yang di angkat sebagai berikut :
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan yang ada, maka peneliti
bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan apa saja yang sudah di lakukan
oleh dinas pariwisata dan ekonomi kreaktif di kota Ternate, dalam menerapkan
potensi yang ada di objek wisata Pantai Sulamadaha.
4
D. Manfaat Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini dapat di ambil beberapa manfaat antara lain :
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
c. Bagi penulis dan pembaca yang dapat di jadikan sebagai pedoman atau acuan
dan penambahan wawasan ilmu kepariwisataan tentang pengelolaan dan
pengembangan serta pengelolaan objek destinasi suatu daerah.
E. Landasan Teori
1. Pariwisata
5
penyediaan layanan baik untuk kebutuhan atraksi wisata, transportasi,
akomodasi dan layanan lain yang di ajukan untuk memenuhi kebutuhan
perjalanan seseorang atau kelompok orang. Perjalanan yang di lakukan hanya
untuk sementara waktu saja meninggalkan tempat tinggalnya, dengan maksut
beristirahat atau untuk maksut lain.
a. Atraksi
Atraksi adalah segalah sesuatu yang berupa daya Tarik wisata yang
memili sifat menarik minat bagi wisatawan sehingga terdorong untuk
datang ke suatu tempat atau daerah tujuan wisata yang di kehendaki. Sifat-
sifat menarik ini antara lain meliputi; keindahan alam yang jual, atraksi,
budaya, peninggalan-peninggalan sejarah purbakala dan adat istiadat atau
kebiasaan-kebiasaan yang sudah terterah dalam diri masyarakat setempat
dengan memiliki keunikan-keunikan yang berbeda dengan yang ada di
tempat tinggal atau asal wisatawan tertentu.
b. Aksebilitas
c. Amenitas
Objek dan dya Tarik wisata yaitu suatu bentukan dan atau aktifitas dan
fasilitas yang berhubungan dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung
untuk berkunjung ke suatu daerah atau tempat tersebut. Daya Tarik wisata
yang tidak atau belum di lestarikan semata-mata hanya merupakan sumber dan
daya potensi yang belum bisa di sebut sebagai daya Tarik wisata, sampai suatu
jenis pengembangan tertentu. Misalkan penyediaan aksesbilitas atau fasilitas.
Oleh karena itu suatu daya Tarik dapat di manfaatkan sebagai daya Tarik
wisata.
Objek dan daya Tarik wisata juga dasar yang sangat penting bagi
kepariwisataan. Tanpa adanya daya Tarik wisata di suatu area atau daerah
tertent. Kepariwisataan sangat su;lit di kembangkan, jika di suatu daerah
terdapat lebih dari suatu objek dan daya Tarik wisata. Akan tetapi
7
bagaimanapun juga, beberapa jenis dan objek dan daya kepentingan
konservasi jadi tidak terus di kembangkan untuk kebutuhan ekonomi.
Menurut Oka A. Yoeti Muljadi A.J (2012:69), daya Tarik wisata yang
akan di jual harus memiliki tiga syarat agar memberikan kepuasan kepada
wisatawan atau pengunjung antara lain :
Dalam suatu daya Tarik wisata harus mempunyai atraksi yang dapat di
lihat dan di nikmati oleh wisatawan yang berkunjung.
di Kawasan daya Tarik wisata selain dapat di lihat dan dapat di nikmati,
tentu harus tersedia fasilitas yang dapat membuat wisatawan tinggal lebih
lama di tempat wisata.
Kawasan dan daya Tarik wisata harus memioliki fasilitas penunjang yang
menyediakan souvenir dan oleh-oleh untuk di bawa kembali ke tempat asal
wisatawan sebagai media promosi.
