Anda di halaman 1dari 20

Analisis STP dan Marketing Mix terhadap Bukit Sidoguro

Vendix Fajar Pambudi (184084)

Program Studi S1 Hospitality/ Ilmu Kepariwisataan


Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta
Jl. Ahmad Yani 52 Ringroad Timur, Yogyakarta 55281 Indonesia
Phone +6281949195166, Fax +62274485214
Vendikfajar666@gmail.com

Abstract : Bukit Sidoguro memiliki keindahan alam yang sangat bagus dan disisi Bukit ini
ada banyak bukit yang lainya, lalu dibawah Bukit Sidoguro ada rawa atau waduk yang sangat
indah dan sudah ada kulinernya juga di rawa tersebut jadi kalau mau kuliner tinggal turun
saja. Dengan unsur keindahan dan keunikan yaitu Bukit Sidoguro diharapkan menjadi objek
wisata unggulan di Klaten
Keyword : : Bukit Sidoguro memiliki keindahan alam yang sangat bagus
Abstrac : Sidoguro Hill has a very good natural beauty and on this side there are many other
hills, then below Sidoguro Hill there is a swamp or a very beautiful reservoir and there is also
culinary in the swamp so if you want to just go down culinary. With elements of beauty and
uniqueness that is Sidoguro Hill is expected to be a leading tourist attraction in Klaten
Keyword : Sidoguro Hill has a very good natural beauty

1. Pendahuluan

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang meningkatkan devisa negara dan juga
dalam hal pembangunan nasional, yaitu sebagai penghasil devisa, meratakan dan meningkatka
peluang kesempatan kerja serta pendapatan masyarakat. Pajak pembangunan yang diperoleh
dari sektor kepariwisataan telah terbukti menjadi tumpuan utama dalam pendapatan asli
daerah (PAD). Hal ini mendorong untuk membuka kawasan pariwisata agar dapat
meningkatkan pendapatan asli daerah.
Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah
satu sumber pendapatan daerah.Program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan
potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan
ekonomi.Kedatangan wisatawan pada suatu Daerah Tujuan Wisata (DTW) telah memberikan
kemakmuran dan kesejahteraan bagi penduduk setempat.Seperti halnya dengan sektor
lainnya, pariwisata juga berpengaruh terhadap perekonomian di suatu daerah atau negara
tujuan wisata.

Pariwisata akan memberikan banyak pemasukan bagi daerah yangsadar akan potensinya
terhadap sektor pariwisata. Sektor pariwisata tidak bisa berdiri sendiri, dan harus di dukung
oleh kegiatan-kegiatan penunjang lainnya, seperti promosi pariwisata, pasilitas yang
ditawarkan, akses transfortasi dan tempat penginapan.

Di Indonesia setiap daerah ingin mengembangkan pariwisata daerahnya masing-masing


karena banyak sekali potensi yang bisa dijadi kan objek daya tarik wisata, tetapi yang menjadi
penghalangnya adalah terdapat dibeberapa bagian daerah pada saat mengolah objek daya tarik
wisata tersebut tidak melakukan analisa dan perencanaan tentang objek daya tarik wisata dan
segmen pasar yang tepat serta pengomunikasian terhadap promosi kwasan wisata itu sendiri
yang belum dimaksimalkan oleh pemerintah maupun masyarakat lokal. Walaupun demikian
ada beberapa daerah di Indonesia yang sudah siap baik dari segi sumber daya wisata dan
manusia serta komitmen dari semua stakeholders ( pemerintah, pihak swasta, industri
pariwisata, masyrakat ) untuk mengembangkan sektor pariwisata.

Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan suku, ras, kebudayaan, bahasa
daerah, serta keindahan alamnya. Disetiap daerah di Indonesia memiliki keunikan dan daya
tarik tersendiri baik dari wisata alam maupun buatan. Di era globalisasi ini warga Indonesia
pun tak lepas dari kesibukan yang semakin padat setiap harinya. Oleh sebab itu, dibutuhkan
waktu senggang untuk lepas dari kesibukan aktifitas sehari-hari. Sebagian besar masyarakat
Indonesia memilih untuk melakukan kegiatan wisata untuk melepas kepenatannya.

Destinasi wisata alam menjadi salah satu daya tarik yang banyak diminati oleh wisatawan
yang memiliki kesibukan padat. Di Klaten tepatnya di Desa Sendang Nglebak, Krakitan,
Rowo Jombor, Bayat, Klaten terdapat Bukit dengan pemandangan alam yang indah dan yang
menarik. Bukit ini memiliki daya tarik tersendiri untuk menarik minat wisatawan domestik
maupun mancanegara.

