Anda di halaman 1dari 15

ABSTRAK

Pada zaman dahulu, andong dan becak merupakan salah satu alat
transportasi yang memegang peran penting mobilitas masyarakat. Namun
saat ini dengan adanya transportasi bertenaga mesin yang lebih efisien
Andong dan becak kini mulai mengalami perubahan fungsi menjadi sebuah
atraksi wisata.
Penelitian ini dimaksudkan dalam rangka untuk mengetahui
bagaimana minat wisatawan dalam memilih andong atau becak untuk sarana
atraksi wisata di Malioboro. Sumber dan teknik pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara dengan kusir andong dan tukang becak terkait dengan
pendapatan yang mereka dapatkan. Metode sampling yang peneliti gunakan
dengan beberapa Tukang Andong dan Tukang becak, serta dari mata
wisatawan dilakukan dengan pengisian kuesioner mengenai pilihan antara
becak dan andong dalam rangka penggunaan atraksi wisata di Malioboro.
Data wawancara pengemudi andong atau kusir andong dan pengemudi becak
meliputi tarif, pendapatan yang didapat pada hari biasa dan akhir pekan,
pengeluaran yang dikeluarkan untuk biaya perawatan armada dan rute
obyek wisata.

Alasan adanya penelitian ini dimaksudkan bahwasanya Yogyakarta


merupakan salah satu daerah tujuan wisata favorit di Indonesia Belum
lengkap rasanya jika berkunjung ke Yogyakarta tidak mampir ke kawasan
Malioboro. Hal ini menjadikan Malioboro sebagai kawasan strategis yang
memiliki nilai sejarah, budaya, dan nilai filosofis Yogyakarta yang melekat di
dalamnya. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta disebutkan
bahwa Kawasan Malioboro merupakan kawasan strategis citra kota. Citra
Kota Yogyakarta adalah citra yang melekat kepada Kota Yogyakarta yang
mencerminkan aspek pendidikan, perjuangan, pariwisata, dan pelayanan jasa

Pesona Andong dan Becak di Malioboro Page 1


yang berbasis budaya. Hal itu berarti kawasan Malioboro merupakan salah
satu kawasan strategis yang mencerminkan aspek-aspek yang melekat pada
citra Kota Yogyakarta. Kawasan Malioboro tumbuh menjadi sebuah kawasan
yang padat. Berbagai kegiatan ada di Malioboro mulai dari kegiatan jasa
dan perdagangan, kegiatan wisata, serta seni budaya. Malioboro yang syarat
dengan nilai-nilai budaya dan filosofis ini menjadi daya tarik tersendiri untuk
berbagai kalangan. Mulai dari kalangan wisatawan dan pengunjung yang
berwisata, kalangan PKL, juru parkir, juru andong, dan becak yang
menyediakan kebutuhan para wisatawan, serta kalangan swasta yang
mendirikan pertokoan serta hotel di sana.

Salah satu atraksi wisata yang terdapat di Malioboro ialah andong


dan becak. Wisatawan dapat menggunakan andong dan becak untuk
berkeliling. Di masa lampau, eksistensi andong sebagai alat transportasi
sangatlah berperan penting pada sejarah transportasi di Indonesia dan
menjadi ciri khas budaya Indonesia. Dalam perkembangan di masa modern,
peran andong sebagai alat transportasi sudah mulai terganti karena adanya
transportasi yang lebih cepat dan efisien yaitu menggunakan mesin.
Perkembangan teknologi yang kian pesat turut merubah fungsi atau peran
andong dan becak sebagai sarana untuk berekreasi atau berwisata.

Salah satu alasan yang memungkinkan bahwa andong dan becak


merupakan moda transportasi yang masih dipergunakan di kawasan
Malioboro di era modern ini adalah karena andong dan becak memiliki kesan
klasik yang identik dengan Yogyakarta maupun Malioboro itu sendiri.
Tentunya di samping wisatawan yang memilih untuk berjalan kaki, andong
maupun becak dapat menjadi alternatif bagi mereka yang ingin menikmati
Malioboro, bahkan bisa mencapai kawasan di sekitarnya, dengan menikmati
sensasi kesan klasik mengunjungi obyek wisata andalan Yogyakarta ini.

