1. Angger Danuarta
2. Anton Kurniawan
3. Artika Safina Ningtiyas
4. Azi Rian Saputra
5. Bagas Woro Saputra
6. Delima Ayuta Sari
7. Fira Melani
Hari : Senin
Disetujui Oleh:
Kepala Sekolah
SMA Negeri 1 Waway Karya
Susanto, S.E.,M.S i
NIP. 197609092007011030
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
berkat dan rahmat-Nya, yang telah memungkinkan kami menyelesaikan laporan
mengenai Karya Wisata Ilmiah ini. Laporan ini merupakan hasil dari kolaborasi
dalam rangka studi yang kami jalani sebagai bagian integral dari kurikulum
Sekolah Menengah Atas.
Kami ingin menyampaikan penghargaan yang tulus kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan bantuan selama proses pembelajaran ini,
terutama kepada guru pembimbing kami yang memberikan arahan dan bimbingan
dengan sepenuh hati.
Dalam laporan ini, kami merinci proses dan hasil dari Karya Wisata Ilmiah
kami. Harapan kami adalah laporan ini dapat memberikan informasi yang
berharga bagi pembaca dan menjadi sumber referensi untuk studi kolaborasi di
masa yang akan datang.
Sebagai penutup, kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat menghargai setiap kritik dan saran
konstruktif demi perbaikan yang lebih baik di masa depan.
Hormat kami,
Kelompok I
iii
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Tujuan Observasi..............................................................................................2
C. Metode Pengumpulan Data.............................................................................2
BAB II LAPORAN HASIL OBSERVASI.............................................................3
A. Candi Borobudur.............................................................................................3
B. Lava Tour Merapi............................................................................................4
C. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)...........................................7
D. Candi Prambanan............................................................................................9
E. Heha Sky View..............................................................................................11
F. Malioboro.......................................................................................................13
BAB III PENUTUP...............................................................................................16
A. Kesimpulan...................................................................................................16
B. Saran..............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
LAMPIRAN...........................................................................................................19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dimasakini, pendidikan tidak lagi terbatas pada pembelajaran di dalam kelas.
Seiring dengan itu, studi tour telah menjadi salah satu bentuk pengalaman belajar
yang dinamis dan bermanfaat. Salah satu destinasi yang menarik perhatian banyak
pelajar adalah kota Yogyakarta, yang terkenal dengan kekayaan budaya, sejarah,
dan alamnya yang menakjubkan. Studi tour ke Jogja menyajikan kesempatan bagi
peserta untuk mengeksplorasi beberapa tempat menarik, seperti Candi Borobudur,
Lava Tour Merapi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Candi
Prambanan, Heha Sky View, dan Malioboro.
Candi Borobudur, sebagai salah satu warisan budaya dunia, menjadi pusat
perhatian dengan keindahan arsitektur dan nilai sejarahnya. Sementara itu, Lava
Tour Merapi memberikan pengalaman yang unik dengan menyaksikan lahar
dingin dan keindahan alam sekitarnya. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(UMY) memberikan wawasan tentang pendidikan tinggi di Indonesia dan
memperkenalkan peserta kepada lingkungan akademik yang inspiratif.
Candi Prambanan, sebagai kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia,
menghadirkan keindahan seni dan arsitektur yang memukau. Sementara itu, Heha
Sky View menyuguhkan panorama indah dari ketinggian, memberikan perspektif
unik tentang kekayaan alam Jogja. Terakhir, Malioboro, jantung kota Yogyakarta,
menawarkan pengalaman berbelanja dan menjelajahi kehidupan malam yang kaya
akan seni dan budaya.
Keseluruhan, studi tour ke Jogja memberikan peserta peluang untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah, budaya, dan
keindahan alam Indonesia. Melalui kunjungan ke berbagai destinasi menarik,
peserta tidak hanya akan memperluas pengetahuan mereka tetapi juga
mengembangkan keterampilan sosial, kultural, dan adaptabilitas yang penting
untuk menghadapi tantangan masa depan.