Bukit Sidoguro dikelolah oleh pemerintah desa dan masyarakat desa Sendang Nglebak.
Pemerintah dinas pariwisata Klaten juga ikut membantu dalam mengelolah obyek wisata
Bukit

Sidoguro sebagai destinasi wisata Klaten. Bukit ini sekarang masih dalam tahap pengembang.
Wisatawan belum banyak berkunjung ke Bukit ini yang memiliki pemandangan yang masih
asri untuk di datangi wisatawan.

Masyarakat setempat menamainya Bukit Sidoguro karena karakter Bukitnya yang unik. Area
tersebut cock untuk traveler yang ingin foto instagenik seperti di luar negeri, Bukit tersebut
dilengkapi berbagai fasilitas menarik termasuk spot foto instagramable.ada 4 pohon buatan di
puncak Bukit yang berwarna hijau dan merah yang begitu menarik dan instagramable,
Apabila dilihat sekilas, Pohon tersebut mirip dengan taman yang ada di singapura. Selain
pohon yang mirip di Singapura ada juga area selfie, panggung hiburan, tempat kuliner, rest
area hingga taman bermain, Bukit Sidoguro juga menyediakan spot berupa sepasang sayap
merah. .

Tiket untuk masuk ke Bukit Sidoguro dipungut biayan Rp. 5.000 per orang. Fasilitas yang
disediakan yaitu, kuliner, area parkir, gardu pandang, panggung hiburan, taman bermain yang
biasanya ada di Bukit ini.Dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang belum banyak, maka
disini penulis akan menceritakan apa saja yang menjadi daya tarik wisata dan dapat
menggundang wisatawan untuk berkunjung ke Bukit Sidoguro.
2. Kajian Teori

2.1 Pengertian Pariwisata

Pengertian tentang pariwisata dan wisatawan timbul di Perancis pada akhir abad ke-17
tahun 1972 maurice menerbitkan buku petunjuk “The True Quide For Foreigners Travelling
In France To Appriciate Its Bealities, Learn The Language And Take Excercise”. Dalam buku
ini disebutkan ada dua perjalanan yaitu perjalanan besar dan kecil (Grand Tour Dan Perit
Tour). Pertengahan abad ke-19 jumlah orang yang berwisata masih terbatas karena butuh
waktu lama dan biaya besar, Keamanan kurang terjamin, dan sarananya masih sederhana.
Tetapi sesudah revolusi industri keadaan itu berubah, Tidak hanya golongan elit saja yang
bisa berpariwisata tapi kelas menengah juga. Hal ini ditunjang juga oleh adanya kereta api.
Pada abad ke-20 terutama setelah perang dunia II kemajuan teknikproduksi dan teknik
penerbangan menimbulkan peledakan pariwisata. Perkembangan terakhir dalam pariwisata
adalah munculnya perjalanan paket (package tour).
Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dalam jangka waktu
tertentu dari suatu tempat ke tempat yang lainnya dengan melakukan perencanaan
sebelumnya, tujuanya untuk rekreasi atau untuk sebyah kepentingan agar keinginannya
terpeduli. Atau pariwisata bisa diartikan juga sebagai sebuah perjalanan dari suatu tempat ke
tempat lain untuk rekreasi atau bersenang-senang

Pengertian pariwisata menurut Prof. Salah Wahab dalam Oka A.Yoeti (1996:116)
merupakan suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan
secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri/diluar negeri, Meliputi
pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang
beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, Diman ia memperoleh pekerjaan
tetap.

Pengertian pariwisata menurut Herman V. Schulard merupakan sejumlah kegiatan


terutama yang ada kaitannya dengan suatu perekonomian secara langsung yang berhubungan
dengan masuknya orang-orang asing melalui jalur lalu lintas disuatu negara, kota dan daerah
tertentu.

Prof. K. Krapt dan Prof. Hunziker (dalam yoeti, 1996:112) pariwisata adalah
keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan dariperjalanan dan pendiaman orang-orang
asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan orang-orang asing itu tidak tinggal
menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara.

James J. Spillane (1982) pariwisata merupaka suatu kegiatan untuk melakukan


perjalanan yang bertujuan untuk mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui
sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas,
berziarah dan tujuan lainnya.

