Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KONSEP RUANG

OLEH :

KELOMPOK 1
KETUA : DIANTRI UTARI
ANGGOTA : VERIAL
ROHMA YULIA PUTRI
M. AL HAKIM

MTs NEGERI 2 WAKATOBI


KALEDUPA
2020
KATA PENGANTAR

‫ررمحسيمماِللاررسحممن الم مبسســــــــــــــــــمم‬

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kaledupa, 14 Januari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG....................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................2
C. TUJUAN .......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3

A. DEFINISI KONSEP RUANG........................................................................3


B. LOKASI.........................................................................................................4
C. POTENSI.......................................................................................................8
D. IKLIM............................................................................................................9
E. BENTUK MUKA BUMI...............................................................................11
F. FLORA DAN FAUNA...................................................................................12

BAB III PENUTUP....................................................................................................16

A. KESIMPULAN..............................................................................................16
B. SARAN..........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................17

BAB I ii
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ruang merupakan tempat segala peristiwa terjadi. Segala peristiwa maupun


kejadian yang terjadi merupakan konsep Ruang. Setiap ruang memiliki karakteristik yang
berbeda, hal tersebut mengakibatkan perbedaan sumber daya dan potensi yang dihasilkan.
Kaitannya dengan Keadaan Alam Wilayah Indonesia, maka setiap wilayah dan
kenampakan alam yang berbeda-beda menghasilkan sumber daya alam yang beraneka
ragam. Karena itu tidak ada satu orang pun yang dapat memenuhi kebutuhannya sediri,
setiap ruang memerlukan sumber daya dari tempat atau ruang lainnya. Disinilah terjadi
konektivitas antara satu ruang dengan lainnya. Ruang mejadi tempat manusia untuk
berinteraksi. Seseorang memerlukan orang lain untuk dapat melakukan interaksi, manusia
juga senantiasa melakukan mobilitas (perpindahan) dari satu ruang ke ruang lainnya.
Ruang memiliki keterkaitan dengan Waktu, setiap kejadian di suatu ruang berkaitan dengan
peristiwa di masa lampau pada ruang tersebut, dan dapat dijadikan pedoman hidup pada
masa yang akan datang. Untuk mendapatkan informasi keruangan dapat menggunakan
sebuah peta.

Setiap ruang di permukaan bumi memiliki ciri khas tertentu yang berbeda antara
suatu wilayah dengan wilayah yang lain. Untuk itu, pada makalah ini akan dibahas tentang
konsep ruang yang ada di Negara Indonesia untuk mengetahui karakteristik yang menjadi
cirri khusus ruang di Indonesia. Dengan mengenal karakteristik baik lokasi, potensi, iklim,
bentuk muka bumi, geologis serta flora dan fauna yang ada di Indonesia maka akan lebih
mudah dalam mengenali karakteristik pada suatu daerah. Dengan karakteristik ini juga
dapat diketahui bagaimana kehidupan sosial masyarakat pada suatu wilayah tertentu.

B. RUMUSAN MASALAH
1
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep ruang (lokasi, potensi, iklim, bentuk muka bumi,geologis,
flora dan fauna) yang ada di Indonesia
2. Bagaimana karakteristik dari setiap kosep ruang (lokasi, potensi, iklim, bentuk
muka bumi,geologis, flora dan fauna) di Indonesia.

C. TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui konsep ruang (lokasi, potensi, iklim, bentuk muka


bumi,geologis, flora dan fauna) yang ada di Indonesia
2. Mengetahui karakteristik dari setiap kosep ruang (lokasi, potensi, iklim, bentuk
muka bumi,geologis, flora dan fauna) di Indonesia.

BAB II 2

PEMBAHASAN

A. DEFINISI KONSEP RUANG


Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya
sebagian yang digunakan makhluk hidup untuk tinggal. Ruang juga dapat diartikan sebagai
wadah dari semua aktivitas manusia, hewan, tumbuhan yang ada di permukaan bumi.
Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi. Tapi juga
lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup
perairan yang terdapat di permukaan bumi yaitu laut, sungai, danau, ataupun yang ada di
bawah permukaan bumi (air tanah) sampai ke kedalaman tertentu. Konsep ruang adalah
konsep yang berfokus pada lokasi dan distribusi keruangan, serta cara orang mengatur dan
mengelola ruang yang ditinggali. Karakteristik lingkungan dan manusia dipengaruhi oleh
lokasi mereka.

