LANDASAN TEORI
Golongan gas yang berbahaya (benzene, vinyl klorida, air raksa uap)
Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah
Sementara itu, jenis pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan
menjadi dua, yaitu:
Pencemaran udara ruangan meliputi dari asap rokok, bau tidak sedap di
ruangan.
Jenis parameter pencemar udara didasarkan pada baku mutu udara ambien
menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999, meliputi:
Ozon (O3)
TSP (debu)
Pb (Timah Hitam)
polusi udara.
panas.
radiasi.
asap industri.
asap rokok.
Karbon
Sulfur
Rentan
Kategori
Nitrogen
monoksida
Ozon (O3)
Luka
Tidak
(SO2)
padaLuka pada
Beberapa
Beberapa
spesies
spesies
tumbuhan
tumbuhan
akibat
akibat
adaSedikit
Tidak
0-50
efek
berbau
kombinasi
dengan SO2dengan
(Selama
Jam)
Luka
Perubahan
kimia darah
Sedang
ada
efek
kombinasi
51
Partikulat
(NO2)
(CO)
Baik
dioksida
O3
4(Selama
Jam)
padaLuka
padaTerjadi
Beberapa
Beberapa
penurunan
spesies
spesies
pada
tumbuhan
Bau,
pandang
Jarak
Berbau
100
Tidak
101
Sehat
199
tapi
tidak
terdeteksi
Peningkatan Bau
pada
tumbuhan
danPenurunan
kardiovaskul warna.
ar
perokok
yang
jantung
jarak
pada
atlitya
keras
tanaman
turun
dan
terjadi
pengotoran
debu
di
mana-mana
penderita
asma
Meningkatn
ya
kardiovaskul
Olah
ar
ringan
pada
raga
Meningkatn
orang bukan
Meningkatn Meningkatn
mengakibatk
ya
ya
perokok
Sangat
sensitivitas
200-
yang
Tidak
sensitivitas sensitivitas
parnafasan
pasien yang
299
berpenyakit
Sehat
ya
an pengaruh
pada pasienpada pasien
pada
pasien
berpenyakit
Jantung, dan
berpenyakit berpenyakit
yang
asma
dan
akan tampak
asma
danasma
berpenyaklt
bronchitis
bronchitis
beberapa
paru-paru
kelemahan
kronis
bronchitis
yang terlihat
secara nyata
Berbahay 300
Sumber
Keterangan
Buangan kendaraan bermotor;Standar kesehatan: 10 mg/m3
dan
pembangkit listrik
(0.03 ppm)
Terbentuk di atmosfir
(0.12 ppm) selama 1 jam
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap. Adapun tahaptahap pelaksanaannya sebagai berikut :
a. Tahap persiapan dilaksanakan pada bulan Januari 2012, meliputi pengajuan
judul.
b. Tahap penulisan pada bulan Januari-Februari 2012, yaitu pengambilan data
melalui browsing internet dan literatur-literatur yang sudah ada yang
disesuaikan dengan materi yaitu Pentingnya Air Cucian Beras .
c. Tahap penyelesaian pada bulan awal Maret 2012, meliputi pengolahan data
dan penyusunan laporan.
BAB IV
PEMBAHASAN
membuat kualitas udara di kota besar semakin buruk untuk kesehatan manusia.
Sebagai contoh adalah DKI Jakarta yang saat ini menduduki peringkat tiga
dunia kota yang mempunyai kualitas udara yang buruk.
Menurut Harssema (1998), pencemaran udara diawali oleh adanya
emisi. Emisi merupakan jumlah pollutant (pencemar) yng dikeluarkan ke udara
dalam suatu waktu. Emisi dapat disebabkan oleh emisi alam maupun kegiatan
manusia. Emisi yang disebabkan oleh alam disebut biogenic emissions,
contohnya gas metan (CH4) yang timbul akibat dekomposisi bahan organic
oleh bakteri pengurai. Emisi yang disebabkan oleh manusia disebut
anthropogenic emissions contohnya hasil pembakaran fosil, pemakaian zat-zat
kimia yang disemprotkan ke udara.
2. Semakin sedikitnya pohon dan ruang terbuka hijau di kota besar. Dengan
semakin kompleksnya aktifitas manusia semakin banyak pula lahan yang
diperlukan oleh manusia. Penggunaan lahan yang banyak ini harus
mengorbankan banyak pohon. Dikota-kota besar banyak berdiri bangunanbangunan dan jalan raya, sehingga ruang untuk tumbuhnya pohon sangat
jarang ditemukan. Kondisi seperti ini membuat tingkat pencemaran udara yang
dihasilkan dari kendaraan bermotor tidak dapat didireduksi secara maksimal.
Manfaat pohon salah satunya adalah dapat mengikat, menjerat, dan
mengabsorbsi gas-gas berbahaya diudara yang dihasilkan oleh aktifitas
manusia.
3. Tidak adanya regulasi dari pemerintah dalam melarang pengoperasian
kendaraan dengan emisi gas yang tidak bersih bagi lingkungan.
yang tinggi. Dari aspek infrastruktur, secara teknis banyak prasarana jalan yang rusak,
mudah tergenang saat hujan dan menyebabkan kemacetan. Kemudian, masih banyak
bottle neck dan tumpang tindih jalan.
Akhirnya, kondisi ini menyebabkan kemacetan akibat penyempitan jalan atau
konflik pergerakan yang seharusnya tidak perlu terjadi. Secara kualitas kinerja,
infrastruktur jalan masih jauh dari memadai untuk dapat menciptakan kelancaran dan
sebaran lalu lintas yang merata.
Mengurangi
penggunaan
kendaraan
pribadi,
lebih
mengutamakan
2.
3. Membuat kawasan hutan kota dan ruang terbuka hijau di kota-kota besar.
Kendaraan bermotor merupakan sumber utama timbal yang mencemari
udara didaerah perkotaan. Diperkirakan sekitar 60-70% partikel timbale
diudara perkotaan berasal dari kendaraan bermotor. Berdasarkan penelitian
Smith (1976) kandungan Pb dijalan sngat tergantung pada kepadatan
3.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada
pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini
kita perlu belajar dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil
menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta kematian yang
diakibatkan karenanya.
*
Pembatasan
usia
kendaraan,
terutama
bagi
angkutan
umum,
perlu
* Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas
dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas
terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu
lintas dan mengurangi polusi udara.
* Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang
sering diistilahkan dengan polisi tidur justru merupakan biang polusi.
Kendaraan bermotor akan memperlambat laju
* Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi
meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan
adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di
samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.
* Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama
yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
* Pembuatan Bahan Bakar Nabati (BBN)
5.2 Saran
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan bias lepas dari pengaruh
lingkungan. Oleh karena perlu adanya kesadaran yang harus ditumbuhakn pada
diri kita masing-masing akan pentingnya menjaga keseimbangan antara
komponen-komponen kehidupan.. Contohnya dengan menggalakkan tanam seribu
pohon dan mengadakan penghijau kota agar polusi udara dapat diminimalisir.
Dengan sikap sadar lingkungan dari berbagai pihak akan sedikitnya bisa
mengurangi dan menjadi solusi terhadap permasalahan yang ada.