Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH GEOGRAFI

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

DiSusun Oleh :
Kelompok II

FATMA DELIA P.
RAHMAYANTI
M. ALDI
CAHYO
ARNANG

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 POSO


2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini dengan judul “Persebaran Flora Dan Fauna Di Indonesia” dengan baik. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu syarat untuk melengkapi dan memperoleh nilai dari guru.
Telah sampailah penulis dalam menyelesaikan penulisan ini yang semata-mata, karena
berkat rahmat Allah S.W.T yang telah memberikan kemudahan dalam setiap langkah kepada
penulis menuju cita-cita yang penulis impikan.
Disamping itu masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu penulis
menyampaikan maaf dan sebagai perubahan yang berarti dalam perkembangan yang positif baik
dalam penulisan makalah ini maupun karya tulis lain yang akan penulis ciptakan dikemudian
hari, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun.
Akhir kata penulis berharap semoga penulisan makalah ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
.
Terimakasih.

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia................................................................ 2
B. Karakteristik Bioma Di Dunia................................................................................. 4
C. Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia................... 8
D. Persebaran Jenis Flora dan Fauna di Indonesia....................................................... 11
E. Konserfasi Flora dan Fauna di Indonesia............................................................... 13
F. Pemanfaatan Flora dan Fauna di Indonesia............................................................ 15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................. 19
B. Saran....................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 20

II
III
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia sangat beragam, karena makhluk hidup yang
tinggal atau hidup di bumi bukan hanya manusia saja, tetapi ada tumbuhan dan hewan.
Tumbuhan disebut juga dengan “flora” dan hewan disebut juga dengan “fauna”. Flora dan fauna
tersebar di berbagai penjuru dunia. Oleh karena itu, setiap flora dan fauna yang ada di suatu
daerah mempunyai jenis-jenis yang berbeda.

Perbedaan jenis-jenis flora dan fauna membuat memberikan keanekaragaman yang dapat
dilihat dan dinikmati oleh manusia. Selain itu, keanekaragam flora dan fauna juga memberikan
manfaat bagi kehidupan. Dengan kata lain, adanya manusia, flora, dan fauna di bumi akan
menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan hidup.

Namun, ada beberapa jenis flora dan fauna yang saat ini sedang terancam punah. Oleh
karena itu, untuk menghindari kepunahan pada flora dan fauna, maka dibuatlah konservasi flora
dan fauna.

Makalah ini akan membahas persebaran flora dan fauna, mulai ari faktor- faktor hingga
manfaat dari keanekaragaman flora dan fauna.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka kami penulis dapat membuat beberapa poin yang
akan dijelaskan dalam makalah ini. Hal itu berupa rumusan masalah berikut:

1. Bagaimana persebaran flora dan fauna di Indonesia?


2. Bagaimana persebarannya di Indonesia bagian Barat?
3. Bagaimana persebarannya di Indonesia bagian Tengah?
4. Bagaimana persebarannya di Indonesia bagian Timur?
5. Bagaimana pemeliharaan dan pemanfatannya?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini bagi penulis adalah untuk melati penulis dalam
mengenal persebaran flora dan fauna di Indonesia. Dan bagi pembaca adalah untuk, menambah
wawasan pembaca mengenai persebarn flora dan fauna di seluruh bagian wilayah Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

Persebaran flora (tanaman) Indonesia dapat dibagi menjadi tiga yaitu flora Indonesia bagian
barat, Indonesia bagian tengah dan Indonesia bagian timur. Berikut adalah penjelasannya :

1. Flora Kawasan Barat (bercorak asiatis)


Flora di kawasan barat memiliki corak yang sama dengan flora Asia atau dinamakan
asiatis. Jenis flora ini bisa ditemukan di pulau Kalimantan, Sumatera dan Jawa. Flora di wilayah
ini biasanya berada di hutan hujan tropis yang didominasi oleh pohon yang tinggi dan besar.
Pohon – pohon ini membentuk tajuk yang terdiri dari banyak lapisan dan biasanya memiliki
tinggi 45 meter dan akan meninggi setiap tahunnya. Selain pohon – pohonan, terdapat juga
berbagai jenis macam bunga yang tumbuh di hutan hujan tropis di kawasan Barat Indonesia
seperti bunga Raflesia Arnoldi atau bunga bangkai dan bunga anggrek.

2. Flora Kawasan Peralihan (Wallace)


Wilayah peralihan (Wallace) berada di pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.
Apabila dilihat dari letak pulaunya, flora di kawasan peralihan memiliki karakteristik tanaman
yang dapat bertahan hidup di iklim kering dan dengan suhu yang relatif cenderung panas.

