PERSETUJUAN ..................................................................................................... i
PENGESAHAN .................................................................................................... ii
MOTTO .................................................................................................................v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
PERSETUJUAN
Lmpung –Yogyakarta
Mengetahui,
Hari/tanggal :
Tebal halaman :
Mengetahui,
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat serta hidayahNya. Sehingga kami
dapat meneyelesaikan laporan kegiatan study wisata ini sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Berpegang teguhlah pada prinsip karena yang kuat akan
Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan karya tulis ini. Kami menyadari
bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta
saran yang membangun akan kami terima dengan senang hati sehingga bisa
menjadi sebuah pelajaran bagi kami agar kelak dapat membuat dengan lebih baik
lagi.
bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya serta dapat
Kelompok Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Peserta
Kegiatan ini diikuti oleh siswa dan siswi Madrasah Aliyah Al-Furqon Rawi
1.5 Pembiayaan
Biaya dalam melakukan kegiatan kunjungan ini sebesar Rp.1.200.000/siswa
PEMBAHASAN
Salah satu koleksi yang sangat penting dalam sejarah cikal bakal TNI AU
adalah replika pesawat Dakota C-47 dengan nomor seri VT-CLA yang ditembak
jatuh oleh Belanda di daerah Ngoto, Bangunharjo, Sewon Bantul pada tanggal 29
Juli 1947. Jatuhnya pesawat tersebut menewaskan para pionir Angkatan Udara,
antara lain Komodor Muda Udara Adisutjipto, Komodor Muda Udara Prof. Dr.
Abdulrahman Saleh, serta Opsir Muda Udara I Adisumarmo Wirjokoesoemo.
Museum ini buka tiap hari Minggu hingga Kamis pukul 08.00?13.00 WIB dan
hari Jumat sampai Sabtu pukul 08.00-12.00 WIB. Sedangkan pada hari Senin dan
libur nasional tutup.
2. Prambanan
Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar
di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur
bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada
umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai
47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih
kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan
menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri,
diduga merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawadari istilah teologi
Hindu Para Brahman yang bermakna "Brahman Agung" yaitu Brahman atau
realitas abadi tertinggi dan teragung yang tak dapat digambarkan, yang kerap
disamakan dengan konsep Tuhan dalam agama Hindu. Pendapat lain
menganggap Para Brahman mungkin merujuk kepada masa jaya candi ini yang
dahulu dipenuhi oleh para brahmana. Pendapat lain mengajukan anggapan bahwa
nama "Prambanan" berasal dari akar kata mban dalam Bahasa Jawa yang
bermakna menanggung atau memikul tugas, merujuk kepada para dewa
Hindu yang mengemban tugas menata dan menjalankan keselarasan jagat.
Nama asli kompleks candi Hindu ini adalah nama dari Bahasa Sansekerta;
Siwagrha (Rumah Siwa) atau Siwalaya (Alam Siwa), berdasarkan Prasasti
Siwagrha yang bertarikh 778 Saka (856 Masehi). Trimurti dimuliakan dalam
kompleks candi ini dengan tiga candi utamanya memuliakan Brahma, Siwa,
dan Wisnu. Akan tetapi Siwa Mahadewa yang menempati ruang utama di candi
Siwa adalah dewa yang paling dimuliakan dalam kompleks candi ini.
Aslinya terdapat 240 candi besar dan kecil di kompleks Candi Prambanan.
Tetapi kini hanya tersisa 18 candi; yaitu 8 candi utama dan 8 candi kecil di zona
inti serta 2 candi perwara. Banyak candi perwara yang belum dipugar, dari 224
candi perwara hanya 2 yang sudah dipugar, yang tersisa hanya tumpukan batu
yang berserakan. Kompleks candi Prambanan terdiri atas tiga zona; pertama
adalah zona luar, kedua adalah zona tengah yang terdiri atas ratusan candi, ketiga
adalah zona dalam yang merupakan zona tersuci tempat delapan candi utama dan
delapan kuil kecil.
Candi Siwa
Tepat di depan candi Trimurti terdapat tiga candi yang lebih kecil daripada
candi Brahma dan Wishnu yang dipersembahkan kepada kendaraan
atau wahana dewa-dewa ini; sang lembu Nandi wahana Siwa, sang Angsa wahana
Brahma, dan sang Garuda wahana Wisnu. Candi-candi wahana ini terletak tepat di
depan dewa penunggangnya. Di depan candi Siwa terdapat candi Nandi, di
dalamnya terdapat arca lembu Nandi. Pada dinding di belakang arca Nandi ini di
kiri dan kanannya mengapit arca Chandra dewa bulan dan Surya dewa matahari.
Chandra digambarkan berdiri di atas kereta yang ditarik 10 kuda, sedangkan
Surya berdiri di atas kereta yang ditarik 7 kuda.[16] Tepat di depan candi Brahma
terdapat candi Angsa. Candi ini kosong dan tidak ada arca Angsa di dalamnya.