2.2 Pengertian Objek Wisata Dan Daya Tarik Wisata


Dalam dunia kepariwisataan objek dan daya tarik wisata memiliki pesanan penting
yang dapat dijadikan sebagai daya tarik bagi seseorang atau calon wisatawan untuk
berkunjung kesuatu daerah tujuan wisata.

Pengertian objek dan daya tarik wisata adalah unsur-unsur lingkungan hidup yang
terdiri dari sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya buatan yang dapat
dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai daya tarik untuk menjadi sarana wisata atau objek
wisata yaitu, semua hal yang menarik unuk dilihat dan dirasakan oleh wisatawan yang
disediakan atau bersumber pada alam saja.

Sedangkan batasan pengertian (terminotogi) objek dan daya tarik wisata menurut
undang-undang no.9 tahun 1990 tentang kepariwisataan adalah sebagai berikut: “ objek daya
tarik adalah segala sesuatu yang menjadi wisata”.

Didalam undang-undang pasal 4 BAB III dijelaskan bahwa objek dan daya tarik
wisata terdiri atas:

1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Objek dan daya tarik wisata ini terwujud keadaan alam serta flora dan fauna.
Objek dan daya tarik wisata yang berwujud keadaan alam serta flora fauna adalah
suatu bahan atau kawasan pengelolaan objek dan daya tarik wisata, wisata ini harus
dilakukan secara bijaksana karena sumber daya alam maupun ekosistemnya sangat
peka terhadap perubahan-perubahan untuk pengembangan jenis-jenis dan daya tarik
wisata ini memerlukan keterlibatan berbagai unsur (intergratea).
2. Objek dan daya tarik wisata berupa hasil karya manusia
Objek dan daya tarik hasil karya manusia adalah berupa pemanfaatan berbagai
jenis manusia dan hasil kreasinya yang diciptakan dari pemanfaatan sumber daya alam
dan sumber daya manusia yang dijadikan menjadi sarana wisata.
3. Sasaran wisata minat khusus, seperti: berburu, mendaki gunung, gua, industri dan
kerajinan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat-tempat ziarah.
4. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk
pengusaha objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang
tersebut.

2.3 Syarat Suatu Objek Wisata Dapat Di Kembangkan

Layaknya suatu objek wisata dapat dikembangkan, apabila memiliki syarat-syarat


yang mana daerah itu harus mempunyai sesuatu yang dapat dilihat atau sering disebut “
something to see” dan juga atraksi wisata yang berbeda dengan apa yang dimiliki oleh daerah
lain. Disamping itu harus mempunyai atraksi wisata yang dapat dijadikan sebagai “
entertainments” (Yoeti,1983:25-29). Perlu diperhatikan dalam pengembangan suatu objek
wisata adalah:

1. Attraction adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk
mengunjungi suatu daerah tujuan wisata. Atraksi terdiri dari 2 macam:
 Site Attraction adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik dengan iklim
yang dimilikinya/pemandangan yang indah, tempat bersejarah.
 Event Attraction adalah kejadian-kejadian yang dapat dijadikan sebagai daya
tarik wisatawan, misalnya atraksi kebudayaan, olahraga, festival.
2. Accessibilitas adalah sarana dan prasarana perhubungan dengan fasilitasnya, sehingga
memungkinkan para wisatawan untuk mengunjungi suatu daerah objek wisata
tertentu.
3. Amenities atau Amenity adalah kepariwisataan yang dapat memberikan pelayanan
kepada wisatwan dalam perjalanan wisata yang dilakukan baik dalam negeri maupun
luar negeri.
2.4 Definisi Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan
baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya.

Pengertian pemasaran oleh beberapa para ahli diartikan menjadi:

1. Stanton (2001)
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang/jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial.
2. Kotler (2001)
Pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran
yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci
kesuksesan dari suatu perusahaan.

2.5 Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Kotler dan Armstrong (1997:48), bauran pemasaran atau marketing mix adalah
perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, produk, harga, distribusi, dan
promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam
pasar sasaran.