Pesona Andong dan Becak di Malioboro Page 2


Bahkan tidak hanya untuk berjalan menyusuri sepanjang Jalan
Malioboro yang kondang tersebut, transportasi dengan andong atau becak
menawarkan tujuan-tujuan lain yang memberikan pengalaman bagi
wisatawan untuk menikmati kota Yogyakarta, menuju ke destinasi andalan
yang lain, yang dianggap masih berada di satu kawasan yang dekat-dekat
dengan Malioboro. Kawasan tersebut tentunya merupakan kawasan yang
dianggap juga sebagai ikon Kota Yogyakarta.
Maka diperlukan pula respon dari para pengguna, yang kebanyakan
adalah wisatawan maupun pelancong terutama di Malioboro. Sehingga
diketahui minat wisatawan akan penggunaan moda transportasi andong
maupun becak. Dan dapat diketahui tingkat persaingan maupun
perbandingan antar kedua alat transportasi tersebut bagi wisatawan di
Malioboro. Alasan mengapa wisatawan tersebut memilih andong ataupun
becak sebagai salah satu atraksi wisata di Malioboro. Penggunaan Andong
dan Becak tentunya dipilih sebagai sarana untuk berwisata menikmati Kota
Yogyakarta dari sudut kompleks Malioboro dan sekitarnya. Oleh karena itu,
penelitian ini dimaksudkan agar pembaca mengetahui seberapa banyak
wisatawan yang memilih andong di banding wisatawan yang ketimbang
memilih becak. Namun. Diantaranya keduanya banyak pula wisatawan yang
lebih memilih berjalan kaki saja yang notabene hanya menikmati atraksi
wisata belanja dan wisata kuliner hanya di kawasan kaki lima Malioboro
saja.

Pesona Andong dan Becak di Malioboro Page 3


Landasan Teori

Motivasi wisatawan muncul karena adanya faktor penarik dari daerah


tujuan wisata yang dapat memberikan suasana baru. Factor penarik yaitu
factor yang menawarkan tempat yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan dari wisatawan. Factor penarik merupakan destination specific
attributes (Pitana, 2005:66)

Di Indonesia nama kereta kuda berbeda-beda di setiap daerah


khususnya di daerah Jawa. Di Jawa Barat seperti daerah Betawi, Jakarta,
Bandung dan sekitarnya kereta kuda disebut sebagai Delman. Nama delman
sendiri berasal dari nama penemunya Charles Teodore Deeleman pada masa
pemerintahan Hindia Belanda. Di Jawa Tengah, nama kereta kuda terkenal
dengan sebutan Dokar di daerah Semarang, Jepara atau Andong sebutan di
daerah Solo dan Yogyakarta. Andong di daerah Jawa Tengah sangat unik,
bervariasi, memiliki ciri khas kebudayaan tersendiri, dan kaya akan sejarah
karena di Jawa Tengah dahulunya banyak terdapat pemerintahan kerajaan dan
keratin yang berdiri disana. Contoh : Kerajaan tertua yaitu Kerajaan Mataram.

Pada cerita-cerita sejarah, peran Andong terbukti sangatlah berperan.


Hal ini tentu saja bisa dibuktikan dari relief-relief yang terdapat pada candi-
candi dan prasasti-prasasti pada zaman dahulu. Namun, seiring dengan
perkembangan zaman dengan ditemukannya mesin, andong sekarang sudah
menjadi warisan budaya tradisional. Perkembangan teknologi mesin tentu saja
membuat manusia beralih kepada yang lebih serba cepat seperti menggunakan
angkutan umum, kendaraan pribadi seperti motor, mobil, bis, kereta dan
lainnya. Tentu saja hal ini disebabkan karena hal demikian memiliki daya
jelajah yang lebih jauh. Sedangkan, andong terbatas karena daya jelajahnya
yang terbatas hanya dengan kemampuan dari tenaga kuda. Keberadaan
andong di Yogyakarta saat ini semakin sedikit. Jumlah andong di wilayah

Pesona Andong dan Becak di Malioboro Page 4


Yogyakarta terus berkurang, terhitung sejak peristiwa gempa 2006. Saat ini
jumlah andong yang terdata tinggal tersisa 358 unit. Sedangkan sebelum
gempa, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta mencatat keberadaannya masih
sekitar 700 unit (jogja.tribunnews.com, 2014).

