Anda di halaman 1dari 10

1 | Jurnal Pendidikan Vokasi

POTENSI WISATA KULINER DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA


DI YOGYAKARTA

Elan Diwangkoro
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Universitas Negeri Yogyakarta
Diwangkoroelan@gmail.com

Abstrak
Jurnal ini mengkaji tentang potensi wisata kuliner dalam pengembangan
pariwisata di Yogyakarta. Penyusunan ini bertujuan untuk menjawab persoalan
yang dipertanyakan dalam penelitian ini, yaitu mengetahui potensi wisata kuliner,
peran wisata kuliner terhadap pengembangan pariwisata, usaha pemerintah dalam
mengembangkan wisata kuliner di Yogyakarta dan kendala apa saja yang dihadapi
pelaku wisata kuliner. Penulisan jurnal disajikan secara deskriptif kualitatif untuk
memperoleh gambaran informasi yang berhubungan dengan wisata kuliner
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, studi dokumen, dan
studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dan
disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisata kuliner
memiliki potensi dalam pengembangan pariwisata di Yogyakarta. Pemerintah
Yogyakarta terus berupaya melakukan pengembangan wisata kuliner. Melalui
bantuan pemerintah berupa pembinaan untuk mempertahankan dan melestarikan
makanan khas Yogyakarta menjadi salah satu produk unggulan. Oleh karena itu,
wisata kuliner menjadi salah satu keunggulan di sektor pariwisata Yogyakarta.
Wisata kuliner di Yogyakarta merupakan hasil karya manusia sebagai aset budaya
yang perlu di pertahankan dan dilestarikan keberadaannya guna untuk menjadi
daya tarik pariwisata. Wisata kuliner mempunyai potensi besar untuk
dikembangkan maka perlu penanganan dan pengelolaan lebih baik lagi dari
sekarang dan dilakukan secara profesional.

Kata Kunci: wisata, wisata kuliner, pariwisata, Yogyakarta

Potensi Wisata Kuliner Dalam Pengembangan Pariwisata Di Yogyakarta


Jurnal Pendidikan Vokasi 2

PENDAHULUAN luar negeri, pameran khusus benda-


benda atau hasil kebudayaan.
Pariwisata merupakan sector Sedangkan promosi yang dilakukan
yang penting dalam mendukung pemerintah secara tidak langsung
pertumbuhan ekonomi yang sangat misalnya memberikan informasi dalam
cepat dalam menyediakan lapangan bentuk penyebaran leaflet, iklan media
pekerjaan. Pariwisata juga sebagai cetak ataupun elektronik. Adapun
pengembangan sosial budaya dan promosi yang sangat efektif dan efisien
mempromosikan citra bangsa di luar yaitu melalui antar personal.
negeri. Pariwisata juga sebagai sumber Kemajuan ilmu pengetahuan
pendapatan setelah migas. Pariwisata di dan teknologi telah membawa dampak
Indonesia merupakan sektor yang yang sangat besar bagi dunia pariwisata
mudah berkembang, sektor ini yang dengan semakin ketatnya persaingan.
diharapkan dapat menjadi penghasil Dapat dilihat setiap orang mempunyai
devisa nomor satu. kesibukkan dan kegiatan masing-
Sektor pariwisata diharapkan masing, sehingga menimbulkan rasa
menjadi penghasil devisa nomor satu kebosanan, ketegangan dan kejenuhan.
dan sebagai sumber pendapatan negara, Pada saat mereka mempunyai waktu
jadi pemerintah mengupayakan luang atau senggang, mereka akan
pengembangan dan perbaikan di sektor menggunakannya dengan baik dan
pariwisata dari waktu ke waktu. bermanfaat sesuai dengan apa yang
Dengan tujuan untuk melestarikan mereka inginkan. Untuk memulihkan
obyek wisata yang ada serta kejernihan pikiran, mendapatkan
meningkatkan mutu pariwisata agar inspirasi baru, bersenang-senang dan
menarik minat wisatawan untuk kesegaran baru, itulah tujuan mereka
berkunjung dan menikmati obyek ketika mereka merasakan bosan, jenuh,
wisata yang disajikan. Pengembangan dan tegang setelah melakukan aktifitas
tersebut ditujukan terutama untuk yang mereka kerjakan. Salah satu
meningkatkan kesejahteraan kegiatan yang dapat mereka lakukan
masyarakat tentunya dengan untuk mengisi dan mendapatkan apa
mempertimbangkan berbagai aspek, yang mereka inginkan adalah dengan
antara lain kelestarian budaya dan wisata.
lingkungan alam, aspek peningkatan Banyak sekali objek wisata dan
pendapatan daerah ataupun aspek daya tarik wisata yang dimiliki
pelayanan terhadap wisatawan. Selain Indonesia dan dapat dijadikan sebagai
itu pemerintah juga gencar melakukan sarana pemicu keinginan wisatawan
promosi baik secara langsung atupun domestik ataupun mancanegara untuk
tidak langsung. Promosi secara berkunjung. Objek wisata dan daya
langsung yang dilakukan pemerintah tarik wisata tersebut tersebar di seluruh
misalnya, dengan mengirimkan dan tanah air dengan berbagai macam
menyelenggarakan misi kebudayaan ke
3 | Jurnal Pendidikan Vokasi