B. LOKASI

Jika dilihat dari letak geografis maka Indonesia terletah diantara dua benua dan dua
samudera. Benua yang mengapit Indonesia adalah benua Asia yang terleta di sebelah utara
Indonesia dan benua Australia yang terletak di sebelah selatan Indonesia. Samudera yang
mengapit Indonesia adalah samudera Pasifik disebelah timur Indonesia dan Samudera
Hindia di sebelah barat Indonesia. Letak geografis ditentukan berdasarkan posisi nyata
dibanding posisi daerah lain. Posisi Indonesia sangat setrategis dan penting dalam
kaitannya dengan perekonomian. Indonesia berada persimpangan lalu lintas dunia.Letak
geografis merupakan salah satu determinan yang menentukan masa depan dari suatu negara
dalam melakukan hubungan internasional. Meski untuk sementara waktu diacuhkan,
kondisi geografis suatu negara sangat menentukan peristiwa-peristiwa yang memiliki
pengaruh secara global.

3
Secara Astronomis, Indonesia terletak pada 6o LU (Lintang Utara) - 11o LS (Lintang
Selatan) dan antara 95o BT (Bujur Timur) - 141o BT (Bujur Timur). Pengaruh dari letak
dilihat dari garis bujur, maka Indonesia memiliki perbedaan waktu yang dibagi menjadi
tida daerah waktu yaitu Indonesia bagian timur (WIT), Indonesia bagian tengah(WITA),
dan Indonesia bagian barat(WIB).
C. POTENSI

1. Potensi Sumber Daya Alam

Indonesia adalah negara beriklim tropis yang berbentuk kepulauan. Kondisi ini
menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak potensi sumber daya
alam. Sumber daya alam biotik maupun sumber daya alam abiotik ini memberikan banyak
manfaat bagi masyarakat dan negara. Diantara potensi sumber daya alam Indonesia yang
dapat diperbaharui maupun yang tak terbaharukan adalah hutan, laut, udara, tanah dan hasil
tambang. Berikut adalah penjelasan masing- masing potensi sumber daya alam Indonesia.

a. Hutan
Hutan di wilayah Indonesia merupakan hutan terbesar ketiga di dunia. Luas hutan
Indonesia sekitar 99 juta hektar yang membentang dari Indonesia bagian barat sampai
bagian timur. Akan tetapi luas hutan tersebut semakin berkurang dari waktu ke waktu.
Padahal potensi hutan Indonesia sangat besar. Tidak hanya kayunya saja, namun semua
makhluk yang mendiami hutan termasuk dalam potensi sumber daya hutan.
Keanekaragaman hayati yang berada di hutan bermanfaat dan berperan penting dalam
keseimbangan lingkungan hidup.

b. Laut
Indonesia pernah dikenal sebagai negara maritim. Ini dikarenakan sebagian besar
wilayah Indonesia diliputi lautan dan samudera. Lautan di wilayah Indonesia kaya akan
berbagai jenis ikan yang melimpah. Potensi ikan di laut Indonesia bisa menembus 6 juta
ton per tahun. Potensi tersebut menempati urutan keempat pada tahun 2009. Kementrian
4
kelautan dan perikanan sebagai perwakilan negara talah melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan jumlah penangkapan ikan. Ikan- ikan hasil tangkapan kemudian diolah
menjadi berbagai produk, salah satunya adalah ikan kaleng. Ini sebagai upaya
peningkatkan industri perikanan di Indonesia. Tidak hanya ikan, potensi laut Indonesia juga
meliputi keragaman biota yang tinggal di dalamnya. Setidaknya terdapat lebih dari 500
jenis rumput laut dan tak kurang dari 900 jenis terumbu karang yang mempunyai potensi
besar untuk kehidupan masyarakat Indonesia.

c. Tanah
Tanah berasal dari jenis- jenis batuan yang mengalami pelapukan. Semakin banyak
batu yang mengalami pelapukan maka semakin tebal tanah yang dihasilkan. Semakin
dalam lapisan tanah, maka semakin tua pula umur tanah tersebut. Tanah di Indonesia bisa
dikelompokkan menjadi 3 menurut sifat batuan induknya.