Becak termasuk salah satu alat transportasi darat yang masih


tradisional,walaupun becak hampir punah dan mulai ditinggalkan oleh
masyarakat, namun keberadaannya telah lama mengiringi sejarah
Indonesia,sebagai salah satu transportasi yang mempunyai nilai tersendiri
serta masih diminati sebagian orang, terutama becakkayuhyang merupakan
kendararaan yang mengiringi citra dan budaya perkembangan di kota
Yogyakarta dan sekitarnya.

Sejarawan Sartono Kartodirdjo (1981) yang mengatakan "Becak di


Yogyakarta mulai muncul sebelum Perang Dunia II. Selama beberapa tahun
setelah ditemukan, becak dapat diterima dengan baik sebagai alat transportasi,
yaitu sebagai alat transportasi antar karesidenan dan tempat kerja di kota yang
berskala medium.” Becak juga merupakan salah satu alat transportasi yang
ramah lingkungan karena tidak menggunakan tenaga mesin tetapi
menggunakan tenaga manusia. Meskipun disadari saat sekarang ini sudah
sangat tersaingi dengan kendaraan bermesin yang semakin banyak jumlahnya.
Yogyakarta yang dikenal sebagai kota budaya, kota wisata dan kota
pendidikan juga memiliki sarana trasnportasi becak. Saat sekarang becak yang
merupakan sarana transportasi sejak jaman dahulu mulai tersaingi
keberadaannya dengan sarana transportasi bertenaga mesin lainnya. Namun
sampai sekarang becak masih tetap bertahan.Hal ini menunjukkan bahwa
becak memang masih dibutuhkan oleh masyarakat.

Becak adalah salah satu jenis kendaraan tidak bermotor yang


digerakkan oleh tenaga orang, sebagai salah satu moda transportasi tradisional

Pesona Andong dan Becak di Malioboro Page 5


yang tidak menimbulkan polusi udara (Kartodirjo, 1981). Becak di
Yogyakarta mulai muncul sebelum Perang Dunia II. Selama beberapa tahun
setelah ditemukan, becak dapat diterima dengan baik sebagai alat transportasi,
yaitu sebagai alat transportasi antar karesidenan dan tempat kerja di kota yang
berskala medium.Wheeler and l’Anson (1998) dalam publikasi wisata
internasional menyatakan : “Meskipun ada pertentangan dari pemerintah dan
kompetisi penggunaan jalan dari kendaraan bermotor, becak (cycle-rickshaw)
masih tetap populer sebagai alat transportasi”.

Metode Penelitian

Langkah – langkah yang dilakukan dalam penelitian ini ialah dengan :

1) Metode wawancara
Wawancara dilakukan dengan Pengemudi Andong dan Tukang
becak
Tempat : Malioboro, Yogyakarta
Waktu : pukul 13.00
Hari/tanggal : Jumat, 17 Maret 2017

2) Metode kuesioner
Dari sudut wisatawan
Media :Google Forms
Hari/tanggal :Jumat, 17 Maret 2017

Pesona Andong dan Becak di Malioboro Page 6


Tujuan

Andong dan becak yang merupakan salah satu transportasi yang sudah
mulai berubah fungsi menjadi atraksi wisata dan keduanya merupakan ikon
Kota Yogyakarta.
Dengan demikian, hal ini membuat peneliti ingin mengetahui
bagaimana minat wisatawan mengenai adanya andong dan becak yang
menjadi atraksi wisata jika berkunjung ke Malioboro.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Andong