perbedaan kebudayaan dan keunikan menyelimuti daerah pinggiran dengan


yang dimiliki tiap-tiap daerah, salah Gunung Merapi tampak sebagai latar
satunya DIY (Daerah Istimewa belakangnya. Pantai-pantai yang masih
Yogyakarta). alami dengan mudah ditemukan di
DIY adalah sebuah daerah sebelah selatan Yogyakarta (
otonomi setingkat propinsi, satu dari 33 www.YogYES.com, diakses tanggal 28
daerah Tingkat I yang ada di Indonesia. September 2018).
Propinsi ini beribukota di Yogyakarta, Sebutan Yogyakarta sebagai
sebuah kota yang kaya predikat, baik kota pariwisata menggambarkan
berasal dari sejarah maupun potensi potensi wisata yang dimiliki propinsi
yang ada, seperti sebagai kota ini cukup banyak dan bagus serta
perjuangan, kota kebudayaan, kota mempunyai nilai jual dalam sektor
pelajar, dan kota pariwisata. Menurut kepariwisataan. Yogyakarta adalah
Babad Gianti, Yogyakarta atau daerah tujuan wisata terbesar kedua
Ngayogyakarta adalah nama yang setelah Bali. Berbagai jenis obyek
diberikan Paku Buwono II (raja wisata dikembangkan di wilayah ini,
Mataram tahun 1719-1727) sebagai seperti wisata alam, wisata sejarah,
pengganti nama pesanggrahan wisata budaya, wisata pendidikan,
Gartitawati. Yogyakarta berarti Yogya wisata kuliner bahkan, yang terbaru,
yang kerta, Yogya yang makmur, wisata malam. Tidak berlebihan bila
sedangkan Ngayogyakarta Hadiningrat Yogyakarta disebut sebagai miniatur
berarti Yogya yang makmur dan yang Indonesia.
paling utama. Sumber lain mengatakan, Potensi wisata yang menarik
nama Yogyakarta diambil dari nama untuk dikembangkan dan menjadi
ibu kota Sanskrit Ayodhya dalam epos agenda bagi pemerintah setempat yaitu
Ramayana. Dalam penggunaannya wisata kuliner. Wisata jenis ini
sehari-hari, Yogyakarta lazim memiliki potensi dan dapat dijadikan
diucapkan Jogjakarta atau sebagai daya tarik wisata. Wisata
Ngayogyakarta. kuliner sangat berbeda dengan wisata
Yogyakarta beberapa orang umumnya, karena wisata ini lebih
menyebutnya Jogja, Jogjakarta, atau mengunggulkan makanan, kepuasan
Yogya adalah kota yang terkenal akan rasa dan kekhasan suatu makanan atau
sejarah dan warisan budayanya. sajian. Terlepas dari keindahaan alam
Yogyakarta merupakan pusat kerajan ataupun pernak-pernik lainnya.
Mataram (1575-1640), dan sampai Wisatawan domestik maupun
sekarang ada Kraton atau Istana yang mancanegara akan menambah
masih berfungsi dalam arti yang pengetahuannya tentang makanan khas
sesungguhnya. Selain warisan budaya, Indonesia dengan mengikuti wisata ini.
Yogyakarta memiliki panorama alam Indonesia mempunyai berbagai
yang indah. Hamparan sawah nan hijau keanekaragaman suku budaya yang