3) Flora Kawasan Timur (bercorak Australis)


Flora kawasan timur tersebar di pulau Papua dan pulau kecil disekitarnya. Umumnya,
flora di wilayah ini tersebar di hutan hujan tropis yang memiliki karakteristik yang sama dengan
yang ada di Australia. Tumbuhan yang ditemukan di wilayah ini diantaranya pohon sagu, pohon
mangrove, dan pohon nipah.

Persebaran Fauna di Indonesia


Persebaran hewan (fauna) Indonesia tidak terlepas dari sejarah pembentukan kepulauan
Indonesia. Bagian barat sepert Sumatera, Jawa, dan Kalimantan memiliki kekerabatan dengan
hewan Asia karena pernah menjadi satu daratan. Wilayah Papua memiliki kekerabatan dengan
hewan Australia. Sedangkan pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara dan Kepulauan Maluku
tidak termasuk dalam benua Asia maupun Australia melainkan percampuran dari keduanya.

Ada tiga pembagian menurut para ilmuan terkait pembagian fauna yaitu Wallace, Weber dan
Lydekker. Berikut adalah penjelasannya :

1. Pembagian Fauna Menurut Wallace (1910)


Pada tahun 1910, Wallace mempertimbangkan keunikan Sulawesi yang diangapnya memiliki
kekhasan sendiri daripada wilayah lain. Wallace menduga bahwa wilayah Sulawesi dahulu
pernah menyambung benua Asia dan Australia. Wallace kemudian membagi wilayah khusus
tersebut dari timur Filipina, melewati Selat Makassar dan antara Bali dan Lombok. Garis ini
kemudian dikenal dengan Garis Wallace. Sulawesi dianggap sebagai daerah peralihan antara
fauna Asia dan fauna Australia di Indonesia.

2
Wallace mengkalianmpokkan persebaran fauna di Indonesia menjadi tiga yaitu :

Fauna Asiatis (tipe Asia)


Fauna Asiatis memiliki persebaran Indonesia bagian barat dengan batas Selat Makassar dan
Selat Lombok. Di wilayah ini terdapat banyak hewan menyusui diantaranya :

 Tapir dari Sumatra dan Kalimantan,


 Banteng dari Jawa dan Kalimantan,
 Kera Gibon dari Sumatra dan Kalimantan,
 Mawas (Orang Hutan), dari Sumatra Utara dan Kalimantan,
 Beruang dari Sumatra dan Kalimantan,
 Badak dari Sumatra dan Jawa (bercula dua),
 Gajah dari Sumatra (berpindah-pindah),
 Siamang dari Sumatra,
 Kijang dari Jawa, Sumatra, Bali, dan Lombok,
 Harimau loreng dari di Jawa dan Sumatra,
 Harimau kumbang dan tutul dari Jawa, Bali, dan Madura,
 Kancil dari Jawa, Sumatra, dan Kalimantan,
 Trenggiling dari Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali, dan
 Jalak Bali dari Bali, dan burung merah dari Jawa.
Selain jenis diatas terdapat juga hewan lain seperti kancil pelanduk (terdapat di Sumatera, Jawa
dan Kalimantan), Singa, Mukang (terdapat di Sumatera dan Kalimantan) serta lumba – lumba
(dari Kalimantan).

Fauna Australis
Fauna Australis berada di wilayah Indonesia timur meliputi Papua dan pulau kecil lain. Di
daerah ini tidak terdapat jenis kera dan jumlah hewan menyusuinya berukuran kecil dan sedikit.
Berikut adah hewan – ewan tipe Australis :

 Burung, terdiri atas cenderawasih, kasuari, nuri dan raja udang.


 Amfibi, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
 Berbagai jenis serangga.
 Berbagai jenis ikan.
 Mamalia, terdiri atas kanguru, walabi, beruang, nokdiak (landak Papua), opossum laying
(pemanjat berkantung), kuskus, dan kanguru pohon.
 Reptilia, terdiri atas buaya, biawak, kadal, dan kura-kura.
Fauna Peralihan
Fauna peralihan menempati wilayah antara Indonesia barat dan timur seperti Sulawesi. Wilayah
ini terdapat hewan tipe Asiatis dan Australis seperti kera (Asiatis) dan kuskus (Australis). Selain
itu terdapat hewan yang tidak ada di Asia dan Australia. Berikut adalah hewan tipe peralihan :

3
 Mamalia, terdiri atas anoa, babi rusa, kuskus, monyet hitam, sapi, banteng, dan kuda.
 Reptilia, terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, dan buaya.
 Amfibi, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
 Berbagai macam burung, terdiri atas maleo, kakaktua, nuri, merpati, burung dewata, dan
angsa.
Selain fauna diatas, terdapat fauna langka di wilayah peralihan seperti anoa, komodo, dan
burung maleo.

