PERILAKU KONSUMEN
DISUSUN OLEH :
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan masalah yang berjudul “Teori dan Model Perilaku Konsumen"
ini dengan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Human Relation. Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
mengenai pentingnya hubungan internal dan eksternal human relation bagi penulis
maupun pembaca.
Penulis,
Kelompok II
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan masalah
2
BAB II
Schiffman dan Kanuk (2000), mengatakan bahwa teori ini adalah studi
tentang bagaimana seseorang membuat sebuah keputusan untuk membelanjakan
sumber daya yang mereka punya misalnya uang, waktu, dan tenaga mereka untuk
mendapatkan produk yang akan dikonsumsi. Kotler dan Keller (2008), keduanya
sepakat bahwa teori perilaku konsumen adalah sebuah studi yang mempelajari
individu, kelompok, maupun organisasi dalam memilih, membeli, menggunakan,
dan mengevaluasi produk untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
1
M. Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran), (Yogyakarta:
Deepublish, 2018), hlm. 2.
3
Teori perilaku mengenai konsumen berkaitan dengan seluruh proses yang
dilakukan individu ketika mereka menghadapi tawaran sebuah produk, mulai dari
aktivitas mengetahui hingga mengevaluasi produk tersebut. Di samping itu, proses
pengambilan keputusan untuk menghabiskan uang, waktu, dan tenaga seorang
pelanggan juga menjadi bagian studi ini.
Teori ini pada awalnya dikembangkan oleh para ahli ekonomi klasik, yang
menyatakan bahwa keputusan untuk membeli merupakan hasil perhitungan
ekonomis rasional yang sadar, dimana pembeli individual berusaha menggunakan
barang-barang yang akan memberikan kegunaan (kepuasan) paling banyak sesuai
dengan selera dan harga-harga relatif.
Kemudian teori ini disempurnakan oleh para ahli ekonomi neoklasik yang
dikenal dengan teori kepuasan marginal (marginal utility). Menurut teori
kepuasan marginal ini, setiap konsumen akan berusaha mendapatkan kepuasan
maksimal, dan konsumen akan meneruskan pembelianya terhadap suatu produk
untuk jangka waktu yang lama, bila ia telah mendapatkan kepuasan dari produk
yang sama yang telah dikonsumsinya. Dalam hal ini, kepuasan yang didapat
sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dan
pengeluaran yang sama untuk beberapa produk lain, melalui suatu perhitungan
yang cermat terhadap konsekuensi dari setiap pembelian.
4
Ada beberapa asumsi yang mendasan teori ekonomi mikro ini, yaitu :
2. Teori Psikologis
3 Teori Antropologis
5
yang dikemukakan oleh Levy (1959), McMurry (1944), Newman (1955) dalam
Holbrook (1995). Dalam hal ini, ilmu psikologi menjadi basis yang kuat untuk
mempelajari perilaku konsumen.2
2
Basu Swastha Dharmmesta, “Riset Konsumen dalam Pengembangan Teori Perilaku
Konsumen dan Masa Depannya”, Jurnal Ekonomi, Vol. 14 No. 1 (1999), 2.
6
disajikan dalam buku yang ditulisnya berjudul "Consumer Behavior in Marketing
Strategy"
3
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 53.
7
Pada Gambar di atas dijelaskan bahwa terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi pilihan konsumen dalam membeli barang/jasa yaitu (1)
Konsumen individual, (2) lingkungan dan (3) penerapan strategi pemasaran.
Faktor pertama konsumen individual artinya bahwa pilihan untuk membeli
barang/jasa dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen seperti
kebutuhan, persepsi, sikap, kondisi geografis, gaya hidup dan karakteristik
kepribadian individu.4
4
Assael, Consumer Behavior and Marketing Action, (New York: PWS-KENT Publishing
Company, 1992). Hlm. 89.
8
biasanya berhubungan dengan produk yang ditawarkan, harga jual produknya,
strategi pemasaran yang dilakukan dan dan bagaimana pemasar melakukan
distribusi produk kepada konsumen.
9
Faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen terdiri
dari (1) faktor internal dan (2) faktor eksternal. Faktor internal ini dapat dirinci
lagi dalam persepsi, belajar, motivasi, sikap, emosi, ingatan, dan personality.
Menurut Hawkins (1998) persepsi adalah model proses informasi yang
berguna yang mempunyai empat langkah yaitu exposure, perhatian, interpretasi,
dan ingatan. Belajar adalah waktu yang digunakan untuk menjelaskan proses
informasi yang mana ingatan dan perilaku dirubah sebagai hasil dari proses
informasi yang disadari maupun yang tidak disadari. Motivasi adalah sebuah
pendirian yang mewakili sebuah kekuatan dari dalam yang tak dapat dilihat yang
merangsang dan mendorong sebuah respon perilaku dan memberikan arah yang
spesifik pada respon tersebut. Dengan demikian, motivasi merupakan
dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk
memperoleh kepuasan.5
5
D. Hawkins, Consumer Behavior: Building Marketing Strategy, (New York: McGraw-Hill,
1998), hlm. 117.
10
generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat
yang ada.
6
P. Kotler, Marketing Management: Analysis, Planing, Implementation, and Control.
(New York: Prentice-Hall Inc, 1997), hlm. 121.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Teori perilaku konsumen adalah studi yang mempelajari tentang tindakan
seseorang terhadap sebuah produk, jasa, brand atau perusahaan. Proses
pengambilan keputusan untuk menghabiskan uang, waktu, dan tenaga seorang
pelanggan juga menjadi bagian dari studi tersebut.
Teori perilaku konsumen telah mengalami perkembangan yang cukup pesat
meskipun studi ini baru menjadi perhatian para pakar pada tahun 1960an. Upaya-
upaya untuk mempelajari perilaku konsumen memang sudah dilakukan
sebelumnya, seperti penelitian untuk mengungkap motivasi konsumen seperti
yang dikemukakan oleh Levy (1959), McMurry (1944), Newman (1955) dalam
Holbrook (1995). Dalam hal ini, ilmu psikologi menjadi basis yang kuat untuk
mempelajari perilaku konsumen.
Model perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai suatu skema atau
kerangka kerja yang disederhanakan untuk menggambarkan aktivitas -
aktivitas konsumen. Model perilaku konsumen dapat pula diartikan sebagai
kerangka kerja atau sesuatu yang dalam mengambil keputusan pembeli. Terdapat
beberapa model perilaku konsumen, diantaranya adalah model perilaku
konsumen dari Assael (1992), model perilaku konsumen dari Hawkins (1998),
dan model perilaku konsumen dari Kotler (1997).
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Assael, 1992. Consumer Behavior and Marketing Action. New York: PWS-KENT
Publishing Company.
Dharmmesta, Basu Swastha. 1999. “Riset Konsumen dalam Pengembangan Teori
Perilaku Konsumen dan Masa Depannya” Jurnal Ekonomi Volume 14
(hlm. 2-4 ).
Firmansyah, M. Anang. 2018. Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran).
Yogyakarta: Deepublish.
Hawkins, D. 1998. Consumer Behavior: Building Marketing Strategy. New York:
McGraw-Hill.
Kotler, P. 1997. Marketing Management: Analysis, Planing, Implementation, and
Control. New York: Prentice-Hall.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
13