Andong yang mangkal di Malioboro sudah terdapat kurang lebih 365


anggota. Koordinator paguyuban Malioboro bertanggung jawab atas
beberapa wilayah di kawasan Malioboro yang meliputi Jalan Abu Bakar
Ali hingga kawasan Titik Kilometer Nol. Dari wawancara yang telah
dilakukan kepada Kusir Andong dan Tukang Becak didapatkan data
bahwa atraksi naik andong di Malioboro menawarkan rute dari Malioboro
menuju alun-alun kidul, kompleks Keraton Kesultanan Yogyakarta,
Tamansari lalu melewati pojok Benteng Kulon ke arah utara dan berakhir
kembali di Malioboro. Penumpang andong rata-rata adalah keluarga
dimana untuk satu kali keberangkatan di berikan tarif normal. Tarif yang
diberikan merupakan kesepakatan bersama. Tarif normal yang ditawarkan
adalah Rp.100.000 untuk satu kali pemberangkatan di hari biasa. Pada hari
libur harga bisa saja naik menjadi dua kali lipat. Namun dikatakan jika

Pesona Andong dan Becak di Malioboro Page 7


untuk wisatawan asing tarif untuk satu kali pemberangkatan bisa di beri
harga Rp.300.000.

Untuk pendapatan andong ini tentu saja bervariasi. Faktor hari libur
sangatlah berpengaruh terhadap pendapatan kusir andong. Pada hari biasa
kusir andong bisa saja tidak mendapat penumpang sama sekali atau paling
banyak ada dua penumpang saja. Sedangkan pada hari libur, kusir andong
bisa mendapat lima hingga enam kali penumpang. Pendapatan tersebut
kadang tidak terlalu sebanding dengan anggaran yang harus dikeluarkan
untuk biaya perawatan kuda. Biaya perawatan kuda yaitu Rp.30.000
hingga Rp.100.000. Namun beberapa kusir andong juga memasang tarif
untuk beberapa sponsor yang ingin memasang iklan di Andong mereka.
Iklan-iklan tersebut biasanya di pasang di bagian belakang andong. Iklan
ini hanya diberikan untuk per-satu andong. Tarif yang diberikan tidak
pasti sesuai dengan negosiasi kesepakatan yang berlaku dengan pihak
pengiklan. Seperti contoh iklan yaitu dengan Telkomsel. Ada juga dengan
PLN yang juga memberikan bantuan pakaian Sorjan, Celana serta
Blangkon serta kursus berbahasa Inggris.

Menurut pengamatan saya, penampilan kusir andong yang rapi dengan


menggunakan pakaian sorjan menambah kesan unik mencerminkan
identitas khas jati diri sebagai orang Yogyakarta. Sehingga diibaratkan
wisatawan yang naik andong mempunyai pengalaman bak warga kerajaan
yang sedang naik kereta kuda. Namun jika dibandingkan dengan tukang
becak, kusir andong cenderung pasif dalam menawarkan jasa wisata
andong tersebut. Beberapa kusir andong hanya duduk-duduk saja.

Pesona Andong dan Becak di Malioboro Page 8


2. Becak

Sementara itu, rute yang ditawarkan becak sedikit berbeda namun


tetap pada kawasan yang sama yaitu, ke beberapa titik wisata di seputaran
Malioboro, start awal tentu saja dimulai dari Malioboro. Wisata belanja di
Malioboro sangat menyenangkan, favorit wisatawan biasanya berbelanja
di Pasar Beringharjo, Mall Malioboro, Ramayana, Mirota Batik dan
berbelanja souvenir untuk oleh-oleh di kawasan jajaran pedagang kaki
lima di Malioboro. Setelah menelusuri kawasan Malioboro, becak akan
membawa wisatawan menuju Jalan Rotowijayan. Di kawasan Jalan
Rotowijayan terdapat banyak toko-toko yang menjual kaos oblong
Dagadu. Dagadu sendiri telah menjadi kaos ikonik dari Yogyakarta,
dengan desain khas anak muda tetapi tetap mengedepankan ciri khas
Yogyakarta. Setelah itu, becak akan membawa wisatawan menuju Jalan
Kauman. Di kawasan jalan ini terdapat bangunan ikonik Yogyakarta
seperti Kraton, Masjid Gede Kauman yang masih kental akan suasana
keislaman karena disinilah KH Ahmad Dahlan mendirikan
Muhammadiyah. Selain itu, di kawasan ini juga terdapat banyak toko-toko
yang menjual baju-baju batik Yogyakarta. Oleh karena itu, kawasan ini
juga sering disebut dan dikenal sebagai Kampung Batik. Lalu melewati
Taman Sari.Taman Sari adalah salah satu peninggalan sejarah Keraton
Yogyakarta dan dibangun dalam rangka menghormati jasa-jasa permaisuri
karena telah membantu pada masa peperangan. Oleh karena itu, sultan
membangun Taman Sari untuk dijadikan sebagai tempat pemandian istana
yang dikelilingi segaran (danau buatan) dengan wewangian dari bunga-
bunga yang sengaja ditanam di pulau buatan di sekitarnya dan menjadikan
Taman Sari sebagai bangunan ber-asitektur kuno yang menjadi keunikan
tersendiri dan merupakan obyek wisata yang sangat menarik untuk
dikunjungi. Selanjutnya, becak melewati kawasan kuliner khas Kota