Potensi Wisata Kuliner Dalam Pengembangan Pariwisata Di Yogyakarta


Jurnal Pendidikan Vokasi 4

sangat banyak, sehingga banyak “tourist” adalah orang yang melakukan


berbagai anekaragam makanan yang perjalanan untuk wisata.(Musanef,
dihasilkan tiap-tiap daerah. Selain bisa 1995:8)
menikmati makanan khas suatu daerah, Menurut Undang-Undang
wisatawan juga dapat melihat langsung Kepariwisataan No. 10 tahun 2009,
cara pembuatannya yang dilakukan wisata adalah kegiatan perjalanan atau
dengan proses yang beragam, dari sebagian dari kegiatan perjalanan
masakan tradisional hingga modern. tersebut yang dilakukan secara sukarela
Dari uraian di atas, dapat serta bersifat sementara untuk
diketahui bahwa potensi wisata kuliner menikmati obyek dan daya tarik wisata.
sebagai daya tarik wisata baru. Jadi Pengertian wisata itu mengandung
wisata kuliner masih sangat perlu beberapa unsur yaitu, kegiatan
perhatian dan pengembangan dari perjalanan, dilakukan secara sukarela,
pemerintah maupun pihak-pihak dan bersifat sementara. Perjalanan itu
pengelola yang berada dibidang seluruhnya atau sebagian bertujuan
tersebut. Baik dari segi sarana, untuk menikmati obyek dan daya tarik
pelayanan, pengembangan, dan wisata. Sedangkan Pariwisata itu
promosinya terhadap wisatawan. sendiri adalah suatu perjalanan yang
Berdasarkan latar belakang dilakukan untuk sementara waktu, yang
permasalahan di atas dan untuk lebih diselenggarakan dari suatu tempat ke
mengenal potensi wisata kuliner di tempat lain dengan maksud bukan
Yogyakarta sebagai salah satu daya usaha atau mencari nafkah di tempat
tarik wisata dalam pengembangan yang dikunjungi, tetapi semata-mata
pariwisata di Yogyakarta, Maka untuk memenuhi keinginan yang
mengangkat hal ini sebagai jurnal beraneka ragam(Oka A. Yoeti, 1983,
dengan judul “Potensi Wisata Kuliner 110). Pariwisata menurut Hubert
Dalam Pengembangan Pariwisata Di Gulden adalah pariwisata yang
Yogyakarta didalamnya mengandung unsur
. perjalanan diartikan peralihan tempat
yang bersifat sementara, seseorang atau
LANDASAN TEORI beberapa orang untuk memperoleh
Pengertian Pariwisata pelayanan dan diperuntukan bagi
Pariwisata terdiri dari dua suku kepariwisataan itu (Joko Purwanto dan
kata (bahasa sansekrta) yaitu “pari” dan Hilmi, 1994:10).
“wisata”. Kata pari artinya berulang-
ulang, wisata artinya perjalanan atau 1. Pengertian Wisatawan
bepergian. Jadi pariwisata memiliki arti Sekelompok orang atau seorang
yaitu perjalanan yang dilakukan yang melakukan suatu perjalanan
berulangulang. Orang yang melakukan wisata disebut “tourist” atau
perjalann disebut “traveler”, sedangkan “wisatawan”, yang tinggalnya
5 | Jurnal Pendidikan Vokasi