Marketing Mix adalah strategi mengkombinasikan kegiatan-kegiatan marketing, agar


tercipta kombinasi maksimal sehingga memunculkan hasil paling memuaskan. (Alma,
2005:205).
Dalam Marketing Mix, ada unsur-unsur atau elemenyang menjadi dasar pertimbangan
keputusan dalam pembuatan strategi komunikasi pemasaran yaitu 4p ditambah 3p:

1. Produk (product)
Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:274), “Produk adalah setiap apa saja
yang bisa ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian
atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan
2. Price (harga)
Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:281) harga adalah jumlah uang
(ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
3. Place (tempat)
Menurut Sumarni dan Soeprihantob(2010:228) tentang saluran distribusi
adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari
produsen sampai kekonsumen/ industri pemakai.
4. Promotion (promosi)
Menurut Tjiptono (2008:219), promosi adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran.yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, mengingatkan pasar sasaran
atas perusahaan dan produknya.
5. People (partisipan/orang)
Menurut Lovelock (2011:48) people adalah individu yang memiliki
keterampilan interpersonal dan sikap positif yang berinteraksi langsung dengan
konsumen.
6. Proses (process)
Menurut Ratih Hurriyati (2010) proses adalah semua prosedur aktual,
mekanisme dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa.
7. Physical Evidence (bukti fisik)
Menurut Kotler (2011) adalah bukti yang dimiliki oleh penyedia jasa yang
ditujukan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen.

2.6 Definisi Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah sebuah rangkaian proses analisis, perencanaan


pelaksanaa, serta pengawasan dan pengendalian suatu kegiatan pemasaran dimana tujuannya
adalah untuk mencapai target perusahaan secara efektif dan efisien

Pengertian Manajemen menurut para ahli:

 Philip kotler (1980)


Manajemen Pemasaran adalah proses analisis, perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar
yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.
 Dharmmesta dan Handoko (1982)
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahannya, berkembang dan
mendapatkan keuntungan dari kegiatan pertukaran.
 William J. Stanton
Manajemen Pemasaran adalah sebuah sistem dari keseluruhan kegiatan bisnis
yang ditujuan untuk, penentuan harga, promosi, dan distribusi barang atau jasa yang
dapat memuaskan konsumen.

2.7 Teori STP


Perkembangan pemikiran pemasaran, disadari atau tidak, sejalan degan perkembangan
peradaban dan pemikiran masyarakat diberbagai bangsa. Hal ini dapat terjadi karena
pemikiran dibidang pemasaran selalu melekat dalam kehidupan masyarakat yang selalu
berfikir alternatif.

Pemasaran dirasa kurang karena disebabkan adanya 2 alasan, yaitu:

1. Banyak produsen pemasaran masih menggunakan konsep produksi massal sebagai basis
kegiatannya

2. Daya beli masyarakat masih relatif terbatas, sehingga kecenderungan masyarakat membeli
atas dasar pertimbangan harga murah

Strategi pemasaran modern STP ( segmenting, targeting, positioning) yaitu (1)


segmentasi pasar, (2) penetapan pasar sasaran, (3) penetapan posisi pasar, seperti yang
dijelaskan (Kotler, 1995:315)

3.1 Profil tempat wisata Bukit Sidoguro

Kabupaten Klaten adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia,


Ibukotanya adalah Klaten.. Klaten juga dikenal dengan julukan Kota Bersinar. Klaten juga
meyimpan sejuta daya tarik wisata yang pasti akan dapat menjadi pilihan tujuan rekreasi di
lain kesempatan. Selain wisata alam, wilayah ini juga terdapat wisata sejarah dan kuliner
tentunya. Bukit Sidoguro Klaten terletak di Ngeblak, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat,
Kabupaten Klaten. Lokasinya sekitar 8,4 kilometer dari kota Klaten. Jika kurang mengetahui
area desa tersebut kamu bisa menggunakan aplikasi google maps.

Untuk bisa mencapai lokasi ini, para pengunjung akan melintasi beberapa desa dengan
jalanan mulus tapi berkelok-kelok. Bukit Sidoguro Ngeblak Klaten ini biaya nya sangat
murah sekali. Untuk tiket masuknya Rp5.000 Lalu untuk parkir mobilnya Rp5.000, sementara
untuk parkir motor Rp2.000 saja. Biaya yang tidak bisa dibandingkan dengan keindahan yang
bakal didapatkan ketika berkunjung ke Bukit Sidoguro Klaten. Dari tempat parkir,
pengunjung harus menaiki tangga terlebih dahulu sepanjang kurang lebih 200 meter. Jika
ingin kesini, saat naik tangga harus berhati-hati karena tangganya masih berupa tanah dan
bambu yang licin. Saat perjalanan naik ke bukit, pengunjung disuguhkan dengan banyaknya
pohon, sehingga tidak kepanasan saat naik ke Bukit Sidoguro.