 Tanah vulkanik – Tanah ini terbentuk dari material hasil letusan gunung berapi.
Tanah vulkanik jelas lebih subur dari jenis tanah lainnya. Tanah yang subur tersebut sangat
membantu dalam bidang pertanian. Ini lah sebabnya kaki gunung menjadi daerah yang
cocok untuk bertani dan berkebun.

 Tanah non- vulkanik – Nama lain dari jenis tanah ini adalah tanah tersier yang mana
tidak terbentuk dari proses vulkanisme. Tanah non- vulkanik banyak tersebar di daerah
Kepulauan Riang, Bangka dan daerah lain di Pulau Sumatera.

 Tanah organik – Sebutan lain dari tanah organik yakni tanah humus atau tanah
gambut. Tanah organik berasal dari timbunan sisa- sisa tanaman dan banyak terdapat di
rawa- rawa. Tanah organik berwarna hitam dan banyak di jumpai di Merauke dan pesisir
Kalimantan.

d. Hasil Tambang
Pertambangan menjadi potensi sumber daya alam yang banyak dicari karena nilai
ekonomisnya yang tinggi. Tiga hasil tambang yang paling populer di Indonesia adalah
minyak bumi, gas alam dan batu bara. Ketiganya dijadikan sebagai sumber bahan bakar
dalam berbagai bidang.

5
 Potensi sumber daya tambang yang pertama yakni minyak bumi. Potensi minyak
bumi terutama di Indonseia terus mengalami penurunan setiap tahunnya. Indonesia sudah
melakukan impor minyak bumi guna memenuhi kebutuhan di dalam negri. Pembangkit
listik di Indonesia masih banyak yang menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar.

 Potensi tambang yang kedua adalah gas alam. Potensi gas alam di Indonesia masih
sangat banyak. Cadangan gas alam Indonesia sekitat 2.8 triliun meter kubik. Kondisi ini
menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor gas alam terbesar di dunia.

 yang ketiga yaitu batu bara. Negara Indonesia berada dalam urutan kelima yang
menghasilkan batu bara paling banyak di dunia. Batu bara juga dimanfaatkan sebagai
bahan bakar dalam sektor pembangkit listrik. Hanya saja penggunaannya masih kalah
populer dari minyak bumi.

2. Potensi Bencana

a. Letusan Gunung Berapi di Indonesia

Indonesia adalah negara yang memiliki paling banyak gunung


berapi aktif di seluruh dunia. Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik beserta
Lempeng Indo-Australia adalah tiga lempeng tektonik aktif yang
menyebabkan terjadinya zona-zona tumbukan yang kemudian
membentuk gunung-gunung berapi ini. Indonesia diperkirakan memiliki
129 gunung berapi, semuanya diawasi dengan hati-hati oleh Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Hal ini dilakukan karena
sejumlah gunung berapi di Indonesia terus menunjukkan aktivitas.
Apalagi, diperkirakan lebih dari lima juta orang tinggal (dan/atau kerja)
di "zona bahaya" sebuah gunung berapi (yang harus segera dievakuasi
kalau gunungnya menunjukkan aktivitas yang naik secara signifikan).
Selain mengakibatkan korban jiwa, letusan gunung berapi bisa
menyebabkan kerusakan yang berarti bagi ekonomi lokal dengan
merugikan perusahaan-perusahaan kecil dan menengah yang terlibat di
industri pariwisata, kuliner, akomodasi komersil, pertanian, perkebunan,
dan peternakan.

b. Gempa Bumi di Indonesia

Gempa bumi mungkin adalah ancaman bencana alam terbesar di


Indonesia karena terjadi tiba-tiba dan bisa menyerang wilayah padat
penduduk, seperti kota-kota besar. Gempa bumi dengan kekuatan
6
sekitar 5 skala Richter terjadi hampir setiap hari di Indonesia namun
biasanya tidak menyebabkan - atau hanya sedikit menyebabkan -
kerusakan. Gempa bumi merupakan ancaman konstan di Indonesia
karena pertemuan lempeng tektonik dan aktivitas vulkanik di wilayah
ini.