3. Strategi
8
Menurut David (2011-18-19), strategi adalah sarana Bersama dengan
tujuan jangka Panjang yang hendak di capai.strategi mencakup ekspansi
geografis di vertifikasi, akuisi, pengembangan produk, penestrasi pasar,
pengetatan di vestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint ventur. Strategi
adalah hasil potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan
sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi adalah sebuah
Tindakan aksi atau kegiatan yang di lakukan seseorang atau tujuan yang telah
di tetapkan.
4. Perencanaan pengembangan
c. Memupuk rasa cinta tahan air dan bangsa serta menanamkan jiwa
semangat dan nilai-nilai leluhur bangsa dalam memperkokoh persatuan
dan kesatuan Nasional.
e. Strategi Pengembangan
5. Wisatawan
11
b. Bahwa sementara mereka bepergian, mereka akan mengeluarkan uang
smentara yang mereka kunjungi tanp dengan maksud mencari nafka di
tempat tersebut.
c. Smith (dalam pitana dan Diarta, 2009: halaman 48), melakukan klasifikasi
terhadap wisatawan dengan menggolongkan wisatawan menjadi tujuh,
yaitu :
3) Off-beat, yaitu wisatawan yang mencari atraksi sendiri, tidak mau iku
ketempat-tempat yang sudah ramai di kunjungi.
12
dapat di dimpulkan bahwa wisatawan adalah seseorangatau kelompok
yang menguji objek destinasi.
F. Kerangka Pemikiran
Pada penelitian ini hal yang di teliti adalah bagaimana strategi pengembangan
yang di lakukan oleh dinas pariwisata dalam mengembangkan objek wisata Pantai
Sulamadaha Kota Ternate di Provinsi Mauku Utara. Maka dapat di gambarkan
kerangka pemikiran sebagai berikut.
Strategi Pengembangan
Rekomendasi
G. Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang dijadikan acuan adalah penelitian yang
dilakukan oleh :
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini didasarkan
pada tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu mengungkap makna
dari suatu fonomena dalam bentuk narasi atau pemaparan, maka ditentukan
penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif
adalah metode penelitian dengan cara melakukan survei langsung ke lapangan
yang di dasari dengan pengumpulan data, pendekatan pengamatan, dan
mengidentifikasi langsung untuk bahan pertimbangan dengan analisis
sehingga mendapat kesimpulan.
Lokasi yang dipilih oleh peneliti sebagi objek penelitian adalah Pantai
Sulamadaha yang terletak di Desa Sulamadah, Kota Ternate, Provinsi Maluku
Utara. Penelitian akan dimulai pada Bulan April 2022 - Mei 2022.
2. Teknik Cuplikan
Untuk memperoleh informasi yang mendalam mengenai fokus masalah
dalam penelitian kualitatif, maka peneliti menggunakan teknik cuplikan
(sampling) yaitu purposive sample atau sampel bertujuan. (Sugiyono, 2011:
300) menerangkan bahwa purposive sampling adalah teknik pengambilan
sampel atas pertimbangan tertentu yang didasarkan pada pemenuhan
kebutuhan informasi. Peneliti mengambil Pengelola Pantai Sulamadaha karena
dianggap sebagai key person.
3. Sumber Data
Dalam penelitian ini, jenis dan sumber data yang digunakan ialah:
a. Data Primer
Menurut Husein umar (2013: 42) data primer ialah data yang didapat dari
sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil
wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang bisa dilakukan oleh
15
peneliti. Data primer yang dimaksud dalam penelitian ini antara lain :
1) Catatan hasil wawancara.
2) Hasil observasi lapangan.