1
B. Tujuan Observasi
Adapun tujuan dari dilaksanakanya Karya Wisata Ilmiah/study kolaborasi
SMA Negeri 1 Waway Karya adalah sebagai berikut:
1. Membantu siswa memahami konsep-konsep ilmiah dengan cara memberikan
pengalaman langsung dan praktis, sehingga mereka dapat merasakan konsep
tersebut secara nyata.
2. Melatih siswa agar dapat bekerja sama, berkomunikasi, dan memecahkan
masalah dengan efektif, terutama dalam kehidupan sehari-hari, untuk
mempersiapkan mereka menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin
kompleks.
3. Mendorong siswa untuk mengeksplorasi dan mengajukan pertanyaan tentang
lingkungan sekitar kita, dengan harapan dapat membangkitkan rasa ingin tahu
dan minat siswa terhadap ilmu pengetahuan.
4. Mengaplikasikan pengetahuan yang didapat di kelas ke dalam situasi dunia
nyata, sehingga siswa dapat mengaitkan teori dengan praktik dan memahami
relevansi materi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
2
BAB II
LAPORAN HASIL OBSERVASI
A. Candi Borobudur
3
2. Sejarah Candi Borobudur
Candi Borobudur, diperkirakan dibangun pada Abad ke-8 hingga ke-9 Masehi,
merupakan monumen agama Buddha Mahayana. Pada masa Dinasti Syailendra,
candi ini berfungsi sebagai tempat kontemplasi dan simbol hubungan antara raja
dan rakyat.
Meski belum ada sumber tertulis yang pasti tentang waktu dan durasi
pembangunan, para ahli memperkirakan abad ke-8 berdasarkan analisis
paleografis pada relief Karmawibangga. Candi ini terbuat dari dua juta batu
andesit dari sungai sekitar dan memiliki sembilan teras berundak dengan sebuah
stupa induk di puncaknya.
Sejak dipugar pada 1983 dan diakui sebagai warisan budaya dunia oleh
UNESCO pada 1991, Candi Borobudur menjadi tujuan wisata populer. Jumlah
pengunjung meningkat hingga 3,94 juta pada 2019, meski mengalami penurunan
drastis menjadi 996.000 pada 2020 akibat pandemi.
Aktivitas manusia telah berdampak pada keausan batu struktur, dan berbagai
upaya konservasi telah dilakukan, termasuk pembatasan area, pelapis kayu, dan
desain sandal khusus. Sejarawan Peter Carey menekankan perlunya langkah-
langkah melindungi struktur Candi Borobudur, mengingat pentingnya
mempertahankan warisan sejarah ini.
4
1. Tentang Lava Tour Merapi
Lava Tour Merapi Jogja, yang berlokasi di kawasan Jakal Km 23, Kelurahan
Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman – Kota Jogjakarta,
menonjolkan diri sebagai penyedia layanan pemandu wisata yang mengedepankan
kenyamanan, keamanan, dan kepuasan bagi setiap perjalanan Lava Tour Merapi.
Fokus utama kami adalah memberikan pengalaman wisata yang memuaskan,
menjadikan setiap pengunjung atau wisatawan merasa puas menikmati
petualangan lava bersama kami.
Dalam upaya memberikan layanan terbaik, kami menggunakan armada jeep
yang selalu dalam kondisi prima untuk Lava Tour Merapi. Kendaraan jeep kami
secara rutin menjalani perawatan dan pemeriksaan sesuai dengan standar
keamanan tertinggi. Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan
kenyamanan kepada pengunjung saat menjelajahi medan Gunung Merapi dengan
menggunakan jeep kami.
Tim pengemudi kami memiliki pengalaman, keahlian, dan profesionalisme
yang tinggi. Mereka tidak hanya ramah kepada pengunjung, tetapi juga berperan
sebagai pemandu wisata dalam Lava Tour Merapi. Dengan panduan mereka, para
wisatawan dapat memahami dengan baik obyek-obyek yang dikunjungi dan
memperoleh wawasan mendalam mengenai keganasan Gunung Merapi saat
bergejolak atau meletus.