Sesampainya diatas, kita disuguhkan pemandangan yang sangat indah sekali. Kita bisa
melihat pemandangan alam yang berupa bukit atau rawa bisa disebut juga waduk dari atas
bukit ini. Selain itu, juga bisa berfoto di spot photo area yang disediakan oleh pengelola.
Salah satu spot photo favorit pengunjung yaitu spot photo yang berupa sayap burung dengan
background rawa atau waduk berundak dari kejauhan. Spot photo ini termasuk sebagai spot
photo “Instagrammable”. Jika capek, disana ada banyak warung ataupun tempat istirahat di
atas Bukit Sidoguro. di atas bukit sangat bersih.

Saat berjalan menuju ke Bukit Jalan berkelok seolah mengajak para wisatawan untuk
melihat semua sisi bukit. Batu-batu dengan permukaan bertekstur halus itu bisa jadi tempat
duduk dan beristirahat untuk mengatur napas yang mulai tersengal. Sesampainya
disana, pemandangan hijau terhampar luas.

3.2 Segmenting, Targeting dan Positioning

1) Segmenting

Bukit Sidoguro lebih ditujukan menjadi wisata minat khusus. Karena


tidak semua wisatawan menyukai tantangan dan juga bagi para wisatawan
seperti fotografer.

2) Targeting

Karena Bukit Sidoguro termasuk wisata minat khusus dan juga akses
bukit tersebut seperti itu, jadi target wisatawan Bukit Sidoguro adalah para
photography traveller dan wisatawan yang menyukai tantangan saat melakukan
kegiatan wisata.
3) Positioning

Bukit Sidoguro merupakan salah satu tempat wisata yang ada di


Kabupaten Klaten yang bisa melihat rawa atau waduk langsung, yang
membuat bukit ini memiliki keindahan serta keunikan yang berbeda dari bukit
lainnya.

3.3 Bauran Pemasaran atau Marketing Mix

1. Product

Produk adalah apa yang dapat ditawarkan didalam pasar untuk


dipertahankan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan termasuk didalamnya adalah objek fisik,
jasa, orang, tempat organisasi dan gagasan.

Bukit Sidoguro merupakan sebuah produk wisata yang dimana


konsumen yang ingin menikmati produk tersebut harus mengunjungi tempat
atau objek wisata ini secara langsung untuk bisa menikmati dan merasakan
manfaat produk. Bukit Sidoguro memiliki pemandangan yang sangat indah dan
keunikan yang menarik.

2. Price

Marius p Angipora (1998 : 186) mendefinisikan kebijakan harga


sebagai beriku: "Tuntutan atau pedoman managerial yang akan diperlukan
untuk membuat keputusan-keputusan dimasa yang akan datang bila mana
situasi menuntutnya".

Para wisatawan yang dtang ke Bukit Sidoguro hanya dikenakan biaya


masuk sebesar Rp6.000 Lalu untuk parkir mobilnya Rp5.000, sementara untuk
parkir motor Rp2.000 saja.

3. Place
"The various the company undertakes to make the product accessible
and available to target customer". Tempat memiliki peranan yang sangat
penting dalam membantu perusahaan guna memastikan produknya. Tempat
merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat
produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran. Hal ini
dikarenakan tujuan dari tempat adalah menyediakan barang dan jasa yang
dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

Bukit Sidoguro adalah berada di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat,


Kabupaten Klaten. Lokasinya sekitar 8,4 kilometer dari kota Klaten. Jika
kurang mengetahui area desa tersebut, bisa kamu buka google maps. Jika ingin
kesini, saat naik tangga harus berhati-hati karena tangganya masih berupa
tanah dan bambu yang licin sekali.

4. Promotion

Promosi menurut Basu Swaswa Dh Op. Cit (273) adalah: "Arus


informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang
atau organisasi kepada tindakan untuk menciptakan pertukaran dalam
pemasaran".
Promosi yang dilakukan Bukit Sidoguro adalah melalui sosial media.
5. People

Menurut Boom dan Bitner dalam Effendi (2010:349), menerangkan


bahwa people berarti "orang yang melayani ataupun yang merencanakan
pelayanan terhadap para konsumen".

Setiap harinya Bukit Watu Lawang ini datangi oleh beberapa


wisatawan maupun photography yang sedang berburu objek fotonya. Bukit
Sidoguro ini juga dikelola oleh masyarakat sekitar dan dibantu oleh pemerintah
juga.
6. Process

Menurut Boom dan Bitner dalam Effendi (2010:349), menjelaskan


bahwa "proses ini terjadi diluar pandangan konsumen, konsumen tidak
mengetahui bagaimana proses yang terjadi, yang penting jasa yang dia terima
harus memuaskan".