2. Pembagian Fauna Menurut Weber


Weber membagi persebaran fauna di Indonesia menjadi dua yaitu fauna Asiatis dan Australis
dengan dasar burung dan hewan menyusui, namun tidak semua binatang dijadikan dasar
memiliki garis batas yang sama. Sebagai contoh hewan melata dan kupu – kupu Asia menembus
lebih jauh ke arah timur daripada burung dan siput. Pembagian fauna menurut Weber Indonesia
bagian barat merupakan fauna Asiatis, sedangkan wilayah tengah dan timur merupakan fauna
Australis.

3. Pembagian Fauna Menurut Lydekker


Lydekker menentukan bahwa batas barat fauna Australia menggunakan garis kontur dan
mengikuti kedalaman laut antara 180-200 meter, yang berada sekitar Paparan Sahul dan Paparan
Sunda. Batas yang sama dengan yang ditentukan Wallace pada wilayah fauna Australis.
Perbedaan antara fauna Asiatis dan Australis terpisahkan oleh perairan yang cukup luas dan
dalam hingga mencapai kedalaman 1000 meter.

Perbedaan Fauna Asiatis dan Fauna Australia


Fauna Asiatis Fauna Australia

1. mamalia berbadan besar 1. mamalia kecil-kecil

2. hewan tidak berkantung 2. terdapat hewan berkantung

3. memiliki beragam jenis kera 3. tidak terdapat kera

4. jenis burung berwarna sedikit 4. jenis burung berwarna banyak

5. memiliki banyak jenis kucing dan anjing 5. tidak terdapat jenis kucing liar dan anjing

6. jenis ikan air tawar banyak 6. jenis ikan air tawar sedikit

B. KARAKTERISTIK BIOMA DI DUNIA

Bioma adalah sekkalianmpok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis
tertentu atau daerah habitat darat yang memiliki vegetasi khas terhadap iklim utama sehingga
tidak ditemukan di daerah lain. Sebuah bioma pada dasarnya terdiri atas produsen, konsumen,
dan pengurai (dekomposer) yang di dalamnya terjadi aliran materi dan energi yang selalu
dimulai dari tumbuhan. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh iklim, letak
geografis, curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.

Untuk ciri utama bioma ialah dominasi vegetasi tertentu di suatu wilayah dengan pengaruh
kondisi iklim regionlanya. Sehingga perbedaan antarbioma ini tampak jelas dari vegetais yang

4
tumbuh didalamnya. Pada Bioma ini dibagi dalam beberapa jenis yang ditentukan dari iklim,
curah hujan letak geografis dan intensitas cahaya matahari.

Jenis dan Karakteristik Bioma

1. Bioma Tundra

Bioma tundra merupakan bioma yang berada di wilayah Utara Bumi seperti di
Greenland, Iceland, dan Rusia Utara. Karakteristik bioma tundra yakni suhunya rendah dan
curah hujannya juga rendah.

So, karena wilayahnya dingin banget maka tumbuhan yang bisa hidup tidaklah sebanyak
bioma lainnya. Vegetasi yang hidup di bioma tundra antara lain hanya lumut dan semak-semak
pendek saja. Sementara itu, fauna yang hidup di bioma tundra hanyalah jenis hewan yang
mampu bertahan di wilayah dingin saja seperti beruang kutub.

2. Bioma Taiga

Selanjutnya, ada yang namanya bioma taiga nih, guys! Bioma taiga merupakan jenis
bioma yang terdiri dari banyak pepohonan pinus dan bisa kalian temui di wilayah Skandinavia
dan Kanada.

Fauna yang tinggal di bioma taiga juga hampir mirip dengan hewan yang ada di bioma tundra,
yakni didominasi oleh mamalia besar dan sedang seperti rusa dan beruang.

5
3. Bioma Temperate Forest

Karakteristik bioma temperate forest memiliki suhu yang hangat dan didominasi oleh
tumbuhan yang meranggas ketika musim gugur. Sementara itu, kalau jenis fauna yang hidup di
sini antara lain burung dan serangga. Jenis bioma temperate forest dapat kalian temui di Prancis
dan Jerman.

4. Bioma Grassland

Bioma grassland merupakan bioma yang didominasi oleh rumput. Maka, tak heran ketika
berkunjung ke bioma grassland, kalian akan menemui banyak hewan herbivora seperti rusa dan
bison.

5. Bioma Chaparral

Kalau kalian pernah berkunjung ke Spanyol atau Portugal berarti kalian pernah
berkunjung ke bioma chaparral. Bioma chaparral memiliki ciri-ciri suhu yang sangat tinggi saat
musim panas sehingga kalian akan menemukan banyak hewan seperti burung dan reptil di

6
bioma ini. Sementara itu, jenis vegetasi bioma chaparral antara lain rumput, semak, dan pohon-
pohon kecil.

6. Bioma Savana

Okay, lanjut ke bioma savana. Nah, bioma savana merupakan salah satu bioma yang
terkenal dan banyak ditemukan di Afrika. Karakteristik bioma savana yakni suhunya hangat,
dikarenakan dekat dengan garis khatulistiwa.

