Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

FLORA DAN FAUNA INDONESIA

Disusun Oleh :
1) Hesa Azahra Muani
2) Adelia Ananda
3) Putri Juliyanti
4) Andhara Kevin Atmaja
5) Bagas Saputra
6) Khoirul Anwar

KELAS: XI IPS 2

SMAN 1 WAWAY KARYA


KECAMATAN WAWAY KARYA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

TP. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul “Flora Dan Fauna Indonesia”
dengan baik. Penulisan makalah ini merupakan salah satu syarat untuk
melengkapi dan memperoleh nilai dari guru.
Tidak lupa, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak dan Ibu
Guru pembimbing, sehingga makalah ini selesai disusun. Serta tidak lupa kami
ucapkan terima kasih pula kepada semua jajaran siswa/siswi SMAN 1 Waway
Karya, yang tidak dapat saya sebut satu persatu.
Telah sampailah penulis dalam menyelesaikan penulisan ini yang semata-
mata, karena berkat rahmat Allah S.W.T yang telah memberikan kemudahan
dalam setiap langkah kepada penulis menuju cita-cita yang penulis impikan.
Disamping itu masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu
penulis menyampaikan maaf dan sebagai perubahan yang berarti dalam
perkembangan yang positif baik dalam penulisan makalah ini maupun karya tulis
lain yang akan penulis ciptakan dikemudian hari, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun.
Akhir kata penulis berharap semoga penulisan makalah ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
B. Manfaat....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Karakteristik Bioma di Dunia.................................................................3
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna..............6
C. Persebaran Flora dan Fauna Dunia........................................................14
BAB III PENUTUP........................................................................................17
A. Kesimpulan...........................................................................................17
B. Saran......................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi
geografis tertentu atau daerah habitat darat yang memiliki vegetasi khas terhadap
iklim utama sehingga tidak ditemukan di daerah lain. Sebuah bioma pada
dasarnya terdiri atas produsen, konsumen, dan pengurai (dekomposer) yang di
dalamnya terjadi aliran materi dan energi yang selalu dimulai dari tumbuhan.
Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh iklim, letak geografis,
curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.
Istilah bioma berhubungan dengan kumpulan spesies (terutama tumbuhan)
yang dapat hidup di tempat tertentu di muka bumi, tergantung pada iklim
regionalnya. Jadi bioma adalah kumpulan spesies (terutama tumbuhan) yang
mendiami tempat tertentu di bumi dan dicirikan oleh vegetasi tertentu yang
dominan serta langsung terlihat jelas di tempat tersebut. Oleh karena itu biasanya
bioma diberi nama berdasarkan tumbuhan yang dominan di daerah tersebut.
Untuk ciri utama bioma ialah dominasi vegetasi tertentu di suatu wilayah
dengan pengaruh kondisi iklim regionlanya. Sehingga perbedaan antarbioma ini
tampak jelas dari vegetais yang tumbuh didalamnya. Pada Bioma ini dibagi dalam
beberapa jenis yang ditentukan dari iklim, curah hujan letak geografis dan
intensitas cahaya matahari.
Bumi memiliki kondisi alam yang bervariatif. Hal tersebut menyebabkan
banyak perbedaan karakteristik fisik penghuni bumi. Seperti karakteristik ciri fisik
penduduk Benua Afrika berbeda dengan di Benua Eropa maupun Asia.
Meski demikian, perbedaan itu tidak hanya dikarenakan kondisi alam tempat
hidup saja, ada banyak faktor yang mendorong perbedaan fisik manusia.
Contohnya, atlet lari asal Benua Afrika dapat menjadi pemegang rekor juara
pertandingan lari di setiap event olahraga internasional. Hal tersebut dapat terjadi
karena daya tahan tubuh yang baik yang menyebabkan orang Afrika unggul dalam
lari marathon. Daya tahan tubuh yang baik tersebut mereka dapatkan ketika
mereka tumbuh dan besar di alam Afrika yang keras dan panas.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana Karakteristik Bioma di Dunia?
2) Bagaimana Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna?
3) Bagaimana persebaran flora dan fauna di Dunia?