c. Tsunami di Indonesia

Sebuah gempa bumi atau letusan gunung berapi dalam laut bisa
menyebabkan gelombang tsunami yang memiliki dampak mengerikan
bagi manusia dan semua objek di dekat laut. Pada tahun 2004, sejumlah
negara di dunia diguncang oleh gempa bumi di Samudera Hindia dan
tsunami yang menyusul kemudian, menewaskan 167.000 orang di
Indonesia (terutama Aceh) dan mengakibatkan perpindahan lebih dari
setengah juta orang karena ribuan rumah disingkirkan oleh air lautnya.
Meskipun sebuah tsunami yang sangat besar seperti yang terjadi pada
akhir tahun 2004 sangat jarang, wilayah Sumatra sering dikejutkan
dengan gempa bumi di bawah laut yang berpotensi menyebabkan
tsunami.

d. Banjir di Indonesia
Musim hujan di Indonesia (yang terjadi dari Desember sampai
Maret) biasanya menyebabkan curah hujan yang tinggi. Dikombinasikan
dengan pengundulan hutan dan saluran-saluran air yang tersumbat oleh
sampah, ini bisa menyebabkan sungai-sungai meluap dan terjadi banjir.
Banjir dan tanah longsor terjadi di banyak wilayah di Indonesia dan bisa
menyebabkan jatuhnya ratusan korban, hancurnya rumah-rumah dan
infrastruktur lain, dan kerugian bagi bisnis-bisnis lokal.

e. Kebakaran Hutan Buatan Manusia di Indonesia

Secara umum, orang Indonesia memiliki kesadaran rendah akan


praktik lingkungan yang berkelanjutan. Hal ini tercermin dari
penggunaan praktik tebang-dan-bakar oleh petani dan perusahaan
(sebuah strategi untuk membersihkan lahan demi perkembangan
7
perkebunan, biasanya untuk perluasan perkebunan kelapa sawit atau
industri pulp dan kertas), terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan.
Strategi tebang-dan-bakar adalah pilihan yang paling murah makanya
sering digunakan. Meski praktik ini sebenarnya tidak diijinkan oleh
hukum Indonesia, penegakan hukum yang lemah dan adanya korupsi
memungkinkannya. Namun, praktik tersebut mengimplikasikan risiko
dan dampak besar untuk lingkungannya.

D. IKLIM

Jika dilihat dari posisi astronomis Indonesia terletak di kawasan iklim tropis dan
berada di belahan timur bumi. Indonesia berada di kawasan tropis, hal ini membuat
Indonesia selalu disinari matahari sepanjang tahun. Di Indonesia hanya terjadi dua kali
pergantian musim dalam setahun yaitu musim kemarau dan hujan. Negara-negara yang
memiliki iklim tropis pada umumnya dilimpahi alam yang luar biasa. Curah hujan tinggi
akan membuat tanah menjadi subur, Flora dan fauna juga sangat beraneka ragam.
Indonesia memiliki tiga jenis iklim, yaitu:
1. Iklim Musim (Muson), terjadi karena angin musim yang bertiup berganti arah setiap
setengah tahun sekali. Angin musim terdiri dari angin musim barat daya dan angin musim
timur laut. Iklim ini membuat Indonesia mengalami perubahan musim setiap 6 bulan sekali.
Angin musim barat daya yang bertiup dari bulan Oktober hingga April bersifat basah
sehingga Indonesia mengalami musim hujan pada kurun waktu tersebut. Angin musim
timur laut yang bertiup dari bulan April hingga Oktober bersifat kering sehingga Indonesia
mengalami musim kemarau pada kurun waktu tersebut.
2. Iklim Tropika (Panas), karena letak astronomi Indonesia itu sendiri yang berada
antara daerah di lintang 23,5ᵒ – 40ᵒ LU/ LS. Iklim tropis ini membuat Indonesia kaya akan
penyinaran matahari sekaligus mempunyai curah hujan yang banyak pula.
3. Iklim Laut, merupakan iklim yang banyak mendatangkan hujan yang bersifat
lembab sehingga Indonesia akan mengalami musim hujan yang berkepanjangan. Iklim ini
dimiliki Indonesia karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang didominasi oleh
perairan laut