sekurang-kurangya 24jam di daerah berencana untuk memperbaiki objek


yang dikunjungi. Pada dasarnya kata dan dayatarik wisata yang akan dan
wisatawan dapat diartikan orang yang sedang dipasarkan. Pengambangan
berpergian untuk bersenang-senang pariwisata tersebut meliputi perbaikan
atau pleasure. Bertempat disuatu objak dan fasilitas-fasilitas yang ada
Negara atau berkunjung kesuatu tempat kepada wisatawan semenjak berangkat
atau Negara yang sama ataupun dari tempat tinggalnya menuju tempat
berbeda tanpa memandang tujuan hingga kembali ketempat semula
kewarganegaraannya dengan tujuan ( Oka A. Yoeti 1983:56 ).
memanfaatkan waktu untuk berekreasi,
liburan, bersenang-senang, kesehataan 2. Pengertian Promosi
dan lain-lain. Jadi orang yang Promosi yang berdaya guna
mengadakan perjalanan dari tempat adalah salah satu teknik yang berhasil
kediamannya tanpa menetap ditempat menerobos selera dan keinginan orang-
atau didaerah yang didatangi. (R.G. orang, menciptakan citra yang mampu
Soekadijo, 1996:3) mempengaruhi sejumlah orang-orang
Chafied Fandeli mengatakan yang ingin mengenalkan dirinya sendiri
bahwa Wisatwan adalah seseorang melalui citra tersebut. (Salah Wahab,
yang terdorong oleh sesuatu atau 1988:28)
beberapa keperluan melakukan
perjalanan atau persinggahan
3. Pengertian Wisata Kuliner
sementara diluar tempat tinggalnya Wisata kuliner adalah program
untuk jangka waktu lebih dari 24jam yang mengangkat tema beragam
tidak dengan maksud untuk mencari makanan, khususnya yang disajikan
nafkah ( chafied Fandeli, 1995:58 ). warung-warung pinggir jalan dan
Berdasarkan uraian di atas dapat berharga murah serta dipenuhi
disimpulkan bahwa Wisatawan adalah pelanggan. Istimewanya, tempat-
orang atau sekelompok orang yang tempat yang dikunjungi tersebar
melakukan perjalanan dari tempat diseluruh pojok kota, kabupaten, kota
tinggalnya menuju suatu daerah lain propinsi atau Ibukota
untuk menikmati objek dan daya tarik (http//www.google.com/wisata
wisata dengan maksud dan tujuan kuliner).
tertentu dan bukan untuk bertujuan
menetap di objek tersebut.
PEMBAHASAN
Pengertian Pengembangan Peran Wisata Kuliner Dalam
Pariwisata Pengembangan Pariwisata Di
Menurut Oka A. Yoeti, bahwa Yogyakarta
Pengembangan Pariwisata adalah usaha
yang dilakukan secara sadar dan