7. Physical Evidance

Bangunan merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang jadi


persyaratan yang bernilan tambah bagi konsumen. Terdapat pohon-pohon yang
ada disekitaran bukit tersebut, bukit ini memiliki pemandangan yang indah dan
alami suasana lingkungannya sangat sejuk. Disana juga wisatawan bisa
menikmati pemandangan yang indah dari atas bukit.

A. Kesimpulan
Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki kekayaan alam yang sangat besar
baik dari laut maupun darat. Salah satu kekayaan alam indonesia yang dikenal dunia adalah
tempat-tempat wisata alam yang menarik dan indah sehingga banyak sekali wisatawan asing
datang ketanah air untuk berlibur dan menikmati keindahan alam yang ada di Indonesia. Salah
satunya objek wisata Bukit Sidoguro yang terletak di Ngeblak, Desa Krakitan, Kecamatan
Bayat, Kabupaten Klaten. Lokasinya sekitar 8,4 kilometer dari kota Klaten, jawa tengah ini
walaupun belum bisa mendatangkan wisatawan mancanegara tetapi objek wisata ini
mempunyai potensi cukup besar, karena memiliki unsur marketing mix didalamnya. Hanya
tinggal bagaimana cara memasarkan dan mempromosikan produk wisata ini dengan baik
dengan benar.

Adanya kegiatan pariwisata disetiap daerah akan dapat membantu perekonomian


masyarakat setempat. Dan bagi generasi muda harusnya kita mempertahankan dan menjaga
keindahan alam yang sangat luar biasa ini, agar generasi yang akan datang bisa merasakan
keindahan alam Indonesia ini.

B. Saran

Berdasarkan pengertian yang dilakukan, penulis memiliki saran agar Bukit Sidoguro ini
lebih dikenal masyarakat luas dan semakin bagus pengelolaannya, agar dapat menarik
investor sebanyak mungkin dan melakukan kerjasama kepada pihak terkait. Peran pemerintah
juga sangat diperlukan dalam hal ini.

Melalui strategi ini diharapkan Bukit Sidoguro menjadi kawasan wisata yang dikenal
masyarakat dengan konsep berkelanjutan, sehingga dapat menarik banyak wisatawan dan
pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dan agar wisata ini
nantinya bisa bertahan lama sampai bisa dinikmati oleh generasi yang akan datang.

Dan objek wisata Bukit Sidoguro ini agar dapat dinikmati sebaiknya terus menjaga serta
meningkatkan mutu sarana pendukung wisata dengan cara menambah jumlah petugas dan
menjaga kebersihannya untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan. Dan untuk
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Bukit Sidoguro. Sebaiknya pengelola perlu
pengaplikasiyan strategi pemasaran agar wisata ini lebih baik dari pada sebelumnya.

Referensi

Herlambang, Susatyo.2014. basic marketing (Dasar-dasar Pemasaran)

Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Penerbit Angkasa Bandung

Cara mudah memahami ilmu pemasaran, Yogyakarta : Gosyen publishing

Hurriyanti, Ratih 2010, bauran pemasaran & loyalitas konsumen, Bandung : CV Alfabeta

Marpaung, Happy dan Bahar, Herman, Pengantar Pariwisata, Bandung : CV Alfabeta,2002

Hadi, Sutrisno MA. 2004. Metodologi Research Jilid 2, Yogyakarta : ANDI

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Patilima. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta


Lampiran

CURRICULUM VITAE

Data Pribadi
Nama : Vendix Fajar Pambudi
Tempat, tanggal lahir : Klaten, 31 Oktober 2000
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Tinggi : 158cm
Berat : 55kg
Status : Mahasiswa
Hobby : Bulutangkis
Alamat : Wiyoro Lor, Rt 03 Jl. Wonosari KM07 Yogyakarta
Nomor Telpon : 085714480675

Email : vendikfajar666@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN
Formal
2006 - 2012 SDN 1 KLEPU
2012 - 2015 SMP N 1 CEPER
2015 - 2018 SMK N 1 TRUCUK

KEMAMPUAN
Main Bulutangkis (olahraga)

SEMINAR/WORKSHOP

Seminar “ Dalam Paparan Orasi Ilmiah Intangible Heritage” di gedung Amarta


Kampus Stipram.
20

Anda mungkin juga menyukai