Selain itu, pengemudi kami juga senantiasa siap membantu dalam pengambilan
foto selama kegiatan Lava Tour Merapi. Tujuan utamanya adalah memastikan
bahwa wisatawan dapat mengabadikan momen-momen istimewa dengan
mendapatkan spot foto dan angle yang menarik, seolah-olah mereka memiliki
fotografer pribadi.
Dengan penuh dedikasi, Lava Tour Merapi Jogja berkomitmen untuk
menciptakan pengalaman wisata yang tak terlupakan, memadukan keindahan alam
dengan layanan yang berkualitas tinggi.
5
signifikan. Namun, dari tragedi itu, muncul lanskap baru yang menakjubkan
akibat material vulkanik yang melimpah.
Setelah bencana tersebut, para pebisnis dan pemerintah setempat bekerja keras
untuk mengubah area tersebut menjadi destinasi menarik. Muncul konsep Jip
Lava Tour sebagai wahana petualangan bagi para petualang off-road
menggunakan jip.
Pemerintah dan pelaku bisnis melihat potensi besar dalam inisiatif ini. Mereka
bekerja sama untuk menciptakan jalur wisata yang tidak hanya menarik, tetapi
juga aman bagi pengunjung. Terdapat jalur setapak, pos pandang, dan fasilitas
parkir untuk kenyamanan wisatawan.
Wisata Jip Lava Tour bukan hanya menghibur, tetapi juga memungkinkan
pengunjung menikmati pemandangan unik yang tidak dapat ditemui di tempat
lain. Dengan pemandangan batu vulkanik, bekas lahar, dan alur lava, pengalaman
petualangan di medan yang menantang sangat seru.
Pengembangan wisata ini tidak hanya memberikan keuntungan finansial bagi
pelaku bisnis, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal. Banyak yang terlibat
sebagai pemandu wisata, sopir jip, atau pemilik warung di sekitar lokasi,
menciptakan peluang ekonomi baru.
Keselamatan pengunjung selalu menjadi prioritas utama. Pemerintah dan tim
terkait berusaha menjaga jalur tetap aman dengan pemasangan rambu-rambu dan
pelatihan bagi pemandu.
Wisata Jip Lava Tour terus berkembang dengan inovasi terbaru, termasuk
kegiatan seperti hiking, camping, dan acara budaya. Pentingnya menjaga
lingkungan sekitar Gunung Merapi diakui dengan adanya program konservasi dan
reboisasi untuk menjaga keseimbangan antara wisata dan keberlanjutan alam.
Fasilitas umum seperti jalan, parkir, dan layanan terus ditingkatkan untuk
kenyamanan pengunjung. Pelayanan yang ramah juga menjadi fokus untuk
meningkatkan kualitas pengalaman wisata.
Selain keindahan alam, Wisata Jip Lava Tour juga menjadi kesempatan untuk
memahami kearifan lokal dan mitologi seputar Gunung Merapi. Pemandu wisata
sering berbagi cerita tentang legenda dan kepercayaan masyarakat sekitar.
6
Tidak hanya sebagai destinasi hiburan, wisata ini juga menjadi sumber
pengetahuan. Beberapa institusi pendidikan dan penelitian menggunakan tempat
ini sebagai lapangan studi geologi dan dampak letusan gunung berapi.
Meskipun demikian, tantangan seperti pengelolaan jumlah wisatawan,
pengendalian polusi, dan perlindungan lingkungan masih harus diatasi. Kolaborasi
antara pemerintah, industri pariwisata, dan masyarakat diharapkan dapat menjaga
keberlanjutan wisata ini. Keseluruhan, Wisata Jip Lava Tour Merapi menjadi
contoh kreativitas manusia dalam menghadapi bencana dan memberikan dampak
positif bagi ekonomi dan masyarakat setempat.
7
masyarakat, UMY terus berkembang sebagai pusat pembelajaran dan pengetahuan
yang berdaya saing.