8
Dengan adanya perubahan iklim bisa menyebabkan dampak serius pada pertanian,
kesehatan, perekonomian dan lain sebagainya. Peningkatan temperatur harian ini
berpengaruh dalam curah hujan yang biasanya ditentukan oleh sirkulasi monsun asia dan
australia. Sirkulasi monsun mempunyai dua musim yang berubah dalam kurun waktu 6
bulan sekali yaitu musim hujan dan musim kemarau.

E. BENTUK MUKA BUMI

Berdasarkan letak geologis wilayah Indonesia merupakan pertemuan dari berbagai


lempeng dunia. Hal ini menyebabkan berbagai hal yang mengakibatkan terjadinya
perubahan permukaan bumi. Secara garis besar perbedaan muka bumi diakibatkan oleh
pergerakan muka bumi (diastropisme). Pergerakan kerak bumi disebabkan oleh adanya
tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga pengubah muka bumi
yang berasal dari dalam bumi. Sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga pengubah muka
bumi yang berasal dari luar.Tenaga endogen meliputi tektonisme (Patahan dan Lipatan),
vulkanisme dan seisme (gempa bumi). Sedangkan tenaga eksogen sebagai contoh adalah
pengikisan (erosi bisa oleh air, angin, gelombang, gletser dan organisme), pelapukan
(pelapukan fisik, kimiawi dan pelapukan biologis), dan pengangkutan material. Akibat
tenaga tersebut membuat permukaan bumi tidak rata. Bentuk permukaan bumi yang ada di
Indonesia antara lain:
1. Gunung dan Pegunungan

Gunung adalah bagian permukaan bumi yang berbentuk kerucut atau kubah yang
berdiri sendiri dan terdiri atas satu puncak tertinggi yang dibatasi lereng. Tipe gunung di
dunia dibagi menjadi 3 tipe yaitu
 Tipe kerucut (gunung api strato)
Bentuknya seperti kerucut dan memiliki lereng curam. Magma yang dikeluarkan sangat
kental dan lengket serta aliran magma lambat. Memiliki daya letus yang tinggi (eksplosif).
Contoh gunung tipe kerucut: gunug takubanperahu (Jawa Barat), gunung Semeru (Jawa
9
timur) dan Gunung Merapi (Jawa tengah).

 Tipe prisma (gunung api perisai)


Gunung tipe prisma memiliki puncak yang lebar dan lereng yang landai. Megma yang
dikeluarkan berbentuk cair bersuhu tinggi dan aliran sangat cepat. Ferkuensi letusan
lumayan sering. Contoh Gunung: gunung api Mauna Lao di Kepulauan Hawai.

 Tipe corong (gunung api Maar)


Gunung tipe corong memiliki bentuk seperti corong dan dikelilingi dengan dinding yang
terjal. Gunung tipe corong saat terjadi erupsi mengeluarkan magma yang kental dan
menuruni lereng. Saat meletus terjadi letusan yang sangat dahsyat. Contoh
gunung:Gunung Bromo di Jawa Timur.

2. Dataran Tinggi
Adalah suatu daerah berbentuk datar di peprmukaan bumi yang mempunyai
ketinggian lebihdari 500 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi memiliki suhu udara
yang sejuk dengan tanah yang subur sehingga cocok digunakan untuk daerah pertanian.
Terdapat kjenis dataran tinggi yang memiliki puncak datar dan cukup luas yang disebut
Plato. Contoh dataran tinggi di Indonesia antara lain: Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi
Dieng dan Dataran Tinggi Malang.