Mungkin dulu pernah bersemayam arca Angsa sebagai kendaraan Brahma di
dalamnya. Di depan candi Wishnu terdapat candi yang dipersembahkan
untuk Garuda, akan tetapi sama seperti candi Angsa, di dalam candi ini tidak
ditemukan arca Garuda. Mungkin dulu arca Garuda pernah ada di dalam candi ini.
Hingga kini Garuda menjadi lambang penting di Indonesia, yaitu sebagai lambang
negara Garuda Pancasila.
Candi Apit, Candi Kelir, dan Candi Patok
Di antara baris keenam candi-candi utama ini terdapat Candi Apit. Ukuran
Candi Apit hampir sama dengan ukuran candi perwara, yaitu tinggi 14 meter
dengan tapak denah 6 x 6 meter. Disamping 8 candi utama ini terdapat candi kecil
berupa kuil kecil yang mungkin fungsinya menyerupai pelinggihan
dalam Pura Hindu Bali tempat meletakan canang atau sesaji, sekaligus sebagai
aling-aling di depan pintu masuk. Candi-candi kecil ini yaitu; 4 Candi Kelir pada
empat penjuru mata angin di muka pintu masuk, dan 4 Candi Patok di setiap
sudutnya. Candi Kelir dan Candi Patok berbentuk miniatur candi tanpa tangga
dengan tinggi sekitar 2 meter.
Candi Perwara
Dua dinding berdenah bujur sangkar yang mengurung dua halaman dalam,
tersusun dengan orientasi sesuai empat penjuru mata angin. Dinding kedua
berukuran panjang 225 meter di tiap sisinya. Di antara dua dinding ini adalah
halaman kedua atau zona kedua. Zona kedua terdiri atas 224 candi perwara yang
disusun dalam empat baris konsentris. Candi-candi ini dibangun di atas empat
undakan teras-teras yang makin ke tengah sedikit makin tinggi. Empat baris
candi-candi ini berukuran lebih kecil daripada candi utama. Candi-candi ini
disebut "Candi Perwara" yaitu candi pengawal atau candi pelengkap. Candi-candi
perwara disusun dalam empat baris konsentris baris terdalam terdiri atas 44 candi,
baris kedua 52 candi, baris ketiga 60 candi, dan baris keempat sekaligus baris
terluar terdiri atas 68 candi.
Masing-masing candi perwara ini berukuran tinggi 14 meter dengan tapak
denah 6 x 6 meter, dan jumlah keseluruhan candi perwara di halaman ini adalah
224 candi. Kesemua candi perwara ini memiliki satu tangga dan pintu masuk
sesuai arah hadap utamanya, kecuali 16 candi di sudut yang memiliki dua tangga
dan pintu masuk menghadap ke dua arah luar.[17] Jika kebanyakan atap candi di
halaman dalam zona inti berbentuk wajra, maka atap candi perwara berbentuk
ratna yang melambangkan permata.
Aslinya ada banyak candi yang ada di halaman ini, akan tetapi hanya
sedikit yang telah dipugar. Bentuk candi perwara ini dirancang seragam.
Sejarawan menduga bahwa candi-candi ini dibiayai dan dibangun oleh penguasa
daerah sebagai tanda bakti dan persembahan bagi raja. Sementara ada pendapat
yang mengaitkan empat baris candi perwara melambangkan empat kasta, dan
hanya orang-orang anggota kasta itu yang boleh memasuki dan beribadah di
dalamnya; baris paling dalam hanya oleh dimasuki kasta Brahmana, berikutnya
hingga baris terluar adalah barisan candi untuk Ksatriya, Waisya, dan Sudra.
Sementara pihak lain menganggap tidak ada kaitannya antara candi perwara dan
empat kasta. Barisan candi perwara kemungkinan dipakai untuk beribadah, atau
tempat bertapa (meditasi) bagi pendeta dan umatnya.
Arsitektur
Arsitektur candi Prambanan berpedoman kepada tradisi arsitektur Hindu
yang berdasarkan kitab Wastu Sastra. Denah candi megikuti pola mandala,
sementara bentuk candi yang tinggi menjulang merupakan ciri khas candi Hindu.
Prambanan memiliki nama asli Siwagrha dan dirancang menyerupai rumah Siwa,
yaitu mengikuti bentuk gunung suci Mahameru, tempat para dewa bersemayam.
Seluruh bagian kompleks candi mengikuti model alam semesta menurut konsep
kosmologi Hindu, yakni terbagi atas beberapa lapisan ranah, alam atau Loka.
Seperti Borobudur, Prambanan juga memiliki tingkatan zona candi, mulai dari
yang kurang suci hingga ke zona yang paling suci. Meskipun berbeda nama, tiap
konsep Hindu ini memiliki sandingannya dalam konsep Buddha yang pada
hakikatnya hampir sama. Baik lahan denah secara horisontal maupun vertikal
terbagi atas tiga zona:
Pada saat pemugaran, tepat di bawah arca Siwa di bawah ruang utama
candi Siwa terdapat sumur yang didasarnya terdapat pripih (kotak batu). Sumur
ini sedalam 5,75 meter dan peti batu pripih ini ditemukan di atas timbunan arang
kayu, tanah, dan tulang belulang hewan korban. Di dalam pripih ini terdapat
benda-benda suci seperti lembaran emas dengan aksara bertuliskan Baruna (dewa
laut) dan Parwata (dewa gunung). Dalam peti batu ini terdapat lembaran tembaga
bercampur arang, abu, dan tanah, 20 keping uang kuno, beberapa butir permata,
kaca, potongan emas, dan lembaran perak, cangkang kerang, dan 12 lembaran
emas (5 diantaranya berbentuk kura-kura, ular naga (kobra), padma, altar, dan
telur).