8
mendapatkan pengalaman di level internasional, seperti program pertukaran
pelajar, pelaksanaan KKN Internasional, short couse ataupun summer school,
bahkan secara reguler mendatangkan profesor dari world class university.
Upaya UMY dalam meningkatkan kualitasnya telah membuahkan hasil melalui
berbagai prestasi yang diraihnya. Beberapa di antaranya, yaitu PTS terbaik
Webometric 2011–2015 DIY & Jateng, peringkat 1 Perguruan Tinggi Swasta
(PTS) Terbaik se-DI Yogyakarta dalam pemeringkatan 4ICU UniRank tahun
2020, peringkat ke-2 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Terbaik Nasional dalam
pemeringkatan 4ICU UniRank 2020, peringkat ke-15 perguruan tinggi se-
Indonesia, peringkat ketiga PTS terbaik se-Indonesia, dan peringkat pertama
Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) versi Webometrics Ranking
Web of Universities tahun 2021.
D. Candi Prambanan
9
kurang lebih berada di 17 kilometer timur laut dari Yogyakarta dan 50 kilometer
barat daya Surakarta.
Candi Prambanan dari segi arsitektur bangunan, memiliki bentuk tinggi dan
ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya. Candi Siwa sebagai
candi utama dan memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah
kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil.
Kemudian tepat di depan masing-masing candi yang besar, terdapat 3 candi
dengan ukuran lebih kecil untuk gambaran kendaraan atau wahana dewa yaitu
lembu Nandi untuk Siwa, angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Pada
relief candi terdapat cerita Ramayana dan Krishnayana.
Adapun kompleks Candi Prambanan memiliki empat arah mata angin,
sedangkan bangunan candinya sendiri menghadap ke arah timur. Denah candi ini
mengikuti pola Mandala ciri khas dari candi Hindu. Bentuknya menjulang seperti
bentuk gunung Mahameru tempat para dewa bersemayam.
10
Sementara itu, penamaan Candi Prambanan juga memiliki cerita sejarah di
baliknya. Dijelaskan dalam situs Kemdikbud, nama Prambanan berasal dari nama
desa tempat candi ini berdiri.
Nama tersebut diperkirakan juga merupakan perubahan nama dialek bahasa
Jawa dari istilah Hindu 'Para Brahman' yang bermakna "Brahman Agung"
menjadi Prambanan.
Namun pendapat lain beranggapan bahwa nama "Prambanan" ini berasal dari
kata 'mban' dalam Bahasa Jawa yang bermakna menanggung atau memikul tugas
yang merujuk kepada para dewa Hindu yang mengemban tugas di dunia ini.
Berdasarkan prasasti Siwagrha, sejarah nama asli kompleks Candi Prambanan
adalah Siwagrha yang memiliki makna sebagai Rumah Siwa. Hal tersebut
dikarenakan terdapat arca Siwa Mahadewa setinggi 3 meter.
11
Tiket masuk Heha Sky View Jogja di bawah 30 ribuan aja. Dimana kamu dapat
menikmati ragam spot instagramable menyatu dengan view alam Jogja yang
sangat menawan.
Heha Sky View Jogja ini menjadi salah satu wisata malam yang recommended
untuk dikunjungi, karena viewnya pasti tambah keren banget. Berbeda dengan
Heha Ocean View yang paling cakep dikunjungi di sore hari.
12
Berlaku di weekdays maupun weekend. Dan untuk anak usia 2 tahun ke atas,
wajib membeli tiket masuk.
d. Jam Buka Heha Sky View Jogja
Hari Senin – Jumat buka mulai pukul 10.00 sampai dengan 21.00
Hari Sabtu, Minggu, dan hari libur mulai pukul 08.00 sampai dengan 21.00
e. Fasilitas Heha Sky View Jogja
Fasilitas di Heha Sky View Jogja sudah sangat lengkap beberapa diantaranya:
Mushola,
Toilet,
Spot foto,
Restoran,
Cafe,
Tenan makanan dan minuman,
Area parkir yang luas,
Toko souvenir,
Panggung hiburan.