B. Manfaat
Berdasarkan Rumusan Masalah di atas, maka manfaat di dalam makalah
ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui Karakteristik Bioma di Dunia.
2) Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan
fauna.
3) Untuk mengetahui persebaran flora dan fauna di Dunia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Bioma di Dunia
Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi
geografis tertentu atau daerah habitat darat yang memiliki vegetasi khas terhadap
iklim utama sehingga tidak ditemukan di daerah lain. Sebuah bioma pada
dasarnya terdiri atas produsen, konsumen, dan pengurai (dekomposer) yang di
dalamnya terjadi aliran materi dan energi yang selalu dimulai dari tumbuhan.
Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh iklim, letak geografis,
curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.
1. Gurun (Desert)
Karakteristik:
 Curah hujan kurang dari 250 mm/th
 Penguapan air lebih cepat dari presipitasi
 Kelembapan udara sangat rendah
 Suhu di siang hari mencapai 45°C dan suhu malam mencapai 0°C
 Flora: kaktus, palm, kurma, pohon darah naga
 Fauna: kadal,  semut, ular derik, unta, kalajengking, tarantula.
 Area:Amerika Utara, Afrika Utara, Australia, dan Asia
2. Padang Rumput (Stepa/ Prairie/ Grassland/ Steppe)
Karakteristik:
 Curah hujan 250-500 mm/th
 Hujan turun tidak teratur
 Peresapan air (porositas) tinggi
 Aliran air cepat sehingga tanah tidak mampu menyimpan air
 Flora: rumput: bluestem, indian grasses, bunga poppy
 Fauna: bison, kuda liar (mustang), biri-biri, kanguru, wombat, sapi.
 Area: Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia
3. Hutan Berdaun Jarum (Taiga)
Karakteristik:
 Pada musim panas suhu tinggi, sedangkan pada musim dingin suhu sangat
rendah

3
 Pertumbuhan tanaman hanya terjadi pada musim panas yang berlangsung
antara 3-6 bulan
 Flora: Jenis konifer pohon pinus, spruce, alder, juniper, cemara, fir
 Fauna: beruang hitam (black bear), ajak, serigala.
 Area: Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada
4. Hutan Lumut (Tundra)
Karakteristik:
 Musim dingin yang panjang dapat berlangsung selama 9 bulan dengan
suasana gelap dan sedikit energi radiasi matahari
 Musim panas pendek dan terang berlangsung 3 bulan, pada masa ini
vegetasi mengalami pertumbuhan
 Fauna: muskoxem (bison berbulu tebal), reindeer atau caribou (rusa
kutub), bison, serigala, kelinci kutub
 Flora: semak kerdil, lumut kerak, edelweiss, dan rumput
 Area: sekitar Artik dan kepulauan di sekitar Antartika serta puncak-puncak
pegunungan tinggi seperti di wilayah puncak pegunungan di Indonesia
5. Hutan Gugur (Deciduous)
Karakteristik:
 Curah hujan 750-1.000 mm/th
 Mempunyai 4 musim: panas, dingin, gugur, dan semi
 Musim panas: radiasi matahari, presipitasi dan kelembapan tinggi à pohon
tumbuh dengan baik
 Musim dingin: radiasi matahari dan suhu rendah à pohon sulit
mendapatkan air, daun menjadi merah hingga coklat lalu gugur.
 Fauna: rusa ekor putih, beruang, rubah, burung pelatuk, dan chipmunk
 Flora: pohon Oak, mapple, basswood, castanea, walnut, elm, kayu manis,
beech, lemon, cherry blossom (sakura)
 Area: Cina, Korea, Jepang, pantai barat dan timur Amerika Serikat
6. Hutan Hujan Tropis (Tropical Rainforest)
Karakteristik:
 Curah hujan yang cukup dan merata 2000-2.250 mm/th
 Suhu udara 23-31°C

4
 Sinar matahari yang cukup sepanjang tahun
 Pohon-pohon lebat dan hijau, ketinggian dapat mencapai 50 m.
 Di bawah tudung pohon selalu gelap ssehingga tidak ada perubahan suhu
antara siang dan malam
 Memiliki 4 level vegetasi, yaitu emergent layer, canopy layer, understory
layer, dan forest floor
 Flora: lumut, mangrove, rotan, anggrek, raflesia, bunga bangkai
 Fauna: katak pohon, kukang, ular pohon, tapir, babi hutan, harimau, kera,
trenggiling, orang utan
 Area:Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, Asia Tenggara, Papua, Lembah
Kongo (Afrika)
7. Hutan Musim Tropika (Hutan Gugur Tropika/ Tropical Deciduous Forest)
Karakteristik:
 Terdapat di daerah tropis beriklim basah dengan kemarau panjang.
 Selama musim kemarau pohon merontokkan daunnya untuk mengurangi
penguapan.
 Flora: pohon Jati, Baobab, Bontaka, Flamboyan, Shala, Kino, Jambul
 Fauna: Fossa, Ulat Jati, Ringtail, Sloth bear, Dhole
 Area: India, Asia Tenggara, dan daerah tropik lainnya
8. Sabana (Savanna)
Karakteristik:
 Padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon yang tumbuh tersebar
dan sangat jarang
 Terbentuk di kawasan tropika atau subtropika
 Memiliki temperatur udara panas sepanjang tahun dan hujan turun secara
musiman
 Flora: pohon palem, akasia, dan eucalyptus
 Fauna: kuda, zebra, anjing hutan, macan tutul, singa, gajah, koala, jerapah,
antelop, hyena, cheetah
 Area: Benua Afrika, Amerika Selatan, dan Australia