Potensi Wisata Kuliner Dalam Pengembangan Pariwisata Di Yogyakarta


Jurnal Pendidikan Vokasi 6

Kawasan wilayah Yogyakarta norma-norma dan nilai budaya yang


memang cukup tersohor dengan banyak berlaku di Yogyakarta. Wisata kuliner
potensi yang terdapat di dalamnya. Hal Yogyakarta dapat mempengaruhi
ini tentu saja berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata Yogyakarta.
kunjungan wisatawan. Daerah Selain jenis wisata yang sudah ada
Istimewa Yogyakarta memang bukan wisata kuliner dapat di sejajarkan
daerah biasa, sebuah daerah yang dengan wisata yang lain.
istimewa yang mempunyai Kerajaan Pengaruh wisata kuliner
yaitu Keraton Kasultanan Yogyakarta terhadap perkembangan pariwisata di
yang menjadi ikon dan dikagumi Yogyakarta dapat dilihat dari analisis
masyarakat Yogyakarta. Yogyakarta SWOT. Sifat dari analisis SWOT
sebagai bagaian dari wilayah Indonesia sangat situasional, artinya hasil analisis
adalah daerah yang mempunyai sejarah tahun sekarang, belum tentu akan sama
sosial dan budaya yang panjang. dengan hasil analisis pada tahun yang
Popularitas ini semakin menanjak akan datang. Biasanya hasil analisis
sebagai pusat kebudayaan dan akan banyak ditentukan oleh faktor-
kesenian. Masyarakat Yogyakarta yang faktor situasi dan kondisi ekonomi,
heterogen, mempunyai komunitas- politik dan stabilitas keamanan, dan
komunitas etnis di setiap kampung. keadaaan sosial yang melatar
Berkembangnya industri belakanginya.
pariwisata dan kentalnya budaya yang Keempat faktor SWOT perlu
ada sehingga melekat di hati mendapat perhatian yang seksama.
masyarakat sekitar. Untuk menjadikan Kekuatan (Strenghts) harus
sebuah daerah berkembang industri diperhatikan sebaik-baiknya.
pariwisatanya, suatu daerah harus Kelemahan (Weaknesses ) harus
mempunyai lebih dari sebuah objek dihilangkan dengan segera.
pariwista, yang tentunya menjadikan Kesempatan (Oppportunity ) atau
sebuah aset pemasukan bagi daerah. peluang hendaknya segera
Aset yang dimiliki Yogyakarta cukup dimanfaatkan. Ancaman (Threats) atau
banyak antara lain wisata alam, wisata tantangan harus segera diantisipasi.
belanja, wisata buatan, wisata sejarah Dengan cara demikian, dapat diambil
dan wisata kuliner. Wisata kuliner langkah-langkah perbaikan, sehingga
merupakan salah satu aset Yogyakarta lebih banyak wisatawan datang, lebih
yang sudah tidak asing lagi bagi lama tinggal, dan lebih banyak
wisatawan akan tetapi aset ini perlu wisatawan yang membelanjakan
perbaikan, pengembangan, uangnya selama melakukan perjalanan
dimanfaatkan dan dilestarikan. Dengan wisata (Freddy Rangkuti, 1997: 20).
demikian perlu upaya-upaya Keberadaan wisata kuliner
pelestarian dan pengembangan di terhadap wisatawaan yang berkunjung
dalam wisata kuliner, sesuai dengan di Yogyakarta berdampak positif dan
7 | Jurnal Pendidikan Vokasi

memberikan peluang pengembangan Pariwisata dan Kebudayaan Kota


kegiataan minat khusus terhadap Yogyakarta mengadakan kembali
makanan tradisional dan khas Festival Makanan Tradisional (FMT)
nusantara. Wisatawan yang berkunjung tahun 2009. Festival yang sudah
dari luar Yogyakarta untuk menikmati menjadi agenda tahunan Dinas
objek wisata, biasanya tidak melewati Pariwisata dan kebudayaan ini digelar
wisata yang satu ini adalah wisata di kompleks Museum Benteng
kuliner. Karena makanan yang Vredeburg. Kepala Seksi
disuguhkan di Yogyakarta sangat Pengembangan Obyek dan Daya tarik
beraneka ragam yang mempunyai Wisata Dinas Pariwisata dan
keunikan dan kekhasan tersendiri. Kebudayaan Kota Yogyakarta Bysry
Romly menjelaskan festival ini
Upaya Pemerintah Dalam dilaksanakan dalam rangka
Mengembangkan Wisata Kuliner di melestariakan dan mengembangkan
Yogyakarta makanan tradisional. FMT tahun 2009
kali ini merupakan festival makanan
Pemerintah Yogyakarta sangat yang kesepuluh kalinya digelar oleh
mendukung dan berperan dalam Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
perkembangan wisata kuliner di Yogyakarta. FMT 2009 di bagi dalam
Yogyakarta. Dengan cara memberikan dua kategori yakni profesional dengan
penyuluhan kepada pihak-pihak pelaku jenis yang difestivalkan menu lengkap
wisata kuliner, dengan cara dan non professional dengan jenis yang
memberikan masukan-masukkan. difestivalkan meliputi menu lengkap,
Tujuannya adalah agar hasil produksi makanan kecil/snak dan minuman.
kuliner Yogyakarta dapat mengikutu Lebih lanjut Bysry Romley
perkembangan zaman dan untuk menjelaskan bahwa kategori
meningkatkan pelayanan, hasil professional diperuntukan bagi
produksi dan meningkatkan minat kalangan profesional seperti hotel,
wisatawan. restoran, rumah makandan jasa
Selain itu pemerintah Boga/catering. Sedangkan kategori non
Yogyakarta juga mengadakan kegiatan- profesional diperuntukkan untuk umum
kegiatan yang memperkenalkan wisata atau bagi para pecinta makanan
kuliner Yogyakarta kepada wisatawan tradisional maupun pengrajin yang
dan masyarakat Yogyakarta. Salah satu masih tergolong home industri.
contoh kegiatan yang dilakukan Untuk menarik minat dan
pemerintah dalam memperkenalkan antusias peserta acara FMT 2009
wisata kuliner adalah sebagai berikut: memperebutkan Rp 17.500.000.
Di selenggarakannya kembali Festival diharapkan festival ini akan menjadi
Makanan Tradisional ke 10 pada daya tarik bagi para pecinta makanan
tanggal 26 Oktober 2009. Dinas dan dapat menjadi salah satu alternatif