3. Dataran Rendah

Dataran rendah merupakan daerah datar yang memiliki ketinggian yang hampir
sama. Dataran rendah cocok digunakan sebagai wilayah pertanian, perkebunan, peternakan,
kegiatan industri dan sentra bisnis. Pada dataran rendah terdapat heteroginitas mata
pencaharian penduduk yang diantaranya petani, buruh tani, pedagang hasil bumi, peternak,
perajin alat-alat rumah tangga dan pertanian, buruh musiman, perkerja jasa, wiraswasta,
10
pedagang dsb.
4. Daerah Pantai

Daerah pantai adalah batas antara wilayah daratan dengan lautan. Penduduk di
sekitar pantai erat kaitannya dengan kegiatan perikanan dan kelautan misalnya menangkap
ikan, budidaya ikan, mutiara, rumput laut dan udang, pembuat tambak garam, jasa
pariwisata. Penduduk di sekitar pantai memiliki ciri kulit gelap, berbicara keras, pandai
berenang. Rumah di daerah pantai memiliki ventilasi danyak dan atap terbuat dari genting
tanah.

F. GEOLOGIS

Geologis Berdasarkan letak geologinya, wilayah Indonesia dikategorikan menjadi


3, yaitu:
1) Daerah dangkalan Sunda
2) Daerah dangkalan Sahul
3) Daerah antara dangkalan Sunda dan dangkalan Saahul

Indonesia bagian barat merupakan bagian dari benua Asia, sedangkan Indonesia
bagian timur bagian dari benua Australia, sedangkan bagian tengah merupakan daerah
peralihan yang disebut daerah Wallace. Dilihat dari segi jalur pegunungan yang ada,
kepulauan Indonesia juga terletak diantara dua rangkaian pegunungan muda. Pengunungan
di Indonesia bagian barat merupakan bagian dari rangkaian Sirkum Mediterania, sedangkan
pegunungan Indonesia bagian timur merupakan rangkaian bagian pengunungan Sirkum
Pasifik.
Akibat dari letak geologis Indonesia maka:
1) Kepulauan Indonesia memiliki banyak gunung api yang aktif, laut dibagian Indonesia
barat dan Indonesia timur dangkal.
2) Di Indonesia tengah lautnya dalam, Indonesia menyimpan banyak barang tambang
mineral. 11
3) Wilayah Indonesia merupakan wilayah yang labil sering terjdi gempa tektonik dan
vulkanik.
4) Pegunungan di Indonesia merupakan rangkaian pegunungan muda Sirkum Pasifik dan
Sirkum Mediterania.

Kita dapat megetahui bahwa keadaan geologis wilayah Indonesia dipengaruhi oleh
wilayah sekitar, yaitu wilayah Indonesia diantara Australia dan Asia meyebabakan berbagai
dampak.

G. FLORA DAN FAUNA

Indonesia merupakan negara yang memiliki ragam tumbuhan dan hewan yang
banyak. Baik persebaran flora maupun fauna di Indonesia sangat beragam, dibedakan
menjadi tipe Asiatis di bagian barat, tipe peralihan di bagian tengah serta tipe Australis di
bagian timur. Pengertian flora adalah keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan suatu
habitat atau daerah tertentu. Sementara pengertian fauna adalah keseluruhan kehidupan
hewan suatu habitat atau daerah tertentu. Singkatnya, flora adalah tumbuhan, sedangkan
fauna adalah hewan.

Di Indonesia memiliki kekayaan alam termasuk pada ragam flora dan fauna yang
tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Ada banyak jenis tumbuhan dan hewan yang ada di
Indonesia, dari tipe Asiatis, peralihan dan Australis. Bahkan ada banyak pula hewan
endemik Indonesia yang khas dan tidak ditemui di negara lain. Persebaran flora dan fauna
memang dipengaruhi letak geografis serta faktor lain seperti bentang alam dan sejarah.
Persebaran flora dan fauna di Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace dan garis Weber.
Garis Wallace memisahkan Indonesia bagian barat dan tengah. Sementara garis Weber
memisahkan Indonesia bagian tengah dan timur.

1. Persebaran flora di Indonesia


12

Persebaran flora di Indonesia dibagi menjadi tiga yakni tipe Asiatis (wilayah barat),
tipe peralihan (wilayah tengah) dan tipe Australis (wilayah timur).

a. Flora Indonesia Bagian Barat (Asiatis)

Persebaran flora di Indonesia bagian barat disebut dengan tipe Asiatis. Hal ini
dikarenakan banyak flora di bagian barat yang hampir sama dengan flora di benua Asia
pada umumnya. Wilayah Indonesia bagian barat sendiri meliputi pulau Sumatera, Jawa dan
Kalimantan. Terdapat beragam flora di bagian barat Indonesia dengan sifat heterogen,
terutama dipengaruhi karena iklim hujan tropis dengan curah hujan tinggi. Beberapa variasi
tumbuhan di Indonesia bagian barat antara lain jenis tanaman lumut, paku, jamur, meranti,
mahoni, damar dan lain-lain.