Vegetasi yang hidup di bioma ini pun terdiri dari semak-semak, rerumputan, dan pohon
yang berjarak antara satu dengan lainnya. Oleh karena itu, banyak hewan herbivora dan
karnivora yang senang dan nyaman tinggal di bioma ini. Hehe.

7. Bioma Desert (Gurun)

Bioma desert atau gurun merupakan bioma yang banyak ditemukan di wilayah Afrika
dan Australia. Well, pasti kalian semua udah gak asing lagi nih, dengan bioma satu ini.

Kalau kalian membayangkan gurun yang panas maka benar sekali, guys. Karakteristik
bioma desert yakni suhunya sangat panas saat siang hari dan sangat dingin saat malam hari.
Selain itu, curah hujannya juga sangat rendah sehingga vegetasi yang hidup di bioma ini antara
lain kaktus dan semak saja.

Sementara itu, hewan yang hidup di sini merupakan jenis hewan yang mampu bertahan di
kondisi kekeringan seperti reptil dan buaya. Contoh bioma gurun adalah Gurun Sahara dan
Gurun Gobi.

7
8. Bioma Tropical Rainforest (Hutan Hujan Tropis)

Bioma selanjutnya yakni hutan hujan tropis. Kalau ngomongin jenis bioma satu ini,
sebagai warga Indonesia pasti kalian sudah sering mendengarnya deh. Karena di Indonesia
sendiri banyak ditemukan hutan hujan tropis nih, guys!

Selain itu, hewan dan tumbuhan yang hidup di bioma ini sangat beragam lho, jika
dibandingkan dengan bioma lainnya. Tahu nggak, kenapa?

Pasalnya, hutan hujan tropis berada di wilayah beriklim tropis dan basah sehingga
banyak tumbuhan yang hidup di sini. Nah, karena banyak tumbuhan tentu saja hewan yang ada
di bioma ini juga ada banyak. Salah satu contoh bioma hutan hujan tropis adalah Hutan
Madagaskar.

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI


INDONESIA

Persebaran flora dan fauna di Indonesia dan di dunia, pastinya akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Setiap faktor ini perlu diketahui oleh banyak orang supaya persebaran flora dan
fauna dapat berjalan dengan lancar.

Lalu apa saja faktor-faktor tersebut? Berdasarkan buku Geografi: Uniknya Flora Fauna
Indonesia (Kemdikbud, 2018) faktor-faktor persebaran flora dan fauna dibagi menjadi beberapa
faktor:

1) Iklim

Iklim akan sangat memengaruhi persebaran flora dan fauna. Iklim ini akan memengaruhi
cuaca dan musim yang di mana kedua hal tersebut akan memberikan pengaruh terhadap kualitas
lingkungan dan keberlangsungan hidup flora dan fauna.

8
Iklim yang stabil membuat flora dan fauna mudah untuk beradaptasi. Lain halnya dengan
iklim yang sudah tidak stabil atau mengalami kerusakan, hal tersebut membuat flora dan fauna
sulit untuk beradaptasi.

Jika sulit untuk beradaptasi pada lingkungan, maka flora dan fauna akan sulit untuk
bertahan hidup.

Oleh karena itu, kita sebagai manusia kita harus berusaha untuk tidak merusak iklim
supaya flora dan fauna yang masih hidup bisa dilihat oleh keturunan kita nanti.

2) Makhluk Hidup

Dalam hal ini, makhluk hidup yang dimaksud adalah manusia, hewan, dan tumbuhan.
Ketiga makhluk hidup tersebut sangat berperan pentingdalam menjaga kestabilan ekosistem
lingkungan. Pernahkah kamu membayangkan apa jadinya jika tidak ada flora dan fauna di
dunia? Tentunya manusia dan fauna akan sulit untuk mendapatkan oksigen sehingga sulit untuk
bertahan hidup.

Begitu pun sebaliknya, flora tidak bisa hidup jika tidak ada manusia dan fauna. Flora dapat
berkembang biak dengan bantuan fauna dan manusia. Selain itu, manusia juga berperan penting
dalam membentuk lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhan flora.

Oleh karena itu, manusia, hewan, dan tumbuhan bisa dikatakan sebagai makhluk hidup yang
memiliki simbiosis mutualisme karena saling menguntungkan satu sama lain.

3) Jenis Tanah

Kondisi struktur tanah pada suatu daerah akan sangat memengaruhi kehidupan flora dan fauna.
Hal ini dikarenakan struktur tanah yang baik

akan menghasilkan sirkulasi udara yang baik juga. Dengan sirkulasi yang baik pada tanah, maka
akar-akar tumbuhan bisa tumbuh dan bernapas dengan baik.