5
9. Hutan Hujan Iklim Sedang (Temperate Rainforest)
Karakteristik:
 Pohon tertinggi tapi jenisnya lebih sedikit dari hutan daerah tropis
 Memiliki curah hujan antara 140 hingga 167 inchi per tahun
 Memiliki temperatur menengah
 Hampir sama dengan hutan hujan tropis, hutan ini juga memiliki level atau
tingkatan-tingkatan vegetasi
 Contoh flora: Oregon selaginella, Lady fern, Stair-step moss,
Salmonberry, Huckleberry, Lungwort
 Contoh fauna: Racoon, Beaver, Cougar, American Black Bear,
Salamander
 Area: sepanjang pantai Pasifik di Amerika Utara dari California-
Washington, Australia
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna
1. Faktor Biotik
a. Flora (Tumbuhan)
Peran tumbuhan berkaitan erat dengan penyuburan tanah. Tanah yang subur
dan gembur akan membuat tumbuhan bertumbuh lebat dan mempengaruhi
kehidupan hewan di sekitarnya. Salah satu tumbuhan yang bermanfaat dalam
persebaran flora fauna adalah tumbuhan berjenis jamur. Salah satu jamur yang
bermanfaat bagi tanaman adalah Acetobacter sp yang berguna untuk menghambat
fungi penyebab bercak pada tanaman mentimun.
b. Fauna (Hewan)
Salah satu hewan yang membantu persebaran tumbuhan adalah hewan
penyerbuk. Hewan berjenis ini menghisap madu dari bunga dan membawa serbuk
sari terbang bersamanya. Serbuk sari tersebut jatuh di bunga lainnya dan
menyebabkan penyerbukan silang. Hewan penyerbuk antara lain lebah madu,
tawon madu, lalat bunga, kupu-kupu, ngengat, burung kolibri, dan banyak lagi.
Selain lebah madu baru-baru ini ditemukan adanya istilah lebah laut dari jenis
krustasea. Hewan invertebrata ini menghampiri serbuk sari bunga dari rumput
laut. Mereka mendekatinya karena ingin mencari makan di sekitar rumput laut.

6
Serbuk saripun menempel pada krustasea dan ikut terbawa saat mereka hinggap di
rumput laut lainnya. Cara ini membantu penyerbukan di ekosistem laut.
c. Manusia
Manusia memiliki peran yang sangat besar untuk menentukan kehidupan
hewan dan tumbuhan. Salah satu sifat manusia yang destruktif seringkali menjadi
penyebab hilangnya habitat asli suatu makhluk hidup. Sebagai contoh adalah
hewan langka yang saat ini sulit ditemukan di alam bebas. Semuanya berawal dari
keinginan manusia untuk memperluas lahan pertanian sehingga menggunduli
hutan yang merupakan habitat hewan banyak. Maraknya pembalakan liar
membabat hutan membuat binatang sulit mencari makan untuk bertahan hidup
dan berkembang biak. Akibatnya banyak hewan yang mulai punah dan masuk ke
dalam hewan yang dilindungi. Dampak hutan gundul sangatlah besar terhadap
kehidupan flora dan fauna di seluruh dunia. Sebagai contoh di hutan Kalimantan
selama 16 tahun terakhir orang utan yang telah mati mencapai 100.000 ekor.
Setelah diteliti lebih dalam punahnya orang utan akibat ulah manusia karena
merusak hutan tempat tinggalnya dan perburuan liar sehingga jumlah orang utan
di alam liar semakin menipis. Untuk menyikapi hal tersebut dibuatlah hutan
lindung dan suaka margasatwa sebagai bentuk kepedulian manusia terhadap alam
dan melindungi flora fauna langka dari kebinasaan.
2. Faktor Abiotik
a. Klimatik (Udara)
Iklim merupakan faktor dominan yang mempengaruhi pola persebaran flora
dan fauna. Wilayah-wilayah dengan pola iklim ekstrim seperti kutub yang
senantiasa tertutup salju dan lapisan es abadi atau gurun yang gersang sudah
barang tentu sangat menyulitkan bagi kehidupan organisme. Karena itu,
persebaran tumbuhan dan binatang di kedua wilayah ini sangat minim baik jumlah
maupun jenisnya. Sebaliknya di daerah tropis merupakan wilayah yang optimal
bagi kehidupan spesies. Faktor iklim terbagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
– Suhu
Suhu suatu tempat mempengaruhi pertumbuhan dan persebaran flora dan
fauna di dunia. Suhu dipengaruhi oleh pancaran sinar matahari. Hla ini berkaitan
dengan posisi lintang di bumi sangat berhubungan dengan penerimaan intensitas