F. Malioboro
1. Tentang Malioboro
Arti Malioboro, sebuah pusat kota di Yogyakarta mungkin belum diketahui
banyak orang. Simak penjelasan tentang arti dari Malioboro. Sebelumnya, nama
13
Malioboro kembali menjadi perbincangan publik setelah adanya keluhan
wisatawan terkait harga pecel lele yang dinilainya mahal. Wisatawan itu
mengunggah video TikTok tentang pengalamannya membeli pecel lele di sebuah
penjual di sekitar Malioboro. Saat membayar perempuan itu kaget karena harga
pecel lele per porsinya dinilai mahal, yakni Rp 37.000 dengan rincian lele Rp
20.000, lalapan Rp 10.000 dan nasi putih Rp 7.000. Video itu menjadi viral dan
mengundang beragam reaksi dari publik. Pemkot Yogyakarta juga merespons dan
mengancam akan menutup penjual yang memberikan harga mahal. Paguyuban
Lesehan Malam Malioboro pun angkat bicara tentang perkara itu. Ketua
Paguyuban, Sukidi mengklarifikasi bahwa penjual pecel lele yang disebut mahal
itu bukan PKL Malioboro, melainkan pedagang di luar kawasan itu. Bahkan
Paguyuban mengancam akan menuntut balik wisatawan yang menuding PKL
Malioboro menjual pecel lele mahal.
Sementara itu pemerintah kecamatan setempat menelusuri penjual pecel lele
yang dimaksud dan ternyata memang bukan PKL Malioboro, melainkan rumah
makan yang berada di sekitar Malioboro. Namun rumah makan tersebut bukan
berada di kawasan Malioboro sendiri. Pasca-polemik harga pecel lele itu, nama
Malioboro pun kembali populer. Warganet mencari tahu apa yang dimaksud atau
arti Malioboro, apa saja yang dijual dan kapan kawasan itu buka dan tutup.
2. Sejarah Malioboro
Malioboro menjadi cukup dikenal karena cerita sejarah yang menyertainya.
Keberadaan Malioboro sering pula dikaitkan dengan tiga tempat sakral di Yogya
yakni Gunung Merapi, Kraton dan Pantai Selatan.Dalam Bahasa Sansekerta, kata
Malioboro bermakna karangan bunga. Kata Malioboro juga berasal dari nama
seorang kolonial Inggris yang bernama Marlborough yang pernah tinggal disana
pada tahun 1811 - 1816 M. Pendirian jalan malioboro bertepatan dengan pendirian
Kraton Yogyakarta.
Awalnya Jalan Malioboro ditata sebagai sumbu imaginer antara Pantai Selatan
(Pantai Parangkusumo) - Kraton Yogya - Gunung Merapi. Malioboro mulai ramai
pada era kolonial 1790 saat pemerintah Belanda membangun benteng Vredeburg
pada tahun 1790 di ujung selatan jalan ini.
14
Selain membangun benteng, Belanda juga membangun Dutch Club tahun
1822, The Dutch Governor’s Residence tahun 1830, Java Bank dan Kantor Pos
tak lama setelahnya. Setelah itu Malioboro berkembang kian pesat karena
perdaganagan antara orang belanda dengan pedagang Tiong Hoa. Tahun 1887
Jalan Malioboro dibagi menjadi dua dengan didirikannya tempat pemberhentian
kereta api yang kini bernama Stasiun Tugu Yogya.
Jalan Malioboro juga memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan
Indonesia. Di sisi selatan Jalan Malioboro pernah terjadi pertempuran sengit
antara pejuang tanah air melawan pasukan kolonial Belanda yang ingin
menduduki Yogya. Pertempuran itu kemudian dikenal dengan peristiwa Serangan
Umum 1 Maret 1949 yakni keberhasilan pasukan merah putih menduduki Yogya
selama enam jam dan membuktikan kepada dunia bahwa angkatan perang
Indonesia tetap ada. Malioboro terus berkembang hingga saat ini. Dengan tetap
mempertahankan konsep aslinya dahulu, Malioboro jadi pusat kehidupan
masyarakat Yogya. Tempat-tempat strategis seperti Kantor Gubernur DIY,
Gedung DPRD DIY, Pasar Induk Beringharjo hingga Istana Presiden Gedung
Agung juga berada di kawasan ini.