Pada umumnya, komposisi tanah yang baik terdiri dari bahan mineral anorganik, bahan mineral
organik, dan udara. Jika kondisi tanah mengandung ketiga komposisi tersebut, maka bisa
dikatakan bahwa kondisi tanah di daerah tersebut sangatlah baik.

Untuk menjaga kualitas pada komposisi tanah, maka dibutuhkan peran manusia. Oleh karena itu,
alangkah baiknya setiap manusia mengurangi kebiasan-kebiasan yang dapat merusak komposisi
tanah atau hingga merusak kondisi tanah tersebut.

4) Topografi

Keadaan tentang kondisi geografis pada suatu daerah harus diperhatikan karena faktor ini
akan memengaruhi penanganan pada flora dan fauna. Penanganan flora dan fauna yang
dilakukan dengan kondisi topografi suatu daerah akan memberikan pengaruh yang baik terhadap
persebaran flora dan fauna.

9
Dengan memerhatikan topografi pada suatu daerah, maka flora dan fauna bisa tumbuh
dengan baik dan maksimal. Misalnya, flora yang hidup di dataran tinggi tidak bisa hidup atau
pertumbuhannya tidak maksimal di dataran rendah.

Dengan demikian, kondisi topografi merupakan habitat asli dari flora dan fauna. Jika
habitat asli flora dan fauna sudah mulai habis, maka kemungkinan besar persebaran flora dan
fauna tidak akan bertahan lama.

5) Suhu Udara

Seperti yang kita tahu bahwa setiap flora dan fauna dalam bertahan hidup sangat
dipengaruhi oleh suhu udara dari lingkungan tersebut. Suhu udara diperlukan oleh flora dan
fauna untuk bernapas. Suhu udara yang normal membuat flora dan fauna mudah untuk
beradaptasi.

Dengan kata lain, mayoritas flora dan fauna tidak bisa bertahan hidup dengan suhu yang
ekstrim. Suhu ekstrim yang dimaksud adalah suhu yang terlalu dingin dan suhu yang terlalu
panas.

Suhu ekstrim umumnya terjadi karena pencemaran lingkungan dan efek rumah kaca.
Kedua hal tersebut berasal dari aktivitas buruk dan keserakahan manusia dalam bertahan hidup.
Jadi, untuk menjaga persebaran flora dan fauna, sebaiknya manusia mengurangi kebiasaan buruk
dan keserakahannya.

6) Angin

Seperti yang kita ketahui bahwa angin dapat membantu keberlangsungan flora dan fauna
terutama dalam proses bernapas.

Angin sangat berperan dalam persebaran flora karena dengan angin, maka biji-bijian
pada tumbuhan dapat tersebar. Biji-biji tumbuhan yang tersebar bisa memberikan manfaat untuk
hewan. Maka dari itu, angin menjadi salah satu faktor penting dalam persebaran flora dan fauna.

Bukan hanya itu, angin juga bisa digunakan sebagai media pemindahan uap air, pembentukan
karbon dioksida, dan yang terpenting adalah penentu kelembapan dari suatu daerah. Jadi, jika
tidak angin dalam suatu daerah, maka kemungkinan besar tak ada flora dan fauna yang hidup di
daerah tersebut.

7) Cahaya Matahari

Cahaya matahari sangat diperlukan oleh flora dan fauna. Selain sebagai penerangan,
matahari juga bermanfaat bagi flora untuk fotosintesis. Sedangkan pada fauna, matahari sangat
dibutuhkan untuk memberikan kehangatan tubuh.

Cahaya matahari yang diterima oleh flora dan fauna harus dalam keadaan normal atau
tidak boleh berlebih dan tidak boleh kekurangan. Jika flora dan fauna menerima cahaya matahari
yang berlebih, maka bisa merasakan perubahan suhu yang sangat panas. Sedangkan kekurangan
matahari, flora dan fauna dapat akan kekurangan suhu hangat dan flora akan sulit berfotosintetis.

10
Maka dari itu, matahari bisa dikatakan sebagai sumber cahaya yang dapat memengaruhi
persebaran flora dan fauna di suatu daerah. Dalam melakukan persebaran flora dan fauna
sebaiknya selalu memerhatikan letak dan kondisi cahaya matahari.

8) Air Hujan

Air hujan muncul karena uap air yang ada di udara sudah sangat banyak. Air hujan
memberikan kelembapan udara di suatu daerah. Kelembapan udara inilah yang bisa dikatakan
sebagai penunjang persebaran flora dan fauna.

Air hujan yang turun ke tanah sangat bermanfaat untuk meningkatkan zat hara yang
terkandung di dalam tumbuhan. Zat hara merupakan komposisi tumbuhan yang dapat menjaga
kualitas tumbuhan. Singkatnya, air hujan membuat tumbuhan menjadi lebih subur.