Potensi Wisata Kuliner Dalam Pengembangan Pariwisata Di Yogyakarta


Jurnal Pendidikan Vokasi 8

pilihan bagi wisatawan untuk lebih Kepala Seksi Pengembangan Obyek


lama tinggal di Yogyakarta. Selain itu dan Daya tarik Wisata, Tanggal 5
di adakannya event ini diharapkan akan November 2009).
meningkatkan harkat makanan
tradisional yang dimiliki Yogyakarta Kendala Yang di Hadapi Pelaku
serta mendukung ekonomi berbasis Wisata Kuliner
kerakyatan. Kegiatan ini juga
merupakan suatu bentuk kampanye Pelaku wisata kuliner di
untuk kembali ke makanan Yogyakarta menemui beberapa kendala
tradisioanal. Inilah salah satu upaya yang mereka hadapi. Akan tetapi
dan dukungan dari pemerintah mereka berusaha untuk mencari solusi
Yogyakarta dalam mengembangkan agar kendala yang mereka hadapi tidak
wisata kuliner di Yogyakarta ( begitu berdampak besar terhadap
Wawancara dengan Bysry Romley, produksi yang dihasilkannya, dan
Kepala Seksi Pengembangan Obyek mereka pun dibantu oleh pemerintah
dan Daya tarik Wisata, Tanggal 5 dalam menanganinya. Adapun kendala-
November 2009). kendala yang dihadapai para pelaku
Berbagai penataan tempat wisata kuliner menurut hasil observasi
wisata kuliner juga terus dilakukan antara lain:
oleh pihak pemerintah kota setempat 1. Kurangnya modal yang dimiliki
guna menambah daya tarik minat pelaku wisata kuliner untuk
wisatawan untuk berkunjung ke mengembangkan hasil karyanya
Yogyakarta. Dengan adanya penataan atau produksinya agar dapat
ini diharapkan kunjungan wisatawan mengikuti perkembangan.
dari tahun ke tahun dapat mengalami 2. Musim, musim yang dimaksud
peningkatan yang signifikan. Upaya disini adalah antara musim libur dan
penataan yang dilakukan pemerintah musim biasa. Pada saat musim libur
dapat dilihat sperti penataan wisata wisatawan yang berkunjung sangat
kuliner di kawasan obyek wisata banyak sekali dan dapat
malioboro (Observasi, tanggal 5 memberikan pendapatan yang besar
Novembaer 2009). bagi pelaku wisata kuliner. Tetapi
Promosi merupakan hal penting pada waktu musim biasa para pelaku
yang perlu dilakukan untuk wisata kuliner tidak bisa berbuat
meningkatkan perkembangan wisata apa-apa, mereka hanya
kuliner di Yogyakarta. Berbagai upaya mendapatkan pendapatan
promosi dilakukan pemerintah seperempat dibandingkan pada
Yogyakarta melalui berbagai media musim libur.
seperti website, leaflet, booklet dan 3. Letak yang terkadang sulit
event-event wisata kuliner. ditemukan oleh para wisatawan
(Wawancara dengan Bysry Romley, yang di karenakan tempat sulit di
9 | Jurnal Pendidikan Vokasi