7
penyinaran matahari yang berbeda-beda di berbagai wilayah. Daerah-daerah
yang berada pada zone lintang iklim tropis menerima penyinaran matahari setiap
tahun relatif lebih banyak dibandingkan wilayah lain. Perbedaan ini
menyebabkan variasi suhu udara di berbagai kawasan di muka bumi.
Perbedaan suhu juga terjadi karena secara vertikal yaitu letak suatu wilayah
berdasarkan perbedaan ketinggian di atas permukaan laut. Kondisi suhu udara
tentunya sangat berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna, karena
berbagai jenis spesies memiliki persyaratan suhu lingkungan hidup ideal atau
optimum serta tingkat toleransi yang berbeda satu sama lain. Contoh, flora dan
fauna yang hidup di kawasan kutub memiliki tingkat ketahanan dan toleransi
lebih tinggi terhadap perbedaan suhu ekstrim antara siang dan malam
dibandingkan dengan flora dan fauna tropis.
Secara umum wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara tidak terlalu
dingin atau panas merupakan habitat yang sangat baik atau optimal bagi
sebagian besar kehidupan organisme, baik manusia, flora dan fauna. Hal ini
disebabkan suhu yang terlalu panas atau dingin merupakan salah satu kendala
bagi mahluk hidup.
Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi suhu udara adalah salah satu faktor
pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat,
dan kondisi topografinya. Karena itu, sistem penamaan habitat tumbuhan sering
kali sama dengan kondisi iklimnya, seperti vegetasi hutan tropis, vegetasi lintang
sedang, vegetasi gurun, dan vegetasi pegunungan tinggi.
Tumbuhan yang hidup di negara tropis selalu mendapat sinar matahari yang
merupakan kebutuhan pokok tanaman dan suhu yang tidak ekstrim dan
cenderung stabil. Sedangkan tumbuhan di negara empat musim harus bisa
bertahan hidup dengan perbedaan suhu yang tajam. Karena itu terdapat 2
kelompok vegetasi berdasarkan waktu regenarasi dan pertumbuhannya, antara
lain:
1) Kelompok vegetasi annual. Kelompok tanaman ini hanya tumbuh pada
waktu tertentu saja yaitu di musim panas. Di musim dingin tumbuhan
tertutup salju. Contohnya adalah bunga-bunga khas daerah dingin dan
tanaman kecil.

8
2) Kelompok vegetasi perennial. Kelompok ini mampu bertahan di suhu yang
sangat rendah di musim dingin. Cara ini membantu tumbuhan untuk tetap
berkembang walaupun di bawah suhu yang ekstrim. Contohnya adalah
pohon-pohon yang berusia lebih dari satu tahun.

– Sinar Matahari
Sinar matahari adalah makanan tumbuhan. Cahayanya membantu siklus
fotosintesis di tanaman hijau. Flora yang tumbuh di iklim sub tropis
menyesuaikan diri dengan ketersediaan sinar matahari. Di musim gugur saat
udara dingin, tumbuhan merontokkan daunnya menjelang musim dingin.
Sedangkan tanaman di iklim tropis selalu mendapatkan sinar matahari sepanjang
tahun sehingga tidak perlu merontokkan daunnya.
– Kelembapan udara
Kelembaban udara menggambarkan uap air yang terkandung di dalam
udara. Semakin lembab semakin banyak pula uap air yang ada. Air adalah
komponen penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Selain itu
air mempengaruhi serapan zat hara oleh akar tumbuhan.
Tingkat kelembaban udara berpengaruh langsung terhadap pola persebaran
tumbuhan di muka bumi. Beberapa jenis tumbuhan sangat cocok hidup di
wilayah kering, sebaliknya terdapat jenis tumbuhan yang hanya bertahan hidup
di atas lahan dengan kadar air selalu tinggi. Berdasarkan tingkat kelembaban,
berbagai jenis tumbuhan diklasifikasikan ke dalam 4 kelompok utama, yaitu
sebagai berikut ini. Xerophyta, yaitu jenis tumbuhan yang tahan terhadap
lingkungan hidup yang kering atau gersang (kelembaban udara sangat rendah).
Contoh: Kaktus, dan rumput gurun;
 Mesophyta, yaitu jenis tumbuhan yang cocok hidup di lingkungan yang
lembab. Contoh: Anggrek, Cendawan (jamur);
 Hygrophyta, yaitu jenis tumbuhan yang cocok hidup di lingkungan yang
basah. Contoh: Eceng Gondok, dan Teratai,
 Tropophyta, yaitu jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap
perubahan musim. Contoh: pohon Jati
– Curah Hujan