Terdapat pula banyak jenis hutan seperti hutan hujan tropis, hutan musim, hutan
sabana tropis dan hutan bakau atau mangrove di daerah pesisir pantai. Ada juga beberapa
flora endemik Indonesia yang khas di bagian barat ini misalnya adalah bunga Rafflesia
Arnoldi atau bunga bangkai di Bengkulu yang menjadi ciri khas flora tipe Asiatis.

b. Flora Indonesia Bagian Tengah (Peralihan)

Persebaran flora di Indonesia bagian tengah disebut dengan tipe peralihan atau
disebut juga dengan flora kepulauan Wallace karena terletak pada garis wallace yang
memisahkan flora-fauna tipe Asiatis dan Australis. Wilayah Indonesia bagian tengah
meliputi pulau Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.

Iklim di Indonesia bagian tengah cenderung memiliki kelembapan udara dan curah
hujan yang lebih rendah sehingga memberi dampak pada flora yang ada. Akibatnya flora
tipe peralihan banyak didominasi oleh hutan pegunungan, hutan sabana dan stepa tropis
karena curah hujan yang rendah. Ada juga variasi tanaman rempah-rempah seperti pala,
13
cengkeh, kayu cendana, kayu eboni, anggrek dan masih banyak lagi yang lainnya. Hal
tersebut menjadi ciri khas yang ada pada persebaran flora tipe peralihan di Indonesia
bagian tengah.

c. Flora Indonesia Bagian Timur (Australis)

Persebaran flora di Indonesia bagian timur disebut dengan tipe Australis. Hal ini
dikarenakan persebaran flora di Indonesia bagian timur hampir sama dengan flora di benua
Australia secara umum. Wilayah Indonesia bagian timur meliputi Papua, Maluku dan
sekitarnya. Iklim yang ada di Indonesia bagian timur didominasi oleh hutan hujan tropis
dan hutan pegunungan. Selain itu juga banyak ditemui tanaman seperti pohon sagu, pohon
nipah dan hutan bakau atau mangrove yang ada di daerah pesisir pantai. Daerah timur
Indonesia juga memiliki tanaman khas Australis seperti pohon rasamala, tanaman
eucalyptus serta jenis pemetia pinnata atau motea yang lazim ditemui di benua Australia.
2. Persebaran Fauna di Indonesia

Persebaran fauna di Indonesia dibagi menjadi tiga yakni tipe Asiatis (wilayah barat),
tipe peralihan (wilayah tengah) dan tipe Australis (wilayah timur).

a. Fauna Indonesia Bagian Barat (Asiatis)

Persebaran fauna Indonesia bagian barat dikenal dengan tipe Asiatis, sama dengan
persebaran floranya. Hal ini karena fauna di bagian barat Indonesia hampir sama dengan
jenis fauna di benua Asia secara keseluruhan. Pengaruh kedekatan letak dan kondisi
permukaan bumi menjadi faktor utamanya. Wilayah Indonesia bagian barat pada
persebaran fauna tipe Asiatis meliputi pulau Sumatera, Jawa dan juga Kalimantan. Di
bagian barat, banyak ditemui fauna tipe mamalia, reptil, burung hingga ikan yang banyak
ditemui di wilayah benua Asia lainnya.