Pesona Andong dan Becak di Malioboro Page 9


Yogyakarta. Tentu saja, selain gudeg yang terkenal ada juga kuliner khas
Kota Yogyakarta yang wajib dibeli untuk oleh-oleh yaitu Bakpia.
Tepatnya di Jalan KS Tubun Nama Pathok sebenarnya diambil dari nama
tempat dimana bakpia tersebut di produksi yaitu kawasan Pathuk,
Ngampilan. Di kawasan ini banyak sekali toko-toko yang berderet
menjual bakpia. Malah apabila ingin mengetahui si pembuat bakpia, bisa
dilihat dari kemasan kotak kertas dilengkapi angka 8, 21, 25, 51, 54, 75,
dan 51, yang merujuk nomor rumah produsen bakpia. Dan yang paling
terkenal adalah Bakpia Pathok 25. Bakpia dikenal sebagai makanan khas
Kota Yogyakarta, namun ada yang mengatakan, bakpia berasal dari
Tiongkok dialek Hokkian: bak berarti daging dan pia sinonim kata kue,
atau kue berisi daging. Versi lain menyebutkan, bakpia berasal kata Tou
Luk Pia berarti kacang hijau. Resepnya dibawa Kwik Sun Kok tahun
1940, yang kemudian menyewa tanah milik Niti Gurnito di Kampung
Suryowijayan, Mantrijeron, DIY. Resep aslinya lalu dimodifikasi dengan
bahan halal mengingat konsumen umumnya merupakan warga Muslim.

Tarif yang ditawarkan Becak wisata ini pun cukup murah yaitu
dengan Rp.10.000 saja. Tarif yang murah ini bisa terjadi karena sudah
adanya kerjasama antar Tukang Becak dengan pemilik gerai toko bakpia.
Becak yang membawa banyak wisatawan akan diberi komisi dari pemilik
gerai sesuai dengan banyaknya bakpia yang dibeli oleh wisatawan
tersebut. Pendapatan Tukang Becak di Malioboro untuk hari biasa mereka
mampu membawa penumpang sebanyak tiga sampai empat kali. Waktu
kerja becak ini rata-rata dimulai dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore.
Sedangkan pada hari libur tentu saja lebih banyak penumpang.

Menurut pengamatan saya, dalam menarik wisatawan untuk


menggunakan jasa becaknya, tukang becak cukup aktif. Terbukti ketika

Pesona Andong dan Becak di Malioboro Page 10


saya sedang berjalan-jalan di kompleks pedagang kaki lima di Malioboro
sudah dua kali saya ditawari untuk naik becak. Dalam menawarkan
jasanya, tukang becak cukup gesit menyampaikan rute-rute mana saja
yang akan di lalui. Namun hal itu untuk beberapa wisatawan dinilai
terkesan agak memaksa, kerena tukang becak yang kerap kali mengikuti
wisatawan.