9
Intensitas curah hujan di suatu tempat menentukan keberlangsungan hidup
flora dan fauna di dalamnya. Dalam siklus hidrologi, hujan merupakan sumber
bagi pendistribusian air yang ada di permukaan bumi ini. Begitu pentingnya air
bagi kehidupan mengakibatkan pola persebaran dan kerapatan mahluk hidup
antar wilayah biasanya tergantung dari tinggi-rendahnya curah hujan.
Wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tinggi umumnya merupakan
kawasan yang dihuni oleh aneka spesies dengan jumlah dan jenis jauh lebih
banyak dibandingkan dengan wilayah yang relatif lebih kering. Sebagai contoh
daerah tropis ekuatorial dengan curah hujan tinggi merupakan wilayah yang
secara alamiah tertutup oleh kawasan hutan hujan tropis (belantara tropis)
dengan aneka jenis flora dan fauna dan tingkat kerapatan tinggi.
– Angin
Angin juga mempengaruhi jenis tumbuhan dan hewan yang ada. Angin
membantu penyebaran serbuk sari dari bunga untuk menjamin
keberlangsungan hidup suatu tanaman. Angin yang bertiup juga membantu
burung untuk terbang dan bermigrasi saat musim dingin ke tempat yang lebih
hangat. Selain itu, angin berfungsi untuk mendistribusikan uap air atau awan
yang mengandung hujan dari suatu tempat ke tempat lain.
b. Edafik (Tanah)
Faktor edafik adalah faktor tanah yang ditempati oleh hewan dan tumbuhan.
Tanah merupakan media tumbuh dan berkembangnya tanaman. Tingkat
kesuburan tanah merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap
persebaran tumbuhan. Ini berarti semakin subur tanah maka kehidupan
tumbuhan semakin banyak jumlah dan keanekaragamannya.
Tanah yang subur akan memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan
tanaman. Selain itu, hewan juga akan lebih mudah menemukan makanan jika
tanaman di sekitarnya tumbuh subur dan berbuah lebat. Faktor-faktor edafik
yang mempengaruhi jenis flora dan fauna antara lain:
– Keasaman tanah
Tingkat keasaman atau pH menentukan kesuburan tanah tersebut. Tanah
masam akan membuat tumbuhan tidak bisa berkembang. Tanah yang subur
memiliki zat hara yang tinggi. Kesuburan suatu tanaman ditentukan oleh

10
kemampuannya menyerap zat hara yang terkandung di dalam tanah. Jika
tingkat pH terlalu rendah atau tinggi akan berakibat buruk bagi pertumbuhan
tanaman. Tanah terbaik bagi tumbuh-tumbuhan adalah tanah dengan tingkat
pH yang netral.

– Tekstur tanah
Tekstur tanah yang baik bagi tumbuhan adalah yang memiliki komposisi
tanah lempung, pasir, dan debu yang seimbang. Jika tanah terlalu kasar akan
membuat tumbuhan sulit untuk tumbuh.
Sebagai contoh adalah ekosistem gurun. Tanah di gurun terdiri dari pasir
yang sangat kering. Tanahnya gersang dan hanya terdapat beberapa jenis flora
dan fauna yang dapat bertahan hidup di gurun. Pachypodium adalah tanaman
khas padang pasir yang berasal dari Benua Afrika. Tanaman ini tumbuh di
tempat kering sehingga ia mampu menyimpan air (tanaman sukulen).
Batangnya lunak dan tidak memiliki kayu, cadangan makanan disimpan di
bonggol yang terletak di pangkal batang. Tanaman ini berfungsi sebagai
tanaman hias.
– Kandungan air tanah
Tumbuhan menggunakan akarnya untuk menyerap air di dalam tanah. Air
tanah membantu tanaman menyerap mineral yang diperlukan bagi
keberlangsungan hidupnya.
– Struktur tanah
Struktur tanah adalah komposisi material yang membentuk tanah. Porositas
adalah tingkat kemampuan tanah untuk membuat air mengalir diantaranya.
Sedangkan permeabilitas adalah besar pori-pori diantara komposisi tanah.
Kedua faktor tersebut memainkan peran penting dalam penyediaan air bagi
tumbuhan.
– Kandungan udara di dalam tanah
Udara di dalam tanah berperan dalam proses respirasi atau bernapas.
Respirasi adalah penguraian bahan makanan yang terjadi di stomata untuk
menghasilkan energi.
c. Fisiografi/ Topografi/ Geografis