Ada banyak pula hewan endemik khas tipe Asiatis di Indonesia wilayah barat.
14
Contoh hewan endemik Indonesia yang khas dan unik di bagian barat ini antara lain adalah
badak bercula satu, tapir, harimau sumatera, siamang, ikan pesut mahakam, orangutan,
harimau loreng, kera gibon dan masih banyak lagi yang lainnya.

b. Fauna Indonesia Bagian Tengah (Peralihan)

Persebaran fauna Indonesia bagian tengah dikenal dengan tipe peralihan atau juga
dikenal sebagai fauna kawasan Wallace karena berada di garis wallace yang memisahkan
tipe Asiatis dan Australis. Wilayah Indonesia bagian tengah meliputi pulau Sulawesi, Bali
dan Nusa Tenggara. Karena letaknya di tengah, ada beberapa fauna tipe Asiatis dan
Australis yang masuk dalam tipe peralihan ini. Contoh fauna Asiatis seperti kera atau fauna
Australis seperti kuskus juga banyak dijumpai di wilayah Indonesia bagian tengah ini.
Ada juga beberapa hewan endemik khas tipe peralihan di Indonesia wilayah tengah.
Contoh hewan endemik Indonesia yang khas dan unik di bagian tengah antara lain adalah
komodo, anoa, babirusa, monyet hantu, burung maleo dan masih banyak lagi yang lainnya.

c. Fauna Indonesia Bagian Timur (Australis)

Persebaran fauna di Indonesia bagian timur disebut dengan tipe Australis, sama
seperti floranya. Hal ini dikarenakan persebaran fauna di Indonesia bagian timur memiliki
kesamaan dengan fauna di benua Australia secara umum. Wilayah Indonesia bagian timur
meliputi Papua, Maluku dan sekitarnya. Di bagian timur terdapat banyak jenis hewan yang
lazim ditemui di benua Australia, sebut saja seperti kangguru, walaby, koala serta berbagai
jenis burung, reptil dan primata lainnya yang khas. Sementara hewan seperti kera dan
mamalia jarang ditemui di wilayah ini. Ada juga beberapa hewan endemik khas tipe
Australis di Indonesia wilayah timur. Contoh hewan endemik Indonesia yang khas dan unik
di bagian timur antara lain adalah burung cendrawasih, kasuari, merak gouravictori,
kangguru mantel emas, nuri sayap hitam, hiu bintik dan masih banyak lagi yang lainnya.

15

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Secara umum konsep ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara
keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan makhluk hidup untuk tinggal. Setiap
ruang di muka bumi memiliki karakteristik yang menjadi suatu kekhasan dari setiap tempat
tersebut. Adapun konsep ruang didindonesia meliputi lokasi/letak, Potensi, Iklim, Bentuk
muka bumu, Geologis serta Flora dan Fauna. Setiap konsep ruang tersebut memiliki
karakteristik khususnya untuk wilayah Indonesia secara umum.

Indonesia terletak diapit oleh dua benua dan dua samudera. Berdasarkan letak
Indonesia ini, sangat berpengaruh terhadap potensi dan iklim di Indonesia. Indonesia
memiliki potensi sumber daya alam yang sangat melimpah mulai dari hutan sampai bahan
tambang. Tetapi,karena letak Indonesia juga sangat berpotensi terhadap peristiwa bencana
alam seperti letusan gunung api, geempa bumi, tsunami, banjir dll. Iklim di Indonesia
secara umum terbagi menjadi tiga, yaitu Iklim Musim (Muson), Tropikal dan Iklim Laut.
Berdasarkan letak geologinya, wilayah Indonesia dikategorikan menjadi 3, yaitu Daerah
dangkalan Sunda, Daerah dangkalan Sahul, Daerah antara dangkalan Sunda dan dangkalan
Saahul. Bentuk muka bumi di Indonesia pun beragam mulai dari Pegunungan/ perbukitan,
dataran tinggi, dataran rendah hingga daerah pantai. Berdasarkan letaknya ini pula, sangat
mempengaruhi keragaman jenis flora dan fauna yang ada di Indonesia.

B. SARAN

Diharapkan agar mempelajari lebih dalam tentang materi-materi yang dibahas agar
dapat lebih dimengerti dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA
16

Estri, Dwi Jayanti Winda. 2016. Modul IPS : Konsep Ruang Dan Interaksi Antar Ruang.
Universitas Negeri Yogyakarta : Yogyakarta

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/iklim-di-indonesia

https://www.zonareferensi.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/

http://www.donisetyawan.com/bentuk-muka-bumi-indonesia/

17

Anda mungkin juga menyukai