Gareng T-Shirt berdiri sejak tahun 2000an oleh Bapak Suryatma Andarto.
Dengan adanya Gareng T-Shirt diharapkan mampu memberikan kepuasan bagi
para wisatawan yang datang ke Jogja untuk mencari oleh-oleh kaos khas Jogja.
Disini anda bisa membeli oleh oleh Kaos Khas Jogja atau orang menyebutnya
Kaos Oblong Jogja atau Kaos Caping dan Kaos Benjo.
Gareng T-Shirt menyediakan berbagai macam desain yang unik dengan
gambar dan tulisan – tulisan yang menarik juga. Gareng T-Shirt merupakan
sebuah merk yang sudah terkenal di Jogja dan menjadi oleh-oleh kaos Jogja yang
murah dan berkualitas tinggi. Dengan sablon yang tebal dan anti pecah
menjadikan Gareng T-shirt oleh-oleh kaos Jogja yang selalu dicari di jogja.
Kualitasnya sudah tidak di ragukan lagi. Saat ini Gareng T-Shirt memiliki 4
tempat penjualan kaos yaitu 3 di Malioboro tepatnya di Jl. Sosrowijayan dan Jl.
Sosromenduran. Namun dari semua tempat itu yang paling besar ada di Ringroad
Selatan yaitu Showroom Gareng T-Shirt
Di Showroom Gareng T-Shirt ini anda bisa memilih berbagai macam jenis
T-Shirt khas Jogja. Mulai dari ukuran untuk anak-anak sampai dewasa ada disini,
ada lengan panjang, lengan pendek dan juga yang tak berlengan. Desain kaos
yang bervariasi dari yang biasa sampai yang unik dan kreatif yang penuh dengan
kata kata khas Jogja. Model model yang ada di Showroom ini juga terus up to date
jadi jangan khawatir kaos yang anda beli sama dengan lainnya. Biasanya kata-kata
atau gambar yang menmpel di kaos Gareng mengikuti momen dan suasana yang
sedang Trend di Jogja atau yang lagi hits di dunia maya.
Showroom Gareng T-Shirt memiliki lokasi parkir yang luas bisa masuk sampai 5
Bus. Tempatnya nyaman dan tentunya anda akan di layani oleh pelayan yang
ramah. Di Showroom ini anda bisa membeli secara eceran tentunya. Untuk harga
Kaos Gareng T-Shirt tentu murah namun tidak murahan karena Gareng T-Shirt
memiliki pabrik Konveksi sendiri dan juga biasa mendropsitkan barangnya di
tempat tempat oleh oleh kaos Jogja seperti Malioboro dan Pasar Bringharjo.
Selain itu Gareng T-Shirt juga mengirim keluar kota. Untuk harga mulai dari
100ribuan, iya 100ribuan sudah apat 6 Kaos Gareng T-Shirt, sangat murah bukan.
Taman wisata Tebing Breksi Jogja adalah tempat wisata alam di Jogja.
Sesuai dengan namanya, tempat wisata ini merupakan perbukitan batuan breksi.
Tebing batuan breksi yang memiliki corak yang indah menjadi daya tarik
tersendiri dari tempat wisata ini.
Sejarah wisata tebing breksi
Sejak tahun 2014, kegiatan penambangan di tempat ini ditutup oleh pemerintah.
Penutupan ini berdasarkan hasil kajian yang menyatakan bahwa batuan yang ada
di lokasi penambangan ini merupakan batuan yang berasal dari aktivitas vulkanis
Gunung Api Purba Nglanggeran. Kemudian lokasi penambangan ditetapkan
sebagai tempat yang dilindungi dan tidak diperkenankan untuk kegiatan
penambangan.
Candi Borobudur
Candi Borobudur
Candi Borobudur
Cara paling praktis tentu saja dengan menggunakan mobil pribadi atau memakai
jasa agen perjalanan wisata. Jika Anda memilih transportasi umum, Ada banyak
bus jurusan Candi Borobudur yang bisa Anda temukan di Terminal
Giwangan, Jogja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Selain itu,kota Yogyakarta yang menawan itu tidak harus kita tambahkan
dengan budaya-budaya barat yang kita rasa sangat bagus atau trend.tapi justru itu
salah,kita harus tetap menjaga budaya asli jogja itu sendiri agar mempunyai
keaslian yang khas dimata dunia.
Sebagai generasi muda dan sebagai salah satu pengunjung di objek wisata,penulis
menyarankan kepada :