3. Wisatawan

Berdasarkan data kuesioner yang diberikan, diperoleh hasil sebagai berikut :

Pilihan Aktivitas
yang dilakukan di
Waktu Malioboro Alasan
Naik delman lebih asik, naik kuda seru
2017/03/17 7:25:21 AM Naik Delman aww
2017/03/17 7:27:40 AM Berjalan-jalan saja Lebih hemat dan sehat
Delman apalagi delman yang keretanya
bagus ky kereta kencana udah jarang
ditemuin gitu kan, nah skalinya banyak di
2017/03/17 7:29:13 AM Naik Delman malioboro knapa ga d naikin?
2017/03/17 7:34:45 AM Berjalan-jalan saja Jalan lebih sehat. Dan gratis pasti
2017/03/17 7:40:33 AM Berjalan-jalan saja Lebih leluasa kalo jalan-jalan :)
2017/03/17 7:41:29 AM Naik Delman Tak tahu lebih milih itu saja
2017/03/17 7:43:27 AM Naik Becak Bisa menikmati pemandangan lebih lama
Lebih sehat, irit uang, memanfaatkan
2017/03/17 7:43:56 AM Berjalan-jalan saja pedestrian yang ada
2017/03/17 7:46:27 AM Berjalan-jalan saja gratis
2017/03/17 7:52:46 AM Naik Becak Ga bikin polusi udara men, dan lebih asyik

Pesona Andong dan Becak di Malioboro Page 11


lebih praktis dan mudah melewati jalan
2017/03/17 7:53:34 AM Naik Delman yang sempit
Murah, kasian sama pak becaknya, tidak
2017/03/17 7:54:29 AM Naik Becak capek
Lebih santai dan leluasa melihat lihat serta
2017/03/17 7:55:23 AM Berjalan-jalan saja berkunjung ke toko toko di malioboro
2017/03/17 7:56:28 AM Berjalan-jalan saja Lebih menikmati suasana
2017/03/17 8:07:52 AM Naik Delman Ada sensasi andong jaya
2017/03/17 8:09:36 AM Naik Delman Sensasi naik andong jawa
2017/03/17 8:09:36 AM Naik Delman Sensasi naik andong jawa
2017/03/17 8:09:37 AM Naik Delman Sensasi naik andong jawa
2017/03/17 8:09:37 AM Naik Delman Sensasi naik andong jawa
Karena dulu sewaktu kecil, saya suka
menaiki andong. Dan andong merupakan
2017/03/17 8:11:17 AM Naik Delman kekhasan pada kota yogyakarta
Naik delman itu jarang bgt tp klo becak
2017/03/17 8:15:03 AM Naik Delman dmn2byk dan sdh sering
Karena agar lebih bisa menikmati suasana
Jogja dan jika ingin mampir mampir ke
toko2 yg jaraknya berdekatan di sepanjang
jalan malioboro tidak ribet tinggal jalan
2017/03/17 8:15:41 AM Berjalan-jalan saja saja
Kalo naik becak, bisa milih tempat yang
2017/03/17 8:21:01 AM Naik Becak dikunjungi
Menghemat uang dan travelling/berwisata
2017/03/17 8:43:29 AM Berjalan-jalan saja lebih asik kalo jalan-jalan hehehehehe
Becak sudah biasa dikota saya. Find
2017/03/17 9:08:00 AM Naik Delman something different.

Pesona Andong dan Becak di Malioboro Page 12


Lebih mudah untuk melihat barang barang
2017/03/17 9:22:16 AM Berjalan-jalan saja yang dijual disana
Nggak tau, dilema juga, kalo misalnya naik
becak, kasian bapaknya ngayuh sepedanya
juga, ditambah kalo mau komunikasi sama
bapaknyasusah kalo lagi ditutupin, kasian,
bapaknya panas"an, masa kita adem"
aja ketutup 😠sama rasanya aneh,
ngobrol sama bapaknya tapi kita didepan,
2017/03/17 10:22:54 AM Naik Delman sedih ðŸ˜
Agar bisa sekalian berbelanja saat ada
2017/03/17 11:28:20 AM Berjalan-jalan saja barang2 yg menarik
2017/03/17 3:05:06 PM Berjalan-jalan saja Lebih santai dan bebas
2017/03/17 4:06:02 PM Berjalan-jalan saja Santai bisa mampir 2
Seger banyak angin, apalagi klo bw anak2
2017/03/17 4:50:06 PM Naik Becak jd tdk lelah
Klo bw anak2 seneng seger dah tdk cepat
2017/03/17 4:51:24 PM Naik Becak lelah
Lebih santai bisa lihat lihat pemandangan
2017/03/17 4:59:48 PM Naik Delman Malioboro dan sekitar
Karena delman jarang di temui di kota asal
ku yaitu Semarang,jd mumpung di Jogja
ada Delman kenapa enggak naik delman
2017/03/17 5:41:26 PM Naik Delman saja
2017/03/17 7:11:37 PM Berjalan-jalan saja Lebih santai ,bisa lihat-lihat dan belanja
Naik delman itu jarang bgt tp klo becak
2017/03/17 4:33:51 AM Naik Delman dmn2 yk dan sdh sering
Tabel 1