Selain bermanfaat bagi tumbuhan, air hujan juga memberikan manfaat pada fauna. Air
hujan yang jatuh ke tanah akan menjadi sumber penghidupan bagi fauna. Mengapa sumber
penghidupan? Karena dengan air, hewan-hewan bisa mengisi cairan di dalam tubuhnya.

D. PERSEBARAN JENIS FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

1. Jenis-Jenis Flora di Indonesia

a) Kawasan Barat (bercorak asiatis)

Flora yang ada di kawasan barat memiliki corak asiatis. Jenis-jenis flora ini bisa
kamu temukan di wilayah Indonesia, seperti pulau Kalimantan dan pulau Sumatera.
Flora yang berada di kawasan barat biasanya hidup di hutan hujan tropis. Hutan hujan
tropis adalah hutan yang didalamnya paling banyak ditemukan beragam jenis flora dan
fauna.

Pada hutan ini umumnya ditumbuhi oleh pohon-pohon yang tinggi dan besar.
Bahkan pohon-pohon tersebut membentuk tajuk yang terdiri dari banyak lapisan. Pohon-
pohon yang ada di hutan hujan tropis biasanya tingginya sampai 45 meter dan akan
selalu memanjang setiap tahunnya.

Selain pohon-pohon, ada juga bunga-bunga yang tumbuh di hutan hujan tropis di
kawasan Barat Indonesia. Bunga yang dimaksud adalah bunga Raflesia Arnoldi atau
bunga bangkai dan bunga Anggrek.

b) Kawasan Peralihan (Wallace)

Kawasan berikutnya yang menjadi pembagian kkalianmpok flora di Indonesia


adalah kawasan peralihan atau Wallace. Pulau-pulau yang termasuk kawasan ini adalah
pulau Sulawesi, Pulau Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, serta Pulau
Maluku.

11
Jika dilihat dari letak pulaunya, maka bisa dikatakan kalau flora yang termasuk
ke dalam kawasan peralihan merupakan tanaman yang bisa bertahan hidup di iklim
kering dan suhu yang cenderung panas.

c) Kawasan Timur (corak Australiatik)

Flora yang ada di kawasan timur biasanya bercorak Australiatik. Umumnya, flora
yang ada di kawasan timur hidup di hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis yang ada di
bagian timur Indonesia bisa ditemukan di pulau Papua. Bahkan, hutan hujan tropis yang
ada di Papua sama dengan hutan hujan tropis di bagian barat Australia.

Oleh karena itu, flora-flora yang termasuk ke dalam kkalianmpok kawasan timur
memiliki corak Australiatik. Tumbuhan-tumbuhan yang dapat kita temukan pada
kawasan timur di Papua, seperti pohon sagu, pohon-pohon mangrove (ada di hutan
mangrove), dan pohon nipah.

2. Jenis-jenis Fauna di Indonesia

Jenis-jenis fauna yang ada di Indonesia dibagi menjadi tiga kkalianmpok, yaitu
kawasan barat, kawasan peralihan, dan kawasan timur.

a) Kawasan Barat atau Asiatis

Jenis-jenis fauna yang pertama bisa kamu temukan di pulau Sumatera, pulau Jawa, pulau
Kalimantan, dan Pulau Bali. Semua fauna yang ada di pulau-pulau tersebut biasanya
tinggal di daerah atau hutan dengan suhu yang cenderung sejuk.

Hewan-hewan yang banyak ditemukan di pulau-pulau tersebut, seperti harimau


sumatera, macan tutul harimau jawa, badak jawa, elang jawa, dan masih banyak lagi.

b) Kawasan Tengah atau Peralihan

Jenis-jenis fauna yang kedua bisa ditemukan di pulau yang letaknya ada di bagian tengah
Indonesia. Pulau Sulawesi, pulau Nusa Tenggara Barat dan pulau Nusa Tenggara Timur,
pulau maluku, dan pulau-pulau disekitarnya.

Hewan komodo yang merupakan salah satu hewan langka termasuk jenis hewan
yang hidupnya di kawasan tengah atau peralihan. Selain komodo, masih ada hewan-
hewan lainnya, seperti anoa, burung maleo, dan lain-lain.

c) Kawasan Timur atau Australis

12
Jenis-jenis fauna yang terakhir bisa ditemukan atau dilihat di pulau Papua dan
pulau-pulau disekitarnya. Fauna yang ada di pulau Papua biasanya memiliki kulit tubuh
yang sangat indah. Selain itu, hewan-hewan di Papua memiliki beberapa kesamaan
seperti hewan yang ada di Australia.

Contoh hewan-hewan yang ada di kawasan timur Indonesia atau di pulau Papua, yaitu
burung cendrawasih, burung kakatua raja, burung kasuari, kuskus, kanguru papua, dan
masih banyak lagi.