2. Data Sekunder
Data sekunder memiliki dua makna. Pertama data yang telah diolah lebih
lanjut misalnya dalam bentuk tabel dan diagram. Kedua, data yang
dikumpulkan oleh orang lain atau lembaga lain, dengan kata lain bukan
data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Data ini digunakan untuk
mendukung informasi primer yang telah diperoleh yaitu dari bahan
pustaka, literatur, penelitian terdahulu, buku, dan lain sebagainya.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan
data yang dibutuhkan untuk menyajikan informasi yang mendalam dan vali,
dilihat dari teknik dan cara pengumpulan data dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara diantaranya wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Peneliti dalam pengumpulan data menggunakan beberapa metode yaitu :
a. Observasi
b. Wawancara
3. Dokumentasi
a. Uji Credibility
Untuk menguji kredibiitas atau kepercayaan terhadap suatu data,
peneliti mengunakan teknik triangulasi. Triangulasi teknik yaitu mengecek
data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, dalam
penelitian ini data yang diperoleh dari hasil wawancara kemudian dicek
dengan observasi dan dokumentasi teknik yang digunakan untuk
mengecek data antara lain observasi, kuisioner, wawancara, dan
dokumentasi. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh data yang konstan
b. Uji transferability
d. Uji comfirmability
a. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke
lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan
rumit.untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.
Mereduksi data berarti merangkum, meneliti hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting , dicari tema dan polanya.
b. Penyajian Data
19
Tahap eksplorasi merupakan tahap penggalian informasi dan
pengumpulan data sesuai dengna fokus permasalahan yang diteliti.
Kegiatan yang dilakukan mengarah pada hal-hal yang memiliiki hubungan
dengan fokus masalah yang diteliti. Pada tahapan ini kegiatan yang
dilakukan peneliti yaitu mengumpulkan data sesuai dengan fokus
penelitian yang kemudian dilakukan analisis terhadapa data yang
diperoleh dan diikuti dengan laporan hasil analisis data.
c. Tahap Validasi Data
Tahapan ini merupakan tahapan yang dilakukan untuk mengecek
kebenaran dari informasi yang diperoleh peneliti agar hasil penelitian
dapat lebih dipercaya. Tahapan ini dilakukan dengan mengadakan
triangulasi dimana laporan dicek pada subjek, dan bila terdapat ketidak
sesuaian data maka perlu dilakukan perbaikan untuk mengurangi
kesalahan dalam hasil laporan dan membangun derajat kepercayaan pada
data yang diperoleh.
8. Jadwal Penelitian
20
5 Pengumpulan
data
6 Uji
keabsahan
data
7 Penarikan
kesimpulan
8 Penulisan
laporan
penelitian
21
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, C., O'neill, T., Silman, A., & European Vertebral Osteoporosis Study
Group. (1993). The epidemiology of vertebral fractures. Bone, 14, 89-
97.
Hayati, Rahma. 2010. “Model Ambang Batas Fisik dalam Perencanaan Kapasitas
Area Wisata Berwawasan Konservasi di Kompleks Candi Gedong
Songo Kabupaten Semarang”. Jurnal Geografi. Vol 7. No. 1. Hal. 57-
65.
Mathieson, A., & Wall, G. (1982). Tourism, economic, physical and social
impacts. Longman.
Heri, Larasati dan Lituhaya. 2011. Strategi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati.
http://www.strategipengembanganpariwisatadikabupatenpati. diakses 10
Februari 2014.
Pitana, I Gde dan I Ketut SD. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
22
Yulianda F. (2007). Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan
Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi [Makalah]. Disampaikan pada
Seminar Sains Departemen Manajemen Sumberdaya Pesisir. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. 119-129.
Sari, Y., Yuwono, S. B., & Rusita, R. (2015). Analisis Potensi Dan Daya Dukung
Sepanjang Jalur Ekowisata Hutan Mangrove Di Pantai Sari Ringgung,
Kabupaten Pesawaran, Lampung. Jurnal Sylva Lestari, 3(3), 31-
40.Yulianda, F. (2020). Ekowisata perairan suatu konsep kesesuaian
dan daya dukung wisata bahari dan wisata air tawar. PT Penerbit IPB
Press.
Wahyuni, Andi P., Yonvitner dan Isdrajad S. 2017. “Daya Dukung Kawasan
Pantai Timur Kabupaten Bulukumba Untuk Aktivitas Wisata Bahari”.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. Vol. 9. No. 1. Hal. 135-
150.
23
24