11
Faktor topografi adalah tingkat kemiringan dan ketinggian suatu tempat.
Ternyata faktor ini mempengaruhi jenis hewan dan tumbuhan yang hidup di
suatu wilayah.
Sebagai contoh kambing gunung yang hidup di pegunungan terjal.
Kambing gunung berbeda dengan kambing yang biasa kita temui. Mereka
memiliki bulu yang sangat tebal karena habitatnya yang berada di pegunungan
dengan tiupan angin yang kencang dan suhu yang lebih dingin. Selain itu
kambing gunung memiliki kemampuan melompat-lompat di tebing yang tinggi
dan terjal.
Flora yang tumbuh di dataran tinggi juga berbeda dengan flora yang hidup
di dataran rendah. Sebagai contoh kita tidak akan bisa menemukan pohon teh
yang tumbuh di tepi pantai karena teh hanya bisa tumbuh di dataran tinggi yang
sejuk. Begitupun pohon kelapa hanya bisa ditemui di tepi pantai dan dataran
rendah yang panas.
d. Air
Air sebagai salah satu faktor persebaran flora dan fauna dapat berperan
sebagai sarana atau media yang sesuai untuk pertumbuhan flora tertentu.
Misalnya, biji-bijian yang menyebar melalui air. Biji mengapung di atas air
sampai berkecambah. Biji-bijian yang kuat akan tahan terhadap air sehingga
tidak mudah busuk. Sedangkan terhadap fauna, contohnya ialah ikan-ikan kecil
yang terbawa arus di sungai.
Setiap faktor persebaran flora dan fauna akan memiliki peran yang berbeda-
beda terhadap persebaran flora dan fauna. Dengan demikian, dapat dikatakan
setiap faktor akan memiliki fungsi yang berbeda terhadap persebaran flora dan
fauna. Fungsi faktor-faktor persebaran tersebut antara lain:
1. Pendorong Persebaran
Fungsi pendorong persebaran flora dan fauna berasal dari daerah asal flora
dan fauna itu berada yang mendorong flora atau fauna tersebut untuk berpindah
ke daerah lain. Fungsi pendorong persebaran terdiri atas tekanan populasi,
perubahan habitat, dan persaingan.
a. Tekanan Populasi

12
Semakin banyak atau bertambahnya populasi akan menyebabkan kebutuhan
akan persediaan bahan makanan menjadi semakin sulit dipenuhi sehingga
menyebabkan migrasi. Tekanan populasi biasanya dilakukan oleh organisme
yang memiliki tingkatan organisasi yang lebih tinggi dalam sebuah ekosistem.
Dalam persebaran fauna, tekanan populasi paling tinggi dilakukan oleh
predator yang jumlahnya semakin meningkat.

b. Perubanan Habitat
Perubahan habitat adalah berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat
menyebabkan ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut
dan menjadi merasa tidak cocok untuk terus menempati daerah asal. Perubahan
habitat yang paling signifikan terjadi akibat bencana alam dan perubahan tata
guna lahan oleh manusia.
c. Persaingan
Ketidakmampuan fauna dalam bersaing memperebutkan wilayah kekuasaan
dan bahan makanan yang dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi ke
daerah lain. Fungsi persaingan dalam persebaran flora dan fauna biasanya
berlaku pada flora atau fauna yang memiliki tingkatan yang sama dalam
ekosistem. Misalnya, antar sesama harimau jantan dalam memperebutkan
pasangan. Persaingan juga dapat terjadi pada kambing dan sapi dalam
memperebutkan rumput sebagai bahan makanan utamanya.
2. Penghambat Persebaran
Fungsi penghambat persebaran flora dan fauna terjadi saat flora atau fauna
bergerak menuju daerah lain dan terhalangi oleh faktor tertentu. Faktor tersebut
dapat berupa fauna lain yang menghadang, bukit yang terjal, lembah yang
dalam, dan aliran sungai yang deras.
3. Sarana Persebaran
Sarana persebaran merupakan media yang digunakan oleh flora atau fauna
dalam perjalanannya menuju ke daerah yang baru. Faktor persebaran yang
berfungsi sebagai sarana persebaran berupa air, lahan, udara, ataupun
pengangkutan oleh flora, fauna serta manusia.