E. KONSERFASI FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

Istilah konservasi pertama kali dikemukakan oleh Theodore Roosevelt pada tahun
1902. Kata konservasi merujuk pada kata conversation yang bersumber dari kata con (together)
dan servare (to keep, to save what we have). Maka bisa disimpulkan bahwa konservasi
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memelihara milik kita dan juga memanfaatkannya
dengan bijaksana. Tidak hanya memelihara secara fisik, tetapi juga nilai-nilai dan hasil budaya
terus dirawat, dipelihara, dijunjung tinggi, dan dikembangkan demi kesempurnaan hidup
manusia. Mengutip dari buku Pengelolaan Kawasan Konservasi (2020), definisi kawasan
konservasi adalah suatu kawasan atau wilayah yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai
kawasan yang wajib dilindungi agar kondisi kawasan tersebut tetap lestari. Sebuah areal bisa
dijadikan sebagai kawasan wilayah konservasi karena, wilayah tersebut mempunyai keunikan
dan kekhasan tertentu serta memiliki peranan penting bagi lingkungan di sekitarnya. Contoh
kawasan konservasi yaitu kawasan-kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan untuk
pelestarian alam serta kawasan suaka alam. Penetapan kawasan-kawasan konservasi sendiri baru
mulai dikenal pada tahun 1900-an pada era kolonial Belanda. Pada masa itu itu dikenal dengan
istilah monumen alam atau cagar alam dan suaka alam.

Karakteristik Kawasan Konservasi

Mengutip dari laman BBKSDA Papua Barat, Kawasan konservasi memiliki


karakteristik yang berbeda. Hal ini disebabkan fungsi dan peranannya pun berbeda daripada
kawasan-kawasan lain pada umumnya. Adapun karakteristik kawasan konservasi sebagai
berikut: Karakteristik, keaslian, atau keunikan ekosistem (hutan hujan tropis yang meliputi
pegunungan, dataran rendah, rawa, gambut, dan pantai) Habitat penting atau ruang hidup bagi
satu atau beberapa spesies (flora dan fauna) khusus, endemic (artinya hanya terdapat di suatu
tempat di seluruh muka bumi), langka, atau terancam punah (misalkan harimau, orangutan,
badak, gajah, beberapa jenis burung seperti Cendrawasih, Kakatua, Julang Papua serta beberapa
jenis tumbuhan seperti Gaharu dan beberapa jenis anggrek). Jenis-jenis ini biasanya dilindungi
oleh peraturan perundang-undangan. Tempat yang mempunyai keanekaragaman plasma nutfah
alami, Bentang alam (lanskap) atau ciri geofisik yang bernilai estetik atau ilmiah, Fungsi
perlindungan hidro-orologi: batu/tanah, air, dan iklim global, Pengusahaan wisata alam yang
alami (danau, pantai, keberadaan satwa liar yang menarik). Jenis-Jenis Kawasan Konservasi
Perlu diketahui bahwasanya kawasan konservasi dibagi menjadi beberapa kategori. Adapun
kategori kawasan konservasi ditentukan menurut UU No. 5 Tahun 1990 sebagai berikut:

13
Kawasan Suaka Alam (KSA) Adalah kawasan yang memiliki ciri khas tertentu, baik di daratan
maupun perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman
tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga
kehidupan. KSA dibagi lagi menjadi dua yaitu Cagar Alam CA) dan Suaka Margasatwa (SM)
Cagar Alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan
tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami. Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam
yang memiliki ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang
kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Kawasan Pelestarian
Alam (KPA) Adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat ataupun di perairan yang
mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman
jenis tumbuhan, dan satwa serta pemanfaatan secara lestari terhadap sumber daya alami hayati
dan ekosistemnya. KPA terdiri atas: Taman Nasional (TN) Kawasan pelestarian alam yang
memiliki ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman
Hutan Raya (Tahura), adalah kawasan pelestarian alam yang bertujuan menyimpan koleksi
tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli yang
dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
pariwisata, dan rekreasi. Taman Wisata Alam (TWA), kawasan pelestarian alam yang terutama
dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.

Manfaat Kawasan Konservasi

Tentu dengan adanya kawasan konservasi maka akan memberikan manfaat yang
positif bagi ekosistem. Manfaat tersebut antara lain: Melindungi kekayaan alam dan memelihara
proses-proses ekologi maupun keseimbangan ekosistem secara berkelanjutan, Melindungi
spesies flora dan fauna yang langka atau hampir punah, Melindungi ekosistem yang indah,
menarik, dan juga unik, Melindungi ekosistem dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam,
mikroorganisme, dan lain-lain. Menjaga kualitas lingkungan supaya tetap terjaga. Contoh
Kawasan Konservasi di Indonesia Daerah konservasi pada dasarnya bersifat khusus sehingga
tidak semua orang mengakses secara bebas dan leluasa. Bagi masyarakat umum yang ingin
memasuki wilayah tersebut mesti memiliki surat izin terlebih dahulu.