Pesona Andong dan Becak di Malioboro Page 13


Gambar 1

Responden terdiri dari berbagai kalangan, dari Mahasiswa hingga ibu rumah
tangga yang beberapa tinggal di luar Kota Yogyakarta.
Berdasarkan data tabel 1 dan gambar 1, wisatawan lebih memilih naik
Andong jika berwisata ke Malioboro. Lalu disusul dengan berjalan-jalan menikmati
pedestrian di kawasan Malioboro. Wisatawan cenderung kurang memilih
menggunakan becak.
Alasan wisatawan memilih naik andong rata-rata adalah menikmati adanya
andong sebagai kelebihan atraksi wisata yang tidak ada di Kota asal wisatawan. Serta
wisatawan menginginkan adanya perasaan untuk memiliki pengalaman baru yang
berbeda dan mengesankan jika dibandingkan dengan menggunakan becak yang
notabene sudah sering ada di kota asal mereka. Sementara alasan wisatawan dalam
memilih berjalan kaki adalah wisatawan dapat lebih leluasa dan santai untuk
menikmati pedestrian di kawasan Malioboro secara gratis serta membeli souvenir
pernak-pernik kerajinan tangan khas Kota Yogyakarta. sedangkan alasan wisatawan
kurang memilih becak mayoritas wisatawan merasa kurang nyaman dengan fasilitas
becak yang panas dan rasa iba terhadap tukang becak. Selain itu, sering
ditemukannya becak di kota asal wisatawan menjadi faktor penentu yang utama
terhadap kurangnya minat wisatawan terhadap becak.

Pesona Andong dan Becak di Malioboro Page 14


Kesimpulan

Andong dan becak wisata yang dijadikan sebagai ikon transportasi


Yogyakarta, hendaknya perlu dilestarikan dengan sebaik-baiknya, terutama
kelengkapan dari Andong dan becak tersebut, karena kelengkapan yang ada turut
berpengaruh pada ciri khasnya sebagai Andong milik Yogyakarta. Serta menarik
minat wisatawan untuk penggunaan andong dan becak dalam berwisata di Malioboro.
Pemilihan wisatawan terhadap andong dan becak tentunya sangat berpengaruh
terhadap pendapatan yang diterima para kusir andong dan tukang becak yang ada di
Malioboro. Pendapatan yang diterima kusir andong dan becak yang sangat
bervariatif atau tidak menentu ini ditimbulkan karena beberapa faktor utama dari
minat wisatawan diantaranya :

1. Hari Libur
Merupakan sebuah waktu dimana orang-orang bebas dari pekerjaan atau dunia
sekolah. Hal ini tentu saja dimanfaatkan orang-orang untuk melakukan
kegiatan wisata, seperti berwisata ke Malioboro dengan menikmati sensasi
naik andong, sensasi naik becak atau hanya sekedar berjalan-jalan.
2. Fasilitas
Penunjang sarana yang memadai menjadikan faktor wisatawan dalam memilih
obyek atau atraksi wisata apa yang akan mereka pilih. Sebagai contoh, mereka
cenderung memilih andong karena adanya atap yang melindungi penumpang
dari cuaca panas, adanya pengalaman naik kuda yang notabene sudah susah
ditemukan di kota asal wisatawan. Hal itu menjadikan wisatawan memiliki
pengalaman yang baru, yang mungkin belum pernah didapatkan sebelumnya
Selain sarana penunjang tadi, adanya fasilitas rute yang ditawarkan lebih
lengkap juga mempengaruhi pilihan wisatawa

Pesona Andong dan Becak di Malioboro Page 15

Anda mungkin juga menyukai