13
4. Pendukung/Kesesuaian Persebaran
Fungsi pendukung/ kesesuaian persebaran berada pada daerah tujuan
persebaran flora atau fauna. Daerah tujuan yang sesuai atau cocok menjadi
tempat tinggal yang baru bagi flora dan fauna tersebut. Sedangkan daerah yang
tidak sesuai atau tidak cocok akan menjadi penghambat bagi persebaran flora
atau fauna.
C. Persebaran Flora dan Fauna Dunia
Sebaran flora dan fauna di dunia dipengaruhi oleh karakteristik khas suatu
wilayah serta dikendalikan oleh iklim yang disebut bioma. Dari bioma inilah, kita
akan mengenal lebih jauh mengenai persebaran flora dan fauna di dunia.
Secara garis besar terdapat tiga macam bioma antara lain ; bioma hutan,
padang rumput, dan gurun. Ketiga bioma tersebut masih dapat dibedakan lagi
menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
1. Hutan Hujan (Rainforest)
Memiliki curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan hutan bersifat
lembab dan selalu hijau sepanjang tahun. Hutan hujan dapat dibedakan menjadi
dua jenis yaitu :
 Hutan hujan tropis, terletak di daerah khatulistiwa. Memiliki karakteristik
antara lain matahari bersinar sepanjang tahun, jenis tumbuhan yang tumbuh
sangat heterogen, temperatur tahunan relatif kecil sekitar 25°C - 30°C, curah
hujan tinggi dan merata sepanjang tahun sekitar 1200 mm per tahun, dan
pepohonan yang tumbuh sangat lebat dan kanopinya sangat rapat
menyebabkan terhalangnya cahaya matahari menembus dasar hutan. Hutan
hujan tropis meliputi wilayah Asia Tenggara, Amerika Selatan, Kepulauan
Pasifik, Amerika Tengah, dan sebagian Afrika. Contoh tumbuhan yang berasal
dari hutan hujan tropis yaitu pohon rotan, pohon damar, pohon eboni, dan
pohon meranti.
 Hutan hujan iklim sedang, terletak di daerah beriklim sedang antara 23°- 66°
LU maupun LS. Memiliki karakteristik antara lain tumbuhan yang tumbuh
tidak terlalu banyak dengan jenis tumbuhan yang tahan terhadap iklim dingin
saja. Hutan hujan iklim sedang meliputi wilayah Asia bagian utara, Kanada,

14
Alaska, dan Eropa. Contoh tumbuhan yang berasal dari hutan hujan iklim
sedang yaitu pinus, cemara, tusam, dan balsam.
2. Hutan Peluruh (Hutan Musim)
Umumnya hutan musim berada di wilayah yang memiliki empat musim,
disebut hutan peluruh karena saat memasuki musim gugur daunnya luruh
(berguguran). Memiliki karakteristik antara lain pepohonan tidak terlalu lebat,
cahaya matahari dapat menembus permukaan, curah hujan berkisar 75 - 100 mm
per tahun, memiliki suhu rata-rata bulanan antara -2°C - 18°C. Daerah persebaran
hutan peluruh meliputi wilayah sub tropis seperti Amerika Serikat, Asia Timur,
Chili, dan Eropa Barat. Contoh tumbuhan yang berasal dari hutan peluruh yaitu
maple, pohon platanus, dan sepang.
3. Padang Rumput
Merupakan lahan yang didominasi oleh semak belukar, tumbuhan rumput, dan
beberapa jenis pohon lainnya. Umumnya terdapat di daerah dengan curah hujan
rendah, baik di wilayah beriklim tropis atau subtropis. Memiliki karakteristik
antara lain curah hujan yang tidak teratur berkisar antara 250 - 500 mm per tahun
serta memiliki porositas yang rendah. Padang rumput dapat dibedakan menjadi
dua jenis yaitu :
 Padang rumput iklim tropis (sabana), merupakan padang rumput tinggi yang
diisi oleh pohon-pohon dengan jenis pendek. Umumnya banyak ditemukan di
wilayah Australia, Afrika, Amerika Selatan, dan sebagian kecil wilayah India
dan Indonesia yang cenderung beriklim kering serta memiliki intensitas hujan
rendah.
 Padang rumput iklim sedang (stepa), merupakan padang rumput kering yang
hanya ditumbuhi rumput dan ilalang serta tidak diisi oleh pohon-pohon jenis
lain.
4. Gurun
Merupakan tempat tergersang di muka bumi dengan curah hujan kurang dari
250 mm per tahun sehingga air tersedia dalam jumlah yang sangat terbatas.
Memiliki karakteristik antara lain suhu yang sangat tinggi dengan intensitas
penguapan yang besar serta memiliki suhu 40°C pada siang hari dan suhu 10°C
pada malam hari. Umumnya tumbuhan yang hidup di gurun memiliki ciri daun