Kawasan Konservasi Di Indonesia

Contoh kawasan konservasi di Indonesia baik flora maupun fauna yang bisa dikunjungi:

1. Taman Nasional Lore Lindu (Sulawesi)

14
2. Taman Nasional Ujung Kulon (Banten)

3. Waigeo Barat (Raja Ampat)

4. Taman Nasional Kerinci Seblat (Sumatra)

5. Taman Nasional Gunung leuser (Sumatra)

15
6. Tanjung Putting (Kalimantan)

F. PEMANFAATAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

Keberadaan flora dan fauna memberikan banyak sekali manfaat bagi kehidupan
manusia, khususnya pada pemenuhan sumber daya alam. Contohmya sebagai berikut :

Sumber Pangan

Manfaat yang pertama dari adanya flora dan fauna adalah sebagai sumber
pangan.Bahkan berbagai macam kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh manusia terdapat pada
flora dan fauna.Contohnya seperti beras, gandum, singkong, ikan, unggas, dan berabgai macama
flora dan faunan yang lainnya.Namun, dalam memenuhi kebutuhan pangannya, manusia juga
harus sesuai dengan kebutuhannya saja.Jangan sampai akibat keserakahan manusia, menjadikan
jumlah persediaan flora dan faunan menjadi lebih sedikit.

2. Peternakan

Peternakan merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh manusia dengan maksud untuk
mengembang biakan hewan yang dapat dikonsumsi.Selain sebagai sumber pangan, hewan ternak

16
juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam aktivitas yang lainnya, sepereti diperjualbelikan
sehingga meningkatkan ekonomi.

3. Perikanan/Tambak

Perikanan atau tambak merupakan sebuah usaha yang di fokuskan pada


pengembangbiakan biota air (baik air laut, tawar, atau payau).Apalagi wilayah Indonesia yang
2/3 bagiannya berupa peraian, sektor perikanan bisa menjadi salah satu komoditas andalan dari
negara kita.

4. Sumber Pendapatan Devisa

Devisa adalah valuta asing yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran dengan luar
negeri yang diterima dan diakui luas oleh dunia internasional.Lalu hubungannya dengan manfaat
flora dan faunan itu apa?Jadi, flora dan fauna di Indonesia yang memiliki nilai jual di pasar
Internasional di budidayakan yang nantinya bisa dijual ke negara lain.Hasil keuntungan tersebut
bisa menjadi devisa bagi negara kita.

5. Sumber Energi

17
Flora dan fauna bisa dimanfaatkan sebgai sumber energi, contohnya seperti pemanfaatan kotoran
ternak sebagai sumber energi bio gas dan bahan bakar alternatif.

6. Tradisi/Budaya

Indonesia merupakann negara yang memiliki banyak sekali keragaman tradisi dan budaya. Nah
salah satunya adalah musik angkung yang bahannya terbuat dari bambu asli dalam negeri.Selain
musik angklung, ada juga karapan sapi di Madura.

7. Hiasan

Pasti kamu pernah melihat hiasan dinding berupa kepala kijang, entah itu dirumah
tetangga, ataupaun di film-film.Nah, tenyata keberadaan flora dan fauna juga bisa dimanfaatkan
sebagai hiasan, baik untuk aksesoris rumah, atau di pakai di tubuh, misalnya seperti mutiara.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa persebaran
sumber-sumber alam yang menyangkut air, dunia tumbuh-tumbuhan serta kesuburan tanah dan
sinar matahari dan lain-lain tidaklah merata di permukaan bumi ini. sehingga, persebaran flora
dan fauna pun juga tidak menyebar secara merata di permukaan bumi ini.

B. Saran
Dengan adanya karya tulis ini maka penulis mengharapkan agar masyarakat dapat
menjaga kelestarian flora dan fauna di sekitar kita.

19
DAFTAR PUSTAKA

Adisoemarto, Soenartono. 2005. Penerapan dan Pemanfaatan Taksonomi untuk


Mendayagunakan Fauna Daerah: Zoo Indonesia Vol. 15(2): 87 – 100.

Banowati, Eva. 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Christanto, Indrayanti.2013. Flora dan Fauna. Diakses pada hari Jumat, 31 Maret 2017 pukul
12.32 di www.geografikoe.com

Kusmana,Cecep dan Hikmat, Agus. 2015. Keanekaragaman Hayati Flora Di Indonesia. Bogor:
diakses pada www.journal.ipb.ac.id tanggal 03 April 2017.

Rara, Miede Emirilda. 2014. Materi Biosfer. Lampung: diakses pada www.digilib.unila.ac.id
tanggal 03 April 2017.

Susilawati. Regional Indonesia : Kondisi Fisik Wilayah Indonesia. Diakses pada hari Rabu, 29
Maret 2017 pukul 19.08 WIB di www.file.upi.edu.com

20

Anda mungkin juga menyukai