jangkau atau terlalu masuk ke di Yogyakarta juga menghadapi


perkampungan. kendala, Jadi para pelaku wisata
kuliner masih perlu melakukan
perbaikan guna untuk lebih
KESIMPULAN meningkatkan mutu dan daya tarik
Yogyakarta adalah salah satu supaya dapat mengikuti perkembangan
daerah istimewa yang mempunyai jaman. Usaha yang dilakukan
banyak sekali potensi dan daya tarik pemerintah kota Yogyakarta dalam
wisata. Dapat lihat dari banyaknya melakukan perkembangan di dalam
obyek-obyek wisata yang sangat industri wisata kuliner sudah cukup
menarik terdapat di Yogyakarta dan baik. Dapat kita lihat dukungan dari
sangat dikenal oleh para wisatawan. pemerintah dalam mengembangkan
Beberapa contoh obyek wisata di wisata kuliner di Yogyakarta dari di
Yogyakarta yang dapat di kunjungi dan adakannya festival-festival kuliner,
sangat di minati oleh para wisatawan diberikannya penyuluhan-penyuluhan
adalah wisata alam ( pantai), wisata kepada pelaku wisata kuliner dengan
belanja (pasar dan mall), wisata sejarah tujuan agar wisata kuliner di
(keraton kasultanan, candi dan Yogyakarta dapat mengikuti
musium), wisata budaya (larungan dan perkembangan akan tetapi tidak
teater ramayana), wisata ziarah meninggalkan ciri khas dari suatu
(pemakaman kuno/raja) dan salah daerah.
satunya adalah wisata kuliner. Kendala yang dihadapi oleh
Menanggapi hal ini wisata kuliner para pelaku wisata kuliner di
makanan khas sebagai salah satu Yogyakarta tidak begitu banyak. Salah
keunggulan baru dalam bidang satu kendala yang sering di hadapai
pariwisata. Sebagai salah satu oleh kebanyakan pelaku wisata kuliner
keunggulan di bidang pariwisata, adalah kendala modal. Akan tetapi para
wisata kuliner mempunyai potensi yang pelaku wisata kuliner di Yogyakarta
sangat besar untuk dikembangkan dan mempunyai tekat yang sangat besar
dimanfaatkan bila dikelola secara untuk menjaga, mengembangkan dan
profesional dan tertata bahkan mungkin melestarikan wisata kuliner di
menjadi daya tarik tersendiri yang Yogyakarta dan mendapatkan
dapat menambah minat para wisatawan dukungan dari pemerintah.
untuk datang berkunjung ke
Yogyakarta pada khususnya dan
menghasilkan devisa di sektor
pariwisata. REFERENSI
Di Yogyakarta sendiri Daru Winartai. 1996. “Makanan
keberadaan wisata kuliner juga Tradisional di DIY dan
berperan dalam perkembangan industri Sekitarnya”. Dalam majalah
pariwisata. Para pelaku wisata kuliner

Potensi Wisata Kuliner Dalam Pengembangan Pariwisata Di Yogyakarta


Jurnal Pendidikan Vokasi 10

Ilmu-ilmu Humaniora III, istilah Dunia Pariwisata.


Yogyakarta; Gadjah Mada Jakarta: Pradnya Paramita.
University Press.
Soekidjo, RG. 1996. Anatomi
Chafied Fendeli. 1995. Dasar-dasar Pariwisata. Jakarta: Gramedia.
Manajemen Kepariwisataan.
Yogya: Liberty. Freddy Statistik Kepariwisataan 2008 Dinas
Rangkuti. 1997. Analisis Pariwisata Prov.DIY
SWOT Teknik Membedah Timbul Haryono. 1996. “Wisata Boga
Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Makanan Tradisional”, dalam
Gramedia Pustaka Utama. Majalah Ilmu-Ilmu Humaniora
Joko Purwanto dan Hilmi. 1994. III, Yogyakarta: Gadjah Mada
Pengantar Pariwisata Edisi University Press.
Kesatu. Bandung Angkasa. Wahab Salah, Ph.D. 1988. Manajemen
Musanef. 1995. Manajemen Usaha Kepariwisataan. Jakarta:
Pariwisata di Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita.
PT Agung. www.google.com/wisatakuliner
Oka A. Yoeti. 1983. Pemasaran 20/10/2009
Pariwisata. Bandung: Angkasa YogYes.com 20/10/2009
Offet. Damardjati. 1995. Istilah-

Anda mungkin juga menyukai