Pemerintah setempat kini terus melakukan perbaikan untuk menata Malioboro
menjadi kawasan yang nyaman untuk disinggahi. Awal tahun 2016 ini pemerintah
telah berhasil mensterilkan parkir kendaraan dari Malioboro dan tengah menata
kawasan ini di sisi timur untuk pedestrian. Warung-warung lesehan hingga saat ini
masih dipertahankan untuk mempertahankan ciri khas Malioboro.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karya wisata ilmiah ini merupakan upaya eksplorasi mendalam terhadap daya
tarik wisata di Yogyakarta, sebuah destinasi yang mempesona dengan kombinasi
pesona alam, kekayaan budaya, dan sejarah yang kaya. Selama penelitian,
berbagai objek wisata dijelajahi, termasuk Candi Prambanan, Wisata Jip Lava
Tour Merapi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Heha Sky View Jogja, dan
Malioboro.
Dalam merinci sejarah Candi Prambanan, penelitian mengungkapkan
keindahan arsitektur dan makna kultural yang terkandung di dalamnya. Sementara
itu, eksplorasi Wisata Jip Lava Tour Merapi menghadirkan pengalaman unik
melibatkan petualangan dan pemahaman mendalam terhadap aktivitas vulkanik di
kawasan Merapi.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ditemukan sebagai pusat pendidikan
yang memadukan nilai-nilai keilmuan dengan keberagaman budaya. Selain itu,
Heha Sky View Jogja memberikan panorama menakjubkan dari ketinggian yang
menawarkan perspektif baru terhadap keindahan alam Yogyakarta.
Di samping itu, kajian tentang Malioboro membuka wawasan terhadap nilai
sejarah dan komersial di kawasan tersebut. Arti dan sejarahnya memperkaya
pengalaman wisatawan sambil mengeksplor barang-barang unik yang dijual di
sana.
Kesimpulannya, Yogyakarta tidak hanya menyuguhkan keindahan alam dan
sejarah yang memukau, tetapi juga menghadirkan pengalaman budaya yang
mendalam. Destinasi ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga
merangsang pemahaman mendalam tentang sejarah dan keberagaman budaya
Indonesia. Dengan demikian, Yogyakarta tetap menjadi destinasi wisata yang
menarik untuk dikaji dan dieksplorasi.
16
B. Saran
Berikut adalah beberapa rekomendasi terkait Karya Wisata Ilmiah/Studi
Kolaborasi SMA Negeri 1 Waway yang baru-baru ini kami jalani:
1. Mengusulkan peningkatan keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran
dengan mendorong kolaborasi, diskusi, dan pertukaran ide selama kunjungan.
Dengan demikian, siswa dapat merasakan dampak positif dari interaksi
langsung dengan lingkungan sekitar dan memperkaya pengalaman belajar
mereka.
2. Memberikan dorongan kepada siswa/siswi untuk lebih memanfaatkan
kesempatan kunjungan ini sebagai platform untuk mengaplikasikan konsep
dan teori yang telah dipelajari di kelas ke dalam konteks dunia nyata. Ini dapat
menciptakan pemahaman yang lebih mendalam dan relevan terkait materi
pembelajaran.
3. Mengusulkan pelaksanaan sesi diskusi pasca-kunjungan untuk mengevaluasi
kegiatan yang telah dilakukan. Sesi ini dapat menjadi forum untuk refleksi
bersama, pertukaran pandangan, dan identifikasi peluang perbaikan guna
meningkatkan manfaat dari kunjungan tersebut di masa yang akan datang.
Dengan demikian, setiap kunjungan dapat menjadi landasan untuk
peningkatan berkelanjutan dalam pendekatan pembelajaran di luar kelas.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
19