15
yang kecil seperti duri atau tidak berdaun sama sekali. Daerah persebaran gurun
meliputi wilayah Australia Barat, Asia Barat, Afrika Utara, Afrika Selatan, dan
Amerika Utara.
5. Tundra
Merupakan padang lumut yang terdapat di daerah beriklim dingin yang
memiliki suhu kurang dari 0°C. Memiliki karakteristik antara lain jarang
mendapatkan sinar matahari secara langsung serta didominasi oleh tumbuhan
lumut kerak dan sedikit rerumputan. Daerah persebaran tundra meliputi wilayah
Eropa Utara, Siberia, dan Amerika Utara.
Menurut seorang ahli biogeografi bernama Alfred Russel Wallace, persebaran
fauna di dunia dikelompokan menjadi 6 wilayah, antara lain:
1. Zona Neartik
Meliputi wilayah Amerika Utara. Memiliki karakteristik wilayah seperti
ditumbuhi vegetasi hutan gugur di bagian timur, bioma padang rumput di bagian
tengah, hutan konifer di bagian utara, dan tertutup salju yang tebal di wilayah
Greenland. Jenis fauna zona neartik yaitu tupai, bison, salamander, kalkun, prairie
dog (seperti tupai), muskox, dan mockingbird.
2. Zona Neotropik
Meliputi wilayah Amerika Tengah, Amerika Latin, dan Meksiko Selatan.
Memiliki karakteristik wilayah seperti beriklim tropis dan beriklim sedang. Jenis
fauna zona neotropik yaitu kukang, kura-kura galapagos, ikan piranha, anaconda,
dan trenggiling.
3. Zona Australis
Meliputi wilayah Maluku, Papua, Australia, dan Selandia Baru. Memiliki
karakteristik wilayah seperti beriklim tropis dan beriklim sedang. Jenis fauna zona
australis yaitu koala, kangguru, buaya, maleo, kasuari, wallaby, dan platipus.
4. Zona Oriental
Meliputi wilayah Benua Asia Selatan dan Benua Asia Tenggara sampai di garis
peralihan yang memisahkan Pulau Sulawesi dengan Pulau Maluku. Memiliki
karakteristik wilayah seperti beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi. Jenis
fauna zona oriental yaitu badak, harimau, gajah, dan bekantan.
5. Zona Paleartik

16
Meliputi wilayah Jepang, Himalaya, Afghanistan, Afrika, dan Inggris.
Memiliki karakteristik wilayah dengan suhu relatif rendah dan curah hujan yang
variatif. Jenis fauna zona paleartik yaitu burung pelatuk, panda, srigala, rusa
kutub, lynx, landak, dan bison.
6. Zona Ethiopian
Meliputi wilayah Madagaskar, Afrika, dan daratan Arab Selatan. Memiliki
karakteristik wilayah berupa padang pasir dengan iklim kering karena berada di
wilayah gurun sahara. Jenis Fauna zona ethiopian yaitu jerapah, zebra, singa, kuda
nil, unta, gorila, dan simpanse.

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi
geografis tertentu atau daerah habitat darat yang memiliki vegetasi khas terhadap
iklim utama sehingga tidak ditemukan di daerah lain. Sebuah bioma pada
dasarnya terdiri atas produsen, konsumen, dan pengurai (dekomposer) yang di
dalamnya terjadi aliran materi dan energi yang selalu dimulai dari tumbuhan.
Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh iklim, letak geografis,
curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.

Sebaran flora dan fauna di dunia dipengaruhi oleh karakteristik khas suatu
wilayah serta dikendalikan oleh iklim yang disebut bioma. Dari bioma inilah, kita
akan mengenal lebih jauh mengenai persebaran flora dan fauna di dunia.

Secara garis besar terdapat tiga macam bioma antara lain ; bioma hutan,
padang rumput, dan gurun.

18
B. Saran
Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna ini maka dilakukan
upaya-upaya. Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar
perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat-tempat perlindungan ini
berupa cagar alam bagi flora dan suaka margasatwa bagi fauna. Membangun
beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran bagi hewan-hewan
tertentu. Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan harus
memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://luciafebriarlita17.wordpress.com/2020/07/17/karakteristik-bioma-di-dunia/
https://luciafebriarlita17.wordpress.com/2020/07/15/faktor-faktor-yang-
memengaruhi-persebaran-flora-dan-fauna/
https://www.zenius.net/prologmateri/geografi/a/1168/persebaran-flora-dan-fauna-
dunia

20

Anda mungkin juga menyukai